Pengertian Statistika – Ketika mendengar kata “statistika”, kira-kira apa yang terbesit di benak Grameds? Apakah berupa sekumpulan angka beserta grafik tabel, grafik diagram lingkaran, hingga grafik poligon yang berderet-deret?
Apabila Grameds memang memikirkan hal tersebut, maka itu berarti pemahamanmu mengenai statistika adalah benar! Yap, statistika yang telah menjadi bagian dari ilmu pengetahuan ini nyatanya memang tidak akan jauh-jauh dari adanya sekumpulan angka beserta beberapa grafik sebagai penggambaran jelasnya.
Tak banyak orang yang tahu bahwa ilmu pengetahuan satu ini sudah ada bahkan sebelum abad ke-18 lho… Jadi, bisa dikatakan bahwa statistika menjadi salah satu ilmu tertua di dunia yang masih digunakan hingga detik ini.
Pembelajaran mengenai statistika ini mulai diajarkan kepada kita sejak kelas VIII tepatnya pada mata pelajaran Matematika dengan materi Pengenalan Statistika dan Diagram Penyajian Data. Pembelajaran ini memang harus dikenalkan sejak dini, supaya ketika menempuh pendidikan di jenjang lanjutan, Grameds tidak merasa asing sekaligus bingung dengan statistika.
Sayangnya, tidak semua orang langsung paham seketika mengenai apa itu statistika dan apa saja hal-hal yang menyertainya.
Lantas, apa sih pengertian dari statistika itu? Bagaimana perkembangan statistika sehingga dapat menjadi ilmu pengetahuan seperti saat ini? Apa saja jenis-jenis statistika itu? Bagaimana pula fungsi statistika dalam kajian penelitian dan kehidupan sehari-hari ini? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Statistika?
Pada dasarnya, statistika ini menjadi bagian dari ilmu matematika yang secara khusus membahas tentang bagaimana cara-cara pengumpulan, analisis, sekaligus penafsiran data. Kata “statistika” ini berasal dari Bahasa Inggris, yakni statistics yang tentunya berbeda ya dengan statistik.
Sebagian besar konsep dasar dari ilmu statistika ini menggunakan asumsi teori probabilitas. Nah, berhubung statistika ini menjadi ilmu pengetahuan, maka tentu saja akan terdapat beberapa istilah asing seperti unit sampel, probabilitas, populasi, sampel, dan lainnya.
Sejak dini, kita semua sudah diajarkan diperkenalkan dengan ilmu statistika ini kok, terutama pada kelas VIII di mata pelajaran matematika dalam materi Pengenalan Statistika dan Diagram Penyajian Data. Apakah Grameds masih ingat? Bahkan ketika masuk ke perguruan tinggi pun, ilmu statistika tetap dijadikan sebagai mata kuliah di semester atas karena berkaitan dengan penyusunan skripsi.
Bahkan dalam lingkup pemerintahan pun, ilmu pengetahuan ini digunakan untuk berbagai macam tujuan, salah satunya pada sensus penduduk dan quick count ketika pemilu.
Mengingat sensus penduduk dan penghitungan suara ketika pemilu itu pasti memiliki sumber data yang jumlahnya ribuan hingga puluhan juta, maka tentu saja statistika akan digunakan sebagai cara tercepat untuk memperoleh hasil yang berdasarkan fakta.
Menurut Para Ahli
Gasperz (1989)
Cukup banyak ahli yang berpendapat mengenai definisi dari statistika. Menurut Gasperz (1989), statistika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan serta analisisnya, penarikan kesimpulan, hingga pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta.
Furqon (1999)
Statistika menjadi bagian dari ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang mempelajari cara-cara penarikan sampel (pengumpulan data), serta analisis dan penafsiran datanya.
Dajan (1995)
Statistika dapat diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang berbentuk angka-angka.
Somantri (2006)
Somantri turut berpendapat bahwa statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, hingga menginterpretasi data supaya dapat disajikan secara sebaik-baiknya.
Nah, berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa:
“Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang metode pengumpulan, pengolahan, penafsiran, hingga penarikan kesimpulan dari sebuah data yang berbentuk angka-angka.”
Perbedaan Antara Statistika dan Statistik
Banyak orang berpikir bahwa kata “statistika” akan selalu merujuk pada sekumpulan fakta yang berbentuk angka-angka dan disusun dalam sebuah tabel atau diagram, padahal sebenarnya hal itu justru menjadi definisi dari statistik.
Yap, keberadaan grafik tabel maupun diagram tersebut akan menggambarkan suatu kumpulan data yang tentunya memiliki arti bersifat fakta. Singkatnya, statistika adalah ilmu pengetahuannya, sementara statistik adalah kumpulan angka-angka yang berupa data.
Nah, supaya Grameds memahami bagaimana perbedaan antara statistika dengan statistik, yuk simak tabel berikut ini!
No. | Statistika | Statistik |
1. | Ilmu pengetahuan. | Data yang berupa kumpulan angka-angka. |
2. | Metode ilmiah tentang bagaimana cara untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasi, hingga menyajikan data. | Hasil pengolahan data yang nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan lainnya. |
3. | Bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari sekumpulan data yang sudah dikaji. Setelah itu, baru dapat ditarik kesimpulan. | Untuk mempermudah dalam upaya interpretasi sebuah data, supaya dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. |
4. | Menggunakan metode penelitian survey dan eksperimen. | Masih berupa data berbentuk angka maupun non angka, yang nantinya akan dikelola dalam proses statistika. |
Pendekatan Dalam Statistika
Pada dasarnya, semua disiplin ilmu itu pasti memiliki pendekatan untuk mengkaji data yang ada. Mulai dari ilmu sastra hingga statistika ini, tentu saja terdapat pendekatannya. Nah, berikut pendekatan yang dapat digunakan dalam ilmu statistika.
1. Objektif
Ilmu statistika yang mengandung angka-angka itu tentunya akan dapat diterima oleh semua orang. Demikian pula pada rumus-rumusnya yang digunakan untuk menganalisis suatu data. Maka dari itu, angka statistik dapat digunakan sebagai alat pengungkap fakta dan kebenaran.
2. Universal
Statistika tidak hanya digunakan untuk satu disiplin ilmu saja, tetapi juga semua disiplin ilmu, bahkan dalam ilmu sastra sekalipun.
Perkembangan Statistika Sebagai Ilmu Pengetahuan
Diketahui bahwa statistika berkembang menjadi ilmu pengetahuan adalah sejak abad ke-17 Masehi. Bahkan penggunaannya pun sudah ada sejak abad ke-18, tepatnya di peradaban Babilonia, Mesir, hingga Roma. Kala itu, statistika digunakan untuk mencatat nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan jumlah anggota keluarga yang ada.
Terdapat 2 sumber yang menunjukkan perkembangan statistika modern ini. Pertama, statistika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alias aritmatik politik. Pada aritmatik politik ini menyajikan berbagai informasi yang berupa deskripsi kuantitatif dari berbagai aspek, yang tentunya berkaitan dengan urusan kenegaraan dan pemerintahan.
Sosok dibalik aritmatik politik ini adalah dua ahli berkebangsaan Inggris, yakni John Graunt (1620-1674) dan William Petty (1623-1687). Aritmatik politik ini banyak berkaitan dengan sensus, usia, dan kematian pada hal pajak dan asuransi.
Kedua, statistika yang berkaitan dengan teori peluang atau teori probabilitas. Statistika ini ditemukan oleh Blaise Pascal, Pierre de Fermat, Jacques Bernoulli, dan Abraham de Moivre. Kala itu, beberapa tokoh pencetus tersebut menggabungkan statistika dengan teori peluang untuk menentukan besaran pensiun yang harus dibayarkan.
Mereka juga turut melakukan pendekatan terhadap sebaran normal melalui adanya pemekaran binomial. Tepat pada tahun 1733, Abraham de Moivre mengumumkan sebuah persamaan kurva normal pertama di dunia.
Perkembangan statistika ini pun semakin melesat pada abad ke-18, seiring dengan perkembangan ilmu astronomi. Tokoh-tokoh pencetusnya adalah Pierre Simon Laplace dan Karl Friedrich Gauss. Adanya metode jumlah kuadrat terkecil itu merupakan pemikiran dari Gauss. Setelah itu, Belgia Adolphe Quetelet pun mengembangkan penerapan statistika dalam beberapa disiplin ilmu lain yakni biologi, kedokteran, dan sosiologi.
Pada abad ke-19, statistika berkembang dengan adanya teori statistika dari para ahli matematika. Diantaranya adalah Francis Galton yang merupakan paman dari Charles Darwin, berhasil mengembangkan ilmu biostatistika atau biometrika dan genetika modern.
Lalu, ada Karl Pearson yang menerapkan adanya metode statistik dalam biologi untuk menggambarkan konsep seleksi alam dan menggunakan dasar-dasar statistika deskriptif serta korelasi.
Landasan Kerja Pada Statistika
Pada ilmu statistika ini, landasan kerja yang digunakan meliputi variasi, reduksi, generalisasi, dan spesialisasi. Berikut penjelasannya.
1. Variasi
Yakni dengan bekerja pada keadaan yang berubah-ubah alias bervariasi. Misalnya pada keadaan penduduk, kematian dan kelahiran penduduk, keuangan, hingga pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Reduksi
Yakni dapat bekerja secara reduksi alias tidak seluruh informasinya harus diolah. Yap, tidak semua subjek atau anggota populasi yang ada harus diteliti, melainkan hanya menggunakan sampel-sampelnya saja. Namun, perlu diingat bahwa sampel tersebut juga harus representatif. Untuk mendapatkan sampel yang representatif tersebut, maka diperlukan pemahaman tentang teknik sampling.
3. Generalisasi
Terutama pada jenis statistika inferensial, harus bekerja dengan menarik kesimpulan yang berlaku untuk seluruh anggota populasi berdasarkan sampel yang representatif. Contoh: pada penelitian pengaruh air limbah hasil cucian biji kedelai terhadap pertumbuhan biji jagung, maka data yang digunakan tentu saja tidak semua biji jagung secara keseluruhan, melainkan hanya menggunakan sampel sebanyak 80 biji saja.
4. Spesialisasi
Grameds pasti sudah tahu dong bahwa ilmu pengetahuan ini akan selalu berkaitan dengan angka-angka alias kuantitatif? Nah, statistika memiliki angka-angka yang lebih nyata dan dinyatakan lebih detail. Supaya data kuantitatif dapat distatistikasikan, maka data harus dibuat terlebih dahulu. Contohnya seperti sangat setuju = 5; setuju = 4; ragu-ragu = 3; tidak setuju = 2; sangat tidak setuju = 1.
Jenis-Jenis Statistika Berdasarkan Pengolahan Data
Sebenarnya, jenis-jenis statistika apabila dirunut dari tinjauannya, jumlahnya ada banyak. Berdasarkan ruang lingkup penggunaannya, statistika dapat dibagi menjadi: statistika sosial, statistika ekonomi, statistika pendidikan, statistika pertanian, statistika kesehatan, statistika perusahaan, statistika kimia, statistika psikologi dan statistika biologi.
Sementara itu, apabila ditinjau dari fungsinya dalam pengolahan data, maka statistika dapat dibagi menjadi Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial.
1. Statistika Deskriptif
Yakni jenis statistika yang menggambarkan dan menganalisis kelompok data tanpa menarik kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar. Singkatnya, statistika deskriptif ini hanya memberikan informasi tentang data yang dimiliki saja, tanpa bermaksud untuk menguji hipotesis maupun menarik kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi.
Statistika jenis ini memang hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data supaya lebih bermakna dan komunikatif. Tentunya, disertai penghitungan-penghitungan sederhana yang bersifat memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan.
Contoh statistika deskriptif ini adalah data tentang jumlah siswa di sekolah, jumlah burung di suatu penangkaran, jumlah kelulusan siswa setiap tahunnya, dan lainnya. Data-data deskriptif nantinya akan disajikan ke dalam bentuk tertentu, misalnya tabel, baik dengan distribusi frekuensi tunggal atau berkelompok, histogram, dan poligon, supaya mudah serta cepat dipahami.
Keberadaan statistika deskriptif ini dikenal juga dengan statistika dasar yang menggunakan penghitungan sederhana. Sebut saja ada penghitungan frekuensi, frekuensi kumulatif, persentase, persentase kumulatif, tingkat persentil, skor tertinggi dan terendah, rerata hitung, simpangan baku, varian (ragam), hingga pembuatan tabel silang. Pada jenis statistika ini, nantinya akan meliputi:
- Penyajian data, berupa distribusi frekuensi; penyajian grafik, bagan dan diagram.
- Klasifikasi data, yang kemudian dikelompokkan menjadi:
- Ukuran tendensi sentral: mean, median, modus, pembagian distribusi (kuartil, desil, persentil)
- Ukuran dispersi (sebaran): selang (range), varian dan deviasi standar, koefisien keragaman, kesalahan baku dari rerata (standard error), estimasi selang kepercayaan rerata, Z score; ukuran bentuk (skewness, kurtosis, box- plot), angka indeks; dan time series (deret waktu atau data berkala)
2. Statistika Inferensial
Yakni jenis statistika yang menyangkut adanya kesimpulan secara valid, biasanya juga turut memasukkan unsur peluang dalam penarikan kesimpulan. Statistika inferensial ini dianggap menjadi bagian statistika yang berkaitan dengan cara-cara menganalisis data (sampel) dan pengambilan kesimpulan, tentu saja berkaitan dengan masalah estimasi parameter populasi dan pengujian hipotesis. Statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data sampel yang telah dianalisis.
Hal-hal yang berhubungan dengan statistika jenis ini adalah:
- Penafsiran karakteristik populasi dengan menggunakan data dari sampel.
- Memprediksi masalah untuk masa yang akan datang.
- Menentukan pengaruh variabel, hubungan antar variabel, dan menguji hipotesis.
- Penarikan kesimpulan secara umum mengenai populasi.
Apabila ditinjau dari bentuk distribusi parameternya, maka statistika inferensial dapat dibagi lagi menjadi Statistika Parametrik dan Statistika Nonparametrik.
a) Statistika Parametrik
Menggunakan asumsi tentang populasi dan membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan skala data interval (selang) atau rasio. Parameter populasinya diketahui dengan mengikuti distribusi normal dan memiliki varian data yang homogen. Skala data pengukuran minimalnya pun skala interval (sedang).
b) Statistika Nonparametrik
Menggunakan lebih sedikit asumsi mengenai parameter populasi (bahkan bisa saja tidak ada sama sekali) dan membutuhkan data dengan skala data tingkat ordinal. Parameter populasinya tidak mengikuti distribusi normal alias distribusinya bebas dengan varian data yang tidak homogen. Skala datanya lebih banyak yang berskala ukur nominal atau ordinal.
Fungsi dan Peranan Statistika Dalam Penelitian
Meskipun proses penghitungannya cukup rumit, bahkan tak jarang harus menggunakan aplikasi khusus seperti SPSS, tetapi tentu saja keberadaannya sangat memberikan banyak manfaat bagi peradaban manusia. Fungsi-fungsi statistika dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Untuk menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistika, data dapat menjadi kabur dan bahkan tidak jelas. Contohnya, ada pernyataan berupa “beberapa mahasiswa dari 196 orang tengah menempuh ujian dan dinyatakan lulus”. Pernyataan tersebut tentu saja tidak jelas, karena kata “beberapa” itu tidak memiliki referensi data yang stabil. Jadi, harus diubah menjadi “Sebanyak 172 orang dari 196 orang yang menempuh ujian Bahasa Inggris dinyatakan lulus”.
- Dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi lebih mudah dimengerti. Data yang kompleks tadi, dapat disederhanakan menjadi bentuk tabel, grafik, dan diagram yang mudah dipahami.
- Menjadi teknik untuk membuat perbandingan. Melalui penyederhanaan data terutama dalam bentuk rerata maupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.
- Dapat memperluas pengalaman individu, terutama dengan mempelajari kesimpulan-kesimpulan dari data penilaian lainnya.
- Dapat mengukur besaran suatu gejala.
- Dapat menentukan hubungan antara variabel dan pengaruhnya.
Menurut Guilford
Dalam upaya kegiatan penelitian, Guilford J.P pun turut berpendapat bahwa statistika memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut.
- Memungkinkan adanya pencatatan secara eksak, terutama pada data penelitian.
- Memandu peneliti untuk mengatur tata pikiran dan tata kerja secara definit serta eksak.
- Menyediakan cara meringkas data ke dalam bentuk yang lebih mudah pengerjaannya.
- Memberi dasar-dasar untuk penarikan kesimpulan melalui proses yang diterima oleh ilmu pengetahuan.
- Memungkinkan peneliti untuk menganalisis dan menguraikan sebab-akibat yang kompleks.
Sulisetjono. (2016). Bab I Pengantar Statistika. Universitas Negeri Malang. (https://www.researchgate.net/publication/307510830_BAB_I_PENGANTAR_STATISTIKA)
Arisena, Gede Mekse Korri. Buku Ajar Pengantar Statistika. Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Arifin, M. Husni. Modul 1: Pengantar Statistik Sosial. (http://repository.ut.ac.id/4315/1/ISIP4215-M1.pdf)
https://www.dqlab.id/
Baca Juga!
- Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, dan Ciri-Cirinya
- Pengertian Data Science Beserta Alat yang Digunakan dan Penerapannya
- Konsep, Rumus, dan Contoh Soal Matriks Singular
- Konsep Matriks Identitas dan Contoh Soalnya
- Apa Saja Tujuan dan Manfaat Dilakukannya Sensus Penduduk?
- Distribusi Normal: Pengertian, Parameter, Karakteristik, dan Aturan Empirisnya
- Teknik Pengumpulan Data Dalam Rancangan Penelitian
- Pengertian Skripsi Kuantitatif Beserta Tujuan dan Cara Membuatnya
- Pengertian Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif
- 5 Jenis Penelitian, Apa Saja Ya?