10 Rekomendasi Buku Karya Penulis Indonesia yang Mendunia
Karya sastra jadi salah satu jenis hiburan yang menjadi pilihan banyak orang, terutama bagi mereka yang gemar membaca buku. Banyaknya karya-karya sastra yang sudah dipublikasikan oleh para penulis Indonesia sejak dahulu kala, memang patut diapresiasi sebagai karya-karya hebat yang layak dikenang dan dibanggakan.
Bahkan beberapa karya yang ditulis dengan dedikasi tinggi dan perjuangan yang luar biasa ini, sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang berbeda. Penulis-penulis dengan karya super populernya, berhasil bersinar di luar negeri dan membawa nama baik bangsa Indonesia.
Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Gramin mau spill buku-buku Indonesia yang bersinar baik di dalam maupun di luar negeri.🤩
Hasil dari karya-karya mereka yang dikagumi oleh negara lain kerap kali mendapatkan berbagai penghargaan yang memukau. Jadi, ini dia sepuluh rekomendasi buku karya penulis Indonesia yang telah mendunia.
10 Rekomendasi Buku Karya Penulis Indonesia yang Mendunia
1. Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan
Buku ini memadukan unsur keluarga, romansa, dan politik, yang telah menembus berbagai negara hingga diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa. Menceritakan tentang kehidupan Dewi Ayu, karya sastra ini juga berhasil memenangkan World Readers' Award pada tahun 2016.
Kisah dalam buku ini diawali oleh seorang perempuan yang bangkit dari kuburannya setelah dua puluh satu tahun kematiannya. Kebangkitannya ini menguak kutukan dan tragedi keluarga yang menimpanya di akhir masa kolonial.
Perpaduan yang epik, dari kisah kekasih yang lenyap ditelan kabut, hingga ada seorang ibu yang menginginkan bayi buruk rupa karena baginya kecantikan hanyalah sebuah luka.
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Novel Cantik Itu Luka
2. Laut Bercerita - Leila S. Chudori
Buku yang menerima penghargaan S.E.A Write Award tahun 2020 ini mengisahkan persahabatan, cinta, dan keluarga yang berhasil menggugah emosional pembaca. Kisah pilu akan tragedi penghilangan aktivis muda ini telah berhasil dipublikasikan ke mancanegara dan diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Laut Bercerita mengisahkan arti keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur oleh waktu.
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Laut Bercerita
Baca juga: Rekomendasi Novel Terbaik Berlatarkan Kisah Kelam Sejarah Indonesia
3. Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia merupakan bagian dari Tetralogi Buru yang pertama dan mengambil latar serta cikal bakal bangsa Indonesia pada awal abad ke-20. Dalam periode ini, mengisahkan Minke, sang kreator yang berdarah priyayi, di mana ia ingin bebas dan merdeka seperti bangsa Eropa yang selalu menjadi kiblat dan simbol pengetahuan serta peradaban pada masanya.
Buku yang awalnya menceritakan pergerakan nasional, pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional hingga melahirkan bangsa Indonesia modern ini, memiliki banyak adegan sentimentil yang ditulis oleh Pram. Bumi Manusia merupakan buku legendaris yang berhasil bersinar di luar negeri maupun mancanegara, berkat kisah Minke dan ayahnya yang membuat banyak orang terkesima.
4. Saman - Ayu Utami
Saman merupakan salah satu buku populer yang diterjemahkan ke lebih dari lima bahasa. Novel pertama dari Ayu Utami ini mengangkat isu beragam, mulai dari politik, percintaan, agama, hingga seksualitas yang berhasil dipadukan dengan sempurna hingga membawanya menjadi peraih Prince Clause Award dari Belanda pada tahun 2000.
Dwilogi Saman dan Larung ini berawal dari kisah empat perempuan yang bersahabat sejak kecil, ada Shakuntala yang pemberontak, Cok yang nakal, Yasmin yang jaim, serta Laila yang lugu dan sedang bimbang apakah dirinya harus menyerahkan diri kepada lelaki yang telah beristri ataukah tidak.
Diam-diam tanpa diketahui siapapun, dari keempat sahabat itu ada dua orang diantaranya yang menyimpan perasaan pada seorang pemuda sejak dahulu kala, yaitu Yasmin dan Laila. Sementara sosok pemuda yang diidamkan dua orang itu bernama Saman, ia merupakan seorang aktivis yang menjadi buron pada masa militer Orde Baru.
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Saman
5. Ronggeng Dukuh Paruk - Ahmad Tohari
Novel berlatar Indonesia pada era 60-an ini, langsung diterjemahkan ke bahasa Jepang setelah empat tahun perilisannya. Melalui karya yang kisahkan kehidupan tragis seorang penari ronggeng ini, membuat Ahmad Tohari berhasil mendapatkan penghargaan S.E.A Wrote Award di tahun 1995.
Ronggeng Dukuh Paruk kisahkan penari ronggeng baru bernama Srintil, yang baru saja dinobatkan sebagai ronggeng terakhir setelah kematian 12 tahun ronggeng lamanya.
Bagi pendukuhan yang terpencil ini, ronggeng merupakan lambang, tanpa ronggeng Dukuh sudah seperti kehilangan jati dirinya. Setelah penobatannya, Srintil menjadi terkenal dan digandrungi oleh semua kalangan, mulai dari pejabat hingga orang-orang desanya.
Namun, malapetaka politik yang terjadi pada tahun 1965 membuat dukuh tersebut hancur, baik secara fisik dan mental. Mereka semua divonis sebagai manusia yang menghancurkan negara, penabuh culung dan ronggeng ditahan, serta pedukuhan itu dibakar.
Selama masa tahanan ini, Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa karena kecantikannya yang sangat rupawan, tapi akhirnya hal ini membuat Srintil sadar akan harkat, martabat, dan haknya sebagai seorang manusia. Â
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Ronggeng Dukuh Paruk
6. Entrok - Okky Madasari
Entrok merupakan novel yang kisahkan perempuan Jawa buta huruf bernama Marni dan anaknya yang bernama Rahayu. Dua orang yang terikat hubungan darah ini, seketika menjadi orang asing bagi satu sama lain selama bertahun-tahun lamanya. Bagi Marni, Rahayu adalah manusia yang tidak memiliki jiwa, sementara bagi Rahayu, Marni adalah pendosa.
Keduanya sama-sama menjadi korban orang-orang yang memiliki kekuasaan dan sama-sama melawan senjata. Kisah buku ini sangat menyentuh akan perjuangan wanita pada zaman-zaman perjalanan sejarah bangsa Indonesia dan memiliki nilai orientasi tinggi untuk saling menghargai perbedaan, ditengah hiruk pikuknya masyarakat pada masa itu.
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Entrok
7. Sumur - Eka Kurniawan
Sumur merupakan cerita pendek yang berhasil memasuki nominasi Man Booker International Prize 2016 dan peraih Prince Clause Laureate 2018. Cerita pendek berisi 60 halaman ini, pertama kali terbit dalam bahasa Inggris dalam buku Tales of Two Planets yang diterbitkan oleh Penguin Books pada tahun 2020.
Kisah kekeringan berkepanjangan di suatu kampung, membuat satu per satu orang meninggalkan kampung ini dan pindah ke tempat lain. Bagi yang pindah, ada dari mereka yang pergi ke kota hanya untuk mencari pekerjaan atau memilih menetap di sana. Sementara itu bagi yang tersisa, mereka harus bisa bertahan memperoleh air bersih setiap harinya dari sumur ini. Selain itu, sumur ini juga merupakan saksi bisu dari sebuah kisah romansa sekaligus tragedi kelam yang mengiringinya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Novel Klasik Indonesia yang Menarik untuk Dibaca
8. Laskar Pelangi - Andrea Hirata
Buku international best seller yang berjudul Laskar Pelangi ini telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa dan telah diedarkan ke lebih dari 130 negara. Selain itu, pada tahun 2008 buku ini telah berhasil difilmkan dan menjadi salah satu film Indonesia yang digandrungi oleh banyak penonton.
Laskar Pelangi mengisahkan tentang sebelas anak yang berasal dari keluarga miskin, di mana mereka harus selalu berjuang dalam menempuh pendidikannya di sekolah sederhana yang ada di desa Balitong. Novel ini menegaskan bahwa setiap orang berhak memiliki cita-cita dan impian, serta setiap orang pasti memiliki kesempatan untuk bisa mewujudkan impiannya.
9. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)
Novel populer yang berhasil difilmkan ini, mengisahkan seorang pemuda berdarah Minang dan ayah yang berdarah bugis bernama Zainuddin. Diawali dengan kisah ibu baik hati dan penuh harapan akan sambutan gembira, saat ia dan keluarga kecilnya kembali ke tanah kelahiran ayahnya di Padang Panjang, Mengkasar.
Ternyata setelah kedatangannya ini, keluarga sang ayah menganggap mereka hanyalah orang asing semata. Hidup di sini membuat Zainuddin tidak nyaman, namun semua itu terobati setelah dirinya mengenal Hayati dan saling jatuh cinta pada pandangan pertama.
10. Perjalanan Menuju Pulang - Lala Bohang, Lala Noberg
Novel ini berisi tentang memoar dua perempuan di antara ruang dan waktu. Ada banyak cerita, surat, ilustrasi, dan pertanyaan yang berhasil ditulis Lala Bohang menjadi lebih luar biasa. Novel ini pertama kali terbit di Belanda pada tahun 2020 dengan judul The Journey of Belonging, hingga menyabet penghargaan Ranald McDonald Award.
Novel ini mengisahkan pula tahap baru kehidupan dalam sejarah saat dunia sudah meninggalkan kolonialisme dan pascakolonialime. Menurut Lala dan Lara, buku ini merupakan bukti nyata dari dua penulis yang lahir di generasi ketiga dan di negara yang berbeda yaitu Belanda dan Indonesia. Menariknya, keseluruhan novel ini berdialog tentang pencarian bukti, ada kah ikatan mereka dan para leluhurnya kepada sang nenek bernama Marion Bloem.
Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Perjalanan Menuju Pulang
Baca juga: Perjalanan Menuju Pulang, Kisahkan Perempuan di Antara Ruang dan Waktu
Ayo, segera miliki semua buku-buku karya penulis Indonesia populer yang berhasil mendunia hingga membawa nama baik bangsa Indonesia ini!
Jangan sampai ketinggalan juga untuk ikuti semua diskon spesial yang ada di Gramedia.com. Cek semua promo menarik yang sedang berlangsung di bawah ini.
Belanja di Gramedia.com juga bisa dikirim dan diambil dari seluruh toko Gramedia yang terdekat dari rumahmu, lho. Belanja jadi makin asyik, tanpa ribet, hemat ongkir, dan cepat sampai rumah!
Sumber foto header: Gramedia.com