Pengertian Saham Beredar – Bagi sebagian besar orang, investasi seakan bisa memberikan hasil yang manis yakni berupa keuntungan ataupun return yang diperoleh para pelakunya. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua investor memperoleh hasil sesuai dengan harapan mereka. Tak jarang mereka yang melakukan investasi justru tidak memperoleh hasil apapun. Sebaliknya, mereka menderita kerugian yang bahkan dalam jumlah yang besar. Untuk menghindari risiko semacam ini, kita harus mencari tahu secara detail mengenai apa itu investasi saham. Selain itu, kita juga perlu memahami berbagai istilah dan juga tipe saham, termasuk juga pengertian saham beredar.
Sebab, saat menganalisis suatu saham, para investor umumnya akan membutuhkan beberapa data terkait saham tersebut untuk kemudian dimasukkan ke dalam sebuah perhitungan. Salah satunya yaitu data tentang jumlah saham emiten yang beredar. Lalu, bagaimana cara mencari jumlah saham yang beredar pada suatu emiten?
Daftar Isi
Pengertian Saham Beredar
Menurut pengertiannya, saham beredar merupakan saham perusahaan yang statusnya sudah diterbitkan dan dimiliki oleh berbagai pihak tertentu, baik itu individu, institusi, atau lembaga pemerintahan. Dengan begitu, arti jumlah saham beredar merupakan jumlah total dari seluruh saham perusahaan yang sudah menjadi milik suatu pihak. Misalnya saja, saat mendirikan perusahaan A, Ana dan Ani menyepakati modal dasar perseroan yaitu Rp. 250 juta yang terdiri dari 1.000 lembar saham. Sehingga, masing-masing saham ini bernilai nominal Rp. 250 ribu.
Dari total modal dasar perseroan senilai Rp. 250 juta itu, Ana dan Ani memutuskan untuk mengambil sebagian saja, yakni senilai 800 lembar saham atau setara dengan Rp. 200 juta. 800 lembar saham ini adalah contoh jumlah saham beredar karena saham tersebut sudah dimiliki oleh Ana dan Ani dan bisa diperdagangkan dengan satu sama lain atau dengan pihak yang lain.
Sementara itu, 200 lembar saham sisanya yang belum menjadi milik siapapun disebut dengan saham portopel. Apabila suatu saat perusahaan A membutuhkan modal tambahan, maka 200 lembar saham portopel ini bisa diambil atau dibayarkan oleh pemegang saham existing atau pemegang saham baru untuk menambah modal perusahaan. Dalam kasus perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI, jumlah saham beredar merupakan total dari semua saham yang dicatatkan oleh perusahaan ketika IPO atau Initial Public Offering ditambah dengan saham lain yang diterbitkan saat perusahaan melakukan aksi korporasi tertentu seperti right issue atau penerbitan lembar saham baru dan juga stock split atau pemecahan nilai saham.
Manfaat Mengetahui Saham Beredar
Jadi, manfaat mengetahui jumlah saham saham beredar ini salah satunya adalah untuk menghitung laba bersih per saham dan juga kapitalisasi pasar. Dimana kapitasi pasar atau market cap merupakan nilai dari keseluruhan pasar secara agregat dari suatu perusahaan. Dengan demikian, saham beredar bermanfaat untuk perhitungan kedua hal tersebut yakni market cap dan juga laba per lembar saham atau earning per share.
Manfaat mengetahui jumlah saham beredar tidak terbatas pada market cap dan juga earning per share saja, karena hal itu juga bisa digunakan untuk menghitung beberapa hal lain yang ada di bawah ini:
– Indeks saham seperti IHSG
– Book value per share
– Dividen per lembar saham
– Free float saham
Adapun hal lain yang harus diketahui mengenai saham beredar adalah bahwa setiap pemilik saham berhak untuk memperoleh dividen. Mereka juga mempunyai hak suara dalam korporasi.
Cara Mencari Jumlah Saham yang Beredar
Untuk para investor yang memerlukan informasi mengenai jumlah saham beredar, ada tiga cara yang bisa digunakan dalam mencari jumlah saham beredar, yakni melalui website resmi IDX, laporan keuangan emiten, dan juga melalui aplikasi saham online.
1. Melalui Website Resmi IDX
Mencari informasi terkait jumlah saham yang beredar dari suatu emiten publik lebih mudah dilakukan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah caranya:
– Buka alamat situs idx.co.id
– Arahkan kursor ke menu Data Pasar, lalu pilih sub-menu Ringkasan Saham
– Setelah itu, kamu mendapatkan tampilan seperti gambar di bawah ini. Centang kolom Listed Share untuk menampilkan info jumlah saham yang beredar pada tabel
– Cek tabel pada bagian bawah halaman untuk mengetahui berapa jumlah saham yang beredar dari setiap emiten yang terdaftar di BEI
2. Laporan Keuangan
Cara yang kedua untuk mencari jumlah saham yang beredar juga dapat dilakukan dengan membaca laporan keuangan terbaru dari suatu emiten. Laporan keuangan emiten publik ini terbuka untuk umum dan bisa diunduh melalui website resmi perusahaan tersebut atau dapat juga melalui situs IDX dengan mengakses menu Perusahaan Tercatat> Laporan Keuangan dan Tahunan, kemudian masukkan info terkait emiten yang ingin dicek laporannya.
Apabila tersedia laporan keuangan emiten pada periode yang dicari, maka klik tautan yang ada untuk melihat atau mengunduh laporan keuangan tersebut. Pilih Financial Statement. Info jumlah saham beredar yang ada di laporan keuangan emiten dapat ditemukan pada bagian laporan “Ekuitas”, kemudian cari tulisan “Modal ditempatkan dan disetor penuh”.
3. Melalui Aplikasi Saham
Terakhir yaitu info jumlah saham emiten yang beredar juga dapat dilihat melalui aplikasi saham online, misalnya stockbit. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengetahui jumlah saham emiten yang beredar melalui aplikasi Stockbit, antara lain:
– Buka aplikasi Stockbit
– Pilih saham yang ingin kamu cek berapa jumlah saham beredarnya, contoh saham ANTM
– Klik Key Stats lalu geser ke bawah sampai ketemu tulisan “Current Share Outstanding”. Cek angka di sampingnya.
– Itulah total jumlah saham beredar yang terbaru dari emiten tersebut
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membeli Saham?
Setelah mengetahui pengertian saham beredar, Anda mungkin akan semakin penasaran mengenai kapan waktu terbaik untuk membeli saham. Memang tidak ada larangan untuk membeli saham kapan saja. Namun, terdapat waktu tertentu yang dianggap tepat untuk membeli saham supaya potensi memperoleh keuntungan semakin besar. Sehingga, Anda bisa memperoleh uang bahkan pada pengalaman membeli saham pertama kali.
1. Beli Saham Pada Tiap Kuartal
Jika Anda ingin membeli saham secara rutin, cobalah untuk mempertimbangkan tiap kuartal atau tiga bulan sekali. Di waktu tersebut, Anda dapat memperoleh saham yang terlihat murah dengan fundamental yang mendukung. Untuk memperoleh saham, terdapat beberapa periode terbaik yakni di Bulan Mei, Agustus, November, dan Februari. Di bulan-bulan tersebut, perusahaan umumnya sudah merilis laporan keuangan. Hal itu dapat Anda jadikan sebagai pertimbangan dalam membeli saham.
2. Saat Perusahaan Berada dalam Kondisi yang Baik
Ketika berniat untuk membeli saham, Anda mungkin telah mengantongi sejumlah nama perusahaan ataupun emiten incaran. Namun sebelum membeli saham perusahaan tertentu, alangkah lebih baik Anda telah melakukan analisis fundamental sederhana. Caranya yaitu dengan membaca sebanyak mungkin informasi dan juga berita terkait perusahaan incaran Anda. Dengan demikian, Anda akan tahu apakah perusahaan tersebut berkembang dengan baik atau tidak.
Selain itu, Anda juga harus mengetahui posisi untung rugi perusahaan tersebut. Faktanya, dalam melakukan bisnis, perusahaan tidak akan selalu memperoleh untung, sebaliknya perusahaan bisa mengalami rugi secara berturut-turut dalam kurun waktu tertentu. Jangan lupa untuk mempelajari rencana bisnis perusahaan dan juga kinerjanya supaya Anda semakin yakin apakah saham perusahaan tersebut layak untuk dibeli atau tidak.
3. Ketika Perusahaan Mempunyai Prospek Cerah
Di dalam investasi saham, terdapat dua jenis analisis yang dilakukan oleh para investor yakni analisis fundamental dan juga analisis teknikal. Anda bisa melakukan keduanya supaya lebih yakin untuk membeli saham perusahaan tertentu. Untuk mengetahui apakah saham perusahaan yang Anda inginkan mempunyai harga jual dan harga beli yang baik, maka Anda perlu melakukan analisis teknikal. Cobalah untuk mengamati pergerakan saham melalui grafik harga saham. Sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi saham. Akan lebih baik lagi bila Anda membeli saham dari perusahaan yang mempunyai prospek bagus kedepannya. Ketika perusahaan mempunyai prospek yang cerah, maka hal itu dapat menjadi sinyal waktu yang tepat untuk membeli saham dari perusahaan tersebut.
Jenis-jenis Saham
Berikut ini adalah beberapa jenis saham selain saham beredar, antara lain:
1. Authorized Shares
Ini adalah salah satu jenis saham perusahaan terbatas atau PT. Di dalam akte pendirian perusahaan ini, jumlah saham total yang mungkin saja akan dimiliki perusahaan disebutkan dengan jelas. Dalam hal ini, jumlah saham tersebutlah yang disebut dengan authorized shares, yaitu jumlah maksimum saham yang dapat perusahaan terbitkan.
2. Issued Shares
Untuk para pemula, istilah yang satu ini mungkin masih terdengar sangat asing. Jenis saham ini merupakan bagian dari authorized shares yang telah diterbitkan tapi belum dipensiunkan dengan tujuan penerbitannya yaitu untuk mendapatkan dana atau bisa untuk diberikan kepada direksi dan karyawan perusahaan sebagai kompensasi yang dimaksudkan supaya mereka dapat bekerja dengan lebih semangat.
3. Unissued Shares
Jika dilihat dari namanya pastinya kita bisa menebak bahwa unissued shares ini merupakan saham yang belum diterbitkan, sehingga tidak ada orang yang dapat memiliki jenis saham yang satu ini. Bahkan, saham ini tidak memiliki hak apapun, termasuk juga dividen dan juga voting. Lantaran tidak memiliki nilai apapun, saham ini bisa disebut sebagai angka yang relatif tidak ada gunanya.
4. Retired Shares
Saham yang beredar di pasaran dan dimiliki oleh investor dan trader bisa saja dibeli kembali oleh perusahaan atau emiten. Proses pembelian tersebut dikenal dengan istilah buy back. Adapun untuk saham yang didapatkan dari buyback ini lali disebut dengan retired shares. Karena sudah dimiliki kembali oleh perusahaan, perusahaan bisa membuat keputusan untuk membatalkan atau bahkan memensiunkan saham tersebut.
5. Treasury Shares
Tipe saham treasury shares ini merupakan bagian dari saham yang diterbitkan atau issued shares, namun disimpan sendiri oleh perusahaan. Perusahaan bisa menjual saham ini di waktu yang tepat atau bisa dipensiunkan sehingga tidak akan lagi mempunyai nilai jual. Cara untuk mendapatkan saham treasury adalah dengan cara membeli kembali saham atau yang biasa dikenal dengan istilah buyback. Adapun cara lainnya yaitu dengan membuat keputusan untuk tidak menjual sebagian saham ketika diterbitkan.
6. Common Shares
Jenis saham selanjutnya adalah common shares. Sebagai bagian dari saham beredar, common shares ini tidak hanya terdaftar di bursa saham, namun juga mempunyai harga yang sama, yaitu harga saham itu sendiri. Jika di bursa saham Anda tidak menemukan istilah common shares, maka bisa jadi saham tersebut dikenal dengan sebutan quoted shares atau listed shares. Common shares disini merupakan jenis saham yang bisa melakukan klaim kepemilikan sesuai dengan keuntungan atau kerugian perusahaan, namun pemegang saham mempunyai kewajiban terbatas.
7. Preferred Shares
Jika dilihat dari kepemilikannya, disamping common shares, juga ada preferred shares yang merupakan gabungan antara saham biasa dengan obligasi. Secara umum, preferred shares ini mungkin saja mirip dengan common share, namun ada perbedaan pada tingkat suku bunga keuntungan yang akan diperoleh. Melalui pencampuran antara saham dengan obligasi, saham preferen ini memiliki suku bunga tepat. Pemilik saham juga mempunyai hak tebus yang dapat mereka tukarkan dengan saham biasa.
8. Floating Shares
Ini adalah bagian dari saham biasa atau common shares yang diperdagangkan secara aktif di bursa saham. Dalam hal ini perusahaan akan menyebutkan total saham yang mereka terbitkan saat melakukan IPO, yakni penawaran saham oleh perusahaan tertutup kepada publik untuk pertama kalinya. Melalui IPO itulah perusahaan yang awalnya tertutup akan berubah menjadi perusahaan terbuka.
Pengertian saham beredar dan jenis saham lainnya harus Anda pahami sebelum memutuskan untuk memilih saham sebagai instrumen investasi. Dengan demikian, Anda bisa meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang memperoleh cuan dari investasi. Hal itu sangat mungkin karena Anda berinvestasi dengan ilmunya bukan hanya sekadar ikut-ikut saja.
- Advis
- Aggregate Supply
- Agen Pembelian
- Barang Illith
- Biaya Peluang
- Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Modern
- Cara Untuk Menghitung Pendapatan Nasional
- Devaluasi
- Devaluasi dan Revaluasi
- Ekonomi Syariah
- Ekonomi Kreatif
- Faktor Penyebab Kelangkaan
- Geopolitik
- Hukum Permintaan
- Inti Masalah Ekonomi
- Jenis Usaha Perseorangan
- Konsep Ekonomi Kreatif
- Masalah Ekonomi Klasik
- Modal Disetor
- Pendapatan Nasional
- Pengertian Motif Ekonomi
- Pengertian Prinsip Ekonomi
- Pengertian Cash Flow
- Pengertian Ekonomi Hijau
- Pengertian Kegiatan Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Sumber Pendapatan Daerah
- Ekonomi Biru
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Pertumbuhan Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Marginal Revenue
- Ilmu Ekonomi
- Iklan Elektronik
- Jenis Usaha Perseorangan
- Karakteristik Negara Maju
- Kasbon
- Kemasan Primer
- Kemasan Sekunder
- Kemasan Tersier
- Ketahanan Pangan
- Koperasi
- Masalah Pokok Ekonomi Modern
- Macam Sistem Ekonomi
- Revenue Streams
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Sistem Ekonomi Indonesia
- Sistem Ekonomi Sosialis
- Sistem Ekonomi Liberal
- Sistem Ekonomi Campuran
- Sistem Ekonomi Terbuka
- Ekonomi Kerakyatan
- Peran Rumah Tangga Pemerintah
- Rasio Solvabilitas
- Jenis Kegiatan Ekonomi
- Mata Uang Tertinggi di Dunia 2024
- Pendapatan Per Kapita
- Pengertian Importir
- Pengertian Kartel
- Produsen
- Retur
- Surplus
- Syarat Uang
- Tugas OJK
- Utility