Pengertian Rantai Makanan – Manusia bukanlah satu-satunya mahkluk yang hidup di muka bumi ini. Ada banyak mahkluk hidup yang tumbuh dan berkembang berdampingan dengan manusia. Sebagai sesama mahkluk hidup yang menempati bumi, antara mahkluk hidup pasti terjadi interaksi.
Hubungan antar mahkluk hidup yang saling mempengaruhi ini akan menghasilkan sebuah ekosistem. Dalam lingkungan ekosistem, terdapat hubungan antara jaring-jaring makanan yang saling terkait.
Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu sistem ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara keanekaragaman spesies dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.
Mari mengenal lebih dekat tentang pengertian dari jaring-jaring makanan dan ekologi berikut ini Grameds!
Daftar Isi
A. Pengertian Rantai Makanan
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda.
Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan decomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup.
Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
Pelajari jaringan makanan, tahapan dalam klasifikasi, jenis klasifikasi makhluk hidup yang ada, tingkatan klasifikasi dan masih banyak lagi dalam buku Klasifikasi Makhluk Hidup: Did You Know Series Biology.
B. Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan
Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas.
Jaring makanan dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara (herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi).
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam jaringan makanan dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi mengalir melalui ekosistem.
Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu kita dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini beberap fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu ketahui Grameds:
- Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk dalam spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies predator puncak.
- Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar spesies dan berfungsi dalam mempelajari kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke bawah dalam suatu struktur komunitas.
- Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke atas didalam suatu struktur atau bentuk komunitas.
Dengan adanya proses rantai makanan sendiri, makhluk hidup dapat bertumbuh dan bertahan hidup. Pelajari segala hal mengenai makhluk hidup lainnya yang penting kamu ketahui pada buku Segala Sesuatu Tentang Makhluk Hidup karya Azzurrino Riski.
C. Proses Rantai Makanan
Proses makan dan dimakan dalam rantai makanan ini berlangsung secara terus menerus dengan perannya masing masing, seperti produser, konsumen, dan pengurai atau dekomposer. Berikut penjelasannya Grameds:
1. Produsen
Produsen adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri, contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada ketersediaan makanan, akan tetapi keseimbangan alam.
Maka dari itu produsen tidak memakan makhluk lain. Tetapi malah di makan oleh makhluk lainnya. Produsen juga merupakan makhluk hidup yang dapat membuat zat organik dari zat anorganik. Biasanya produsen membuat makanan nya melalui proses fotosintesis. Contoh produsen diantaranya tumbuhan hijau, alga, dan juga lumut.
2. Konsumen
Konsumen yaitu makhluk hidup yang bergantung pada makhluk lain karena dia tidak bisa memproduksi makanan sendiri seperti produsen. Maka dari itu untuk menjaga kelangsungan hidupnya, konsumen bergantung pada organism lainnya. Peran konsumen di dalam sebuah ekosistem biasa nya adalah hewan. Konsumen memiliki beberapa tingkatan, diantaranya:
- Konsumen pertama (primer), konsumen satu merupakan pemakan produsen atau tumbuhan dan biasanya disebut dengan konsumen herbivora. Contohnya seperti sapi, kelinci, kerbau dan lain lain.
- Konsumen sekunder, organisme yang sumber makanannya dari tingkat trofik sebelumnya (trofik 2). Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah tikus.
- Konsumen tersier, konsumen ini merupakan pemakan konsumen kedua dan seterusnya hingga konsumen yang terakhir yang disebut dengan konsumen puncak. Biasanya konsumen puncak merupakan hewan yang tidak bisa dimakan oleh hewan lainnya. Contohnya singa, buaya, elang.
3. Dekomposer atau Pengurai
Pengurai adalah organisme terakhir dalam rantai makanan. Karena pengurai merupakan organisme yang mampu mengubah zat organik menjadi zat anogarnik.
Pengurai mengurai bangkai atau tumbuhan yang sudah mati lalu mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang akan digunakan tanaman untuk berfotosintesis, di sinilah siklus dari rantai makanan dimulai lagi.
Contoh pengurai yaitu jamur dan bakteri pengurai. Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan, berikut penjelasan jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung yang tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Meskipun secara umum ada 5 tingkatan rantai makanan, tidak semua rantai makanan terdiri dari 5 tingkatan tropik tersebut.
Ada rantai makanan yang hanya terdiri dari 4 tingkatan saja, ada juga yang mencapai 6 tingkatan trofik. Semakin pendek sebuah rantai makanan, maka energi yang tersedia semakin besar, sebaliknya jika rantai makanannya panjang maka sedikit energi yang tersedia.
D. Jenis Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunyapun semakin sedikit. Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier.
Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida. Berikut ini jenis-jenis piramida ekologi Grameds!
1. Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar.
Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
2. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien.
Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
3. Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalahsuatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
Pelajari informasi mengenai kajian ekologi lainnya pada buku Referensi Biologi Lengkap: Ekologi yang wajib Grameds ketahui mengenai makhluk hidup yang ada.
E. Contoh Rantai Makanan Berdasarkan Ekosistemnya
Ada sejumlah contoh jaring-jaring makanan dikelompokkan berdasarkan habitat kehidupan mereka. Contohnya ialah jaring-jaring makanan bagi habitat tertentu. Ada kira-kira 13 mahluk hidup pada suatu siklus jaring-jaring makanan. Beberapa mahluk hidup itu diantaranya phytoplankton, zoopllankton, ikan, udang, burung camar, kepiting, rumput laut, gurita, pinguin, gajah laut, anjing laut, paus biru, serta paus pembunuh. Nah, melihat ke 13 mahluk hidup itu bisa digolongkan kedalam sejumlah siklus rantai makanan, diantaranya:
1. Contoh Rantai Makanan di Darat
Padi – Tikus – Ular – Elang – Pengurai
- Padi, yaitu sebagai produsen penghasil makanan untuk organisme lain. Padi menghasilkan biji beras.
- Tikus, yaitu sebagai konsumen primer karena tikus merupakan hewan yang memakan tumbuhan atau yang disebut dengan herbivora. Tikus memakan padi untuk kelangsungan hidupnya.
- Ular, yaitu konsumen sekunder karena ular merupakan pemakan hewan lainnya atau karnivora dan ular memakan tikus sebagai sumber energinya.
- Elang, yaitu konsumen puncak. Elang memakan ular untuk kelangsungan hidupnya.
- Pengurai, perannya mengurai Elang agar zat zat dan nutrisi nya dapat di serap kembali oleh tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tidak hanya di laut dan danau, Jaring-jaring makanan juga terjadi di ekosistem sawah yaitu, seperti berikut:
- Pohon > Burung Gereja > Burung Elang Pohon > Jangkrik > Burung Pipit >Burung Elang.
- Rumput > Jangkrik> Tikus > Burung Elang.
- Rumput > Jangkrik > Tikus > Ular > Burung Elang.
- Rumput > Tikus > Burung Elang.
- Pohon > Jangkrik > Tikus > Burung Elang.
- Pohon > Jangkrik > Tikus >Ular > Burung Elang.
- Rumput > Jangkrik > Burung Pipit > Burung Elang.
- Rumput > Tikus > Ular > Burung Elang.
2. Contoh Rantai Makanan di Gurun
Gurun adalah salah satu dari ekosistem darat yang terbentuk secara alami dan sedikit biotik yang mampu bertahan hidup di tempat ini karena suhunya yang sangat panas dan kering. Beberapa contoh ekosistem gurun adalah gurun Gobi dan gurun Kalahari di Afrika. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah:
- Memiliki curah hujan yang sangat rendah,
- Merupakan bagian dari ekosistem darat
- Memiliki suhu yang sangat ekstrim.
Contoh rantai makanan di ekosistem gurun adalah:
- Energi matahari – rumput – rusa – hiena – pengurai
- Energi matahari – rumput – kelinci – ular – elang – pengurai
3. Contoh Rantai Makanan di Laut
Ekosistem laut atau ekosistem bahari adalah ekosistem akuatik alami, didominasi oleh perairan yang sangat luas dan berkadar garam tinggi. Ciri-ciri ekosistem laut adalah sebagai berikut:
- Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi
- NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%
- Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut
- Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Contoh rantai makanan di ekosistem laut adalah:
Phytoplankton – Ikan Kecil – Anjing Laut – Hiu – Dekomposer
- Phytoplankton, yaitu sebagai produsen karena ia dapat membentuk cadangan makanan yang disebut amylum melalui proses fotosintesis.
- Ikan kecil, yaitu sebagai Konsumen primer karena ikan kecil memakan phytoplankton agar dapat bertahan hidup.
- Anjing laut, yaitu sebagai konsumen sekunder karena anjing laut memakan ikan kecil, dan mengubahnya menjadi energi untuk kelangsungan hidupnya.
- Hiu, yaitu sebagai konsumen puncak karena hiu memakan anjing laut agar dapat bertahan hidup
- Dekomposer, perannya mengurai hiu pada saat mati. Agar nutrisi nya dapat di serap tanah dimana tanaman laut hidup.
4. Contoh Rantai Makanan di Danau
Danau merupakan ekosistem akuatik alami, sama seperti laut dan sungai, namun danau termasuk ke dalam kategori ekosistem Ientik atau ekosistem dengan air yang tenang. Ciri-ciri ekosistem danau adalah sebagai berikut:
- Memiliki variasi suhu yang tidak mencolok
- Memiliki penetrasi cahaya yang sangat sedikit
- Dihuni oleh flora yang khas
- Dihuni oleh kebanyakan filum hewan
Contoh rantai makanan di ekosistem danau adalah: Energi matahari – fitoplankton – zooplankton – larva capung atau nyamuk – ikan – buaya – pengurai
- Fitoplankton -> zooplankton -> Ikan kecil -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
- Pengurai Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Pengurai
- Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
- Tanaman Hidrylla -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
- Tanaman enceng gondok -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
- Tanaman enceng gondok -> Ulat -> Burung -> Pengurai
5. Contoh Rantai Makanan di Sungai
Sungai adalah ekosistem Iotik atau ekosistem dengan air yang mengalir. Ciri-ciri ekosistem sungai adalah sebagai berikut:
- Air pada ekosistem sungai mengalir dari hulu ke hilir
- Terjadi perubahan pada keadaan fisik dan kimia dari ekosistem yang berlangsung terus menerus
- Kondisi dari fisik kimia pada tingkatan aliran air ekosistem sungai sangat tinggi
- Tumbuhan dan hewan yang tinggal telah menyesuaikan diri dengan kondisi aliran air sungai
Contoh rantai makanan di ekosistem sungai adalah:
- Energi matahari – alga atau lumut – udang – ikan – ular sungai – pengurai
- Energi matahari – alga atau lumut – ikan – beruang – pengurai
6. Contoh Rantai Makanan di Savana
Sama seperti ekosistem gurun, sabana juga termasuk ekosistem darat yang terbentuk secara alami. Ada dua macam sabana, yaitu sabana murni dan sabana campuran. Sabana murni hanya memiliki satu jenis pohon sementara sabana campuran memiliki beberapa jenis pohon. Ciri-ciri ekosistem sabana adalah:
- Padang rumput yang diselingi dengan pepohonan
- Berada di daerah tropis
- Jenis flora yang umumnya tumbuh di sana adalah rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Coryphautan
- Jenis hewan bioma sabana pada umumnya adalah singa, macan, rusa, gajah, zebra, kuda, rayap, serangga
Contoh rantai makanan di ekosistem sabana adalah:
- Energi matahari – rumput – zebra – harimau – pengurai
- Energi matahari – rumput – rusa – cheetah – pengurai
Demikianlah pengertian dan sedikit contoh dari rantai makanan beserta contohnya. Hal lain yang lebih penting dalam mempelajari rantai dan jaring-jaring makanan adalah kita harus memahami bahwa seluruh makhluk di muka bumi ini saling membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup dan untuk itu kita harus terus menjaga kelestarian alam.
Punahnya satu jenis hewan tertentu akan merusak keseimbangan rantai makanan dan pada akhirnya semua pun akan berdampak pada kelangsungan hidup manusia, semangat belajar Grameds!
Salah satu penyebab rusaknya keseimbangan tersebut juga bisa berupa perubahan iklim yang pada akhirnya bisa berdampak hingga kepunahan makhluk hidup seperti halnya yang dibahas pada buku Oh, Ternyata… Makhluk Hidup Bisa Punah karena Perubahan Iklim!
- Tumbuhan Angiospermae
- Archaebacteria
- Alstonia Scholaris
- Biokimia dan Biomolekul
- Bioteknologi
- Bunga Begonia
- Bunga Padma Raksasa
- Bunga yang Hampir Punah di Indonesia
- Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi
- Filum Chordata
- Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
- Cynobacteria
- Contoh Tumbuhan Endemik
- Daur Biogeokimia
- Daur Hidup Hewan
- Ekosistem
- Eubacteria
- Evolusi
- Jenis Kerang Laut
- Jenis Pohon Langka di Indonesia
- Tumbuhan Ganggang
- Materi Genetik
- Monopodial
- Hewan Invertebrata
- Ovovivipar
- Hewan Vertebrata
- hereditas
- jaringan Pada Tumbuhan
- Kantong Semar
- Keanekaragaman Hayati
- Kingdom Fungi
- Kingdom Monera
- Kingdom Plantae
- Kingdom Protista
- Klasifikasi Mahluk Hidup
- Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA
- Materi Biologi SMA Kelas 10
- Materi Biologi SMA Kelas 11
- Materi Biologi SMA Kelas 12
- Pulai
- Pencemaran Lingkungan
- Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
- Perkembangbiakan Hewan: Generatif dan Vegetatif
- Perkembangbiakan Vegetatif
- Pinggiran dan Struktur Cytoplasm
- Plastida
- Protozoa
- Reproduksi Sel
- Rumpun Bambu
- Sel
- Sistem Gerak Pada Manusia
- Sistem Hormon
- Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
- Tumbuhan Spermatophyta
- Stek Batang
- Teori Evolusi
- Tumbuhan Gymnospermae
- Tumbuhan Paku
- Tumbuhan Thallophyta
- Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif
- Sistem Peredaran Darah Besar
- Urutan Takson Tumbuhan
- Vakuola
- Virus
- Bentuk Virus
Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam mulai dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa lampu rem berwarna merah”, belajar bahasa inggris bersama captain J, sampai dengan belajar bareng edutore yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim, antonim, dan lainnya.