Hadits kebersihan – Menjaga kebersihan adalah salah satu perintah Allah SWT bagi seluruh umat muslim, tanpa terkecuali. Selain itu, agama Islam juga menjunjung tinggi kebersihan. Karena dianggap penting, perintah untuk selalu menjaga kebersihan pun dituangkan dalam banyak hadits.
Selain dianggap sebagai sebuah kebiasaan baik, menjeaga kebersihan juga telah menjadi suatu ritual bagi seorang muslim. Contohnya seperti mensucikan diri sebanyak lima kali sehari dengan berwudhu sebelum sholat dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, kebersihan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari Islam.
Menjaga kebersihan sama seperti menjaga kesehatan tubuh. Dengan menjaga kebersihan, maka seseorang akan jauh dari berbagai macam penyakit. Lebih dari itu, menjaga kebersihan juga berarti memastikan bahwa dirinya telah benar-benar bersih maupun suci ketika akan beribadah pada Allah.
Tentang kebersihan, berikut kumpulan hadits kebersihan yang perlu diamalkan dan diajarkan pada anak-anak sejak dini. Namun, sebelum membahas hadits kebersihan, ada baiknya kita membahas tentang menjaga kebersihan menurut agama Islam terlebih dahulu.
Daftar Isi
Menjaga Kebersihan Menurut Agama Islam
Menurut agama Islam, kebersihan memiliki aspek ibadah serta aspek moral yang sering digunakan dengan istilah Thaharah yang artinya adalah bersuci dan melepaskan atau terlepasnya kotoran.
Dalam Al Quran sendiri, kata Thaharah bahkan diulang sebanyak 19 kali. Hal ini membuktikan betapa pentingnya aspek kebersihan dalam agama Islam. Beberapa surat yang menyebutkan kata Thaharah ini adalah sebagai berikut:
- Suci dari haid : Al Baqarah 2: 222
- Mensucikan ataupun mengangkat derajat maryam: Al Imran 3: 42
- Mensucikan harta: At-Taubah 9: 103
- Mensucikan hati: Al-Maidah 5: 41
- Mensucikan dirimu serta menyempurnakan nikmat: Al Maidah 5: 6
- Air yang digunakan untuk bersuci: Al-Anfal 8: 11
- Mensucikan ataupun mengangkat derajat dari ahlul bait: Al Ahzab 33:33
- Kesucian rumah Allah bagi orang-orang yang melakukan tawaf: Al Hajj 22: 26
- Suci pakaian: Al Muddassir 74: 4
- Kesucian rumah Allah: Al Baqarah 2: 125
- Orang-orang yang mencintai bersuci: Al A’raf 7: 83
- Air dari langit yang suci: Al Furqon 25: 48; An Naml 37: 59; Al Insan 76: 31; Al Baqarah 2: 232; Hud 11: 78; Al Ahzab 33: 53; Al Mujadalah 58: 12; Al Imran 3: 55; Al Baqarah 2: 25; Al Imran 3: 15; An Nisa 4: 57; Ab-Basa 80: 14; Al Bayyinah 98: 14; Al Waqiah 56: 79.
Menurut jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin UIN Sunan Gunung Jati Bandung, ada tiga macam istilah kebersihan di dalam Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Nazafah atau nazif yaitu kebersihan pada tingkat pertama, seperti bersihnya seseorang atau suatu hal dari kotoran secara lahiriah yang dapat dibersihkan dengan menggunakan air.
- Taharah menurut bahasa yaitu menyucikan yang mengandung arti lebih luas lagi, yaitu meliputi kebersihan lahiriah serta kebersihan bathiniah.
- Takziyah yaitu untuk membersihkan diri dari sifat-sifat tercela serta memperbaiki diri dari segala sifat yang terpuji.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Allah sangat menyukai kebersihan. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 222 yang artinya,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan dirinya.”
Selain itu, Allah juga menggolongkan umat-Nya sebagai orang-orang yang beruntung apabila orang tersebut selalu menjaga kebersihan diri, terutama ketika akan melaksanakan ibadah. Sebagai firman Allah dalam Al Quran surat Al-A’la,
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ia mengingat nama Tuhannya, kemudian ia beribadah (sembahyang). Tetapi kamu, orang-orang yang kafir memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan di akhirat akan lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S Al-A’la 87: 14-17) .
Kumpulan Hadits Kebersihan
Mengetahui atau bahkan mengamalkan hadits kebersihan adalah salah satu sarana tauhid yang dianjurkan oleh agama Islam untuk memelihara kesehatan hidup. Allah SWT sangat mencintai kebersihan maupun kesucian, bahkan di setiap ibadah keagamaan Islam diwajibkan untuk mensucikan diri yaitu dengan berwudhu. Selain berwudhu, dalam agama Islam juga mewajibkan menyucikan diri dari hadas besar maupun hadas kecil dengan cara mandi besar.
Melihat kepentingan dari kebersihan dan kesucian dalam agama Islam, ada banyak hadits yang menjelaskan tentang kebersihan. Berikut kumpulan hadits kebersihan dalam agama Islam.
1. Kebersihan Akan Mendatangkan Pahala
Melalui hadits-hadits kebersihan, Rasul mengajarkan umatnya untuk menjadi pelopor dalam melakukan serta menjaga kebersihan, contohnya seperti menjaga kebersihan badan, pakaian hingga kebersihan lingkungan.
Berikut bunyi haditsnya,
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى أَنَّ زَيْدًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
Artinya:
Telah menceritakan pada kami Ishaq bin Manshur telah menceritakan pada kami, Habban bin Hilla, telah menceritakan pada kami, Aban telah bercerita pada kami Yahya, bahwa Zaid telah menceritakan padanya, bahwa Abu Sallam telah menceritakan padanya dari Abu Malik Al Asyari, bahwa dia berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, ‘bersuci merupakan setengah dari iman, alhamdulilah memenuhi timbangan, subhanallah serta alhamdulillah keduanya dapat memenuhi atau salah satunya dapat memenuhi apa yang ada di antara langit serta bumi, shalat merupakan cahaya, sedekah merupakan petunjuk, kesabaran merupakan sinar serta Al Quran merupakan hujjah bagi amal kebaikanmu serta hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap manusia berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya, sehingga ia membebaskan atau menghancurkannya.” (HR. Muslim nomor 328)
Dari hadits tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebersihan tidak hanya baik untuk kesehatan saja, akan tetapi juga memiliki nilai pahala dari Allah SWT.
Salam hadits tersebut, dinyatakan bahwa bersuci merupakan setengah dari iman. Hal ini berkaitan dengan keimanan seseorang yang menjadi lengkap, jika orang tersebut dapat menjaga kebersihan maupun kesucian atas dirinya.
Hidup bersih yang dimaksud adalah secara jasmani, rohani, fisik serta mental yang sehat, ketakwaan dan keimanan, perilaku yang terpuji serta lingkungan yang nyaman maupun menyenangkan.
Rangkaian dari hadits ini secara tidak langsung juga memberikan isyarat, bahwa menjaga kebersihan sangatlah penting serta suatu hal yang utama, seperti halnya amalan-amalan yang lain seperti sholat, dzikir, sabar maupun sedekah.
2. Rasul Melaknat Muslim yang Enggan Menjaga Kebersihan
Rasulullah SAW, melarang umat muslim untuk mengotori lingkungan sekitar. Sehingga apabila ada orang yang beragama Islam, maka ia dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan sekitarnya.
Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Barzah ra, bahwa dia bertanya pada Nabi Muhammad SAW mengenai hal yang dapat bermanfaat apabila dilakukan, kemudian Rasul pun menjawab, “Singkirkanlah kotoran dari jalan kaum muslimin.”
Selain itu, penting pula bagi kaum muslim untuk selalu menjaga tempat tinggal maupun lingkungan sekitarnya dalam keadaan tetap bersih. Seperti dalam hadits kebersihan berikut ini.
طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها
Artinya:
Bersihkanlah halaman rumah kalian, sebab orang-orang Yahudi tidak suka membersihkan halaman rumah mereka. (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, 4/231 yang dihasankan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no 236)
Dalam hadits kebersihan yang lain, Rasul SAW juga mengajak umat muslim untuk menjauhi dua perkara yang dilaknat serta dibenci, “Takutlah pada dua perkara yang penuh dengan laknat! Para sahabat kemudian bertanya, ‘apa dua perkara laknat tersebut wahai Rasul?’ kemudian Rasul pun bersabda, yaitu yang membuang hajat di jalan umum ataupun di halaman rumah mereka.”
3. Hadits Tentang Menjaga Kebersihan Diri
Selain menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri adalah hal yang penting. Hal ini dijelaskan pula dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
“Dari Abu Hurairah ra, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘ada 5 macam fitrah yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku serta mencabut bulu-bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sehingga, Grameds bisa membiasakan diri atau anak sejak dini untuk selalu menjaga kebersihan dengan lima cara di atas. Grameds bisa memulai dengan mengajarkan hal-hal sederhana lebih dahulu. Contohnya seperti memotong kuku setiap hari Jumat atau melakukan khitan atau sunat bagi anak laki-laki. Kemudian perhatikan pula untuk selalu membersihkan diri dari segala najis maupun kotoran dengan cara mandi.
Lalu, ketika anak telah mulai dewasa, ajarkan pula anak untuk merawat diri dengan cara mencukur bulu-bulu kemaluannya, memotong kumis bagi seorang laki-laki dan terakhir mencabut bulu-bulu ketiak.
4. Menjaga Kebersihan serta Kerapian Rambut
Selain dari lima fitrah yang telah disebutkan dalam hadits sebelumnya, agama Islam juga telah mementingkan kebersihan diri termasuk menjaga kerapian rambut. Bahkan secara spesifik, Rasul menyebutkan bahwa kaum Muslim sebaiknya memuliakan rambut dengan cara merawatnya. Berikut haditsnya.
“Sebaiknya yang memiliki rambut, maka muliakanlah ia (rambut)!” (HR. Abu Dawud)
Ada pula hadits lain yang menjelaskan bahwa Rasul pernah menegur seseorang yang memiliki rambut mengembang (atau tidak disisir) serta jenggot yang tidak beraturan. Berikut bunyi haditsnya.
“Rasulullah SAW pun melarangnya untuk masuk ke dalam masjid hingga orang tersebut merapikan rambutnya. Rasulullah SAW kemudian berkata, ‘bukankah itu lebih baik daripada kalian datang dengan rambut yang mengembang seperti (perawakan) dari setan.”
5. Memperhatikan Kebersihan Gigi Maupun Mulut
Kebersihan diri yang penting juga termasuk menjaga kebersihan gigi serta mulut. Oleh sebab itu, Rasul pun mengajarkan agar umat muslim bersiwak. Berikut haditsnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )) متفقٌ عَلَيْهِ
“Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasullullah SAW pernah bersabda,’ Jika saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, maka aku pasti akan memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali melaksanakan sholat.” (Muttafaq Alaih. Hadits riwayat Al Bukhari no 887 dan Muslim no 452)
6. Hadits Kebersihan Diri dengan Cara Berwudhu
Setiap muslim memiliki kewajiban untuk mengambil wudhu setiap akan melaksanakan sholat. Tuntunan tersebut memiliki banyak manfaat serta faedah, baik yang sifatnya fisik maupun non fisik.
Manfaat atau faedah dari berwudhu secara fisik ialah akan membuat bagian-bagian tubuh yang terkena air wudhu senantiasa bersih, sebab bagian tubuh tersebut dibersihkan sebanyak lima kali sehari atau lebih, apabila seorang muslim melaksanakan sholat sunnah. Kemudian manfaat secara non fisik, wudhu dapat membersihkan dosa-dosa kecil. Berikut bunyi haditsnya.
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعاً :إِذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ المُؤْمِنُ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِن وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بعَيْنَيْهِ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِن يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، حتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ
“Dari Abu Hurairah ra, secara marfu; bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila ada seorang hamba yang Muslim maupun Mukmin berwudhu, kemudian ia mencuci wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya seluruh kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya, bersamaan dengan air ataupun bersamaan dengan tetes air yang terakhir.
Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya seluruh kesalahan yang ia lakukan dengan kedua tangannya bersamaan dengan air atau bersamaan dengan tetes-tetes air yang terakhir.
Apabila ia mencuci kedua kakinya, maka keluarlah seluruh kesalahan yang dilakukan oleh kedua kakinya, bersamaan dengan air atau bersamaan dengan tetes air yang terakhir. Hingga ia keluar dalam keadaan yang bersih dari dosa-dosa.” (Hadits riwayat Muslim dalam Shahih Muslim no.244)
7. Hadits Menjaga Kebersihan Lingkungan dengan Larangan Buang Air Kecil Sembarangan
Seperti yang diketahui, bahwa selain menjaga kebersihan diri, penting bagi seorang Muslim untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Salah satunya ia dengan tidak buang air besar maupun buang air kecil. Berikut hadits yang menjelaskan.
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه، أَنَّ أَعْرَابِيّاً بَالَ فِي الْمَسْجِدِ، فَقَامَ إِلَيْهِ بَعْضُ الْقَوْمِ، فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم: “دَعُوهُ وَلاَ تُزْرِمُوهُ” قَالَ فَلَمَّا فَرَغَ دَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ، فَصَبَّهُ عَلَيْهِ
وفي رواية لمسلم: ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ: “إِنَّ هذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هذَا الْبَوْلِ وَلا الْقَذَرِ، إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ الله – عزّ وجل -، وَالصَّلاَةِ، وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ”
“Dari Anas ra, bahwa seorang Arab Badui buang air kecil di dalam masjid. Kemudian sejumlah orang akan mendatanginya, akan tetapi Rasulullah SAW bersabda, ‘Biarkanlah dia. Jangan kalian hentikan.’
Anas kemudian berkata, ‘Setelah orang Badui tersebut selesai buang air kecil, Nabi SAW kemudian minta diambilkan satu ember besar penuh dengan air, kemudian disiramkan ke tempat buang air kecil tersebut.
Lalu Rasulullah SAW pun memanggil orang Arab Badui tersebut serta berkata padanya, ‘Masjid-masjid ini tidak layak untuk kencing semacam ini ataupun kotoran. Masjid-masjid ini hanyalah untuk berdzikir pada Allah Azza wa Jalla, sholat serta membaca Al Quran.”
Itulah 7 hadits kebersihan yang perlu diamalkan dan diajarkan pada anak-anak sejak kecil dan tentu saja diamalkan oleh orang dewasa. Semoga semua pembahasan yang telah dijelaskan, bisa memberikan manfaat untuk Grameds. Apabila Grameds ingin mengetahui hadits-hadits shahih lainnya, maka Grameds dapat membaca buku kumpulan hadits.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com menyediakan buku-buku kumpulan hadits untuk Grameds yang ingin belajar dan menambah wawasan. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia.com karena dijamin original dan berkualitas.
Penulis: Khansa
Baca juga:
- Ayat Al-Qur'an Tentang Surga Dan Neraka
- Aqidah
- Biografi Sunan Kalijaga
- Doa Membayar dan Menerima Zakat Fitrah
- Dakwah
- Nasab
- Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
- Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
- Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
- Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
- Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
- Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
- Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
- Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
- Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
- Iqlab
- Sistem Ekonomi Islam
- Kisah Nabi Adam
- Zakat Fitrah dan Zakat Mal
- Iman Kepada Malaikat Allah
- Kisah 25 Nabi dan Rasul
- Musyarakah
- Nafsu
- Doa Kelahiran Anak
- Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
- Doa Akhir Tahun Islam
- Doa Zakat Fitrah
- Doa Setelah Adzan
- marah Dalam Islam
- Sifat Mustahil Bagi Allah
- Sholat Jamak
- Sholat Isya
- Sholat Hajat
- Musyrik
- Niat Puasa Qadha Ramadhan
- Hukum Syara
- Hikmah Sholat
- Kumpulan Doa Sehari-Hari
- Manhaj
- Perbedaan Haji dan Umroh
- Peristiwa Turunnya Al-Qur'an
- Penyakit Ain
- Pengertian Isra Mi'raj
- Tugas Malaikat
- Hadist Tentang Menuntut Ilmu
- Sifat Jaiz Rasul
- Syirkah Inan
- Strategi Dakwah Wali Songo
- Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
- Strategi Dakwah Sunan Ampel
- Fungsi Hadist
- Hadits Kebersihan
- Tarekat
- Zina