Halo sobat Grameds, Kamu pastinya sudah tidak awam lagi dengan kota yang satu ini, yakni ibukota Indonesia. Sebuah kota yang megah dengan bangunan-bangunan tinggi, penduduk padat, dan macet yang rutin. Saya tidak akan membahas itu disini, melainkan mengulas tentang Lagu Daerah Betawi / DKI Jakarta.
Indonesia merupakan negara dengan suku, bangsa, dan budaya yang sangat beragam, sehingga diberi predikat sebagai negara multikultural. Jakarta, sebagai kota terbesar di Indonesia, juga memiliki sejumlah kekayaan budaya termasuk lagu-lagu tradisional Jakarta.
Provinsi DKI Jakarta terletak di pulau Jawa, pulau dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Sebagai ibu kota umum, provinsi ini menjadi rumah bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Jakarta, sebuah daerah utama pusat pemerintahan Indonesia, menyimpan banyak adat dan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Lahir dan berkembang selama berabad-abad, Jakarta tumbuh dengan beragam suku, ras, dan agama.
Segala macam budaya, baik dalam maupun luar negeri, tentunya telah mempengaruhi seni dan budaya kota Jakarta. Salah satunya adalah musik. Lagu daerah Jakarta juga dipengaruhi oleh berbagai musik dari daerah lain.
Wilayah DKI Jakarta adalah 7.659,02 km (295.716 sq mi), dihuni oleh berbagai agama, suku, bahasa, ras dan suku. Oleh karena itu, di provinsi ini terdapat banyak budaya yang saling berinteraksi dan membawa ciri khasnya masing-masing.
Sama dengan tempat wisata dan kuliner yang berbeda. Namun, pada artikel kali ini, Gramedia tidak akan membahas semuanya, karena artikel yang Anda baca ini hanya berfokus pada lagu-lagu daerah Jakarta.
Daftar Isi
Lagu Daerah Jakarta
Lagu-lagu daerah Betawi biasanya memiliki beberapa unsur khusus, seperti berisi nilai-nilai leluhur atau nasihat yang dibawakan dengan pantun yang bersifat jenaka dan menghibur.
Selain itu, banyak dari lagu-lagu daerah Betawi yang biasanya dalam pementasannya liriknya dapat diubah-ubah sesuai dengan ide yang ingin disampaikan si penyanyi. Meski begitu, nada dan beberapa baris lirik tidak diubah agar tetap menjadi ciri dari lagu tersebut.
Berikut saya kumpulkan lagu-lagu Betawi atau lagu daerah Jakarta yang sudah saya kumpulkan.
1. Ondel-Ondel
Lagu Ondel-Ondel mungkin sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia, karena lagu ini sering diputar di televisi pada berbagai acara. Lagu ini sering digunakan sebagai pengiring salah satu kesenian tradisional Betawi yaitu Ondel-Ondel.
Lirik lagu Ondel-Ondel:
Nyok, kite nonton ondel-ondel
Nyok, kite ngarak ondel-ondel
Ondel-ondel ade anaknye
Anaknye ngigel ter-iteran
Mak, bapak ondel-ondel ngibing
Ngarak penganten disunatin
Goyangnye asyik endut-endutan
Nyang ngibing igel-igelan
…
Plak gumbang gumplak plak plak
Gendang nyaring ditepak
Yang ngiringin nandak
Pade surak-surak….
Tangan iseng ngejailin
Kepale anak ondel-ondel
Taroin puntungan
Rambut kebakaran….
Anak ondel-ondel jejingkrakkan
Kepalenye nyale bekobaran
Yang ngarak pade kebingungan
Disiramin aer comberan….
Ondel-Ondel adalah seni pertunjukan Betawi yang sering dipentaskan di festival-festival rakyat. Dalam pertunjukannya, Ondel-Ondel seperti berperan sebagai leluhur atau nenek motang yang selalu menjaga keturunannya.
Boneka besar Ondel-Ondel sendiri memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dan diameter sekitar 80 sentimeter. Terbuat dari anyaman bambu berbentuk sehingga mudah dibawa dari dalam ondel-ondel.
Wajah Ondel-Ondel dalam bentuk topeng atau kedok, dihias dengan rambut kepala yang dibuat dari ijuk. Wajah boneka ondel-ondel laki-laki biasanya dicat warna merah, sedangkan wajah perempuan dicat warna putih.
2. Keroncong Kemayoran
Salah satu lagu daerah budaya Betawi yang paling terkenal adalah Keroncong Kemayoran. Tidak diketahui siapa yang menyanyikan lagu ini terlebih dahulu atau siapa yang menciptakannya.
Lirik Keroncong Kemayoran memiliki banyak versi, tetapi selalu memiliki komposisi dan melodi yang sama. Meski dengan versi yang berbeda, lagu ini tetap ditandai dengan lirik yang sama yaitu “…jiwa manis indung disayang”.
Lirik lagu Keroncong Kemayoran:
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Lajulah sampai lajulah sampai ke Surabaya
Ikan pepes dari Cianjur
Kantongnya kempes pacarnya kabur
La la la la la la la laaa
Biarlah lupa kain dan baju
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Janganlah janganlah lupa suara saya
Buah Kedondong di pinggir kali
Lagu keroncong merdu sekali
La la la la la la la laaa
Terang bulan terang di kali
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Buaya timbul buaya timbul disangka mati
Makan bubur di pagi hari
Kekasih kabur cepat cari ganti
La la la la la la la laaa
Jangan percaya mulut lelaki
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Berani sumpah berani sumpah hai kawin lagi
Burung dara tinggi terbangnya
Dengar suara ini orangnya
La la la la la la la laaa
Ani-ani bukannya wajah
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Buat memotong buat memotong padi di sawah
Dari Malang ke Surabaya
Jikalau pulang bersama-sama
La la la la la la la laaa
Saya nyanyi memang sengaja
Jiwa manis indung disayang
La la la la la la la la oo
Untuk menghibur untuk menghibur hati yang luka
Kedondong di atas peti
Ini Keroncong mohon berhenti
Kedondong di atas peti
Ini Keroncong mohon berhenti
Lagu daerah Keroncong Kemayoran juga memiliki lirik dalam bentuk pantun, sesuai dengan bentuk budaya Betawi, yaitu berbalas pantun. Dengan karakter yang berbeda, lagu ini seolah mengirim pesan kepada semua orang untuk selalu bahagia.
Dalam hidup, setiap orang selalu menghadapi berbagai masalah, mengalami bencana atau melalui hal-hal yang sulit. Namun dalam setiap masalah tersebut, akan selalu ada jalan keluarnya. Lagu ini membawa keceriaan bagi setiap orang yang mendengarkan dan berpesan untuk selalu bermurah hati dan ceria dalam menghadapi masalah apapun.
3. Kicir-Kicir
Kicir-Kicir juga mungkin salah satu lagu daerah paling terkenal di Jakarta. Pasalnya, lagu ini sering dinyanyikan di berbagai acara perayaan. Salah satunya, setiap tahun lagu ini dibawakan oleh artis-artis ibu kota pada peringatan berdirinya atau ulang tahun kota Jakarta di televisi.
Lirik lagu Kicir-Kicir:
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
Mengenai asal usulnya, dapat dikatakan bahwa lagu Kicir-Kicir berakar dari tradisi pantun nusantara, khususnya dalam syair dan pantun Melayu. Hal ini terlihat pada lirik lagu ini yang dihubungkan oleh pantun, jumlah suku kata dan baris, seperti pada pantun dan puisi.
Bahkan hingga saat ini, lagu Kicir-Kicir telah berkembang menjadi versi dan aransemen yang lebih modern. Misalnya, lagu ini diaransemen sebagai musik grup, dalam berbagai genre seperti pop, jazz, dll. Bahkan, versi asli lagu ini dinyanyikan dengan iringan orkes tanjidor.
4. Jali-Jali
Jali-Jali atau juga dikenal sebagai Si Jali-Jali adalah lagu daerah Jakarta yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Betawi. Menurut asal-usulnya, lagu ini konon lahir dan dikembangkan oleh peranakan Tionghoa di Jakarta melalui musik tradisional mereka, yaitu Gambang Kromong.
Lirik lagu Jali-Jali:
Ini dia si jali-jali
lagunya enak, lagunya enak merdu sekali
ini dia si jali-jali
eh, sayang disayang
lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan, asalkan tuan senang di hati
jalilah jali roda melati, sayang
cali cali roda melati
calilah cali berganti-ganti
ular naga diemprut selang
(ah lu kate belanda)
uler kadut, uler kadut segene gini
(segede ape bang?) (neh!)
ular naga diemprut selang, nona, nona
uler kadut, uler kadut segede gini
(kayak gede banget) (ah, lu tau kok)
digode jande gak inget pulang, sayang
digode jande gak inget pulang (kenape bang?)
sampe lupain utang seringgit
dari turki ke bojong lengkong, sayang
dari turki ke bojong lengkong
sebab si pengki turunan cukong
(ha ha.. lu tahan gak tuh)
keramat ape tiga langkah?
(mane gua tahu)
sayang di sayang, kramat karet banyaklah lumpur
keramat ape tiga langkah?
eh sayang di sayang, kramat lah karet banyaklah lumpur
jimat ape yang abang pake sayang,
siang dan malam, siang dan malam ga bisa tidur
jali-jali dari cikini, sayang
jali-jali dari cikini
jali jali… sampai disini
Dengan permainan biolanya, lagu Si Jali-Jali dipopulerkan oleh Pak Sagi, konduktor Kerontjong Pak Sagi pada tahun 1942. Karena kental dengan nuansa budaya Betawi, Jali-Jali kemudian dijadikan lagu daerah Betawi.
Seperti kebanyakan lagu daerah Jakarta yang berasal dari budaya Betawi, lagu Si Jali-Jali ini juga terdiri dari syair syair yang dipadu dengan musik upbeat. Jadi, di setiap bait lirik lagu ini, baris pertama dan kedua hanyalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah inti pesannya.
5. Lenggang Kangkung
Lenggang Kangkung adalah salah satu lagu yang tercatat sebagai lagu daerah DKI Jakarta yang dipopulerkan oleh penyanyi asal Jakarta, Lilis Suryani. Sejak usia dini, ia mulai membenamkan dirinya dalam dunia musik. Bahkan, ia mendapat tawaran tampil di Istana Negara dan beberapa tempat bergengsi lainnya.
Lirik lagu Lenggang Kangkung:
Lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Cimanggis
Lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Cimanggis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Jakarta
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Jakarta
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung di atas peti
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya di atas peti
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Tidak diketahui siapa sebenarnya pencipta lagu Lenggang Kangkung. Konon, lagu ini diciptakan pada masa penjajahan Belanda. Dengan tema percintaan atau kehidupan sosial pada umumnya, lagu ini seperti sindiran yang kurang harmonis tentang kehidupan keluarga.
Pengaruh pantun Melayu sangat kuat dalam lirik ini. Liriknya sangat sederhana dan mudah dipahami. Lenggang Kangkung berarti “tidak peduli” atau “tidak tahu apa-apa”. Dalam urusan cinta, melepaskan diri dengan pasangan Anda dapat menyebabkan pertengkaran dan perselisihan. Lenggang kangkung mengacu pada ketidakpedulian atau tindakan sewenang-wenang.
6. Ronggeng Jakarta
Ronggeng adalah alat musik pengiring tarian tradisional, dimana penari bernyanyi dan bertukar lirik satu sama lain. Musik Ronggeng sudah begitu terkenal dan tersebar di seluruh tanah air, meskipun lagu ini sudah cukup tua.
Dalam salah satu lagu daerah Jakarta berjudul Ronggeng Jakarta, ia menceritakan kehidupan seorang penari yang masih memikat penonton, tetapi penuh dengan rasa sakit dan siksaan.
Lirik lagu Ronggeng Jakarta:
Takdir tak dapat aku pungkiri
Terserah Tuhan Khalikul Bahri
Hanya kerjaku sepanjang hari
Merangkai madah di sanubari
Aku menyanyi anda menari
Aku bersuara anda gembira
Tetapi anda tak pernah m’rasa
Dalam menyanyi jiwa tersiksa
7. Sirih Kuning
Lirik lagu Sirih Kuning:
Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang
Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona
meninggi hari
Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang
Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona
sampai kemari
Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona
Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya nona
memang sejodo
Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang
Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak. ya nona
patah tangkainya
Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang
Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona
pusaka lama
Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona
Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona
mohon berhenti
Lagu “Sirih Kuning” merupakan lagu daerah populer Betawi yang menjadi lagu daerah DKI Jakarta. Lagu ini sering digunakan sebagai alunan ngibing. Biasanya, jika seorang penari membungkus selendang untuk seorang tamu, tamu tersebut bersedia menari bersama, yang disebut ngibing.
Lagu “Sirih Kuning” mengiringi adegan tarian bersama. Umumnya lagu yang menjadi ketegangan ngibing disebut lagu sayur. Selain “Sirih Kuning”, ada lagu “Keramat Karam”, “Pasar Malem”, “Kacang Kacang” dan lagu sayur lainnya.
Jika kita telusuri lebih dalam, lirik “Sirih Kuning” adalah baris-baris berima, terdiri dari baris-baris yang berhimpitan dengan bunyi di akhir baris. Lagu ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang sangat akrab. Karena vokalnya yang ceria, lagu ini biasanya dinyanyikan dengan wajah gembira dan dinyanyikan secara bergiliran.
8. Kelap-Kelip
Lagu daerah Jakarta selanjutnya berjudul Kelap-kelip, sebuah lagu tentang menunggu seseorang menunggu pujannya pulang. Lagu ini tentang kesedihan dengan musik yang anggun, dinamis dan sedih.
Namun, bait terakhir dari lagu ini menggambarkan keinginan penyanyi pria itu untuk berpisah, sambil juga menyisipkan doa agar suatu hari mereka dapat dipersatukan kembali. Ini adalah lirik lengkap lagu Kelap-kelip untukmu:
Kelap kelip lampu di kapal,
anak kapal main sekoci,
Air mata jatuh di bantal,
aduh, yang dinanti belum kembali..
Pulau Pandan jauh di tenga,
di balik Pulau Angsalah Dua,
Hancur badan di kandung tanah,
amboi, budi baik terkenang jua..
Dalam hujan bajuku basah,
jalan-jalan di pinggir kali,
Biar kini kita berpisah, sayang,
lain kali jumpa kembali..
9. Surilang
Lagu daerah selanjutnya dari Jakarta berjudul Surilang. Lagu ini dimaksudkan untuk menasehati semua orang, selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini terlihat jelas pada setiap liriknya berupa ajakan, nasehat dan ajakan kepada orang-orang untuk masuk Islam. Lagu ini seperti menyuruh orang-orang untuk menjalankan perintah shalat, puasa Ramadhan, belajar memaafkan, menunaikan zakat haji dan ingat menjauhi larangan-Nya.
Lirik lagu Surilang:
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),
Ada hujan rintik perlahan (surilang jot-njotan),
Rahmat Tuhan semesta alam (surilang jot-njotan),
Eh sayang disayang,
Kagak gune cantik rupawan aduh sayang,
Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang,
Kalo kagak suka sembahyang…
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),
Burung elang di pinggir jalan (surilang jot-njotan),
Dideketin eh malah terbang (surilang jot-njotan),
Eh sayang disayang,
Sie-sie puasa sebulan aduh sayang,
Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang,
Kalo cuma ngomongin orang..
Pantun ini ya tuan pantun nasehat,
Didengerin ya nona buat dijalanin,
Kalau sebel en kesel (en sebel eh kesel),
Maapin aje (eh biarin aje),
Pahalenye eh buat kite sendiri…
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),
Kue cubit di atas nampan (surilang jot-njotan),
Jadi sehat kalo dimakan (surilang jot-njotan),
Eh sayang disayang,
Tiada gune uang disimpan aduh sayang,
Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang,
Kalo zakat enggak dibayarkan…
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan),
Baek ati ente lakuin (surilang jot-njotan),
Kagak rugi aye jaminin (surilang jot-njotan),
Eh sayang disayang,
Naek haji niatin aduh sayang,
Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang,
Haji mabrur kite dambain…
10. Sang Bango
Salah satu lagu Betawi paling terkenal adalah Sang Bango ini, menggunakan bahasa Betawi yang kental dengan ciri khas yang sangat dalam. Meski judulnya kurang terkenal, namun lirik dan iramanya pasti kamu kenali.
Lirik lagu Sang Bango:
Sang Bango eh Sang Bango,
Kenapa elo elo delak delok,
Sang bango ngow ngow eh sang bango,
Kenapa elo elo delak delok,
Mengkenya aye aye delak delok,
Sang kodok eh kerak kerok…
Mengkenya aye aye delak delok,
Sang kodok eh kerak kerok…
Sang kodok eh eh eh sang kodok,
kenape elu elu kerak kerok,
Sang kodok eh eh eh sang kodok,
kenape elu elu kerak kerok…
Mengkenye aye aye kerak kerok,
orang orang eh pade ngorok,
Mengkenye aye aye kerak kerok,
orang orang eh pade ngorok…
Bang orang eh eh eh bang orang,
kenape elu elu pade ngorok,
Bang orang eh eh eh bang orang,
kenape elu elu pade ngorok…
Mengkenye aye aye pade ngorok,
Sang kodok kerak kerok,
Mengkenye aye aye pade ngorok,
Sang kodok eh kerak kerok ….. bandel…
Sang kodok eh eh eh sang kodok,
kenape elu elu kerak kerok,
Sang kodok eh eh eh sang kodok,
kenape elu elu kerak kerok…
Mengkenye aye aye kerak kerok,
bikin musik lagunye hosrok,
Mengkenye aye aye kerak kerok,
bikin musik lagunye hosrok….
Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran