Sinopsis The Shadow Strays, Upcoming Action-Thriller Movie di Netflix

Dikasih cobaan, malah dicobain. Siapa lagi kalau bukan penikmat genre thriller?

Thriller adalah genre fiksi dengan banyak subgenre, sering kali tumpang tindih, termasuk fiksi kriminal, horor, dan detektif. Thriller dicirikan dan ditentukan oleh suasana hati yang ditimbulkannya, sehingga membuat penontonnya merasakan ketegangan, kegembiraan, kejutan, antisipasi, dan kecemasan yang meningkat.

Eh, tapi Gramin di sini bukannya mau meledek kamu, kok. Justru, Gramin punya kabar baik untuk kamu, penikmat genre-genre menantang seperti thriller, action, crime, dan bahkan martial arts, karena ada film baru yang merampas habis genre-genre itu semua. Paket lengkap banget pokoknya! Penasaran, nggaakk? 🧐

Ini dia, Grameds, film terbaru dari Timo Tjahjanto, The Shadow Strays! 🔥

View this post on Instagram

A post shared by Netflix Indonesia (@netflixid)

The Shadow Strays merupakan film bergenre action, crime, thriller, dan martial arts yang ditulis dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto, yang dikenal dengan film action-thriller sebelumnya yakni The Night Comes for Us dan The Big 4. Film berdurasi dua jam ini akan disiarkan bukan di layar lebar bioskop, melainkan di platform streaming Netflix. Wah, kalau begini, sih, kesukaannya kaum mager!

Bukan sekadar film biasa yang akan tayang, tetapi The Shadow Strays sudah pernah ditayangkan pada ajang bergengsi Toronto International Film Festival (TIFF) sebagai official selection di dalam sesi Midnight Madness. Ini adalah kedua kalinya karya Timo Tjahjanto ditampilkan di TIFF setelah film Headshot pada tahun 2016.

Film ini dikabarkan akan tayang perdana di Netflix pada tanggal 17 Oktober 2024. Thriller enjoyers, jangan sampai kelewatan! 🔪

Sinopsis The Shadow Strays

The Shadow Strays mengikuti kisah Codename ‘13’, seorang pembunuh bayaran muda yang diistirahatkan setelah misi yang berantakan. Selama masa jedanya, ia menjalin ikatan dengan Monji, seorang bocah yang baru saja kehilangan ibunya karena sindikat kejahatan. Ketika Monji menghilang, 13 memulai pencarian untuk menemukannya, meskipun ini berarti melawan mentornya dan organisasi tempat ia bernaung, “The Shadows”.

Film ini menggali tema penebusan dan kesetiaan, dengan latar belakang dunia kriminal yang keras dan tanpa ampun. Penonton dapat menantikan gaya khas Timo Tjahjanto, dengan rangkaian aksi yang terkoreografi dengan ahli, dijamin akan membuat mereka terpaku di kursi mereka. Sisi emosional dari cerita ini, berpusat pada ikatan antara 13 dan Monji, menambahkan kedalaman yang akan menyentuh hati penonton.

Terlihat Menjanjikan, Ini Daftar Pemain The Shadow Strays

Sumber: IMDb

Pemeran film ini menampilkan campuran bintang baru dan terkenal. Penampilan aktor dan aktris dalam The Shadow Strays akan membawa energi baru dan intensitas ke layar, dengan adegan perkelahian yang menjadi sorotan yang patut ditunggu. Berikut ini adalah beberapa pemeran utama dalam film The Shadow Strays:

  • Aurora Ribero berperan sebagai 13. Aurora memberikan penampilan kuat yang menggabungkan aksi intens dengan peran emosional yang mendalam.
  • Hana Malasan sebagai Umbra, seorang pembunuh veteran dan mentor tangguh 13.  
  • Ali Fikry memerankan Monji, bocah yang menjadi katalis perjalanan 13.
  • Adipati Dolken berperan sebagai Prasetyo, seorang polisi korup.
  • Andri Mashadi memerankan Ariel, bos kejahatan yang sadis.

Selain para pemeran yang disebutkan di atas, ada juga sejumlah aktor dan aktris kompeten lainnya, seperti Taskya Namya, Adinia Wirasti, Tanta Ginting, dan Arswendy Bening Swara.

Bahkan, film ini gak cuma diisi pemeran lokal, tetapi juga ada beberapa aktor luar negeri yang turut meramaikan, yaitu Noboyuki Suzuki dan Hiroaki Kato asal Jepang, serta Chew Kin Wah asal Malaysia.


Selain ketegangan yang dibangun dari sinematografi dan akting dari para pemeran, keseruan dari genre thriller juga bisa kamu rasakan melalui buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis genius berikut ini. Buat kamu yang ingin merasakan ketegangan berbeda dari thriller, simak daftar di bawah ini, ya! 🆗

Rekomendasi Buku Action-Thriller

1. The Lodger: Si Pembunuh di Tengah Malam

Temukan Ketegangannya di Sini!

The Lodger merupakan novel yang paling pertama mengangkat kisah pembunuh berantai Jack the Ripper. Novel ini dianggap sebagai contoh bagaimana caranya menampilkan ketegangan psikologis karena fokus-nya ada pada dampak yang ditimbulkan oleh si pelaku terhadap si tokoh utama, bukan pada proses pembunuhannya.  

The Lodger sudah beberapa kali diadaptasi, salah satunya film thriller garapan Alfred Hitchcock berjudul The Lodger: A Story of the London Fog.

2. A Good Girl's Guide to Murder (Panduan Membunuh dari Anak Baik-baik)

Temukan Ketegangannya di Sini!

Pip tahu di mana mereka tinggal. Semua orang di Little Kilton tahu di mana mereka tinggal. Rumah mereka sudah seperti rumah berhantu di kota itu; langkah orang-orang selalu lebih cepat sewaktu melewatinya dan kata-kata mereka tersekat dan lenyap di tenggorokan. Jeritan anak anak kecil akan terdengar dalam perjalanan pulang mereka dari sekolah, menantang satu sama lain untuk berlari dan menyentuh pagar depan.  

Tapi rumah itu bukan dihuni hantu-hantu, melainkan tiga orang sedih yang mencoba menjalani hidup seperti sebelumnya. Rumah itu tidak dihantui oleh lampu berkedip-kedip atau kursi-kursi yang ujug-ujug jatuh, melainkan oleh huruf-huruf Keluarga Jahanam yang ditulis dengan cat hitam dan jendela-jendela yang kacanya pecah oleh lemparan batu.  

Pip selalu penasaran kenapa keluarga Singh tidak pindah saja. Bukan berarti mereka harus pindah; mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. Tapi Pip tidak tahu bagaimana keluarga Singh bisa hidup seperti itu.

3. Masquerade Hotel

Temukan Ketegangannya di Sini!

Terjadi beberapa pembunuhan misterius di Tokyo yang diduga pihak kepolisian sebagai kasus pembunuhan berantai. Belum diketahui siapa tersangkanya dan siapa target berikutnya. Satu-satunya hal yang terungkap dari kode yang ditinggalkan pelaku adalah pembunuhan berikutnya akan terjadi di sebuah hotel mewah, Hotel Cortesia Tokyo! Nitta Kosuke, polisi muda yang brilian tapi angkuh, diperintahkan terjun ke dalam operasi penyamaran di hotel tersebut. Orang yang ditugasi melatihnya menjadi staf hotel yang meyakinkan adalah Yamagishi Naomi, staf front desk.  

Namun, keduanya sama sekali tidak akur. Naomi dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dan mengutamakan kenyamanan para tamu, sedangkan Nitta memiliki naluri untuk mencurigai dan membuka kedok setiap orang yang berpotensi menjadi tersangka. Sementara tamu mencurigakan berturut-turut datang ke hotel, mampukah mereka berdua menguak kebenaran kasus dan mencegah si pembunuh melancarkan aksinya?

4. Efek Domino

Temukan Ketegangannya di Sini!

Ada yang aneh dari kelas XI IPA 8. Setelah kesurupan massal, tiba-tiba soal ujian bocor. Gara-gara itu, ujian ditunda dan tingkat kesulitan ditambah. Seluruh siswa marah dan mencari pelaku. Salah satunya Vanilla, tertuduh pertama yang ngotot tidak membocorkan soal.  

Dalam upayanya menjadi detektif dadakan, dia dibantu Kafra, teman sebangku yang tidak baik-baik amat, dan Ferro, si populer anak pemilik yayasan. Tujuan Vanilla sederhana: melakukan penyelidikan, menangkap pelaku, dan namanya kembali bersih. Namun, dia malah terseret pada rumitnya masa lalu Kafra dan Ferro, hingga mengungkap sejarah kelam sekolahnya.  

Vanilla bisa saja berhenti dari permainan detektif ini, tetapi dia tidak mau sebelum menangkap dan menemukan siapa pelakunya. Tapi, masa sih, Vanilla yang ansos, mau repot-repot melakukan semua itu?

5. Death on the Nile (Pembunuhan di Sungai Nil)

Temukan Ketegangannya di Sini!

Death On The Nile memiliki daya tarik utama dari settingnya yang eksotis. Kapal pesiar yang berlayar menyusuri Sungai Nil bersama para penumpang dengan drama kehidupan masing-masing. Sejak awal, buku ini memebawa pembaca untuk menyoroti cinta segitiga di antara Linnet Doyle (nee. Ridgeway), Simon Doyle, dan Jackie de Bellefort. Namun masih ada Miss Robson dan sepupunya yang penindas, Miss van Schuyler.

Ada juga pasangan ibu anak, Mrs. Allerton dan Tim Allerton yang punya kedekatan nyaris tak wajar. Sementara Mr. Ferguson yang terang-terangan bersimpati terhadap komunis juga tak kalah mencurigakan. Semua orang patut dicurigai. Lalu ada pula beberapa tokoh yang tak ikut berlayar dengan kapal Karnak. Kamu harus mengikuti ceritanya sampai habis untuk menemukan benang merah di antara orang-orang ini dan para penumpang Karnak.

6. Mr. Ripley yang Lihai (The Talented Mr. Ripley)

Temukan Ketegangannya di Sini!

Tom Ripley sedang dikejar utang ketika nasib baik berpihak kepadanya. Seorang kenalan menawarinya perjalanan gratis ke Itali untuk membujuk Dickie Greenleaf agar mau pulang kepada ayahnya yang kaya. Ternyata Ripley sangat menyukai Dickie dan gaya hidupnya. Dia ingin menjadi seperti Dickie—persis seperti Dickie.

Dengan pembawaannya yang ramah, menyenangkan, dan manipulatif, Tom berniat mencapai tujuannya, dengan cara apa pun. Apa pun.


Baca Juga: My Annoying Brother: Film Love-Hate Relationship antara Abang-Adik


Gimana, Grameds? Kira-kira, kamu mau nonton The Shadow Strays sendirian atau bareng-bareng? Menurut Gramin, sih, film thriller paling enak ditonton bareng sama teman, supaya teriaknya gak sendirian, terus bisa sama-sama memecahkan teka-tekinya! 🗺️

Kamu bisa menemukan ketegangan lainnya lewat buku-buku thriller ternama yang ada di Gramedia.com. Rasakan ketegangannya, telusuri misterinya, dan pecahkan teka-tekinya! Bersama Gramedia, kamu bisa pecahkan berbagai teka-teki dan keraguan, termasuk keraguan mau beli buku tapi mahal. 😂 Soalnya di Gramedia, semua serba murah meriah buat kamu si thriller enjoyers!

Temukan Semua Promo Spesial di Sini!


Header: IMDb
Referensi: Netflix.com

Penulis: Btari Najwa Naila