Contoh Ancaman Sosial Budaya – Secara disengaja atau tidak, manusia membangun peradaban. Dalam setiap peradaban memiliki kebudayannya masing-masing. Bahkan di setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang berbeda dengan budaya dari daerah lainnya.
Budaya di setiap masa juga akan berbeda dengan budaya di masa yang lain. Misalnya budaya masyarakat Indonesia di tahun 40-an akan berbeda dengan masyarakat Indonesia di tahun 2022. Mereka yang hidup di tahun 40-an melakukan mobilisasi dengan sepeda, delman, dan alat transportasi tradisonal lainnya.
Sedangkan, masyarakat Indonesia di tahun 2022, bermobilisasi dengan menggunakan motor, pesawat, mobil, bis, dan alat transportasi modern lainnya. Budaya akan terus berkembang menyesuaikan daerah, zaman, dan pola interaksi atau keadaan sosial masyarakatnya.
Keadaan sosial budaya juga sama, akan terus berkembang sesuai dengan zamannya. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sosial budaya, Grameds perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai sosial dan budaya.
Budaya sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), budaya merupakan pikiran; akal budi; adat istiadat; sesuatu mengenai kebudayaan yang berkembang (beradab, meaju); sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Sementara itu, sosial dalam KBBI dimaknai sebagai berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).
Keadaan sosial budaya suatu negara tidak selalu dalam keadaan stabil. Kebudayaan saling bercampur memengaruhi budaya lain atau bahkan berganti. Berikut akan dipaparkan mengenai sosial budaya dan ancamannya dalam suatu negara.
Daftar Isi
Memahami Konsep Kebudayaan
Kebudayaan tidak terbentuk dengan sendirinya. Jika ditelaah lebih dalam, kebudayaan terdiri dari 7 unsur. Berikut 7 unsur kebudayaan yang telah dirangkum dari laman Merdeka.com.
1. Sistem Bahasa
Bahasa menjadi media bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya berupa interaksi atau berhubungan dengan sesamanya. Manusia mampu membangun, menjaga, dan mewariskan budaya menggunakan bahasa.
Bahasa mampu membantu seniman untuk memberikan pemahaman mengenai fenomena sosial yang diungkapkn secara simbolik. Tidak hanya itu, bahasa juga digunakan oleh masyaraka serumpun untuk saling berkomunikasi.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan secara kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi. Karena, sistem pengetahuan bersifat abstrak dan diwujudkan dalam ide manusia. Sistem pengetahuan mencakup berbagai unsul dalam kehidupan sehingga batasannya sangat jauh atau luas.
Sebagai contoh, masysarakat biasanya memiliki pengetahuan astronomi tradisional. Berupa perhitungan hari berdasarkan atas bulan atau benda-benda langit yang dianggap memberikan tanda-tanda bagi kehidupan manusia.
Setiap kebudayaan selalu memiliki suatu rangkaian atau himpunan pengetahuan tentang alam, binatang, benda, manusia, dan tumbuh-tumbuhan. Setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai alam sekitar, tumbuhan yang tumbuh di sekitarnya, dan binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya.
Tidak hanya itu, mereka juga memiliki pengetahuan mengenai zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda di lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan tingkah laku manusia, serta ruang dan waktu.
3. Sistem Organisasi Sosial
Organisasi sosial menjadi salah satu penyusun unsur kebudayaan. Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organsasi sosial menjadi salah satu usaha untuk memahami cara manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.
Kekerabatan juga berkaitan dengan pengertian mengenai perkawinan dalam suatu masyarakat. Hal ini dikarenakan perkawinan menjadi inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Peralatan hidup dan teknologi menjadi salah satu 7 unsur kebudayaan. Manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga selalu membuat peralatan atau benda-benda yang memudahkan serta mempertahankan hidupnya.
Awalnya, benda-benda yang dijadikan peralatan hidup memiliki bentuk dan teknologi yang sederhana. Sehingga bahasan mengenai unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi menjadi bahasan kebudayaan fisik.
Pada masyarakat tradisional terdapat 8 macam sistem peralatan kebudayaan fisik yang digunakan untuk berpindah-pindah atau bertani. Delapan distem tersebut di antaranya alat-alat kerja produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan, pakaian dan tempat perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, dan alat-alat transportasi.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian hidup atau ekonomi menjadi salah satu dari 7 unsur kebudayaan. Mata pencaharian masyarakat tradisional biasanya berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Mata pencaharian tersebut dilakukan oleh masyarakat di masa lampau. Kini, masyarakat lebih memilih pekerjaan lain. Mata pencaharian meramu telah lama ditinggalkan karena terbatasnya sumber daya alam seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk.
6. Sistem Religi
Sistem religi atau keagamaan menjadi salah satu unsur kebudayaan. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari emosi keagamaan. Emosi keagamaan sendiri adalah perasaan dalam diri manusia yang mendorongnya melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius.
Emosi ini juga yang menciptakan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan profane dalam kehidupan manusia. Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami di antaranya sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu.
Secara evolustik, religi manusia juga berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Sebagai contoh kepercayaan menyembah pada suatu kekuataan gaib di luar diri manusia.
Seperti angina, gunung, hutan, pohon, laut, dan sebagainya. Kepercayaan tersebut terus berkembang menjadi tingkatan yang lebih tinggi, yakni kepercayaan pada satu dewa saja (monotheism) dan lahirnya konsepsi agama wahyu (Islam, Buddha, Kristen, Hindu, dan sebagainya).
7. Kesenian
Kesenian menjadi salah satu unsur kebudayaan. Hal ini bermula pada perhatian ahli antropologi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Dalam riset tersebut, dikumpulkan deskripsi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, misalnya patung, hiasan, dan ukiran.
Berdasarkan jenisnya, seni musik terdiri dari seni vokal dan instrumental. Adapun, seni sastra terdiri dari prosa dan puisi. Sementara itu, seni rupa rterdiri dari patung, rias, lukis, relief, dan ukir.
Tidak hanya itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan ataupun pendengaran. Adapun, seni tradisional terdiri dari lenong, ludruk, ketoprak, tari, wayang, dan lain sebagainya. Sementara itu, seni modern, misalnya film, lagu, dan koreografi.
Kesenian dapat dianalisis menggunakan kajian visual culture, yakni analisis kebudayaan yang khusus menelaah mengenai foto dan film. Kedua media tersebut berusaha untuk menampilkan kehidupan manusia serta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya foto mengenai aktivitas kebudayaan suatu masyarakat.
Konsep Sosial
Sosial dalam KBBI dimaknai sebagai berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya). Interaksi sosial biasanya dilakukan antarindividu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Melalui interaksi sosial yang terjadi sevara terus-menerus maka struktur sosial akan terbentuk untuk menyalurkan perasaan dan ide. Interaksi yang terjadi pun dibatasi oleh norma sosial dan budaya.
Melansir dari laman Bobo.grid.id, sosial terbentuk dari berbagai unsur sebagai berikut.
1. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang berinteraksi karena menyadari bahwa dirinya menjadi bagian dalam suatu kelompok masyarakat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan ada karena manusia mewujudkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran. Dalam kehidupan bermasyarakat, pastinya akan tercipta suatu kebudayaan yang menjadi identitas kelompok tersebut.
3. Lembaga Sosial
Lembaga sosial menjadi wadah untuk mengatur hubungan antarindividu dalam masyarakat sehingga teratur dan sesuai harapan. Lembaga sosial memiliki patokan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan membuat tata tertib yang telah disepakati.
4. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan pengelompokan setiap anggota masyarakat. Hal ini, biasanya dilakukan oleh suatu kelompok dengan tujuan agar hidupnya teratur dan sesuai.
5. Kekuasaan dan Kewenangan
Unsur sosial ini memiliki hak untuk mengatur dan mengendalikan suatu individu dalam suatu masyarakat. Hak ini pun dapat dilakukan secara langsung atau tidak untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dapat tercapai.
Contoh Ancaman Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya tidak selalu berjalan dengan baik dan stabil. Merangkum dari berbagai laman di internet, berikut beberapa contoh ancaman sosial budaya yang dapat dialami oleh masyarakat Indonesia.
- Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
- Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
- Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
- Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.
- Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
- Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Gaya hidup konsumtif yang merupakan perilaku membeli banyak barang yang diinginkan, padahal sebenarnya tidak dibutuhkan, melainkan hanya demi memuaskan hasrat akan pengakuan orang-orang sekitar.
- Lunturnya nilai keagamaan yang memungkinkan terjadinya berbagai tindakan asusila.
- Masuknya ide-ide asing yang tidak sesuai norma sosial budaya di suatu negara.
- Normalisasi tindakan-tindakan bertentangan dengan norma sosial budaya.
- Diskriminasi suku, agama, ras, atau golongan.
- Budaya intoleransi.
- Menurunnya minat menggunakan produk dari dalam negeri
Strategi Mencegah Lunturnya Sosial Budaya
Untuk meminimalisir bahkan mencegah lunturnya sosial budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Masyarakat dan pemerintah dapat menerapkan beberapa strategi yang disebutkan laman Museumnusantara.com sebagai berikut.
- Memperkuat kecintaan pada kekayaan dan budaya bangsa.
- Mendidik diri agar punya sifat toleransi yang tinggi.
- Membangun jiwa korsa/persaudaraan antar suku, agama, ras, atau golongan.
- Menggunakan media sosial seperlunya.
- Meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri.
- Memperkuat pendidikan norma sosial dan budaya asli negara.
Baca juga terkait Contoh Ancaman Sosial Budaya: