Contoh Kelompok Sosial- Sebagai individu yang selalu berinteraksi dengan orang lain atau sering disebut sebagai makhluk sosial, istilah “kelompok sosial” tentu sudah tidak asing lagi bagi mereka. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah perkumpulan atau kesatuan dimana orang-orang hidup bersama karena saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Kelompok masyarakat biasa terbentuk secara alami oleh individu atau secara tidak sengaja. Kedekatan dan kesamaan merupakan faktor terpenting dalam pembentukan kelompok sosial.
Selain letak geografis, semua orang dapat berkomunikasi dengan mudah. Juga, orang tersebut sering berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengan mereka. Akhirnya mereka membentuk kelompok sosial.
Pada dasarnya setiap orang adalah bagian dari kelompok sosial. Peranan kelompok sosial dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Ada banyak bentuk kelompok sosial di sekitar kita tanpa kita sadari. Sebuah kelompok sosial dibentuk biasanya untuk tujuan bersama atau sekedar perkumpulan biasa untuk menghabiskan waktu luang serta mencari kesenangan bersama.
Nah, dari penjelasan mengenai kelompok sosial tersebut kita akan lebih jauh membahas mengenai ciri-ciri, jenis, dan contoh kelompok sosial yang terdapat di masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya pembahasan mengenai kelompok sosial tersebut dapat disimak di bawah ini!
Daftar Isi
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekelompok orang atau masyarakat yang tersusun dan mempunyai tujuan bersama sehingga dapat membentuk lembaga/organisasi sosial dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut, baik didirikan maupun tidak. Kelompok sosial berfungsi sebagai sarana bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara.
Lembaga sosial adalah tata cara yang dibuat untuk mengatur hubungan orang-orang dalam suatu kelompok yang disebut Perkumpulan. Asosiasi dan lembaga sosial memiliki hubungan yang sangat erat. Organisasi yang tidak memiliki anggota tetap memiliki pengikut dalam suatu kelompok yang disebut perkumpulan. Dengan kata lain, asosiasi adalah ekspresi dari institusi sosial. Asosiasi memiliki piagam, undang-undang, keanggotaan, dan tujuan operasional yang jelas.
Berikut ada beberapa pengertian kelompok sosial menurut para ahli:
1. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial disebut juga dengan pranata sosial. Istilah kelompok sosial merupakan istilah asing lembaga sosial. Namun, ada orang yang menggunakan istilah organisasi sosial untuk menerjemahkan organisasi sosial. Memang, institusi sosial mengacu pada faktor-faktor yang mengatur perilaku anggota suatu masyarakat.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, kelompok sosial adalah suatu sistem perilaku dan hubungan yang berfokus pada kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang sangat kompleks. Istilah lainnya adalah konstruksi sosial, terjemahan dari kata Jerman soziale gebilde yang menggambarkan bentuk dan susunan lembaga-lembaga tersebut.
3. Robert Mac Iver dan Charles H. Page
Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, menjelaskan kelompok sosial sebagai prosedur atau proses yang dirancang untuk mengatur hubungan manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Leopold von Wiese dan Howard Becker
Sementara Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat kelompok sosial dari sudut pandang fungsional mereka, mereka menafsirkan kelompok sosial sebagai jaringan proses relasional antara orang-orang dan antara kelompok fungsional orang, kemampuan untuk mempertahankan hubungan ini, dan polanya, sesuai dengan Kemanusiaan. bunga dan banyak.
5. Summer
Selain itu, sosiolog bernama Summer melihat kelompok sosial dari perspektif budaya. Summer mendefinisikan kelompok sosial sebagai tindakan, cita-cita, dan sikap yang merupakan perangkat budaya, bersifat permanen, dan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jenis kelompok sosial
Kelompok sosial adalah unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang melakukan interaksi sosial dan memiliki pembagian tugas, struktur, dan norma yang ada. Berikut adalah beberapa jenis dari kelompok sosial yang dapat kalian ketahui:
1. Kelompok Primer (Utama)
Suatu kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial yang para anggotanya saling mengenal dengan sangat dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut George Homans kelompok primer adalah sekelompok orang yang saling berhubungan secara teratur sehingga setiap orang dapat berkomunikasi secara langsung (tatap muka) tanpa perantara. Misalnya: keluarga, RT, teman bermain, kelompok gereja dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Organisasi sekunder biasanya mengandung hubungan intelektual, logis, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak dimaksudkan untuk memberikan kepuasan batin, tetapi mereka memiliki anggota karena mereka dapat memberikan alat berupa gaji atau penghargaan kepada anggotanya. Misalnya, organisasi adalah kontrak kerja sama antara pemberi kerja dan calon karyawan di mana mereka harus menyepakati gaji.
Jika interaksi sosial berlangsung secara tidak langsung, dari jarak jauh, dan sifatnya sedikit dari hubungan kekeluargaan. Hubungan yang tercipta umumnya lebih objektif. Misalnya: partai politik, serikat pekerja, dan organisasi lainnya.
3. Kelompok Formal
Kelompok formal/resmi adalah kelompok yang dibentuk oleh sekelompok orang/masyarakat dengan struktur yang terdefinisi dengan baik yang menjelaskan hubungan wewenang, kekuasaan, pertanggungjawaban, dan tanggung jawab, tugas, serta memiliki kekuatan hukum. Struktur saat ini juga menjelaskan bagaimana saluran terbentuk melalui mana komunikasi terjadi.
Kemudian menampilkan tugas khusus untuk masing-masing anggotanya. Hirarki tujuan organisasi formal dinyatakan dengan jelas. Status, prestise, penghargaan, pangkat dan posisi, dan persyaratan lainnya disederhanakan dan dikendalikan. Selain itu, organisasi formal berumur panjang dan terencana, dan karena menekankan keteraturan, mereka relatif kaku.
Dalam kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau acuan dasar (AD) yang berlaku, dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggotanya ditunjuk oleh organisasi. Contoh kelompok ini adalah semua asosiasi dengan AD/ART seperti: Sekolah, Universitas, Instansi Pemerintahan dll.
4. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang muncul dalam kelompok formal. Bedanya, kelompok informal tidak menggunakan aturan yang mengikat. Contoh kelompok informal adalah kelompok bermain, belajar bersama, dan kelompok kerja. Pembentukan kelompok informal dilakukan atas dasar kesamaan antar anggota. Misalnya, kesamaan jenis pekerjaan, minat, jenis kelamin, asal daerah, suku, dan agama.
Jika kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk tanpa afiliasi, maka kelompok informal sebenarnya memiliki ikatan emosional yang terjalin. Misalnya, pekerja departemen produksi berkumpul setelah pulang kerja. Mereka berkumpul karena sudah istirahat atau ingin membicarakan masalah selain pekerjaan. Kelompok informal ini muncul dari beragamnya kebutuhan pekerja. Jenis kelompok ini muncul dari kebutuhan sosial seperti teman, kasih sayang, pelatihan, dan pendidikan
Sebagai kelompok yang tumbuh dari interaksi, daya tarik, dan kebutuhannya. Keanggotaan kelompok seringkali tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama antara individu dan kelompok. Kelompok ini memiliki pembagian tugas yang jelas namun informal dan semata-mata didasarkan pada kekerabatan dan kepentingan. Misalnya: komunitas mancing, komunitas pecinta anime, dll
Fungsi Kelompok Sosial
Oleh karena itu, keberadaan kelompok sosial bersifat fungsional bagi kehidupan bermasyarakat. Fungsi-fungsi ini meliputi:
- Memberikan bimbingan kepada anggota masyarakat tentang sikap terhadap masalah masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar.
- Menjaga keutuhan masyarakat yang terlibat.
- Memberikan bimbingan kepada anggota komunitas untuk memantau perilaku anggota.
Dengan demikian, kelompok sosial adalah rangkaian proses prosedural yang dirancang untuk mengatur hubungan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, ada lembaga sosial di semua masyarakat, masyarakat sederhana serta masyarakat modern. Itu karena setiap masyarakat menginginkan kehidupan yang teratur.
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ada pola yang sama di antara individu. (mengarah pada interaksi atau kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama)
- Ada konsekuensi dari interaksi yang berbeda antara individu (konsekuensi bergantung pada preferensi dan keterampilan individu yang terlibat)
- Ada penugasan dan pembentukan kelompok atau struktur organisasi yang jelas yang mencakup peran dan posisi setiap orang.
- Ada penegasan norma-norma yang memandu perilaku anggota kelompok yang mengatur interaksi kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Kelompok Sosial
1. Panitia Program/Acara
Jenis kelompok ini termasuk kelompok sosial sekunder yang dikenakan pada anggotanya dan tidak berlaku untuk masyarakat secara keseluruhan.
2. Koperasi Desa
Koperasi desa adalah kelompok sosial formal dalam masyarakat. Kelompok ini berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan kesehatan bersama.
Setiap anggota harus mengikuti aturan untuk bergabung, menyimpan atau meminjam dan dilatih.
Selain itu, dalam koperasi desa kerajinan terdapat pembagian struktur dan tugas yang jelas sehingga setiap anggota dapat menjalankan peran sesuai dengan kedudukannya.
3. Gabungan RT/RW
Perkumpulan RT/RW merupakan salah satu contoh kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial yang anggotanya merupakan bagian dari masyarakat desa.
Jenis kelompok sosial ini termasuk kelompok sosial di dalam kelompok yang memberikan kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat yang berada di wilayah RT/RW tertentu.
4. Himpunan Mahasiswa
Himpunan mahasiswa merupakan salah satu bentuk kelompok sosial dalam masyarakat yang ada di lingkungan kampus.
Tugas organisasi ini adalah memastikan semua elemen yang tergabung di himpunan tersebut dapat dengan mudah mencapai tujuannya masing-masing. Struktur himpunan mahasiswa biasanya meliputi ketua himpunan, wakil himpunan, kepala bidang, dan anggota bidang.
5. Alumni Sekolah
Setiap lulusan dari suatu institusi biasanya membentuk kelompok lulusan yang kita sebut alumni.
Agenda Alumni ini dapat memberikan akses kepada masyarakat kelas bawah dan membangun hubungan dalam bentuk jejaring sosial satu sama lain.
6. Grup wanita PKK
Kelompok ini merupakan kumpulan perempuan dari Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Setiap anggota memiliki tujuan yang sama, yaitu kebahagiaan keluarga. Para ibu berkumpul untuk berbagi kiat, berbagi informasi, bekerja bersama, dan banyak lagi. untuk mencapai tujuan ini.
7. Komunitas
Asosiasi itu disebut gemeinschaft. Kelompok sosial ini merupakan kelompok sosial yang memiliki ikatan yang erat, akrab dan harmonis pada setiap anggotanya.
Mereka memiliki ikatan dan hubungan yang berlangsung bersifat informal.
8. Patembayan (gesellschaft)
Patembayan adalah penghubung fisik utama untuk waktu yang singkat, bersifat imajiner dan memiliki struktur mekanis seperti yang terdapat pada mesin. Patembayan hanyalah wujud dalam ruh. Misalnya, hubungan antara pedagang, organisasi di pabrik, dll.
Persyaratan Terbentuknya Kelompok Sosial
Suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya interaksi antar anggota
Adanya kelompok sosial memungkinkan para anggotanya untuk saling berinteraksi. Suatu kelompok tanpa interaksi tidak dapat dianggap sebagai kelompok, tetapi hanya kumpulan individu.
2. Saling ketergantungan
Anggota mempengaruhi perilaku dan sikap orang lain. Anggota satu sama lain juga ketergantungan dengan anggota lainnya dalam artian saling membutuhkan bantuan atau pertolongan untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Kesadaran diri
Setiap anggota menyadari partisipasinya dalam kelompok. Sebuah kelompok sosial harus menyadari posisinya dalam anggota adalah untuk ikut berkontribusi aktif bukan justru malah menjadi anggota pasif yang tidak memiliki kontribusi sama sekali di dalam kelompok sosial.
4. Ada kesamaan
Adanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, wilayah, profesi, dll, dapat mempererat hubungan antar anggota. Kesamaan tersebut menjadi dasar eratnya hubungan yang dibangun dalam sebuah kelompok sosial yang dibentuk.
5. Perasaan dan Persepsi
Perasaan dan persepsi ini harus dimiliki bersama oleh anggota kelompok sosial. Ketika seseorang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok, ia dapat merasakan manfaat memiliki kelompok sosial. Pentingnya memiliki satu persepsi yang sama juga menjadi dasar penting pembentukan sebuah kelompok sosial agar menghindari terjadinya perpecahan dari dalam kelompok sosial itu sendiri.
6. Struktur
Adanya suatu struktur akan memandu para anggota untuk menjalankan peran dan tugasnya dalam kelompok sehingga dapat dirasakan keberadaan suatu kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial yang jelas harus ada struktur keanggotaan dalam kelompok sosial tersebut agar tujuan dan peran antar anggota juga tersalurkan dengan jelas dan memahaminya posisinya masing-masing dalam kelompok.
7. Memiliki sistem dan terus menjalankan proses pertumbuhan
Suatu kelompok sosial juga perlu memiliki sistem agar kelompok tersebut memiliki arah dan tujuan yang jelas serta memiliki rasa ingin terus tumbuh dan berkembang dalam proses membentuk sebuah kelompok sosial tersebut agar setiap anggota kelompok juga mendapat benefit dengan bergabungnya diri mereka ke dalam kelompok sosial.
Alasan terciptanya kelompok sosial
Sudah menjadi fitrah manusia untuk saling berinteraksi atau dengan kata lain manusia sangat membutuhkan satu sama lain.
Karena alasan alami ini, kelompok sosial dapat dengan mudah terbentuk.
Dengan interaksi ini, mereka berkumpul dan merasakan frekuensinya. Kemudian mereka akan membentuk kelompok dan kemudian membuat aktivitas di dalamnya.
Jadi, semakin lama seseorang berinteraksi, maka hubungan mereka akan semakin kuat. Ini seperti Anda dan sahabat Anda, sobat grameds.
Karena seiring berjalannya waktu hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar Anda akan menemukan kejenuhan jika tidak memiliki tujuan maka dari itu sebuah kelompok sosial tercipta untuk menyalurkan kegiatan, gagasan, ide kreatif, hobi dll untuk dikumpulkan demi tujuan bersama yang positif dan menguntungkan.
Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian kelompok sosial. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas pengertian kelompok sosial saja tapi juga membahas mengenai jenis, fungsi, ciri-ciri serta contoh dari beberapa kelompok sosial yang ada.
Memahami pengertian dari kelompok sosial dapat memberikan kita edukasi bahwa setiap manusia membutuhkan manusia lain dalam menemukan jati diri dan menyalurkan kegiatan mereka. Dengan adanya kelompok sosial setiap individu tidak perlu takut sendirian dalam menyalurkan bakat mereak karena bersama kelompok mereka akan berusaha mencapai tujuan bersama sesuai visi kelompok mereka masing-masing.
Demikian ulasan mengenai pengertian kelompok sosial. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian kelompok sosial dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sosiologi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Pandu Akram
Artikel terkait Contoh Kelompok Sosial:
Kelompok Sosial: Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat, Ciri-ciri
Pengertian Sosiologi Hukum, Fungsi, Objek Kajian, dan Alirannya!
Memahami Macam Aspek Sosial dan Aspek Fisik Geografi yang Ada!
Teori Pertukaran Sosial: Definisi, Prinsip, dan Ciri-Cirinya