Environment

Contoh Sampah Anorganik Di Sekitar Kita dan Cara Pengolahannya

Contoh Sampah Anorganik
Written by Qotrun

Contoh sampah anorganik – Banyak sekali aktivitas manusia yang menghasilkan limbah berupa sisa bahan-bahan yang tidak berguna dan dibuang oleh manusia. Material ini akan terus bertambah setiap hari selama manusia masih melakukan aktivitasnya.

Jika kondisi ini dibiarkan terus, material sisa akan menumpuk dan menimbulkan masalah yang serius bagi bumi. Material yang tersisa tersebut kemudian disebut sebagai sampah.

Penumpukan sampah di alam harus ditanggulangi dengan baik, karena jika tidak maka akan berdampak buruk bagi seluruh aspek kehidupan seperti hewan dan tumbuhan, termasuk manusia. Belum lagi sampah yang tidak bisa terurai akan memperparah pencemaran.

Sampah merupakan hasil pembuangan makhluk hidup yang tidak lagi diinginkan atau dibutuhkan. Sampah selalu hadir di tengah-tengah kehidupan manusia, baik sebagai sampah anorganik maupun organik.

Berdasarkan bahannya, sampah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan tidak alami atau non alami. Grameds, artikel ini akan membahas pengertian sampah anorganik beserta contoh dan jenisnya. Ayo sobat Grameds, simak penjelasannya!

Pengertian Sampah Anorganik

Contoh Sampah Anorganik

Sumber: RimbaKita.com

Sampah anorganik memiliki karakteristik yang berlawanan dengan sampah organik. Jenis sampah tersebut adalah limbah yang dihasilkan dari bahan yang tidak berasal dari alam (biological material) tetapi dari bahan buatan manusia atau bahan sintetik (unnatural waste).

Sebagian besar limbah sintetik ini berasal dari fasilitas manufaktur atau teknik pengolahan produk tertentu.

Dikutip dari Jurnal Dinamika Pengabdian 1,sampah anorganik adalah sampah dari sumber daya alam dan proses industri yang tidak dapat diperbaharui. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah minyak dan mineral. Proses industri yang menjadi sumber limbah anorganik antara lain plastik dan aluminium.

Pengertian lain dari jenis sampah ini juga tertulis dalam Jurnal Formatif 4. Sampah anorganik dalam artikel ini diartikan sebagai sampah yang dihasilkan oleh bahan non hayati berupa produk sintetik atau hasil pengolahan teknologi bahan tambang.

Contoh Sampah Anorganik

Masalah sampah anorganik saat ini belum menemukan titik terang. Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun jumlah sampah di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019, jumlah sampah mencapai 67,8 juta ton, yang terdiri dari 57% sampah organik, 15% sampah plastik, 11% sampah kertas dan 17% sampah lainnya.

Berdasarkan data yang dilansir Minderoo Foundation, setiap warga Indonesia menghasilkan sampah anorganik atau setara dengan sekitar 9 kg sampah plastik sekali pakai. Indonesia bahkan menjadi negara yang paling banyak membuang sampah plastik sekali pakai per kapita di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat keenam.

Contoh Sampah Anorganik

Contoh Sampah Anorganik

Sumber: Gramedia.com

Contoh sampah anorganik dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan sekitar. Misalnya meliputi lingkungan rumah tangga berupa kantong plastik, styrofoam, kaleng kemasan, botol plastik, panci dan wajan rusak, dll. Sementara itu, sampah kantor non-organik antara lain alat tulis yang tidak terpakai, plastik sampul buku, sisa folder plastik dan lain-lain.

Berbeda dengan sampah lunak, sampah keras anorganik memiliki karakteristik yang tidak mudah hancur karena mengandung material yang kuat. Limbah ini hanya dapat dibuang dengan metode pembuangan tertentu seperti pembakaran atau pemanasan. Secara khusus, kategori sampah non-organik adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Sampah Plastik

Plastik umumnya digunakan untuk mengemas barang. Plastik juga digunakan sebagai bahan baku furnitur rumah atau alat rumah tangga. Produk plastik memiliki beberapa keunggulan seperti tidak berkarat dan tahan lama.

Namun, jika barang tersebut terbuat dari plastik, jika tidak berfungsi lagi akan menjadi sampah plastik. Sampah anorganik jenis ini sulit terurai secara alami atau membutuhkan waktu lama.

2. Sampah Logam

Sampah ini merupakan limbah yang berasal dari material logam. Contoh sampah logam anorganik adalah besi, kaleng, aluminium, timah dan jenis logam lainnya. Kaleng adalah logam bekas yang paling banyak ditemukan dan didaur ulang dengan nilai ekonomis yang cukup baik.

3. Sampah Gelas atau Kaca

Sampah non organik ini terbuat dari bahan kaca. Contohnya adalah gelas atau piring yang sudah pecah dan tidak dapat lagi digunakan.

4. Sampah Kertas

Sampah kertas termasuk jenis sampah anorganik. Meskipun kertas terbuat dari bahan alami, namun karena sampah ini dapat didaur ulang seperti sampah non-organik lainnya seperti (gelas, kaleng dan plastik), maka kertas tergolong sampah non-organik.

5. Sampah Baterai

Baterai dan lampu merupakan limbah elektronik yang mengandung zat berbahaya. Jika baterai yang mati  atau sudah habis dibuang ke pembuangan sampah atau landfill. Maka baterai tersebut akan membusuk dan bocor. Saat baterai terkorosi, bahan kimianya akan meresap ke dalam tanah dan akan mencemari tanah serta air yang ada di permukaannya.

Mengutip Aspek Teknis Daur Ulang Limbah, banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat daur ulang relatif sulit. Limbah baterai harus dipilih karena memiliki kesamaan, karena setiap jenis baterai memiliki teknik daur ulang yang berbeda. Baterai timbal-asam mobil sering didaur ulang untuk pemulihan sebuah logam.

Selain kelima contoh sampah anorganik yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, ada pula sampah anorganik berupa gas atau angin yang tak bisa disentuh oleh manusia. Contoh limbah biasanya ini berasal dari cerobong asap pabrik-pabrik produksi yang sangat berbahaya bagi kesehatan serta bisa menyebabkan bumi menjadi semakin panas.

Jenis Sampah Anorganik

Sampah non alami terdiri dalam berbagai bentuk dan jenis. Berikut ini adalah penjelasan serta contoh yang umum jenis anorganik yang sering dijumpai di masyarakat, yaitu:

1. Sampah Anorganik Lunak

Sampah anorganik lunak adalah jenis sampah tidak alami yang dapat dengan mudah dihasilkan atau diolah. Bahan limbah terdiri dari bahan yang fleksibel. Aneka sampah anorganik lunak, antara lain sampah plastik, kemasan, sampah tekstil (misalnya kain perca).

Contoh Sampah Anorganik

2. Sampah Anorganik Keras

Sampah anorganik keras mengandung bahan yang sulit terurai dan lebih kuat dari sampah lunak. Sebagian besar limbah ini sulit untuk didaur ulang. Daur ulang sampah ini membutuhkan teknologi dan alat yang lebih canggih. Aneka sampah anorganik keras, antara lain kaleng, gelas atau barang pecah belah, dan besi tua.

Ciri-Ciri Sampah Anorganik

Ciri-ciri sampah anorganik, antara lain:

1. Sulit Terurai

Ciri utama sampah yang tidak alami adalah sulit terurai. Sampah anorganik tidak sepenuhnya dapat terurai sama sekali, namun membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membusuk dan terurai secara alami. Beberapa jenis sampah anorganik membutuhkan waktu hingga sepuluh tahun untuk terurai menjadi komponen yang lebih kecil, misalnya sampah plastik di laut.

2. Terbuat dari Bahan Pabrik

Fitur selanjutnya adalah terbuat dari bahan pabrikan atau sintetis. Contohnya adalah styrofoam yang tergolong sampah tidak alami. Styrofoam terbuat dari campuran bahan sintetis seperti polystyrene dan gas CFC (Freon) yang dapat merusak lapisan ozon.

3. Bisa di Daur Ulang

Meski sulit terurai, keunggulan sampah anorganik dapat diolah kembali. Baik diolah untuk kebutuhan lain, atau diolah kembali menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Seperti, botol plastik yang bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, pot tanaman, dan lainnya. Selain itu, botol plastik yang terkumpul juga dapat diolah menjadi botol plastik baru dengan bentuk dan kemasan yang baru.

Prinsip Cara Pengolahan Sampah Anorganik

Sampah anorganik seringkali menimbulkan berbagai masalah karena sulit terurai. Oleh karena itu, pengelolaan sampah diperlukan untuk mengurangi masalah. Di bawah ini adalah prinsip-prinsip pengolahan limbah non alami yang dapat diterapkan, yaitu:

1. Reduce

Reduce atau mengurangi, adalah prinsip pengelolaan sampah yang paling sederhana. Cara ini mudah diterapkan, namun kesadaran masyarakat yang menjadi kendala. Semakin banyak masyarakat yang sadar lingkungan, semakin dapat diandalkan prinsip reduce ini. Beberapa contoh cara pengurangan sampah anorganik dalam kegiatan sehari-hari adalah:

  • Jangan menggunakan sedotan untuk minum. Meski terlihat kecil, sampah sedotan merupakan sampah yang terbuat dari plastik dan merupakan sampah yang sulit terurai.
  • Apabila kalian membeli makanan, ada baiknya membawa kotak makan sendiri untuk mengurangi penggunaan kemasan makanan.
  • Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik dalam bentuk kantong belanja.
  • Membawa botol minum sendiri dan tidak membeli minuman dalam kemasan.

2. Reuse

Prinsip lainnya adalah penggunaan kembali atau disebut reuse. Kita memilah sampah anorganik yang masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Gunakan kembali barang-barang yang masih layak digunakan dapat dimanfaatkan kembali.

  • Isi ulang tinta pulpen yang sudah habis agar bisa digunakan kembali dan tidak menjadi sampah anorganik.
  • Gunakan kaleng untuk pot tanaman.
  • Gunakan kaleng cat besar untuk tangki air kamar mandi.
  • Gunakan botol plastik bekas untuk mengisi cairan pencuci piring atau deterjen cair.
  • Gunakan wadah makanan untuk menyimpan barang-barang kecil atau mainan anak-anak

3. Recycle

Recycle atau daur ulang adalah salah satu prinsip pengelolaan sampah anorganik yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Mekanismenya adalah dengan mendaur ulang sisa-sisa yang masih dapat digunakan menjadi barang baru dengan nilai jual dan kegunaan yang lebih tinggi.

Berikut beberapa contoh penerapan prinsip recycle atau daur ulang, yaitu:

  • Membuat kerajinan tambal sulam.
  • Lentera cantik terbuat dari botol plastik.
  • Tempat sampah yang bisa diubah menjadi kursi cafe.
  • Pot atau meja unik dan kreatif bisa dibuat dari bahan ban mobil bekas.
  • Kemasan makanan kemasan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tas, bros dan fashion item lainnya.

4. Replace

Prinsip replace atau mengganti, adalah sebuah prinsip yang bisa digunakan untuk mengolah sampah anorganik. Sampah-sampah sintetis dikirim kembali ke pabrik untuk diolah menjadi produk baru. Misalnya sampah botol plastik yang bisa didaur ulang kembali menjadi botol plastik yang baru.

Dampak Negatif Sampah Anorganik

Semua jenis limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Namun, sampah anorganik dalam jumlah besar tentu lebih berbahaya daripada sampah organik. Lalu mengapa? Karena jenis sampah ini tidak mudah terurai atau membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Tentu saja, ini dapat memiliki efek jangka panjang. Belum lagi jumlah sampah yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

1. Menyebabkan Gangguan Kesehatan

Siapa bilang sampah anorganik hanya mencemari lingkungan? Ternyata juga keberadaannya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan baik dari limbah fisik maupun dari proses produksi itu sendiri.

Misalnya, sampah anorganik seperti kaleng dan botol plastik dapat terisi air hujan dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Tidak terkecuali nyamuk yang berkembang biak di kawasan tersebut merupakan spesies nyamuk yang berbahaya seperti nyamuk demam berdarah.

Contoh lainnya adalah bahan dan pembuatan kaleng serta plastik itu sendiri, plastik mengandung bahan sintetis yang tidak aman bagi manusia. Salah satunya adalah dioksin yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan saraf hingga kanker.

Bau dari area pembuangan juga dapat menghambat pernapasan seseorang. Terutama mereka yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah.

2. Menyebabkan Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan sangat penting. Selain pemanasan global, masalah sampah menjadi salah satu topik yang sering diperbincangkan.

Contoh pertama adalah meningkatnya bencana alam yang disebabkan oleh penumpukan sampah anorganik. Sebut saja banjir yang terjadi hampir setiap tahun. Penyebabnya tak lain adalah penumpukan bebatuan yang menghalangi aliran air sungai. Akibatnya, aliran air yang meningkat meluap karena tidak ada jalan lain untuk mengalir.

Contoh lain adalah dapat menyebabkan pencemaran air. Suka atau tidak suka, setiap limbah yang masuk ke air mencemari air. Ketika air tercemar, kemurnian dan kesehatan air tidak lagi terjaga.

Belum lagi sampah yang merusak estetika penampilan. Mulai dari ruang kota yang kotor dan jorok hingga kawasan kumuh akibat tumpukan sampah.

3. Penyebab Masalah Bagi Makhluk Hidup Lain

Sampah anorganik tidak hanya mengganggu lingkungan dan manusia, tetapi juga pasti mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Ada banyak kasus pencemaran air yang masuk ke lautan dari sampah anorganik.

Parahnya, pencemaran air laut ini menyebabkan banyak ikan dan biota laut lainnya mati karena keracunan. Ada kasus lain terjadi daratan lain. Sampah-sampah di tanah bisa menjadi jebakan bagi hewan di daerah tersebut. Begitu banyak dari mereka yang mati karena terjebak di reruntuhan.

Manfaat Sampah Anorganik

Meskipun sampah anorganik memiliki banyak dampak negatif, namun sampah ini juga memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat sampah anorganik, yaitu:

1. Bahan Kerajinan Tangan

Sesuai dengan prinsip pengelolaan sampah, sampah anorganik banyak digunakan sebagai bahan kerajinan tangan. Bahkan banyak sekolah yang juga memberikan pelatihan atau pendidikan kepada siswanya dalam membuat kerajinan tangan dari bahan limbah. Hal ini tentunya menjadi terobosan baru dalam dunia industri kreatif dalam mengembangkan inovasi baru untuk mengurangi dampak negatif sampah anorganik

2. Bahan Daur Ulang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu prinsip pengelolaan sampah adalah recycle atau mendaur ulang. Sampah dapat diolah menjadi barang dengan nilai kegunaan yang lebih tinggi.

Sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan daur ulang yang tentunya akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

3. Dapat Digunakan Kembali

Sampah anorganik merupakan sampah yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, dan tentunya sangat memungkinkan untuk memanfaatkan kembali sampah tersebut. Barang-barang sederhana lainnya dapat dibuat dari sisa-sisa rumah tangga. Seperti tangki cat ke tangki air dan sebagainya.

4. Mainan Anak-Anak

Keunggulan lain dari sampah anorganik adalah dapat digunakan sebagai bahan mainan anak. Jika kita ingin melatih kreativitas anak, ajak mereka membuat mainan sendiri di rumah dari sampah anorganik.

Tidak perlu menggunakan alat yang rumit, cukup gunakan perangkat yang ada di rumah saja. Selain dapat menghasilkan sesuatu, cara ini juga bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami berharap anak-anak menjadi lebih kreatif dan lebih peduli terhadap lingkungan.

5. Meningkatkan Pendapatan Ekonomi

Hasilkan uang dari sampah, kenapa tidak? Inilah salah satu manfaat sampah yang banyak dilupakan orang. Padahal sampah anorganik yang diolah dengan baik dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi.

Apalagi ketika seseorang berhasil menjalankan usaha khusus di bidang daur ulang sampah, kesempatan kerja pun semakin meningkat.

Usaha kecil pengumpulan sampah adalah bentuk usaha sederhana yang menghasilkan pendapatan tambahan. Sampah anorganik yang terkumpul kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang baru yang lebih laku dijual.

Contoh Sampah Anorganik

Selain itu, sampah dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan tetap bagi para pelaku industri kreatif. Misalnya mendaur ulang ban bekas menjadi kursi cafe unik. Selain itu, usaha ini membutuhkan tenaga ahli dalam pembuatan kursi, agar tercipta lapangan kerja dan peluang untuk menambah penghasilan pribadi semakin luas.

Penutup

Nah, Grameds itu dia merupakan ulasan mengenai contoh sampah anorganik dan cara mengolahnya agar tidak mencemari lingkungan terlalu banyak. Kita harus rajin untuk memilih sampah sehingga dapat diolah dengan baik ya. Dengan begitu, lingkungan kita akan menjadi bersih dan lebih sehat dan terhindar dari beberapa macam penyakit.

Semoga semua ulasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan Grameds. Jadi, apakah kamu sudah mengetahui apa saja contoh sampah anorganik dan cara pengolahannya?

Jika Grameds ingin membaca mengenai buku tentang sampah atau buku lainnya, maka Grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi dan wawasan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Baca juga:

Mengenal Berbagai Jenis Sampah yang Sulit Terurai dan Waktunya!

Mengenal Contoh Limbah Keras Organik dan Cara Pengolahannya

Mengenal Sampah Organik Dan Anorganik

Pengertian 3R dalam Mengatasi Sampah & Mengelola Sampah di Rumah

Pengertian & Contoh Limbah Anorganik

About the author

Qotrun