Tenang, Begini Cara Hadapi Body Shaming dengan Positif!
Ketika menghadiri acara keluarga atau reuni, tak jarang ada orang yang mengatakan “ya ampun kamu lebih subur ya” atau “kamu ngekos ya? Jadi singset gini badannya”. Bicara dengan sadar atau tidak, biasanya orang-orang yang ngomong seperti ini menganggapnya hanya basa-basi atau bercanda saja.
Padahal ucapan itu bisa saja berdampak buruk pada seseorang yang menerima perkataan tersebut lho. Hal ini bisa membuat orang jadi insecure dan tidak percaya diri dengan tubuhnya.
Dikutip dari Alodokter (2019), body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan penampilan orang lain, atau membandingkan kondisi fisik seseorang dengan orang lain. Yang lebih sedihnya lagi adalah kadang orang-orang tuh nggak sadar, merasa tidak sengaja, atau tanpa maksud untuk merendahkan orang lain.
Dikutip dari indozone (2019), studi dari Journal of Behavioral Medicine mengatakan perubahan sikap karena terkena body shaming bisa membuat orang mudah tersinggung, pendiam, malas makan, bahkan sampai depresi. Maka dari itu, kita harus hati-hati ya, bisa saja orang yang menerima perkataan tersebut sakit hati dan memperburuk kesehatan mentalnya.
Body shaming ini bisa terjadi di mana aja, bisa secara langsung atau online di media sosial. Hal ini juga bisa terjadi di kalangan mana pun tidak mengenal usia dan gender. Mulai dari perkataan badan gendut, kurus, pendek, hidung pesek, kulit hitam, mukanya berjerawat, badannya penuh bulu, ada stretchmark, dan lainnya yang bernada merendahkan.
Hal-Hal Tak Disadari yang Termasuk Body Shaming
Hampir setiap orang mungkin pernah merasa dipermalukan soal penampilan mereka (Fairy God Boss dalam suara.com, 2021). Karena biasanya, orang-orang akan merasa seperti sedang memberi nasihat saja untuk penampilan yang lebih baik. Dan ternyata, kata-kata body shaming ini bisa terjadi juga ke diri sendiri lho. Hal ini ketika kita memberikan cap atau komentar negatif kepada penampilan kita sendiri.
Ini lho kalimat-kalimat yang kesannya nggak ada maksud buruk, tapi ternyata masuk ke tindakan body shaming.
- “Kamu beneran mau makan itu semua?”
- “Enak banget sih kamu bisa makan banyak”
- “Aku harus berhenti makan terlalu banyak”
- “Ugh, badanku jadi gemuk banget sekarang”
- “Kamu kok makin iteman? Jangan lupa pakai sunblock nanti ya”
Nggak ada yang tau perjuangan setiap orang untuk tubuh mereka sendiri. Setiap orang mempunyai metabolisme yang berbeda, semua orang bisa mencicipi makanan apa saja, semua orang bisa melakukan hal yang menurut mereka baik untuk tubuhnya. Jangan sampai kita menghakimi keputusan orang lain tentang pilihan yang diambil untuk tubuhnya ya, Grameds.
Cara Menghadapi Body Shaming
Yap, mungkin aja orang-orang nggak ada maksud menjelekkan, atau bahkan mereka maksudnya baik untuk menasehati. Tapi kadang rasanya nggak enak di hati nggak sih saat kita menerima kata-kata seperti itu? Nah, biar perasaan malu dan nggak enak di hati ini berkurang, ini nih yang bisa kamu lakukan setelah dapetin body shaming dari seseorang, yang sudah Admin rangkum dari berbagai sumber, spesial untuk kamu.
Mensyukuri dan Menerima Diri Sendiri
Tidak ada manusia yang sempurna. Walaupun orang lain mempunyai penampilan yang lebih baik, bukan berarti posisi kamu di bawah mereka. Punya badan gemuk, kulit gelap, bukanlah sesuatu yang buruk. Dan Admin yakin, kamu punya bakat dan kelebihan lain yang nggak kalah keren dari penampilan orang lain.
Dengan kita fokus dengan hal-hal positif yang ada di hidup kita, rasa syukur akan bertumbuh, dan kamu akan mampu menerima diri sendiri sekaligus mencintai dirimu sendiri. Jangan pernah menimbulkan kesan negatif pada dirimu, yang ada nantinya kamu malah jadi nggak percaya diri.
Kalau memang ada yang perlu diperbaiki, jadikan perasaan negatif itu motivasi kamu untuk memperbaikinya. Tapi kalau tidak bisa diperbaiki, kamu harus belajar menerima apa adanya, dan kembangkan hal lain untuk menutupi kekurangan tersebut.
Ubah Pola Pikir dan Cara Bicara pada Diri Sendiri
Mulailah menanamkan sikap positif dari kita sendiri. Cintailah diri kamu, dan terima apa adanya, dengan begitu kamu tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain. Please, don’t judge yourself. Menjelekkan dan memarahi diri sendiri, hanya akan membuatmu memandang buruk dirimu sendiri.
Kalau kamu seperti itu, tindakan body shaming malah akan berdampak lebih buruk, dan kamu makin sulit menerima pujian atau kata positif dari orang lain. Kamu akan terus dihantui rasa tak percaya diri.
Coba katakan “I love myself” setiap hari dengan tulus agar menambah kekuatan diri menghadapi body shaming dan menangkal energi negatif lainnya. Kalau kamu berhasil cinta sama diri kamu sendiri, apapun yang orang lain bilang nggak akan bikin kamu sakit hati lagi. Karena kamu sudah membangun hubungan sehat dengan tubuh kamu sendiri, kamu nggak lagi membandingkan diri dengan orang lain.
Belajar Memaafkan
Perkataan orang lain mungkin bisa membuatmu sakit. Tapi menyimpan dendam di hati juga tidak baik untuk kesehatan jiwamu. Daripada rasa tersebut mengganggu hidupmu, lebih baik coba memaafkan agar pikiranmu juga jadi lebih tenang.
Abaikan kata-kata buruk mereka. Anggap aja itu bentuk kepedulian mereka atau mereka cemburu sama diri kita yang begitu happy dengan diri sendiri. Cukup balas dengan cara yang positif, dan kamu tidak lagi terpancing ejekan body shaming.
Lakukan Hal yang Bermanfaat dan Kelilingi Diri dengan Lingkungan yang Positif
Daripada diam memikirkan hal-hal buruk yang datang dari orang lain, mendingan cari kesibukan lain yang bermanfaat untuk mengembangkan diri. Seperti ikut kursus, gabung komunitas, atau bekerja untuk menghasilkan pundi-pundi Rupiah, hihi.. Tunjukkan kalau kamu lebih baik dari mereka yang body shaming-in kamu.
Dikelilingi orang yang negatif yang suka menghabiskan waktu mengomentari orang lain, hanya akan membuatmu makin terpuruk dalam dunia ke-insecure-an kamu. Lepaskan dirimu dari lingkungan toxic, dan perluas pergaulanmu dengan lingkungan yang lebih positif.
Bijak Bermedia Sosial
Segera unfollow akun negatif agar hidupmu jadi lebih baik dan terbebas dari ujaran yang menghina. Ikutilah akun-akun yang memberikan manfaat besar untuk membuatmu lebih menerima, menghargai, mencintai, dan meng-upgrade diri sendiri.
Kamu juga bisa mensosialisasikan dampak body shaming di media sosialmu, untuk mengajak orang lain untuk berhenti memberikan kritik terhadap penampilan orang lain, agar orang-orang sadar dampak buruk dari body shaming.
Perbanyak Baca Buku Tentang Mencintai Diri Sendiri
Kata-kata positif efektif membangkitkan semangat dan menimbulkan energi positif dalam diri kamu lho. Dengan kita membaca buku self-improvement, kamu akan diajak untuk belajar mencintai diri sendiri. Dan tentunya, ilmu yang kamu dapatkan bisa kamu gunakan untuk mengembangkan diri kamu ke arah yang lebih baik. Buku apa saja itu? Ada banyak koleksinya dong di Gramedia.com.
Rekomendasi Buku untuk Tingkatkan Rasa Mencintai Diri Sendiri
Imperfect
Pasti kalian udah tahu banget sama buku dari Meira Antasia ini yang berangkat dari masalah dirinya yang sering diberi komentar body shaming di Instagram. Komentar buruk netizen pada penampilan dirinya yang membuat ia down, membuat Meira menulis buku ini agar bisa menerima luka dan belajar mengatasinya.
Buku ini berisi kumpulan cerita dari para perempuan, istri, maupun ibu yang berjuang bahwa tidak mengapa bila tak sempurna, yang terpenting tetap bahagia. Baca yuk biar nggak insecure lagi!
Love for Imperfect Things
Tak sempurna bukan berarti jadi alasan untuk menghindari cinta kepada dunia, kepada sesama manusia, bahkan kepada diri sendiri. Kalau kamu bisa mencintai diri sendiri, dunia akan melihat bahwa kamu memang layak untuk dicintai.
Lewat buku ini, kamu akan diajarkan memperlakukan diri sendiri maupun orang lain dengan penuh kasih sayang, empati, dan pengampunan, serta belajar menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain. Kamu akan belajar cara bangkit dari keterpurukan, menghadapi rasa sakit dan sedih, mendengarkan dengan lebih saksama, mengekspresikan diri, dan memiliki keberanian untuk mengejar hal yang membahagiakan diri.
Love Your Self
Apapun yang terjadi, jangan membuatmu menyalahkan diri sendiri. Hal itu cuma bisa membuat kamu tambah terpuruk, bahkan bisa menenggelamkan potensimu.
Baca buku ini dan stop bersikap negatif pada diri sendiri. Saatnya cintai diri sepenuh hati, berlapang dada menerima kenyataan, maafkan diri yang memang tak akan pernah luput dari kesalahan dan kelemahan.
Gratitude
Bersyukur membantu kamu dalam menerima diri sendiri dan mencintai hal-hal yang ada dalam diri kita. Sudahkah kamu bersyukur masih bisa hidup hari ini?
Buku ini berisi esai dari beberapa figur yang akan memperlihatkan berbagai perspektif beragam akan rasa syukur dari hal-hal kecil yang ditemui dalam hidup. Dengan begitu, kita akan merasa cukup, dan menerima diri apa adanya akan nikmat yang sudah kita dapatkan.
Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang
Berusaha menyenangi semua orang, sampai kamu lupa mengingat siapa dirimu sendiri, hanya akan membuat kebahagiaanmu berkurang. Semua kata orang nggak bisa kamu ikuti. Jadi, stop dan sayangi dirimu sendiri.
Berisi kumpulan cerita sederhana yang sering dialami banyak orang, buku ini akan menemani langkahmu mencintai diri sendiri. Tentang kisah-kisah tidak menyenangkan dalam hidup, bagaimana kita memandang masalah, tentang dunia yang tidak ramah, sampai dengan cara menghadapinya supaya hidup kita tetap bahagia.
Finding Myself
Jangan sampai kamu down karena kata-kata mereka. Jangan biarkan mereka mengubah caramu memandang dirimu, dan membuat kamu berubah sesuai dengan kata-kata dan standar mereka.
Bersama buku ini lakukan apa yang kamu suka, lakukan apa yang mau kamu kerjakan. Selama yang kamu lakukan itu baik dan kamu bahagia menjalaninya, why not?
Tak Apa-Apa Tak Sempurna
Pasti kita pernah merasa bahwa kemampuan kita kurang, unworthy, dan merasa lebih rendah dibandingkan orang lain. Tuh kan, shaming-in diri sendiri lagi.. 😟
Pada buku ini Dokter Brown akan membantu kamu belajar menerima diri apa adanya dan tidak perlu cemas akan apa kata orang lain tentang diri kita. Jadi, kita bisa fokus lebih mencintai diri sendiri dan menumbuhkan keberanian!
Obat Minder
Dengan percaya diri, kamu akan mudah menghempaskan segala kata-kata body shaming dari orang lain. Kalau kamu susah membentuk rasa tersebut, coba baca buku ini yang mengulas secara detail persoalan kepercayaan diri seseorang.
Dimulai dari apa itu kepercayaan diri, kecemasan apa yang sering menjatuhkan kepercayaan diri, bagaimana membangun kepercayaan diri, dan semua hal yang membuat kita berani tampil beda dengan kepercayaan diri yang optimal.
Insecurity is My Middle Name
Makin insecure setelah di-body shaming-in, apalagi lihat orang lain yang good looking begitu sukses dibandingkan kita. Kalau rasa insecure itu benar-benar nggak bisa hilang dari diri kamu, coba langsung baca buku ini ya.
Mungkin kamu sudah terlanjur insecure, tapi dari 45 bab dalam buku ini akan membantu kamu untuk berdamai dengan ke-insecurity-an kamu. Di sinilah kamu, menyentuh buku ini, trying to feel something, trying to be something! Bahwa kamu juga bisa lebih baik dari mereka!
Berdamai Dengan Ketidaksempurnaan
Segala omongan buruk orang-orang terhadap kita, bisa menghalangi perjalanan kita dalam menggapai kebahagiaan hidup. Yang ada malah menambah beban pikiran, sibuk memikirkan hal-hal yang tak sesuai standar mereka. Nah, buku ini hadir untuk menemani kamu mengarungi masa tersebut.
Kamu akan diajak untuk mengubah pemikiran kamu jadi lebih positif dalam menjalani kehidupan yang tak sempurna, dan mengajarkan bagaimana berdamai dengan ketidaksempurnaan itu sendiri. Kalau kamu mampu berdamai, kamu juga mampu memaafkan diri dengan ketidaksempurnaan dalam dirimu, dengan begitu kamu akan baik-baik saja bagaimanapun badai melanda.
Yuk, hempaskan pembicaraan body shaming pada diri kamu dan kembangkan diri, lalu penuhi dengan rasa percaya diri yang maksimal!
Sumber foto header: Unsplash