Film Attack on Titan: The Last Attack, Apa yang Baru dari Final Chapter?
![Film Attack on Titan: The Last Attack, Apa yang Baru dari Final Chapter?](https://www.gramedia.com/blog/content/images/2025/02/header-the-last-attack.png)
Setelah perjalanan panjang lebih dari satu dekade, Attack on Titan kembali menghantam layar lebar dengan film kompilasi terbarunya, The Last Attack!
Film ini menggabungkan episode-episode terakhir dari The Final Chapters dan menghadirkan pengalaman sinematik epik bagi para Survey Corps yang setia mengikuti perjuangan Eren hingga akhir!
Tapi pertanyaannya: apakah ada sesuatu yang baru dari akhir cerita sang Founding Titan? Yuk, simak ulasannya versi Gita di bawah!
Apa yang Baru di The Last Attack?
Ternyata, tidak ada hal spesifik yang sangat baru dari The Last Attack berisi The Final Chapters. Film kompilasi ini dimulai dengan perjalanan Eren dan The Rumbling menuju Marley, lalu berakhir di masa yang sangat jauh setelah peristiwa di anime. Film ini juga memperlihatkan epilog yang sebelumnya muncul di akhir kredit tetapi sempat dipotong dari beberapa versi streaming episode terakhir.
Satu-satunya tambahan yang berarti adalah adegan pasca-kredit yang memberikan epilog lebih memuaskan dan bahkan lebih penuh harapan bagi keseluruhan cerita. Tanpa membocorkan terlalu banyak, adegan baru ini menyelamatkan Attack on Titan dari kesan sia-sia—terutama mengingat betapa besar penderitaan yang dialami para karakternya. Lalu, apa hal yang berbeda dari film ini jika dibandingkan dengan anime?
Peningkatan Kualitas Animasi yang Menjadi Sorotan
Secara garis besar, ternyata tidak banyak yang berubah! The Last Attack tidak memperlihatkan tambahan signifikan ke dalam kisah Attack on Titan kecuali dalam aspek sinematografi yang lebih memanjakan mata!
Salah satu aspek menonjol yang ditingkatkan dalam The Last Attack adalah kualitas animasi. MAPPA melakukan beberapa perbaikan pada kesalahan yang ada dalam siaran asli The Final Season anime. Namun, perubahan ini hanya bisa benar-benar diperhatikan oleh penonton yang sangat teliti dan sering menganalisis anime dari frame demi frame.
Hmm, sebenarnya menurut Gita, menonton The Last Attack tidak jauh berbeda dengan menonton episode terakhir Attack on Titan secara maraton di Netflix. Film ini hanyalah episode-episode terakhir yang dijahit menjadi satu, tanpa menyajikan narasi baru yang lebih mengalir.
Fakta bahwa film ini tetap menggunakan pembagian bab seperti judul-judul episode, alih-alih menyajikan cerita secara utuh, semakin memperkuat kesan bahwa film ini tidak memiliki inovasi besar yang menonjol selain sinematografinya.
Perbandingan The Last Attack dengan Film Kompilasi Anime Lainnya
Jika dibandingkan dengan film kompilasi dari anime lain, The Last Attack dinilai kurang berani dalam menawarkan perspektif baru. Misalnya, dua film kompilasi pertama Puella Magi Madoka Magica berhasil mengubah sudut pandang dari Madoka Kaname ke Homura Akemi, yang ternyata menjadi perubahan narasi yang signifikan.
Contoh film kompilasi anime lain yang lebih ekstrem lagi, Rebuild of Evangelion yang awalnya tampak hanya sebagai modernisasi Neon Genesis Evangelion, ternyata berkembang menjadi reinterpretasi yang jauh lebih dalam dan memiliki makna baru.
Sayangnya, bagi yang mengharapkan level inovasi serupa dalam The Last Attack, siap-siap kena Zeke’s spinal fluid, huhuhu, karena kenyataannya tidak demikian.
Meskipun episode yang dikompilasikan sudah hampir sempurna dalam versi anime, The Last Attack tetap melewatkan kesempatan untuk membuat sesuatu yang luar biasa menjadi lebih baik.
Gita mau ajak kamu berimajinasi, deh. Bayangkan kalau ada spin-off kecil atau ekspansi cerita tertentu yang bisa memberikan kedalaman tambahan pada karakter-karakter utama? Pasti seru banget, kan! Sayangnya, kesempatan itu terlewat begitu saja di film The Last Attack.
Apakah Film Ini Layak Ditonton?
Afterall, setelah menyimak ulasan di atas, pertanyaannya apakah layak nonton film ini? Hmm, meskipun tidak membawa sesuatu yang baru dalam cerita, The Last Attack tetap layak untuk ditonton di layar lebar, sih.
Di Jepang, film ini laris manis! Bahkan di Indonesia, tiket pre-sale langsung diraup habis oleh penggemar dalam waktu singkat. Dalam tiga hari sebelum tayang, hampir semua kursi bioskop sudah terisi penuh dari row atas sampai bawah! Gita bahkan rela nonton di row terbawah.
Keunggulan utama film ini tentu saja ada pada pengalaman sinematiknya. Animasi MAPPA yang sudah luar biasa tetap berhasil memberikan visual yang spektakuler.
The Rumbling masih terasa mengerikan, apokaliptik, dan seperti kiamat berjalan yang mencekam. Pertarungan terakhir aliansi melawan Eren juga terasa semakin intens dengan skala layar yang lebih besar. Ditambah lagi, mendengar pengisi suara asli menyampaikan dialog terakhir mereka dalam kualitas audio sinematik memberikan efek emosional yang lebih mendalam.
Jadi, apakah Attack on Titan: The Last Attack layak ditonton? Jika kamu ingin merasakan klimaks epik AoT dengan pengalaman sinematik yang lebih megah, maka jawabannya ya! Namun, jika kamu mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekadar recap episode, mungkin film ini tidak akan memberikan Titan-level impact yang kamu inginkan.
Attack on Titan: The Last Attack kini telah tayang di bioskop. Apakah kamu sudah siap menyaksikan akhir dari perjalanan Eren dan teman-temannya dalam skala yang lebih besar?
Deretan Komik Attack on Titan Edisi Bind Up di Gramedia
1. Attack on Titan Volume 1 (Bind Up Edition)
Dunia ini dikuasai oleh Titan. Orang-orang yang menjadi mangsa para Titan membangun tembok, menukar kebebasan mereka pergi ke dunia luar demi menghindari serangan Titan. Tapi, ketenangan itu hilang karena datangnya Titan besar yang menghancurkan tembok. Lalu, dari keputusasaan itu dimulailah perang.
2. Attack on Titan Volume 2 (Bind Up Edition)
Setelah Titan misterius yang membantu Mikasa dan prajurit lainnya kalah melawan para Titan lain, tiba-tiba dari dalam tubuhnya muncul Eren! Para prajurit pun mengepung Eren karena dianggap berbahaya. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Eren masih hidup dan muncul dari dalam Titan?
.3. Attack on Titan Volume 3 (Bind Up Edition)
Berkat Eren yang berubah menjadi Titan, umat manusia berhasil merebut kembali Distrik Trost di Wall Rose. Akan tetapi, saat Eren yang kehilangan kesadaran terbangun kembali, dia dihadapkan pada sosok pimpinan Pasukan Penyelidik, Komandan Erwin Smith. Erwin menyampaikan niatnya untuk menyelidiki rumah Eren, di mana konon misteri Titan bersemayam. Untuk itu, ia membutuhkan kekuatan Eren, namun...
4. Attack on Titan Volume 4 (Bind Up Edition)
Pasukan penyelidik memulai ekspedisi ke luar tembok untuk mencari misteri Titan yang ada di rumah Eren. Di tengah ekspedisi, tiba-tiba muncullah “Titan Wanita” yang tampaknya memiliki kecerdasan. Walau harus mengorbankan pasukannya, Erwin berhasil menangkap titan tersebut. Akan tetapi, Titan Wanita itu mulai berteriak dan segerombolan Titan lain mulai berdatangan dari segala arah.
5. Attack on Titan Volume 5 (Bind Up Edition)
Akhirnya Eren dan rekan-rekannya berhasil menangkap Titan Wanita. Tapi pada saat yang sama, mereka berhadapan dengan misteri baru yang tertidur di dalam tembok. Kemudian di tengah kekacauan tersebut, tiba sebuah pesan darurat yang mengatakan bahwa Wall Rose telah hancur... dan segerombolan Titan datang menyerang!
6. Attack on Titan Volume 6 (Bind Up Edition)
Segerombolan Titan tiba-tiba muncul di dekat Wall Rose. Berkat aksi Ymir dan bantuan Eren, semua prajurit angkatan ke-104 berhasil membuat Titan mundur. Akan tetapi, identitas asli Titan Kolosal dan Titan Zirah kemudian terbongkar. Eren yang gemetar dalam kemarahan berubah menjadi Titan dan mengarahkan taringnya pada para Titan yang menjadi musuhnya.
Baca Juga: Attack on Titan Before the Fall, Prekuel AoT yang Tak Kalah Menegangkan
Tunggu apa lagi? Koleksi seluruh serial lengkap Attack on Titan cuma di Gramedia.com! Yuk, pakai promo yang bisa kamu temukan di bawah ini, biar belanja jadi makin maksimal dan nggak pake mahal! 🤩
Temukan Semua Promo Spesial di Sini!
Sumber foto header: Dok. Gramedia
Penulis: Shaza Hanifah