World Suicide Prevention Day 2024: Mengubah Narasi dan Perspektif tentang Bunuh Diri

World Suicide Prevention Day 2024: Mengubah Narasi dan Perspektif tentang Bunuh Diri

Happy world suicide prevention day, Grameds! ❤️

Setiap manusia layak untuk dimengerti tanpa terkecuali. Bukan disalahpahami. Bukan juga dihakimi. Kita semua berhak mendapatkan ruang aman untuk seluruh perasaan dan pikiran-pikiran yang bergemuruh di kepala. 🤗

Demi menciptakan ruang yang aman bagi semua, terutama untuk penyintas gangguan kesehatan mental yang memerlukan dukungan penuh. Dan untuk mewujudkan ruang aman, tentu butuh peran penting dari kita sebagai sesama manusia. 🤞

Pada hari pencegahan bunuh diri sedunia ini, WHO (World Health Organization) mengangkat tema "Changing The Narrative" yang bertujuan agar setiap individu, komunitas, organisasi, dan pemerintah mengambil peran dalam mengubah narasi dan perspektif tentang bunuh diri dan orang-orang yang berkeinginan untuk bunuh diri.

Sumber: pacehospital

Bunuh diri adalah masalah serius dengan data kasus yang sangat banyak di Indonesia. Tema ini mengutamakan pencegahan bunuh diri dan memprioritaskan kesehatan mental dengan mengurangi stigma tentang bunuh diri, merangkul penyintas gangguan kesehatan mental, dan akses serta fasilitas yang memadai untuk perawatan.👌


Pemerintah Indonesia menyediakan hotline pencegahan bunuh diri melalui layanan SEJIWA pada nomor 119 ext 8.


Changing The Narrative atau mengubah narasi berarti memahami bagaimana kompleksnya masalah ini dan mengganti stigma menjadi sebuah keterbukaan, pemahaman, dan dukungan. Dukungan yang diberikan kepada penyintas gangguan kesehatan mental dapat hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah melalui tulisan atau buku-buku tentang self-help. 🫶

Buku-buku self-help yang tepat dapat memberikan 'pelukan' bagi para penyintas gangguan kesehatan mental agar mereka tidak merasa sendirian. Buku-buku ini juga dapat membantu mereka dalam mengatasi hal-hal yang menjadi dampak dari gangguan kesehatan mental yang mereka alami. Berikut ini rekomendasi buku-buku self-help berkaitan dengan kesehatan mental yang dapat memeluk kamu. 🤗❤️

Rekomendasi Buku Self Help

1. The Things You Can See Only When You Slow Down

worldBeli di Sini!

Buku The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haemin Sunim menampilkan cara agar kita dapat tetap tenang dan memiliki kesadaran diri di tengah dunia yang serbacepat. Buku ini mengajak kita untuk melihat bahwa beberapa hal hanya dapat dilihat ketika kita memperlakukan sesuatu secara pelan-pelan. Hadir sebagai pencerminan diri, Haemin meminta kita untuk beristirahat sejenak dan memaafkan diri sendiri. Ia berpendapat bahwa ketika kita pelan-pelan, maka dunia akan memperlakukan kita dengan pelan-pelan juga.

2. The Comfort Book

worldBeli di Sini!

Bagi kamu yang selalu merasa sulit untuk mencari kenyamanan, buku ini adalah jawabannya. Menurut The Comfort Book, kita dapat menemukan kenyamanan di dalam diri kita sendiri. Buku ini cocok untuk dibaca saat kamu merasa kelelahan atau kesepian, menjelma sebagai pelukan untuk hari-hari terburukmu. Matt Haig benar-benar memberikan kenyamanan lewat untaian kata-katanya di buku ini.

3) Love for Imperfect Things: How To Accept Yourself In A World Striving for Perfection

worldBeli di Sini!

Sukses dengan The Things You Can See Only When You Slow Down, Haemin Sunim mengeluarkan buku pengembangan diri lainnya berjudul Love for Imperfect Things. Dunia ini kerap kali menuntut kita untuk menjadi sempurna. Namun, apa tolok ukur dari sempurna itu sendiri? Menjadi kaya raya? Cantik dan memakai baju bagus? Nilai yang tinggi? Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Manusia akan lelah jika mengejar kesempurnaan sebab kesempurnaan tidak ada habisnya.

Di dalam buku ini, Haemin mengajarkan kita agar dapat menerima dan memperlakukan diri sendiri dengan baik dan penuh kasih sayang. Tidak hanya diri sendiri, tetapi juga apa yang kita lakukan, hidup kita, lingkungan kita, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Ketika kita memperlakukan diri kita dengan penuh kasih sayang, kita juga akan belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan cara yang sama, penuh cinta dan kasih sayang.

4) I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki

worldBeli di Sini!

Katanya mau mati, kenapa malah memikirkan jajanan kaki lima? Apa benar kau ingin mati?

Dengan judul yang menarik dan 'menyenggol', Baek Se Hee menyajikan pengalaman pribadinya melalui buku nonfiksi berikut ini. Buku ini menceritakan perjalanannya ketika ia merasakan gejala-gejala depresi, seperti merasa rendah, cemas, dan kelelahan yang berlebih. Namun ketika ia putus asa dan ingin mati, yang ia pikirkan hanya jajanan kaki lima kesukaannya, Tteokpokki. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki akan merangkul pembacanya agar dapat makin menerima dan mencintai diri mereka sendiri.

5) Almost Adulting: Self-Help Approach to Deal With Quarter-Life Crisis

worldBeli di Sini!

Usia 20 tahun-an acapkali berkaitan dengan masa quarter-life crisis. Kekhawatiran, kecemasan, dan keraguan terus melanda dan mengganggu pikiran orang-orang yang biasanya berumur 20 tahun-an atau di rentang usia 18-30 tahun. Pada fase itu, orang-orang biasanya merasa ketakutan akan masa depan, kehilangan jati diri, dan mengalami berbagai masalah tentang kemampuan diri sendiri.

Buku ini hadir sebagai jawaban untuk mengatasi quarter-life crisis. Nadhira Afifa, Master of Public Health dari Department of Global Health and Population sekaligus konten kreator, menulis buku ini dengan pendekatan self-help dan mengajak pembaca agar dapat memahami definisi sebenarnya dari quarter-life crisis dan bagaimana menghadapinya.

Menghadapi kebingungan di usia 20-an adalah hal yang lumrah dialami para remaja tanggung menuju dewasa. Oleh karena itu, Almost Adulting datang sebagai bentuk penenangan diri bagi mereka yang sedang mengalami krisis yang sama.


Baca Juga: 14 Buku Self Improvement untuk Menemukan Kunci Kebahagiaan


Setiap bentuk dukungan, sekecil apa pun itu, akan tetap berarti bagi penyintas gangguan kesehatan mental. Begitu juga dukungan melalui kata-kata yang disampaikan oleh para penulis buku-buku di atas tadi. Kamu bisa menemukan kehangatan dari buku-buku self-help di Gramedia.com.🌻🌻

Terima kasih banyak sudah bertahan dan berdiri di atas kakimu sendiri sampai sejauh ini, Grameds. Kamu tidak sendiri dan kamu berharga. Sekali lagi, happy world suicide prevention day! Semoga banyak hal-hal baik yang menanti kita. Mari bertahan lebih lama lagi, untuk hari ini, besok, dan seterusnya. ❤️‍🩹

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber gambar header: Freepik.com

Penulis: Btari Najwa Naila


Enter your email below to join our newsletter