5 Buku Bacaan Favorit Bernard Batubara
Bekerja dengan passion memang selalu menyenangkan untuk ditekuni. Begitu pula halnya dengan Bernard Batubara, penulis asal Pontianak yang telah menerbitkan buku sejak tahun 2010.
Bernard Batubara menjadi salah satu cermin bahwa penulis besar tidak harus lahir di kota besar, ia bahkan lahir dari kota yang tidak memiliki toko buku. Namun keinginannya membaca buku lebih besar, hal ini pula yang menuntunnya menjadi seorang penulis seperti sekarang.
Ia memulai perjalanan membacanya dengan novel Harry Potter. Saat mulai beranjak dewasa, ia mulai menyukai novel-novel dari Haruki Murakami. Sampai akhirnya Bernard mulai meninggalkan fiksi di usianya yang mendekati 30 tahun.
Kini ia mulai membaca buku-buku nonfiksi bertemakan sains, agama, filsafat, dan politik. Berikut kami rangkum beberapa buku peralihan yang menjadi favorit Bernard Batubara.
1. Enigma Wajah Orang Lain
Enigma Wajah Orang Lain terbit pada 2012 dari tangan Thomas Hiya Tjaya. Buku ini membuka mata untuk melihat ruang baru yang memelajari tentang etika dari sudut pandang fenomenologi menurut filsuf Prancis, Emmanuel Levinas.
Bernard Batubara mengaku bahwa dirinya belum pernah paham konsep penentuan baik-buruknya suatu hal, beserta alasan mengapa hal itu disebut baik ataupun buruk. Dan menurutnya, dari buku ini dia menjadi lebih mengerti bagaimana memerlakukan orang lain secara ideal.
2. Who Rules the World
Lanjut kepada buku kedua, Who Rules the World. Buku ini dianggap Bernard Batubara sebagai sebuah konfirmasi atas kecurigaan yang selama ini ia tanamkan pada Amerika Serikat.
Noam Chomsky sang penulis menuliskannya dengan begitu baik, sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi siapa pun yang membacanya. Dalam bukunya ini, ia membongkar doktrin imperialisme Amerika Serikat sampai ke akar-akarnya.
3. Astrofisika untuk Orang Sibuk
Buku yang ditulis oleh Neil deGrasse Tyson ini adalah salah satu buku yang cocok untuk mereka yang ingin mengetahui segala hal di semesta luar. Buku ini akan menjadi pengingat, bahwa manusia betul-betul hanya butiran debu jika dibandingkan dengan besarnya semesta alam.
Tidak masalah jika masih awam terhadap fisika. Alih-alih membuat pusing, buku ini justru seperti sedang mendongengkan kisah alam semesta. Buku ini bisa dikatakan merupakan jembatan untuk memahami fisika rumit penuh konsep dari Stephen Hawking.
4. Plato and Platypus Walk Into a Bar
Buku yang satu ini merupakan buku dengan aliran filsafat. Daniel B. Klein memaparkan pemikirannya tentang filsafat populer seperti eksistensialisme, metafisika, etika, dan utilitarianisme dengan cara yang di luar dugaan.
Buku ini kaya akan jokes yang membuatmu secara mudah mendalami ilmu filsafat yang mungkin umumnya akan sulit untuk dicerna.
5. Flights
Buku yang terakhir ini mengangkat tema psikologi perjalanan. Ditulis oleh Olga Tokarczuk, Flights dibuka dengan sangat puitis. Sang penulis membuat bukunya seperti tak biasa. Buku ini akan membawamu pada level baru sebuah novel.
Menurut Bernard Batubara, Flights memiliki banyak cerita yang berjalan paralel dan terlihat kusut pada mulanya, namun semakin ke belakang, segala gagasan yang dikemukakan sang penulis menjadi terang sempurna.
Buku-buku yang kini menjadi asupan baru dari Bernard Batubara ini diakuinya berdampak pada cara pandangnya. Seperti yang pernah diungkapkannya,
Buku-buku yang kita pilih untuk dibaca tidak pernah sepenuhnya acak. Mereka secara langsung mencerminkan perjalanan hidup kita.
Tertarik untuk mengikuti jejak baca Bernard Batubara? Check out langsung buku-bukunya di Gramedia.com, ya!
Sumber header foto: Bisikanbusuk.com