Jenis uang – Saat ini, untuk melakukan berbagai macam transaksi pastinya membutuhkan yang namanya uang. Hal ini karena uang merupakan alat tukar yang sah. Bahkan, uang itu sendiri memiliki beberapa jenis. Namun, tidak semua orang mengetahui jenis uang. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian uang hingga jenis-jenis uang. Jadi, simak artikel ini sampai habis, Grameds.
Daftar Isi
Asal Usul Uang
Uang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tapi bukan berarti uang adalah segala-galanya. Jika bercerita tentang awal mulanya uang, maka kita akan kembali ke zaman 6000 SM. Di zaman itu, orang-orang masih belum mengenal yang namanya uang. Seperti yang kita ketahui bahwa mata pencaharian di zaman dahulu kebanyakan sebagai petani, pemburu dan pelaut. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhannya mereka melakukan transaksi dengan cara menukar barang satu dengan barang lainnya. Sebagai contoh, Anda memiliki buah apel dan kebetulan banget hari ini Anda ingin makan ayam goreng. Untuk mendapatkan ayam goreng, maka Anda harus temukan orang yang memiliki ayam lalu menukar apel dengan ayamnya.
Kejadian tukar-menukar barang ini pun disebut juga sebagai coincidence of wants atau dikenal juga dengan istilah barter. Syarat terjadinya tukar-menukar barang adalah harus menemui kesepakatan antara dua belah pihak atau disebut juga dengan double coincidence of wants. Jadi, dapat dikatakan bahwa barter tidak akan terjadi jika tidak adanya kesepakatan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, manusia mulai mencoba untuk menemukan alat yang bisa menjadi perantara transaksi sekaligus bisa diterima oleh siapapun.
Kemudian, sekitar tahun 2000 SM orang-orang mulai mencari-cari barang apa yang bisa digunakan sebagai alat transaksi. Sejarawan pun menemukan banyak jenis alat tukar yang berbeda di setiap wilayah dan negara seperti kerang, garam, kulit binatang dan lainnya.
Pengertian Uang
Tidak banyak yang mengetahui tentang pengertian uang meskipun setiap hari menggunakannya untuk bertransaksi. Kita hampir setiap hari berhubungan dengan uang karena belanja, jalan-jalan, jajan anak-anak dan lain sebagainya. Di setiap sendi kehidupan yang dibutuhkan sebagai alat transaksi dan mendapatkan sesuatu. Uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterbitkan oleh pemerintah (bank sentral), baik berbentuk kertas maupun logam, yang memiliki nilai seperti pada kertas atau logam. Uang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa.
Uang adalah benda yang digunakan sebagai alat tukar yang diterima masyarakat umum dalam kegiatan ekonomi. Uang sebagai alat tukar ini sendiri mempunyai syarat utama yaitu bisa diterima oleh masyarakat dalam satu wilayah tertentu. Secara umum, jenis-jenis uang di Indonesia dibagi menjadi uang kartal dan giral. Uang kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Sementara itu, uang giral contohnya adalah cek dan giro. Bank Indonesia dalam Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia membedakan dua macam uang beredar, yaitu:
1. Uang Beredar dalam Arti Sempit (M1)
Jenis ini didefinisikan sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C) dan uang giral (D).
2. Uang Beredar dalam Arti Luas atau Disebut Likuiditas Perekonomian (M2)
Jenis ini didefinisikan sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C), uang giral (D), dan uang kuasi (T).
Menurut Bank Indonesia uang kuasi adalah istilah ekonomi yang digunakan untuk mendeskripsikan aset yang dapat diuangkan secara cepat. Uang kuasi terdiri deposito berjangka, tabungan dan rekening tabungan valuta asing milik swasta domestik.
Uang kuasi merupakan aktiva milik sektor swasta domestik yang hanya dapat dipakai memenuhi sebagian saja dari fungsi uang dalam artian adalah fungsi uang yang tidak terpenuhi adalah sebagai media pertukaran atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan medium of exchange.
Pengertian Uang Menurut Para Ahli
Sementara itu, beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian uang. Berikut ini adalah pengertian uang menurut para ahli:
A.C.Pigou
Menurut A.C. Pigou, uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
Robertson
Robertson mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
R.J. Thomas
R.J.Thomas mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat, untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya. Serta untuk pembayaran utang.
Rollin G. Thomas
Menurut Rollin G. Thomas, uang adalah segala sesuatu yang diterima secara umum, sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang, jasa, dan kekayaan berharga serta untuk pembayaran utang.
Fungsi Uang
Fungsi uang itu sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Berikut ini penjelasannya.
Fungsi Asli (Fungsi Primer)
Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange). Uang merupakan alat untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. Sebagai satuan hitung (unit of account). Uang dapat ditukarkan sebagai alat ukur dengan menentukan harganya.
Fungsi Turunan (Fungsi Sekunder)
Fungsi sekunder uang adalah sebagai alat pembayaran (mean of payment). Uang digunakan untuk pembayaran tanpa imbalan atau kontraprestasi. Sebagai alat penyimpan kekayaan (store of value). Uang dapat disimpan sebagai bentuk kekayaan. Sebagai alat pemindah kekayaan. Uang sebagai media untuk mengganti bentuk kekayaan. Misalnya, apabila seseorang ingin memiliki mobil dan ia memiliki tanah, maka tanah tersebut dapat dijual lalu uang hasil penjualan digunakan untuk membeli mobil.
Teori Nilai Uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Tinggi rendahnya nilai uang tiap negara berbeda-beda. Dengan kata lain, nilai tukar uang antara negara yang satu berbeda-beda. Terkadang ada waktunya kalau nilai harga tukar uang Indonesia lebih tinggi daripada nilai tukar uang negara timor leste. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori Uang Statis
Teori uang ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Adapun yang termasuk teori uang statis adalah:
1. Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
2. Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi, uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
3. Teori Metalisme (Intrinsik)
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contohnya, uang emas dan uang perak.
4. Teori Konvensi (Perjanjian)
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Uang Dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Adapun contoh dari teori dinamis di antaranya:
1. Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
2. Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
3. Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
4. Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkannya
Jenis-jenis uang berdasarkan lembaga yang menerbitkannya, terdapat dua jenis uang, yaitu uang kartal dan uang giral.
Uang Kartal
1. Uang Logam
Uang logam pada awalnya terbuat dari emas atau perak agar nilai intrinsiknya tetap stabil. Namun, sekarang uang logam banyak terbuat dari material selain emas dan perak yang lebih murah dan efisien. Uang logam yang beredar kini terbuat dari logam aluminium, perak, dan tembaga. Bentuknya pipih dan bundar. Uang logam di Indonesia terdiri atas pecahan Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
2. Uang Kertas
Uang kertas terbuat dari kertas. Uang dari bahan kertas biasanya memiliki nilai nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap air, tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas di Indonesia terdiri atas pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
Uang Giral
Mengutip buku Mengenal Seluk Beluk Uang, uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap alat tukar yang lebih mudah, praktis, dan aman. Di Indonesia, bank umum dapat mengeluarkan uang giral selain Bank Indonesia. Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer. Dua bentuk uang giral yang paling banyak digunakan adalah cek dan giro. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya tertera dalam surat tersebut. Sementara itu, giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang kepada rekening orang atau badan yang ditunjuk oleh nasabah. Dengan menggunakan cek atau giro, uang giral dapat berubah menjadi uang kartal. Selain cek dan giro, terdapat juga sistem telegrafis. Pembayaran melalui sistem telegrafis dilakukan dengan perintah melalui telegram untuk memindahkan antar rekening pada bank yang sama. Pembayaran ini dapat dilakukan dengan cepat meski kedua pihak berada dalam jarak yang jauh.
Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Nilainya
Jenis uang dapat dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut, yakni mencakup nilai intrinsik (bahan uang) atau nilai nominal (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Jenis-jenis uang ditinjau dari nilainya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Bernilai Penuh (Full Bodied Money)
Bernilai penuh yaitu uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. Contohnya uang logam yang mengandung nilai bahan untuk membuat yang sama dengan nilai nominal yang tertera atau tertulis pada uang tersebut.
Tidak Bernilai Penuh (Representatif Full Bodied Money)
Tidak bernilai penuh yaitu uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Contohnya adalah uang kertas. Uang jenis ini sering dinamakan sebagai uang bertanda atau token money. Sering kali, nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominalnya.
Berdasarkan Kawasan Penggunaannya
Untuk jenis uang berdasarkan kawasan penggunaannya terdapat 3 jenis, yaitu uang lokal, uang regional dan juga uang internasional.
1. Uang Lokal
Untuk uang lokal ini hanya berlaku disuatu negara tertentu saja. Seperti mata uang Rupiah yang hanya bisa digunakan di negara Indonesia saja.
2. Uang Regional
Untuk uang regional tentu saja kawasan penggunaannya lebih luas dibandingkan dengan uang lokal. Seperti mata uang euro yang bisa Anda pakai di beberapa negara yang ada di Eropa. Anda bisa menggunakan uang euro pada negara Jerman, Austria, Spanyol dan lain sebagainya.
3. Uang Internasional
Uang ini berlaku di seluruh dunia. Jadi Anda bisa melakukan pembayaran dimanapun Anda berada dengan uang ini. Uang internasional yang digunakan dan menjadi standar pembayaran ialah Dollar Amerika.
Berdasarkan Bahan Pembuatannya
1. Uang Kertas
Uang kertas adalah jenis uang yang berbahan dasar kertas untuk proses pembuatannya dengan gambar dan juga cap tertentu. Menurut UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas ataupun bahan lainnya yang menyerupai kertas.
2. Uang Logam
Uang logam ini biasanya terbuat dari emas ataupun perak. Emas dan juga perak dipilih sebagai bahan dasar pembuatan jenis uang logam karena memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Selain itu, karena harga emas dan juga perak yang relatif tinggi, maka kedua bahan ini pun lebih bisa diterima orang. Namun, pada saat ini jenis uang logam tidak dilihat berdasarkan berat emas ataupun peraknya, melainkan nilai nominal yang dimiliki. Selain itu, uang logam pun memiliki nilai tersendiri, antara lain nilai intrinsik atau nilai dari bahan pembuatannya dan juga nilai tukar.
Syarat-Syarat Uang
Syarat-syarat yang wajib dipenuhi supaya uang dapat dipakai sebagai alat tukar. Agar kedua belah pihak antara penjual dan pembeli sama-sama menyetujui untuk diadakannya pertukaran barang. Syarat-syarat uang yang tercantum dalam buku Ekonomi Makro adalah:
- Mempunyai jumlah nilai yang tetap dan stabil dari masa ke masa.
- Adanya jaminan
- Semua uang yang dikeluarkan wajib terjamin oleh pemerintah.
- Mudah dibawa
- Uang harus dibuat dengan bentuk yang praktis sehingga mudah dibawa dan digunakan.
- Disukai umum
- Uang wajib diterima secara umum untuk alat transaksi maupun menyimpan aset.
- Mudah untuk disimpan tanpa pengurangan nilai
- Uang harus dapat disimpan pada tempat yang tidak besar walaupun nominalnya tinggi.
- Awet dan tidak mudah rusak
- Uang harus memiliki kualitas yang baik agar tidak mudah rusak meski dipakai dalam waktu yang lama.
- Jumlahnya cukup
- Kekurangan atau kelebihan uang dapat menimbulkan dampak terhadap perekonomian.
- Mudah untuk dibagi
- Uang harus mempunya pecahan yang variatif. Tujuannya untuk mempermudah kegiatan pembayaran serta menurunkan tingkat risiko.
Penutup
Demikian pembahasan tentang jenis uang beserta pengertian uang itu sendiri. Dari semua penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa setiap jenis uang sudah memiliki fungsinya masing-masing. Meski begitu, fungsi utama dari uang itu sendiri adalah sebagai alat penukaran yang sah. Semoga semua pembahasan semua di atas bermanfaat untuk kamu. Grameds bisa mendapatkan informasi lebih banyak seputar uang dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com. Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah
Baca juga:
- Advis
- Aggregate Supply
- Agen Pembelian
- Barang Illith
- Biaya Peluang
- Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Modern
- Cara Untuk Menghitung Pendapatan Nasional
- Devaluasi
- Devaluasi dan Revaluasi
- Ekonomi Syariah
- Ekonomi Kreatif
- Faktor Penyebab Kelangkaan
- Geopolitik
- Hukum Permintaan
- Inti Masalah Ekonomi
- Jenis Usaha Perseorangan
- Konsep Ekonomi Kreatif
- Masalah Ekonomi Klasik
- Modal Disetor
- Pendapatan Nasional
- Pengertian Motif Ekonomi
- Pengertian Prinsip Ekonomi
- Pengertian Cash Flow
- Pengertian Ekonomi Hijau
- Pengertian Kegiatan Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Sumber Pendapatan Daerah
- Ekonomi Biru
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Pertumbuhan Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Marginal Revenue
- Ilmu Ekonomi
- Iklan Elektronik
- Jenis Usaha Perseorangan
- Karakteristik Negara Maju
- Kasbon
- Kemasan Primer
- Kemasan Sekunder
- Kemasan Tersier
- Ketahanan Pangan
- Koperasi
- Masalah Pokok Ekonomi Modern
- Macam Sistem Ekonomi
- Revenue Streams
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Sistem Ekonomi Indonesia
- Sistem Ekonomi Sosialis
- Sistem Ekonomi Liberal
- Sistem Ekonomi Campuran
- Sistem Ekonomi Terbuka
- Ekonomi Kerakyatan
- Peran Rumah Tangga Pemerintah
- Rasio Solvabilitas
- Jenis Kegiatan Ekonomi
- Mata Uang Tertinggi di Dunia 2024
- Pendapatan Per Kapita
- Pengertian Importir
- Pengertian Kartel
- Produsen
- Retur
- Surplus
- Syarat Uang
- Tugas OJK
- Utility