Fadhilah Memberikan Takjil – Bulan Ramadhan di tahun 2022 ini semakin dekat, apakah Grameds siap untuk menyambut bulan penuh kesucian tersebut?
Bulan Ramadhan selalu identik dengan keramaian sahur, buka bersama, hingga makanan untuk berbuka puasa hingga makanan takjil. Takjil tersebut dapat kita dapatkan dengan membeli di pedagang yang berjualan atau bahkan ada juga lho yang membagikan takjil tersebut secara gratis, misalnya di pinggir jalan atau di trotoar dekat lampu lalu lintas.
Alasan orang-orang tersebut membagikan takjil kepada orang lain adalah karena mereka ingin mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT di bulan Ramadhan. Selain itu, membagikan takjil juga dapat disebut sebagai bentuk saling berbagi dan saling menolong antar individu lain.
Nah, apa saja ya fadhilah atau keutamaan dari membagikan takjil kepada orang lain? Lalu, jika kita ingin membuat takjil dan membagikannya kepada orang lain, kira-kira menu apa saja ya yang dapat kita pilih? Jika kita ingin membeli takjil, apakah terdapat tips dalam memilih takjil yang sehat terutama di tengah pandemi Covid-19 ini?
Yuk, simak ulasan berikut ini!
Daftar Isi
Keutamaan Membagikan Takjil
Takjil biasanya berupa makanan kudapan untuk berbuka puasa, misalnya kolak pisang, kue tradisional, gorengan, arem-arem, dan masih banyak lagi. Takjil tersebut dapat kita temukan di pasar, alun-alun, bahkan ada juga yang membagikannya secara cuma-cuma.
Takjil berbeda dengan Iftar. Perbedaan yang mencolok adalah pada bentuk makanannya. Takjil memiliki arti ‘penyegaran berbuka puasa’, maka dapat berupa semangkuk kolak, seteguk air, sepotong kue, dan lain-lain.
Sementara itu, iftar adalah menu berbuka, bisa hanya sekadar pembuka ketika berbuka puasa atau menu dengan makanan besar (nasi, sayur, lauk).
Allah SWT sangat menyenangi perbuatan baik, termasuk berbagi takjil dengan sesama manusia. Hal tersebut karena termasuk dalam perbuatan sedekah dan akan mendapatkan ganjaran yang besar, sebagaimana telah dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi:
(3 / 171) – سنن الترمذي
[807] حَدَّثَنَا هَنَّادٌ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحِيمِ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَ يمَانَ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِ يِ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللََِّّ: ” مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لََ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا “. قَالَ أَبُو عِيسَى :
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِي ح
Yang artinya:
“Hanad telah menceritakan kepada kami, Abdurrohim telah menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman, dari ‘Athoin, dari Zaid bin Khalid al-Juhaniy berkata: bersabda Rasulullah SAW: ‘Barangsiapa memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa maka ia memperoleh pahala yang menyerupai pahalanya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang berpuasa tersebut’” (HR. Tirmidzi)
Berdasarkan sabda tersebut, jelaslah bahwa membagikan takjil kepada orang lain termasuk dalam sedekah dan akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Apalagi, pada bulan Ramadhan yang penuh rahmat, memanglah kita sebagai umat muslim yang baik, dianjurkan untuk berbuat baik kepada sesamanya.
Setiap amalan baik yang dilakukan ketika bulan puasa, akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Maka dari itu, banyak umat muslim yang berlomba-lomba untuk berbuat baik dan bersedekah kepada sesamanya, termasuk membagikan makanan takjil ini.
Membagikan makanan takjil dapat dilakukan di trotoar dengan turun ke jalanan secara langsung. Biasanya sasaran penerima takjil adalah mereka yang pulang bekerja hingga orang-orang yang kebetulan sedang mencari takjil.
Bahkan, perbuatan baik ini dapat secara tidak langsung mengajarkan anak untuk berbagi dan tolong menolong. Untuk para orang tua, tentu saja dapat mengajarkan kepada anak-anak mereka mengenai pentingnya berbagi kepada sesama manusia, salah satunya dengan membagikan takjil ini.
Terdapat hadis yang berisikan mengenai pentingnya beramal ketika bulan Ramadhan dan amalan tersebut akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Yang artinya:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kasturi.” (HR. Bukhari No 1904, 5927, dan Muslim no 1151)
Nah, untuk mendapatkan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT tersebut, banyak sekali macamnya, salah satunya adalah dengan bersedekah dan memberikan makanan takjil kepada orang lain.
Lagipula, makanan takjil yang dapat diberikan kepada orang lain itu tidak harus mahal. Grameds dapat memberikannya berupa gorengan dan kolak. Bahkan segelas air putih dan satu buah kurma saja tentu dapat membuahkan amalan dan rahmat dari Allah SWT.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan takjil kepada orang lain dapat memberikan kita keutamaan, yakni:
- mendapatkan rahmat dari Allah SWT
- mendapatkan amalan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT
- mengajarkan untuk tolong menolong terhadap sesama
- mengajarkan untuk rajin bersedekah
- merekatkan tali silaturahmi
Rekomendasi Menu untuk Takjil
- Tempe mendoan
- Kolak pisang
- Kolak biji salak
- Bubur mutiara
- Bubur sumsum
- Sup buah
- Arem-arem kentang
- Kue tradisional
- Salad buah
- Bubur kacang hijau
- Puding buah
Tips Memilih Takjil yang Sehat dan Aman
1. Perhatikan kebersihan penjual
Sebaiknya pilih penjual yang berjualan di area bersih dan tidak berdekatan dengan keberadaan pembuangan sampah. Selain itu, pilih makanan takjil yang tidak dijual dalam keadaan terbuka karena hal tersebut tentu saja akan terkena asap dan debu dari luar. Pilih makanan takjil yang dijual dalam tempat atau etalase tertutup. Penjual juga seharusnya menggunakan alat penjepit untuk mengambil makanannya, bukan memakai tangan yang tidak jelas kebersihannya.
2. Perhatikan Warna Makanan
Sama halnya ketika jajan di sekolah, dalam memilih makanan takjil, juga harus memperhatikan warna makanannya. Jangan membeli makanan takjil yang mengandung warna mencolok karena bisa saja itu bukan berasal dari pewarna makanan.
3. Perhatikan Kemasan Makanan
Usahakan untuk membeli makanan takjil yang tidak menggunakan kantong plastik hitam dan kertas bekas sebagai pembungkus makanannya. Hal tersebut tentu saja membahayakan kesehatan.
4. Hindari Penggunaan Es Balok
Jika ingin membeli takjil berupa es campur atau es buah, lihat terlebih dahulu apakah penjualnya menggunakan es balok atau es batu biasa. Penggunaan es balok sangat tidak baik untuk kesehatan karena kebanyakan, proses pembuatannya menggunakan air mentah.
Nah, itulah penjelasan mengenai keutamaan dalam membagikan takjil kepada sesama. Apabila Grameds hendak membagikan takjil, tentu saja dapat membuat makanannya sendiri atau membeli dalam jumlah yang banyak. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan ya baik ketika membuat makanan tersebut atau membelinya…
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
- Ayat Al-Qur'an Tentang Surga Dan Neraka
- Aqidah
- Biografi Sunan Kalijaga
- Doa Membayar dan Menerima Zakat Fitrah
- Dakwah
- Nasab
- Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
- Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
- Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
- Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
- Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
- Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
- Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
- Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
- Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
- Iqlab
- Sistem Ekonomi Islam
- Kisah Nabi Adam
- Zakat Fitrah dan Zakat Mal
- Iman Kepada Malaikat Allah
- Kisah 25 Nabi dan Rasul
- Musyarakah
- Nafsu
- Doa Kelahiran Anak
- Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
- Doa Akhir Tahun Islam
- Doa Zakat Fitrah
- Doa Setelah Adzan
- marah Dalam Islam
- Sifat Mustahil Bagi Allah
- Sholat Jamak
- Sholat Isya
- Sholat Hajat
- Musyrik
- Niat Puasa Qadha Ramadhan
- Hukum Syara
- Hikmah Sholat
- Kumpulan Doa Sehari-Hari
- Manhaj
- Perbedaan Haji dan Umroh
- Peristiwa Turunnya Al-Qur'an
- Penyakit Ain
- Pengertian Isra Mi'raj
- Tugas Malaikat
- Hadist Tentang Menuntut Ilmu
- Sifat Jaiz Rasul
- Syirkah Inan
- Strategi Dakwah Wali Songo
- Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
- Strategi Dakwah Sunan Ampel
- Fungsi Hadist
- Hadits Kebersihan
- Tarekat
- Zina
Sumber:
Awaliyah, Robiah, dan Ibrahim Syuaib Z. (2021). Fenomena Berbagi Takjil pada Bulan Ramadan di Indonesia: Studi Ilmu Ma’anil Hadis. Gunung Djati Conference Series, Volume 4.
Dewi, Resmila. (2019). Tips Memilih Takjil yang Sehat dan Aman. Pengabdian Masyarakat Dosen STIKES Assyifa Aceh.