Portofolio adalah – Secara umum, portofolio ini diartikan sebagai kumpulan dokumen dari seseorang, kelompok, suatu lembaga, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya yang kemudian bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Daftar Isi
Pengertian Portofolio
pexels
Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen dari seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya yang kemudian bertujuan mendokumentasikan suatu proses dalam mencapai tujuan. Namun, istilah ini kemudian berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya.
Misalnya saja, pada bidang seni, portofolio ini dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya terbaik dari seorang seniman yang kemudian sengaja diadakan untuk keperluan pameran. Sementara itu, dalam dunia pendidikan, portofolio merupakan suatu kumpulan hasil karya seorang siswa sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan guru atau oleh para siswa bersama dengan guru.
Berbeda lagi dalam dunia politik, portofolio juga dapat diartikan sebagai kewajiban serta pilar pemerintahan para menteri kabinet serta pada para pejabat pimpinan departemen yang ada di dalam institusi pemerintah.
Jadi, arti dari portofolio ini bisa dibilang bergantung dari konteksnya sedang membicarakan apa. Intinya, portofolio ini memiliki arti yang berbeda namun hampir sama di setiap bidang yakni sebagai dokumentasi pencapaian seseorang.
Manfaat Portofolio
pixabay
Terdapat beberapa manfaat memiliki portofolio, kira-kira apa saja manfaat tersebut? Berikut di bawah ini adalah beberapa manfaat memiliki portofolio yang perlu kamu ketahui:
1. Portofolio berguna untuk menceritakan kemampuan seseorang dalam bekerja
Portofolio yang terus menerus diperbarui akan menampilkan perkembangan kariermu dari waktu ke waktu. Klien ataupun calon atasan kemudian akan lebih mudah menilai perkembangan kinerja, bidang yang digemari, kontribusi dalam sebuah proyek, atau bahkan memperkirakan potensi yang sebelumnya tak terpikirkan. Kekuatan, keahlian, pendidikan, pengalaman, juga kegemaranmu akan terlihat dari portofolio tersebut.
2. Dinilai lebih terpercaya
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa portofolio merupakan suatu kumpulan dari hasil kerja. Hal yang paling dirasakan jika memiliki portofolio ialah menaikkan level kredibilitas. Portofolio dapat menjadi bukti dari semua yang kita ucapkan kepada klien, kolega, ataupun pada calon atasan. Keahlian serta potensi yang ada dalam portofolio juga akan terangkum dan akan membantu mereka dalam mencari bagian yang tepat untuk diisi oleh keahlianmu.
3. Sebagai pengingat akan pencapaian
Semua proyek, tugas, serta pekerjaan yang telah berhasil dikerjakan, dan berbagai pencapaian target, penghargaan, dan juga prestasi lain pastinya akan tersimpan dengan baik di dalam portofolio. Akan ada kalanya juga kita harus memulai kembali pekerjaan lain yang memiliki tingkat kesulitan lebih.
Dengan portofolio yang terus diperbarui bisa dibilang akan mengingat semua pencapaian terbaik yang pernah dicapai. Selain itu, hal ini juga akan membantu membangun kepercayaan diri serta motivasi untuk terus melakukan berbagai hal-hal paling sulit dilakukan sekalipun.
4. Membantu para calon klien dalam merasakan bagaimana bekerja denganmu
Memiliki portofolio yang kemudian terus diperbarui akan menarik bagi orang-orang yang berpotensi, menjadi partner ataupun mitra kerjamu. Portofolio yang menarik kemudian akan membuat calon mitra kerja juga membayangkan bagaimana keseruan bekerja bersamamu.
Tak hanya itu, calon mitra juga dapat merasakan bagaimana seorang yang kreatif serta profesional dalam menyelesaikan berbagai tantangan, kemudian menikmati berbagai hasil yang akan diperoleh bersama-sama.
5. Meningkatkan kesempatan memperoleh lebih banyak klien
Beberapa calon klien cenderung tak ingin merasa repot dalam memikirkan diri sendiri, berapa lama waktu produksi, ataupun berapa biaya yang kemudian harus disisihkan. Dengan melihat portofolio, maka calon klien sudah bisa mengidentifikasi sekilas mengenai jasa atau produk yang ditawarkan.
Selain itu, calon klien juga akan lebih setia dengan produk ataupun jasa yang pernah mereka gunakan, maka dengan membangun relasi bisa dibilang sebagai poin penting. Kedekatan hubungan ini akan membantu konsumen dalam memberi keputusan.
6. Menjadi pembeda dengan pesaing
Portofolio yang tersedia secara online ini akan membedakanmu dengan para pesaing lain, yang mungkin memiliki jenis usaha, bisnis, ataupun bidang pekerjaan yang sama. Portofolio online ini diyakini lebih efektif untuk kamu yang sedang aktif atau pasif dalam mencari kerja.
Hal ini karena di zaman yang modern ini, mencari kerja sudah bisa dilakukan secara online. Bahkan, perusahaan lebih sering mencari kandidat karyawan melalui media online. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan yang secara aktif dalam mencari kandidat untuk perusahaannya. Meski begitu, masih ada beberapa perusahaan yang mencari calon kandidat dari lamaran yang dikirim.
Jadi, dapat dikatakan bahwa portofolio online juga menjadi jawaban yang tepat, efektif, serta efisien. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan bagaimana caranya membuat online portfolio yang baik dan benar.
7. Memberi kesempatan untuk memperlihatkan kreativitasmu
Portofolio yang dinilai indah serta menarik, serta memiliki daya pikat tersendiri. Portofolio sedemikian rupa juga dengan berbagai informasi yang dalam namun tetap indah dipandang, ialah sebuah keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam menunjukkan sisi kreatif serta profesional dibidangnya.
Dengan membuat portofolio, maka akan memperlihatkan kreativitas yang kamu miliki. Misalnya, memadukan membuat portofolio dengan beberapa media, seperti foto, ilustrasi, video, atau podcast. Tidak terdapat batasan untuk mengekspresikan kreativitasmu, atau bahkan bisa dibilang justru itu yang akan membuatmu portofolio terlihat berbeda dari pesaing lainnya.
8. Menunjang kemampuan verbal
Tak semua orang kemudian memiliki keahlian dalam berbicara maupun dalam mengungkapkan ekspresi. Namun, dalam pekerjaan atau pada saat wawancara kerja, kamu juga sering diminta untuk menjelaskan kepribadianmu atau dalam presentasi mengenai pencapaian selama ini. Dengan menunjukkan portofolio, pewawancara kemudian akan melihat dan memahami apa yang tengah kamu jelaskan. Maka wawancara akan menjadi sebuah diskusi yang menarik.
9. Menunjukkan konsistensi
Kejelasan informasi menjadi hal penting lainnya ketika tengah berusaha membangun brand, baik untuk kepentingan pribadi ataupun korporasi. Portofolio yang diperbarui ini akan membantu kamu untuk menunjukkan kekonsistenan dalam melakukan bisnis tersebut, karena apa yang dijelaskan kemudian tampak pada portofolio. Ketika pesan yang disampaikan sejalan dengan apa yang kemudian diperlihatkan, kamu juga akan memiliki nilai yang berbeda dengan yang lain.
Contoh Portofolio
Secara umum fungsi yang diberikan di dalam portofolio adalah menunjukkan pengalaman kerja dengan menggunakan contoh dari hasil karya terbaik yang pernah dihasilkan. Jenis portofolio apapun yang digunakan, dapat digunakan untuk meyakinkan sebuah perusahaan maupun klien melalui karya serta capaian yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan memakai portofolio, orang lain yang bersangkutan kemudian dapat menilai seseorang secara langsung apakah orang itu berkompeten ataupun tidak. Sebagai inspirasi untuk dapat membuat portofolio yang baik, simak beberapa contoh portofolionya berikut ini:
1. Portofolio Desainer
niagahoster.co.id
Seperti gambar di atas, contoh portofolio tersebut didominasi dengan gambar-gambar dan hanya diberi penjelasan sedikit. Dengan begitu, portofolio yang dihasilkan akan terlihat lebih jelas dan pastinya kemampuan yang kamu miliki dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Portofolio desainer hasilnya berupa gambar-gambar yang sudah dihasilkan, baik secara profesional atau hanya hasil karya yang belum pernah dipublikasikan. Selain itu, akan lebih baik lagi apabila portofolio yang dibuat merupakan hasil gambar sendiri atau tidak plagiarisme. Dengan begitu, ketika kamu melamar pekerjaan sebagai desain grafis akan memiliki peluang lebih besar daripada peluang desainer tanpa portofolio.
2. Portfolio Developer
dibimbing.id
‘Contoh portofolio milik Jacek Jeznach, seorang front end developer, ini dapat menjadi inspirasimu. Web portofolio Jacek ini memiliki desain unik yang benar-benar menunjukkan keahliannya di bidang web development. Mulai dari tampilan dark mode kemudian ala lingkungan kerja web developer, lalu animasi yang penuh dengan warna saat kamu mengakses bagian halamannya, hingga musik yang dapat kamu nyalakan menemani aktivitas browsing di website tersebut.
3. Portfolio Content Writer
refalreyzer.com
Contoh portofolio dari Muriel Vega ini dapat kamu jadikan inspirasi terutama bagi kamu yang bekerja sebagai content writer. Di halaman utama, Muriel ini kemudian menunjukkan niche-nya sebagai content writer serta menu ikon yang menarik. Mulai dari teknologi, travel, seni, hingga makanan.
Di masing-masing niche, orang yang melihat portofolionya akan bisa melihat berbagai macam karya tulis Muriel yang sudah terhubung ke berbagai website serta platform.
Tidak hanya itu, Muriel juga akan menampilkan berbagai aktivitas sebagai seorang profesional. Mulai dari berbagai proyek yang tengah dikerjakan, interview dengan berbagai majalah serta partisipasi dalam berbagai event.
Langkah Membuat Portofolio
Nah, setelah membahas tentang contoh portofolio, maka pada pembahasan selanjutnya adalah cara membuat portofolio. Berikut ini cara membuat portofolio yang bisa kamu praktekkan.
1. Buatlah Daftar Isi
Cara membuat portofolio yang pertama kamu harus membuat daftar isi. Ini mungkin terdengar sepele, tetapi dengan adanya daftar isi, maka HRD yang membaca portofolio kamu kemudian akan lebih dimudahkan. Selain itu, mereka juga akan mengetahui tentang apa saja informasi yang kemudian akan mereka dapatkan di dalam portofolio melalui daftar isi. Jadi buatlah daftar isi yang mudah dipahami, ya!
2. Tulislah Data Diri
Meskipun portofolio merupakan suatu dokumentasi dari karyamu, namun tetap saja kamu perlu melampirkan data diri di dalamnya. Tidak perlu panjang-panjang, cukup tuliskan nama lengkap, serta kontak seperti diantaranya email, nomor telepon, atau media sosial.
3. Cantumkan Skill yang Kamu Miliki
Dalam portofolio, kamu tak boleh mencantumkan skill apa yang kemudian kamu miliki secara jelas dan detail. Hal ini karena, skill akan menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh para HRD untuk kemudian dapat menilai kemampuan suatu kandidat.
4. Pilih dan Cantumkan Hasil Kerja Terbaik
Cara membuat portofolio kerja selanjutnya ialah kamu harus memilih apa saja hasil kerja yang akan kamu tampilkan di dalam portofolio. Selain itu, pastikan juga kalau kamu hanya memasukkan hasil kerja ataupun karya terbaik serta yang memang memuaskan bagimu.
Jadi, jangan sampai memasukkan hasil kerja yang menurutmu kurang maksimal. Jika kamu merasa kesulitan dalam memilihnya, sebaiknya coba ingat-ingat lagi mana di antara hasil karyamu yang kemudian mendapatkan pujian terbanyak. Dengan cara ini, HRD kemudian akan melihat kemampuan kamu yang menonjol.
5. Lampirkan Pencapaian atau Review
Agar hasil karya menjadi semakin meyakinkan banyak orang, kamu dapat melampirkan pencapain yang pernah kamu raih. Misalnya saja, menjadi penulis terbaik di kantor. Atau kamu juga dapat melampirkan review positif yang pernah kamu dapatkan dari klien. Dengan begitu, maka bisa meningkatkan nilai kepercayaan kepada orang-orang yang melihat portofolio kamu.
6. Berikan Penjelasan
Tidak hanya harus sederhana, pastikan portofolio juga ringkas serta jelas. Selain itu, tambahkan juga keterangan pada setiap karya kamu di portofolio. Meskipun karya yang kamu tampilkan ini dapat terlihat secara visual, tapi tetap saja kamu perlu memberikan penjelasan lebih rinci tentang maksud ataupun tujuan dari karya tersebut. Tulislah beberapa kata yang menjadi keterangan karya tersebut. Dengan memberikan keterangan ini, HRD kemudian akan tahu bagaimana cara kerjamu.
Demikian pembahasan tentang portofolio hingga cara membuatnya, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang dunia kerja, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
Sumber: dari berbagai sumber
Rekomendasi Buku-Buku Terkait Cara Membuat Abstrak yang Wajib Kamu Baca
13 Cara Menyusun Cv dan Surat Lamaran Kerja
Dunia lapangan kerja saat ini tentu tidak lepas dari aspek persaingannya yang begitu ketat. Persaingan tersebut pun semakin sengit ketika jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah pelamar tidak sebanding. Surat lamaran kerja serta CV mencerminkan keseriusan serta kepribadian kamu yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kamu harus bisa membuat surat lamaran dan CV yang tepat dan dapat menggambarkan kamu dengan baik.
Apa sajakah yang perlu kamu cantumkan dalam surat lamaran dan CV? Segala hal tentang surat lamaran kerja dan CV dapat kamu temukan dalam buku ini. ISI BUKU: Bagian Pertama: – Siap Menghadapi Persaingan Dunia Kerja Terkini – Mengenal Iklim Dunia Kerja – Persiapan Diri Sebelum Melamar Pekerjaan Bagian Kedua:
-Surat Lamaran Kerja adalah Surat Resmi – Memahami Bagian-bagian Surat Lamaran Kerja – Cara Membuat Isi Surat Lamaran secara Benar – Memahami Aturan Bahasa Surat Lamaran – Cara Menggunakan Kalimat Efektif dalam Surat Lamaran – Penggunaan Ejaan yang Benar – Surat Lamaran Kerja Berdasarkan Media Cetak dan Elektronik – Surat Lamaran Kerja Berdasarkan Inisiatif Sendiri dan Rekomendasi – Cara Membuat CV yang Baik dan Benar
Kerja Nggak Sesuai Jurusan : Future Of Work In Industry 4.0
Banyak orang menganggap memilih kerja tak sesuai jurusan hanya sia-sia semata. Banyak juga yang masih merasa kecewa jika mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan jurusannya. Buku ini akan mengupas segala hal terkait pekerjaan di masa mendatang, terlebih dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang semakin pesat. Mau tidak mau kita harus mempunyai skill yang bakal dicari perusahaan. Lalu, apa saja skill yang harus kamu miliki? Kreativitas, emotional intelligence, berpikir positif, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan komunikasi, kemampuan memimpin, kecerdasan budaya, dan keterampilan teknologi.
Lagi Probation : Menikmati Perjalanan Mencari Kerja
Mencari kerja adalah proses yang dihadapi semua orang dalam perjalanan kariernya. Namun, sering kali ada kebingungan dan ketidakpastian yang muncul. Mulai dari informasi yang nggak lengkap mengenai lowongan kerja, HRD yang susah dihubungi, sampai nego gaji yang alot. Lewat Lagi Probation, Samuel Ray—seorang praktisi HR profesional—membagikan tips dan trik mencari kerja, mulai dari menulis CV hingga negosiasi gaji, yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan “mendarat”, tanpa ditutup-tutupi, berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya. Buku ini ditulis untuk kamu yang baru pertama kali mencari pekerjaan, sedang ingin mencari pekerjaan baru, atau sedang mengenang masa-masa mencari pekerjaan. Karena hidup adalah sesederhana menjalani satu proses probation ke probation selanjutnya.
You Do You: Discovering Life through Experiments & Self-Awareness
“Mas, gimana kalau passion gue belum menghasilkan?” “Mas, apakah lebih baik jadi generalis atau spesialis?” “Mas, gue pengen bisa ganti haluan karier di bidang yang lain, bisakah? “Mas, gue lagi di tengah-tengah quarter-life crisis. Help me.” “Mas, gue bingung ikigai gue apa.” “Mas, emang di usia 30 nanti, secara finansial gue udah mesti punya apa aja?” “Mas, berbagi dong proses lo menuju ke Rp1M pertama.” I feel you. Gue juga pernah mengalami keresahan yang sama. Faktanya, satu dekade pertama dalam perjalanan karier gue dihabiskan untuk bereksperimen dengan sembilan macam role yang berbeda, sampai akhirnya gue menemukan ikigai. Sales, petugas lelang, operator alat berat, travel blogger, food photographer, penyanyi, social media manager, product manager di sebuah tech startup, sampai pengusaha pernah gue jalani.