The Midnight Library: Berikan Kesempatan Kedua dalam Hidup
Matt Haig adalah penulis terpopuler nomor satu dari Alasan untuk Tetap Hidup dan Cara untuk Menghentikan Waktu. Matt Haig juga merupakan seorang novelis dan jurnalis Inggris. Ia telah menulis berbagai jenis buku, baik fiksi maupun non-fiksi untuk anak-anak dan orang dewasa, seringnya fiksi yang ditulis Matt Haig tidak jauh-jauh dalam genre fiksi spekulatif. Begitupun isi novelnya seringkali gelap dan unik serta mengambil sisi kehidupan keluarga.
The Midnight Library (Perpustakaan Tengah Malam) telah memiliki empat pencapaian luar biasa yang berhasil diraih Matt Haig atas karyanya ini, yaitu The winner of Goodreads Choice Award for Best Fiction 2020, The New York Times Bestseller, No. 1 Sunday Times Bestseller, dan No. 2 Amazon Charts this week.
Novel ini menceritakan mengenai seorang gadis bernama Nora. Pada malam dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba dia berada di "The Midnight Library", yaitu perpustakaan antara hidup dan mati, dengan jutaan buku yang berisi kisah hidupnya jika dia mampu membuat keputusan yang berbeda. Di perpustakaan ini, Nora mencoba menemukan kehidupan baru yang paling dia harapkan dan dia sukai.
"Diantara hidup dan mati ada perpustakaan." — Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library), halaman 46.
Ketika Nora Seeds menemukan dirinya berada di Midnight Library, ia memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Nora merasa hidupnya sangat payah dan tidak memiliki alasan untuk hidup lagi. Tak satu pun yang ia lakukan berjalan dengan baik. Setiap langkah yang dia ambil berujung kesalahan, setiap keputusan menjadi bencana. Ia gagal menikah dengan kekasihnya.
Ia mengecewakan ayahnya karena berhenti menjadi atlet renang, dan menjauh dari mimpinya berenang di Olimpiade. Nora juga mundur sebagai vokalis The Labyrint, band yang dibentuk oleh kakaknya Joe dan temannya Ravi, saat mereka mendapat tawaran dari sebuah label rekaman, hingga hubungan mereka pun menjadi renggang. Nora bahkan juga dipecat dari pekerjaannya sebagai penjaga toko, dan murid les pianonya mengundurkan diri di hari yang sama.
Mr. Banerjee, kakek tua yang bisanya meminta bantuannya untuk mengambilkan obat pun tiba-tiba memberitahunya, bahwa telah ada orang lain yang bisa mengambilkan obat untuknya. Bagi Nora, hidupnya tidak memiliki arti lagi dan ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Bukannya melihat cahaya terang seperti di film-film, Nora justru terbangun disebuah perpustakaan. Ia mengira ia pasti telah meninggal. Nora mengamati sekeliling dan menemukan begitu banyak buku dan tak ada jalan. Nora justru bertemu dengan Mrs. Elm, penjaga perpustakaan ketika ia masih sekolah.
"Setiap kehidupan mengandung berjuta-juta keputusan. Beberapa besar, beberapa kecil. Tetapi setiap kali satu keputusan menumbangkan keputusan lainnya, hasil akhirnya akan berbeda. Variasi-variasi yang tak bisa diubah terjadi, yang pada gilirannya mengarah pada variasi-variasi lain lagi. Buku-buku ini merupakan portal ke semua kehidupan yang mungkin saja kau jalani." — Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library), halaman 326
Nora memang merasa telah membuat banyak orang kecewa, termasuk dirinya sendiri. Tapi segalanya akan berubah! Sudah waktunya dia mencoba buku-buku di perpustakaan, menjelajah waktu dan masuk ke dalamnya agar bisa menjalani kehidupan dengan versi dirinya sendiri, serta mendapatkan bahagia yang Nora inginkan selama ini.
Buku ini banyak mengandung pelajaran hidup. Hal yang paling berkesan adalah mengenai keterhubungan kita dengan sekeliling. Semua orang pasti pernah menjadi seperti Nora. Mereka yang seringkali merasakan kesepian dan merindukan interaksi dengan orang lain. Buku Perpustakaan Tengah Malam memberi banyak hal yang bisa dipelajari. Seperti setiap pilihan kecil bisa membuat perubahan besar dalam hidup.
Udah nggak sabar dong untuk mengikuti kisah Nora? Kamu bisa segera memesan buku ini di Gramedia.com. Kamu juga bisa menikmati berbagai promo menarik di Gramedia.com, dengan klik gambar di bawah ini. Dijamin belanjamu jadi makin maksimal!
Dan jangan lupa, kamu bisa gunakan layanan "Pesan Antar". Tinggal chat melalui WhatsApp, dan pilih pengiriman instant (khusus Jabodetabek). Paketmu akan tiba di rumah lebih cepat.
Sumber foto header: Dok. Gramedia.com