Desain

10 Prinsip Dasar Desain Grafis yang Perlu Kalian Ketahui

Written by A Andrew

Prinsip Dasar Desain Grafis—Ada banyak sekali perdebatan mengenai seberapa banyak prinsip dasar dari desain yang ada. Namun, saat membicarakan mengenai dasar-dasar dari desain, angka bukanlah sesuatu yang mutlak.

Prinsip dasar dari desain memberikan beberapa pedoman kepada desainer mengenai perancangan komposisi yang menarik secara visual, yang nantinya memberikan pengalaman yang luar biasa. Dengan mengikuti berbagai prinsip dasar dari desain seperti hierarki, kesatuan, keseimbangan, dan variasi, seseorang dapat menciptakan produk digital maupun desain grafis yang disukai banyak orang. Simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui selengkapnya!

 

Prinsip Dasar Desain yang Wajib Diketahui

(Sumber foto: pexels.com)

Berikut adalah 10 prinsip dasar desain yang wajib kamu ketahui:

1. Hierarchy (Hierarki)

Hierarki visual merupakan bagian terpenting dari desain yang baik. Jika seluruh objek yang ada di dalam lembar kerja mempunyai komposisi yang sama, tidak akan ada salah satu bagian yang menonjol. Hierarki mengharuskan orang lain melihat sesuatu yang menjadi pusat perhatian pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya.

Pembuatan hierarki visual dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui skala (ukuran relatif dari suatu elemen) dan warna. Sementara itu, hierarki tipografi dapat disusun dengan memakai tipografi, ukuran, dan bobot tulisan yang berbeda-beda.

Secara umum, hierarki berfungsi untuk memastikan berbagai elemen utama menonjol di halaman dibandingkan dengan elemen yang lainnya.

2. Balance (Keseimbangan)

Keseimbangan dalam hal komposisi dapat dicapai dengan beberapa langkah yang berbeda. Keseimbangan simetris merupakan yang termudah. Hal tersebut dapat dicapai saat elemen di kedua sisi sumbu vertikal memiliki dasar yang sama. Sebagai contoh, dua blok teks di kedua sisi halaman akan memanifestasikan keseimbangan simetris, meskipun konten blok itu tidak identik.

Sementara itu, keseimbangan asimetris dapat didapatkan saat elemen yang berada di kedua sisi sumbu pusat tidak sama. Sebagai contoh, gambar besar di satu sisi yang diikuti dengan tulisan yang menonjol di sisi yang lain. Hal tersebut juga dapat didapatkan saat sumbu vertikal yang membagi dua elemen tidak diletakkan langsung di tengah-tengah halaman.

Elemen yang lebih sempit dalam hal ini harus mempunyai kualitas visual yang “lebih bagus” dibandingkan elemen yang lebih lebar untuk memperoleh tampilan yang seimbang. Apa pun tipe teknik keseimbangan yang dipakai, hasilnya akan cocok. Hal tersebut seharusnya membuat seseorang yang melihatnya merasa selaras dan justru merasa nyaman.

3. Alignment (Keselarasan)

Keselarasan mengacu kepada cara suatu tulisan maupun elemen grafis sejajar di halaman, yaitu mengacu kepada kesesuaian semua komposisi (rata kiri, tengah, dan kanan), serta keselarasan satu dengan yang lainnya.

Saat elemen tidak selaras satu sama lain, nantinya akan menambahkan kesan kekacauan komposisinya. Selain itu, desain akan tampak berantakan dan acak-acakan. Ketika desainer sampai di prinsip dasar ini, pastikanlah untuk menyesuaikan berbagai elemen dengan benar dan konsisten dengan penyelarasan headlines sebagai titik pusatnya.

4. Emphasis (Penekanan)

Penekanan merupakan bagian dari desain yang memancing perhatian para pemirsa—dengan kata lain menjadi poin utama, baik berupa judul, gambar, atau Call to Action (CTA). Namun, hal tersebut terkadang tidak dapat diwujudkan. Seorang desainer yang belum berpengalaman kemungkinan tidak sengaja memberikan penekanan di bagian halaman yang salah, yang justru menyebabkan kebingungan pihak pemirsa.

Inilah yang menyebabkan mereka harus memastikan terlebih dahulu bagian yang nantinya ingin ditekankan atau ditonjolkan pada kesan awal. Cara melakukannya adalah melalui proporsi warna, elemen, pola, bayangan, dan berbagai teknik lainnya.

5. Proportion (Proporsi)

Proporsi sering kali disebut dengan skala merupakan ukuran relatif suatu objek di suatu desain. Elemen yang lebih menonjol akan terlihat penting bagi target yang dituju, sedangkan elemen yang lebih kecil terlihat kurang penting.

Sebaiknya, desainer memakai proporsi untuk mendapatkan visual yang menarik perhatian pemirsa ke elemen visual tertentu dalam desainnya. Harus diingat juga jika perbedaan skala yang terlalu banyak dapat mengakibatkan elemen terkecil hilang atau elemen terbesar terlihat main-main.

(Sumber foto: pexels.com)

6. Movement (Gerakan)

Gerakan mengacu kepada cara pemirsa melihat komposisi desain. Desain yang tampak dinamis mendorong berbagai banyak gerakan mata, sedangkan desain statis relatif lebih sedikit.

Seorang desainer yang baik dapat membuat kontrol dari berbagai elemen yang menjadi fokus pemirsanya dengan meletakkannya di sepanjang jalur pola gerakan mata.

7. Contrast (Kontras)

Kontras dapat diperoleh melalui pemakaian bentuk, warna, ukuran, sifat elemen yang mirip, dan mengacu kepada perbedaan. Warna yang kontras kerap kali menjadi hal pokok yang dipikirkan orang lain, tetapi perbedaan ukuran bentuk, elemen, dan properti lain juga dapat memanifestasikan kontras.

Kontras mempunyai dua fungsi yang begitu penting. Pertama, memungkinkan desainer dalam membuat elemen menjadi menonjol satu dengan yang lainnya. Kurangnya kontras akan menciptakan desain yang hanya mempunyai satu warna latar belakang, tanpa elemen lain yang “terlihat” — bukan desain fungsional.

Kegunaan kedua dari kontras adalah aksesibilitas. Kontras yang mencukupi antarelemen, khususnya teks dan latar belakang, sangatlah penting untuk menghasilkan desain yang dapat diakses. Seseorang yang memiliki gangguan penglihatan dapat kesulitan membaca teks di layar yang terlalu kecil, yang nantinya menghasilkan desain yang tidak memadai.

8. Repetition (Pengulangan)

Pengulangan mengacu kepada pemakaian elemen yang mirip di seluruh desain, baik dengan pola teratur maupun tidak teratur. Hal itu dipakai untuk menguatkan elemen tertentu sembari memberikan rasa kesatuan di desainnya. Pengulangan juga dapat dipakai para desainer untuk menyusun ritme.

Pakailah pengulangan dengan langkah yang sederhana, misalnya memakai ikon yang sama di suatu pola latar belakang atau mengatur seluruh foto dengan cara yang sama.

Bereksperimenlah dengan pengulangan, terutama pengulangan tidak beraturan, untuk menghasilkan suatu gerakan. Namun, berhati-hatilah karena banyaknya pengulangan secara reguler justru akan berefek sebaliknya dan membuat desain terlihat statis.

9. Variety (Variasi)

Variasi merupakan bumbu yang juga berlaku dalam desain. Jika pengulangan menambahkan rasa harmoni di desain, variasi membuatnya tetap terlihat menarik dan mencegah pemirsanya merasakan bosan.

Ciptakanlah variasi dengan menambah berbagai elemen unik atau tidak terduga ke dalam desain. Variasi juga dapat dipakai untuk menarik perhatian pemirsa kepada elemen atau area tertentu yang menonjol di desain.

10. Unity (Kesatuan)

Kesatuan memberikan desain rasa keharmonisan, baik secara konseptual maupun visual. Prinsip ini sangat penting dikarenakan membuat pemirsanya merasakan nyaman ketika menavigasi desain. Semuanya terlihat ada di tempatnya dan tidak ada elemen yang menonjol secara signifikan.

Metode utama untuk menciptakan kesatuan meliputi:

  • Proximity

Merupakan elemen yang dekat satu dengan yang lainnya dan terlihat seperti halnya grup terpadu.

  • Alignment

Merupakan elemen yang dipadukan satu sama lain agar terlihat terkait.

  • Repetition

Merupakan elemen yang diulang-ulang agar mendapatkan rasa kesatuan, khususnya jika pengulangan itu dilakukan dengan pola yang teratur.


Itulah artikel terkait “Prinsip Dasar Desain Grafis” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

 

Rujukan

  • Kusnadi (2018). Dasar Desain Grafis. Tasikmalaya: Edu Publisher.
  • Setiawan, Antonius Fran (2023). Prinsip Desain Grafis untuk Sosial Media. Sleman: CreativeThinking Indiebooks.
  • Suranto (2009). Komputer Grafis: Dasar dan Aplikasi Desain. Surakarta: CV Oase Group.

 

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Desain Grafis

1. Desain Grafis dengan Canva untuk Pemula

Desain Grafis dengan Canva untuk Pemula

Desain grafis itu penting! Tetapi tidak semua orang bisa mendesain. Sampai kemudian, munculah Canva, sebuah aplikasi website dan smartphone gratis yang bisa membantu Anda membuat desain secara cepat, mudah, dan murah.

Canva merupakan website dan aplikasi yang paling populer saat ini untuk bidang desain grafis dan brand building. Canva merupakan sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Australia dan banyak membantu masyarakat untuk mendapatkan desain bagus serta menarik tanpa membutuhkan banyak usaha.

Dengan kata lain, Canva merupakan jalan keluar terbaik bagi mereka yang ingin membuat desain untuk keperluan social media, branding, printing, dan personal use tetapi tidak bisa mengoperasikan Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun CorelDraw. Buku ini dapat membantu Anda membuat desain menarik dalam waktu singkat memakai Canva.

 

2. Ragam Desain Grafis Photoshop untuk Pemula

Ragam Desain Grafis Photoshop untuk Pemula

Desain grafis menggunakan Photoshop merupakan aktivitas yang seru dan menyenangkan. Anda bisa membuat efek-efek khusus hanya dengan memanfaatkan fitur-fitur standar. Oleh karena itu, ada banyak sekali orang yang rela berlama-lama di depan komputer untuk membuat efek-efek rupawan memakai Photoshop. Daya imajinasi Anda pun akan berkembang sangat pesat kalau sudah menggunakan Photoshop.

Bayangkan, Anda bisa membuat berbagai macam efek-efek khusus, memainkan cahaya, bereksperimen dengan warna, dan melakukan aktivitas desain lainnya tanpa dibatasi oleh apa pun. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk membantu menjelaskan secara teknis berbagai fitur standar di Photoshop yang bisa membuat efek-efek menarik khusus untuk desain grafis. Anda akan mempelajari aneka layer style, efek, filter, dan sebagainya. Dengan demikian, inilah buku yang Anda butuhkan untuk menghadirkan efek-efek khusus memakai Photoshop.

Buku ini ditujukan untuk kalangan pemula dan diharapkan Anda bisa menciptakan kreasi yang menarik secara mandiri. Namun demikian, bagi Anda pengguna Photoshop versi lama (CS) juga masih tetap dapat memanfaatkan penjelasan dan langkah-langkah yang ada di dalam buku ini. Jadi, silakan Anda membuat kreasi-kreasi hebat secepat mungkin!

 

3. Desain Grafis Itu Ada Ilmunya

Desain Grafis Itu Ada Ilmunya

Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan secara visual. Desain grafis akan memanfaatkan suatu gambar sebagai media dalam penyampaian pesan. Informasi yang disampaikan di dalamnya akan dilakukan seefektif mungkin. Desain grafis berasal dari dua kata, yaitu kata desain dan kata grafis. Desain yaitu suatu metode perancangan estetika. Metode perancangan ini didasarkan pada kreativitas. Sedangkan grafis memiliki arti ilmu dari sebuah perancangan titik, maupun garis. Maka hal itu akan membentuk sebuah gambar, yang bisa memberikan informasi serta berhubungan dengan proses percetakan.

Dewasa ini, kemampuan desain grafis sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan sebagai kemampuan tambahan untuk segala lini perusahaan. Desain grafis sangat fundamental dalam bidang usaha seperti percetakan, periklanan, sosial media bahkan kuliner sekali pun. Secara garis besar, buku ini membahas mengenai standar-standar penguasaan desain grafis yang harus dimiliki oleh seorang desainer, bagaimana konsep desain mulai dari komposisi, tipologi, warna, dan banyak lagi hal-hal lainnya.

 

4. Desain Grafis Komplet

 

Ragam Tutorial Desain Grafis bagi Pemula

Pernahkah terbayang oleh Anda proses di balik terciptanya suatu logo? Pernahkah Anda ingin mendesain sebuah kartu nama untuk diri sendiri yang lain daripada yang lain? Atau pernahkah Anda ingin mendesain sebuah kartu ucapan spesial untuk orang yang spesial bagi Anda? Disadari atau tidak, di sekitar kita terdapat banyak produk-produk desain grafis, apakah itu suatu logo gadget, pakaian, atau sekadar kemasan dari berbagai jenis makanan ringan. Kehidupan modern tidak terlepas dari sentuhan kreativitas dari para desainer grafis!

 

5. Desain Grafis Praktis untuk Semua Profesi

Desain Grafis Praktis untuk Semua Profesi

Salam desain grafis! Buku ini dipersembahkan untuk Anda yang ingin menampilkan karya visual secara menarik dan efektif. Apapun profesi dan bisnisnya tentu perlu menampilkan informasi profil maupun produk secara menarik dan komunikatif. Pada perusahaan perlu identitas berupa logo Vano diterapkan pada marketing tools antara lain Kartu nama, brosur, map, banner, spanduk, website dll. Membuat karya grafis yang indah, menarik dan sesuai target tidak Cukup dengan menguasai software grafis dan upgrade hardware saja. Diperlukan pengetahuan Prinsip Desain dan strategi berkompetisi dengan pesaing.

Di buku ini Anda diajak mendesain agar menarik/eye catching dengan pendekatan rasional disertai contohnya. Diharapkan dengan teori dan tips dari desainer grafis berpengalaman, anda mampu menciptakan karya grafis yang kreatif bahkan inovatif.

 

About the author

A Andrew

Bicara soal dunia menulis memang tak ada habisnya dan akan selalu berkembang mengikuti zaman. Sama halnya dengan dunia desain yang akan selalu berkembang mengikuti zaman. Maka dari itu, saya sangat senang bisa memadukan karya tulis bertemakan desain.

Kontak media sosial Linkedin saya Andrew