Strategi Operasi – Dengan persaingan yang semakin ketat di setiap industri, suatu perusahaan harus memiliki strategi untuk menjalankan operasionalnya. Sebuah strategi untuk bersaing dikembangkan berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk hubungan sebuah perusahaan dengan lingkungan di sekelilingnya. Istilah Ini disebut strategi operasi.
Penggunaan strategi ini telah lama dikembangkan dan diimplementasikan oleh perusahaan global, salah satunya di Jepang. Mereka dapat memanfaatkan dan memaksimalkan manufacturing operation atau operasi pabriknya untuk bersaing secara internasional. Dengan cara ini, mereka dapat merancang dan memproduksi berbagai macam produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Bagi sebagian besar bisnis, kesuksesan bukanlah suatu kebetulan, melainkan serangkaian keputusan tepat yang dibuat pada waktu yang tepat. Perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan yang cermat sangat penting untuk keberhasilan sebagian besar perusahaan, dan semuanya dimulai dengan menentukan strategi operasi yang tepat.
Tapi apa itu strategi operasi dan bagaimana Anda menerapkan strategi yang tepat untuk perusahaan Anda? Apakah sobat Grameds tahu? Pada artikel kali ini, kami akan membahasnya secara lebih mendalam lagi untuk membuat bisnis Anda lebih produktif.
Daftar Isi
Definisi Strategi Operasi
Strategi operasi (operasional strategy) adalah visi fungsi operasi yang menetapkan arah keseluruhan untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus dimasukkan ke dalam strategi bisnis dan seringkali tercermin dalam rencana formal. Strategi operasi harus menciptakan pola keputusan yang konsisten dalam operasi dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Banyak definisi lain yang diberikan untuk melengkapi definisi di atas, beberapa di antaranya adalah:
Schroeder, Anderson dan Cleveland (1986) mendefinisikan strategi operasi yang terdiri dari empat komponen, yaitu: misi (mission), tujuan (objectives), kemampuan khusus (distinctive competence) serta kebijakan (policies). Keempat faktor ini menjelaskan apa tujuan operasi yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapai tujuan. Strategi yang dihasilkan akan membantu memandu pengambilan keputusan di semua bagian operasinya.
1. Mission
Setiap aktivitas harus memiliki misi yang selaras dengan strategi bisnis dan selaras dengan strategi fungsional lainnya. Misi operasi adalah bagian dari strategi bisnis utama yang dipilih untuk unit bisnis. Misalnya, strategi bisnis perusahaan Anda adalah menjadi manajer produk. Dengan demikian, misi operasi yang dapat dilakukan adalah menyoroti pengenalan produk baru dan fleksibilitas produk untuk beradaptasi dengan evolusi permintaan pasar.
2. Distinctive Competence
Adanya distinctive competence memungkinkan operasi mengungguli pesaing. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sumber daya unik yang tidak dimiliki pesaing dan sulit ditiru. Keterampilan khas ini juga harus selaras dengan misi operasi perusahaan. Komponen ini tidak hanya penting dalam menentukan strategi bisnis utama tetapi juga merupakan kunci sukses bisnis Anda.
3. Operation Objectives
Operasi memiliki empat sasaran utama, yaitu biaya, fleksibilitas, kualitas, dan pengiriman. Semua tujuan tersebut harus ditetapkan sesuai dengan misi utamanya dan dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif.
4. Policy
Policy atau operation policy menjelaskan bagaimana tujuan operasi akan dicapai. operation policy harus dibuat dengan mengembangkan setiap keputusan kunci, yaitu proses, sistem mutu, kemampuan, dan inventaris.
Selain itu, Hayes dan Wheelwright (1984) mendefinisikan strategi operasi sebagai pola keputusan operasi yang konsisten. Semakin konsisten keputusan ini dan semakin tinggi tingkat dukungan untuk strategi bisnis dan semakin baik hasilnya.
Wickham Skinner (1985) mendefinisikan strategi operasi dalam kaitannya dengan hubungan antara keputusan operasi dan strategi perusahaan (corporate strategy). Dia percaya bahwa ketika operasi tidak selaras dengan strategi perusahaan, keputusan eksekutif seringkali menjadi tidak konsisten dan bersifat jangka pendek. Akibatnya, aktivitas-aktivitas ini dipisahkan dari bisnis dan kaitannya dengan strategi perusahaan menjadi lemah.
Strategi operasi memiliki tiga input utama yaitu strategi bisnis, analisis internal dan analisis internal. Strategi ini harus bisa membantu perusahaan dalam penyesuaian dengan faktor eksternal yang ada seperti perubahan kebutuhan konsumen, perkembangan teknologi, ketersediaan bahan baku, kondisi para kompetitor sampai situasi yang berkaitan dengan kondisi sosial maupun hukum.
Fungsi Strategi Operasi bagi Sebuah Bisnis
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi operasi, Anda dapat memiliki beberapa gambaran tentang fungsinya. Strategi ini pada dasarnya membantu dalam mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan atas para pesaingnya. Apa yang dapat dicapai perusahaan dengan strategi operasi yang tepat?
1. Memungkinkan Perusahaan Bersaing dalam Diferensiasi
Untuk dapat menarik perhatian pelanggan, sebuah perusahaan harus tampil beda. Dengan kata lain, produk yang Anda hasilkan harus berbeda dengan pesaing Anda atau barang milik perusahaan lainnya. Meski berbeda, bukan berarti produk Anda aneh. Adanya titik perbedaan ini memungkinkan produk menjadi lebih menarik dan bernilai dengan tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi diferensiasi yang dapat diwujudkan dalam operasi dapat menjadi jalan bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Salah satu caranya adalah mengejar strategi operasi yang berfokus pada pelanggan. Anda bisa mulai dengan menganalisis pasar untuk mengetahui kebutuhan pelanggan Anda dan kekuatan pesaing Anda.
Hasil analisis tersebut kemudian dibangun ke dalam strategi perusahaan yang kemudian digunakan sebagai kerangka tujuan keseluruhan. Melalui proses perencanaan strategis, setiap area fungsional akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengembangkan cara untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Memungkinkan Perusahaan Bersaing pada Biaya/Cost Terendah
Strategi yang berhasil dengan baik dapat menguntungkan perusahaan berupa biaya produksi yang rendah. Pencapaian ini membutuhkan serangkaian upaya, salah satunya adalah fokus pada kebutuhan konsumen dalam desain produk dan aktivitas operasi dengan menghilangkan pengerjaan ulang (penghapusan mungkin harus dikerjakan ulang), skrap, inspeksi dan item lain yang tidak dapat menambah nilai pada produk akhir.
Strategi pengurangan biaya tetap harus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai maksimum yang diharapkan oleh konsumen. Tidak hanya selama produksi, tetapi juga selama pengiriman. Semakin cepat produk sampai ke konsumen setelah produksi, semakin baik kualitasnya. Selain itu, Anda juga dapat mengurangi waktu pengoperasian dan menyederhanakan proses pengoperasian.
3. Memungkinkan Perusahaan Bersaing pada Respons
Respons yang dimaksud adalah seperangkat nilai yang terkait dengan kinerja cepat, fleksibilitas, dan keterampilan. Respon cepat mencakup berbagai rencana, termasuk dalam proses desain produk, mulai dari produksi hingga distribusi.
Sedangkan respons mengacu pada kemampuan perusahaan untuk merespon kemungkinan perubahan pasar, mulai dari fluktuasi volume produksi hingga perubahan atau pembaharuan desain produk pasar.
Lingkungan perusahaan dapat berubah dengan cepat, termasuk kebutuhan dan harapan konsumen terhadap produk yang Anda produksi. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan semua perubahan ini melalui strategi operasi yang terampil akan membedakan dengan perusahaan lain. Kemampuan ini disebut fleksibilitas.
Ada dua jenis fleksibilitas yang dikenal dalam bisnis, yaitu fleksibilitas produk dan fleksibilitas volume. Fleksibilitas produk mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menawarkan berbagai macam produk, baik barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik.
Adanya sistem yang fleksibel dalam strategi ini memungkinkan perusahaan dengan cepat menambah produk baru atau menghapus produk yang tidak dihargai. Tujuannya tentu saja untuk mencapai keuntungan maksimal dan memuaskan pelanggan.
Aspek lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk menyesuaikan kuantitas atau volume produksi sesuai dengan permintaan yang ada. Ketika permintaan meningkat, kuantitas yang diproduksi juga harus meningkat.
Fleksibilitas volume produksi ini merupakan salah satu langkah menuju bisnis yang berkelanjutan. Ketiga fungsi di atas dapat dicapai apabila perusahaan memiliki strategi operasi yang berfungsi dengan baik. Ketika semua komponen strategi perusahaan dihubungkan bersama, manfaat yang diharapkan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Perencanaan Strategi Operasi
Strategi Operasi bisnis itu sendiri mengambil banyak bentuk yang berbeda dalam praktiknya. Setiap jenis strategi operasi memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ini adalah salah satu bentuk strategi operasi yang harus Anda ketahui.
1. Perencanaan Produksi
Seperti namanya, strategi operasi perencanaan produksi berkaitan dengan proses produksi. Secara khusus, perencanaan produksi berkaitan dengan perencanaan metode dan teknologi yang dibutuhkan tenaga kerja untuk menyelesaikan proses produksi.
2. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan berkaitan dengan perencanaan yang berkaitan dengan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari atau operasi bisnis.
3. Perencanaan Fasilitas
Fasilitas adalah bagian penting dari operasional perusahaan sehari-hari. Perencanaan fasilitas yang tepat akan memastikan bahwa tenaga kerja memiliki fasilitas yang mereka butuhkan untuk memastikan kelancaran produksi suatu produk atau jasa.
4. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran melibatkan proses pendistribusian dan/atau penjualan barang, baik produk maupun jasa yang Anda hasilkan.
5. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang dimulai dengan pencarian atau rekrutmen, dari seleksi hingga penempatan tenaga kerja pada posisi yang telah ditentukan.
Menyusun Strategi Operasi untuk Mengembangkan Bisnis
Perumusan strategi operasional harus dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan lebih mudah. Nah berikut cara menyusun strategi operasional sebagai dasar penyusunan rencana kerja.
1. Strategi Operasi Sebagai Dasar Penyusunan Rencana Kerja
Anda dapat mengikuti dua langkah untuk mengembangkan strategi yang menjadi acuan dasar dalam menyusun rencana kerja, yaitu mengadopsi pendekatan pengembangan hemat biaya, SWOT, pendekatan sistem, dan metode perencanaan kesenjangan.
-
Pendekatan Pengembangan yang Menguntungkan
Yakni upaya menyusun program kerja yang mampu mendatangkan keuntungan dan profit yang besar. Pengembangan yang menguntungkan dapat mencapai keseimbangan yang sangat menguntungkan antara lingkungan perusahaan dan saran yang tersedia.
-
Metode SWOT
WOT atau Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats alias Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Metode SWOT merupakan suatu bentuk pendekatan perusahaan yang harus menyeimbangkan antara kekuatan dan kelemahan, melihat peluang yang ada di depan dan bisnis juga harus memahami ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi di masa depan.
-
Pendekatan Sistem
Pendekatan ini termasuk pendekatan yang berfokus pada sistem yang kemudian dikembangkan untuk membentuk rencana strategis.
-
Pendekatan Kesenjangan Perencanaan
Pendekatan kesenjangan perencanaan akan dimulai dengan pemikiran perencanaan tradisional dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan pemikiran yang lebih maju, dinamis, dan efektif.
2. Sasaran
Sasaran adalah hasil akhir yang dicapai dari kegiatan usaha. Sasaran juga menggambarkan apa yang harus dicapai melalui strategi operasi yang diterapkan untuk mencapai sasaran bisnis (dalam bentuk tujuan yang terukur).
Pada kenyataannya, sasaran adalah hasil nyata yang dicapai dalam formula spesifik yang lebih terukur dalam setahun. Disini, perumusan strategi operasi harus selaras dengan spesifikasi produk, pasar dan pemasaran, teknologi, dan sumber daya perusahaan.
3. Pencapaian Strategi
Indikator kinerja perusahaan bersifat kuantitatif dan kualitatif dan menggambarkan seberapa baik tujuan atau sasaran yang ditetapkan telah tercapai. Metrik kinerja harus menjadi sesuatu yang dapat dihitung, diukur, dan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi atau menunjukkan seberapa baik kinerja pada tahap perencanaan, implementasi, dan pemantauan pasca operasi.
Indikator kinerja juga dapat menjadi sumber kepastian jika kinerja perusahaan sehari-hari menunjukkan kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tanpa metrik pekerjaan, akan sulit bagi perusahaan untuk mengukur kinerja (kebersihan atau kerapian) departemen kerja. Langkah-langkah di atas perlu dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan secara bersama-sama agar tujuan lebih mudah dicapai.
Dalam proses manajemen strategis operasi, perusahaan juga harus membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Proses ini juga mencakup tahap evaluasi dan mencakup empat elemen kunci, yaitu:
- Menetapkan tujuan kerja, batas toleransi target, standar, strategi dan rencana operasional.
- Ukur posisi yang berhubungan langsung dengan target untuk jangka waktu tertentu. Jika hasil jatuh di luar batas ini, tindakan korektif diperlukan.
- Menganalisis penyimpangan dari batas toleransi yang ditentukan.
- Lakukan perubahan jika diperlukan.
5 Strategi Operasi Inti yang Harus Ada dalam Bisnis
1. Strategi Perusahaan dan Interaksi Lintas Fungsional
Strategi perusahaan menjadikan bisnis sebagai sistem yang sedikit demi sedikit dan saling berhubungan. Sama seperti otot jantung bergantung pada fungsi otak dalam tubuh manusia, setiap bagian bisnis bergantung pada orang lain untuk tetap sehat dan mencapai hasil yang diinginkan. Strategi yang direncanakan dan digunakan oleh bisnis harus mendukung strategi perusahaan dan penggunaan interaksi lintas fungsi.
2. Strategi yang Didorong Pelanggan
Strategi operasi harus mencakup pendekatan yang berfokus pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Untuk melakukannya, perusahaan harus mengembangkan strategi untuk menilai dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, terus meningkatkan kompetensi inti, dan mengembangkan kekuatan baru secara berkelanjutan. Misalnya, saat mengevaluasi proses pemasaran, perusahaan harus memantau tren pasar untuk memanfaatkan peluang baru dan menghindari kemungkinan ancaman.
3. Mengembangkan Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah kekuatan dan sumber daya dalam sebuah perusahaan. Sementara kompetensi inti dapat bervariasi menurut industri dan perusahaan, mereka dapat mencakup staf yang terlatih dengan baik, lokasi bisnis yang optimal, serta keahlian pemasaran dan keuangan.
Dengan mengidentifikasi kompetensi inti, perusahaan dapat mengembangkan proses seperti kepuasan pelanggan, pengembangan produk, dan membangun hubungan profesional dengan pemangku kepentingan.
4. Pengembangan Prioritas yang Kompetitif
Mengembangkan prioritas kompetitif berasal dari menetapkan strategi bisnis, menganalisis pasar, mengidentifikasi proses inti, dan melakukan analisis kebutuhan. Untuk menciptakan prioritas kompetitif, organisasi mengevaluasi biaya operasi, kualitas produk atau layanan, waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengirimkan barang atau layanan, dan fleksibilitas produk, atau layanan berdasarkan jenis, volume, dan penyesuaian.
Prioritas kompetitif harus mencakup kemampuan untuk menyediakan produk atau layanan berkualitas dengan biaya yang masuk akal yang secara konsisten memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Pengembangan Produk dan Layanan
Strategi pengembangan produk dan layanan harus mempertimbangkan desain, inovasi, dan nilai tambah. Saat mengembangkan produk untuk pelanggan baru, beberapa opsi dapat disajikan, yaitu:
- Perusahaan dapat memutuskan untuk memimpin dalam memperkenalkan produk atau layanan baru.
- Tunggu pengenalan inovasi di pasar untuk mengembangkannya atau, Tunggu untuk melihat apakah inovasi perusahaan berhasil sebelum melanjutkan.
- Saat mengembangkan layanan, perusahaan harus mempertimbangkan untuk menggabungkannya dengan jasa pendukung dan manfaat psikologis yang dapat segera diamati.
Saat mengembangkan barang atau jasa, perusahaan harus mempertimbangkan harapan pelanggan, posisinya relatif terhadap pesaing, dan hubungan antara tindakan teknis dan kebutuhan pelanggan.
Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran
Baca juga artikel terkait:
Manajemen Operasional: Pengertian, Tujuan, Ciri, Fungsi dan Strategi
Pengertian Distribusi: Jenis, Saluran, Tujuan, Fungsi, Faktor Pengaruh, dan Strategi