Daur hidup belalang – Daur hidup hewan merujuk pada tahap-tahap pertumbuhan binatang dari lahir hingga mencapai kematangan. Proses daur hidup hewan terdiri dari fase-fase perkembangan mulai dari saat menetas atau lahir hingga mencapai usia dewasa. Daur hidup hewan ini juga menjadi suatu proses alami yang membantu menjaga agar spesies hewan tersebut tidak punah.
Seperti halnya hewan yang lain, belalang juga memiliki daur hidup agar dapat mempertahankan spesiesnya. Belalang tidak melalui beberapa proses dan siklus hingga akhirnya ia hidup menjadi belalang.
Bagaimana proses daur hidup belalang? Mengetahui proses dan tahapan dari daur hidup belalang dan hewan akan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan si kecil. Diambil dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai proses daur hidup belalang.
Daftar Isi
Daur Hidup Belalang
Proses daur hidup belalang tergolong simpel dibandingkan dengan serangga lainnya. Daur hidup dari 11.000 spesies serangga ini hanya memerlukan tiga tahapan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Karena terdiri dari tiga tahap, daur hidup belalang disebut sebagai metamorfosis tidak sempurna. Sementara itu, metamorfosis serangga yang lengkap memerlukan empat tahap, meliputi telur, larva, pupa, dan dewasa.
Tidak hanya itu, belalang juga merupakan salah satu serangga yang bisa dikonsumsi sebagai makanan. Menurut Food Science of Animal Resources, belalang sering digunakan sebagai sumber protein di beberapa negara di Asia, seperti China.
Belalang memiliki kemampuan untuk bereplikasi dengan cepat. Pada musim gugur, belalang jantan dan betina melakukan perkawinan. Jantan akan membuahi betina yang kemudian akan menyimpan telur untuk menjadi populasi belalang di musim panas berikutnya.
Betina kemudian akan meletakkan sekelompok telur dengan mendorong perut yang memanjang ke dalam tanah. Dalam satu musim, satu betina belalang bisa menetaskan hingga sekitar 300 butir telur.
Telur belalang dilapisi dengan zat lengket yang memiliki fungsi untuk melindungi telur-telur tersebut selama musim dingin ketika induk belalang sedang tidur di bawah tanah. Anak belalang yang baru menetas memiliki penampilan yang mirip dengan belalang dewasa, tetapi mereka tidak memiliki sayap seperti belalang dewasa. Seiring dengan perkembangan belalang kecil, mengalami sedikit perubahan dan tumbuh lebih besar.
Sama halnya dengan capung, belalang juga mengalami metamorfosis tidak sempurna. Daur hidup belalang mengalami tiga tahap dari pembuahan hingga dewasa, berikut penjelasannya:
-
Tahapan telur
Siklus hidup belalang dimulai dari tahap telur. Belalang betina biasanya bertelur di pertengahan musim panas kemudian akan menaruh telurnya dalam Egg Pods di pasir maupun daun. Setiap Egg Pod terdiri dari sekitar 10 hingga 300 butir telur yang menyerupai nasi.
Telur yang baru menetas akan menjadi nimfa (keturunan) pada musim semi atau awal musim panas, sementara pada musim gugur dan musim dingin, telur tetap tidak aktif selama hampir sepuluh bulan.
-
Tahapan nimfa
Setelah menetas, nimfa langsung mulai mencari makanan di dedaunan tanaman yang lembut dan mengandung banyak air. Meski bentuknya masih kecil, nimfa sudah menyerupai belalang dewasa, hanya saja belum memiliki sayap dan memiliki warna yang lebih terang.
Proses perkembangan nimfa menuju dewasa memerlukan sekitar 5-6 kali pergantian kulit, yang disebut sebagai metamorfosis tidak sempurna. Lama waktu tahap nimfa bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan, khususnya suhu dan kelembaban. Biasanya berlangsung selama 5-10 hari. Saat nimfa mabung, tubuhnya akan membesar dan bantalan sayap di bagian thorax mulai berkembang.
-
Tahapan dewasa
Belalang dewasa memiliki sayap yang sepenuhnya berkembang setelah 25-30 hari dari saat menetas. Ketika belalang menjadi dewasa, umurnya sekitar 11 bulan. Sebagai predator, belalang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Burung, tikus, dan kadal merupakan predator alami belalang. Akan tetapi, belalang juga bisa menjadi hama yang merusak tanaman dan mengganggu hasil panen jika terdapat gerombolan belalang yang terlalu banyak.
Apabila Grameds ingin mengetahui siklus kehidupan belalang atau serangga dan mengetahui tentang serangga lainnya, Grameds bisa membaca buku “Ensiklopedia Dunia Hewan untuk Pelajar dan Umum : Serangga” yang tersedia di gramedia.com!
Karakteristik Belalang
Belalang merupakan serangga yang memiliki ukuran bermacam-macam mulai dari kecil, sedang hingga besar. Panjang dari belalang dewasa sendiri bergantung dari spesies belalang tersebut mulai dari 1 cm hingga 7 cm.
Agar lebih mengenali serangga belalang, berikut adalah karakteristik dari serangga satu ini:
- Belalang memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:
- Mulut pengunyah
- Dua sayap, salah satunya lebih sempit dan kuat, sementara sayap yang lainnya lebar serta cenderung fleksibel
- Kaki belakang melompat panjang
- Memiliki antena dengan ukuran pendek yang tidak mencapai ke belakang tubuhnya.
- Mata besar dan berwarna coklat, abu-abu, atau hijau untuk berbaur dengan lingkungan
- Jantan memiliki warna cerah pada sayapnya untuk menarik perhatian betina
- Beberapa spesies belalang memakan tanaman beracun dan menyimpan racun di dalam tubuh mereka sebagai perlindungan. Hal ini membuat mereka berwarna cerah untuk memperingatkan predator bahwa rasanya tidak enak.
- Belalang betina lebih besar dari jantan dengan ciri memiliki bintik-bintik runcing pada bagian ujung perut. Bintik tersebut digunakan membantu mereka bertelur di bawah tanah.
Pengertian Daur Hidup Hewan
Semua hewan yang ada di dunia, termasuk serangga seperti belalang pasti melakukan perkembangbiakan, sehingga perkembangan hewan terus berlangsung. Proses perkembangbiakan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup hewan. Proses perkembangbiakan pada hewan dimulai dari embrio, kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, berkembang biak, dan akhirnya mengalami kematian.
Perkembangbiakan pada hewan terjadi melalui proses seksual antara hewan jantan dan betina. Pada proses ini, terjadi fertilisasi, yaitu peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi pada hewan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan eksternal.
Hewan tidak hanya melakukan perkembangbiakan, tetapi juga mengalami daur hidup. Daur hidup hewan merujuk pada tahap-tahap pertumbuhan binatang dari lahir hingga mencapai kematangan. Proses daur hidup hewan terdiri dari fase-fase perkembangan mulai dari saat menetas atau lahir hingga mencapai usia dewasa.
Proses perkembangan hewan berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis lainnya, contohnya pada ayam dan kucing. Kedua hewan tersebut tidak mengalami perubahan selama tahap pertumbuhan.
Namun, beberapa hewan mengalami perubahan bentuk selama proses perkembangan mereka dan hal tersebut disebut sebagai metamorfosis. Dalam daur hidup hewan, metamorfosis dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Perubahan Daur Hidup Hewan
Ada dua jenis daur hidup hewan yang dibedakan dari perubahan bentuk tubuh hewan tersebut, antara lain adalah daur hidup hewan tanpa metamorfosis dan dengan metamorfosis. Berikut penjelasannya.
-
Daur hidup hewan tanpa metamorfosis
Proses perkembangan hewan tanpa metamorfosis mengacu pada siklus hidup tanpa perubahan bentuk. Contoh hewan yang mengalami perkembangan ini di antaranya adalah ayam dan kucing.
Ayam betina dewasa akan bertelur, yang kemudian telur tersebut akan dierami hingga menetas selama kurang lebih 21 hari lamanya. Sedangkan anak ayam yang menetas akan memiliki bulu halus dan secara bertahap akan tumbuh menjadi ayam dewasa yang memiliki bulu yang sama dengan induknya.
Siklus ini akan terus berlangsung, di mana ayam dewasa betina akan kembali menghasilkan telur. Sementara itu, kucing juga merupakan hewan yang berkembang biak tanpa melalui tahap metamorfosis.
Ketika kucing betina melahirkan beberapa anak kucing, anak kucing tersebut akan tumbuh menjadi kucing dewasa yang memiliki bentuk yang sama dengan induknya. Kucing betina dewasa akan kembali berkembang biak dan melahirkan kucing lainnya setelah mencapai usia dewasa.
-
Daur hidup hewan dengan metamorfosis
Jenis daur hidup hewan yang kedua adalah dengan metamorfosis, artinya binatang yang melalui daur hidup hewan dengan metamorfosis ini memiliki tahapan perkembangan biologis yang melibatkan adanya perubahan penampilan maupun struktur setelah hewan tersebut lahir atau menetas. Perubahan fisik tersebut terjadi diakibatkan oleh adanya pertumbuhan sel maupun diferensiasi sel dengan radikal yang berbeda. Ada pula perubahan fisik yang terjadi pada hewan diakibatkan oleh adanya pertumbuhan sel.
Maka artinya, terjadi suatu proses yang memungkinkan sel hewan kurang khusus berubah menjadi lebih khusus. Sehingga terjadi adanya perubahan bentuk yang cukup signifikasi hingga menjadi hewan dewasa.
Siklus kehidupan serangga atau hewan seringkali menjadi materi pembelajaran untuk anak-anak di sekolah. Contohnya seperti siklus kehidupan hewan yang mengalami metamorfosis seperti belalang, nyamuk atau ulat. Grameds bisa mengajarkan tentang daur hidup hewan dengan metamorfosis menggunakan buku “Seri Metamorphosis:Nyam..Nyam Ulat Lapar”
Buku ini akan mengajarkan anak-anak mengenai daur hidup nyamuk, katak hingga ulat dengan ilustrasi yang menarik untuk anak. Jika tertarik, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com ya!
Jenis-Jenis Metamorfosis
Seperti yang telah dijelaskan, metamorfosis dibagi menjadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Agar lebih jelas, berikut penjelasannya.
-
Metamorfosis sempurna
Proses perkembangan hewan dari kecil hingga dewasa disebut metamorfosis sempurna. Pada metamorfosis sempurna, hewan akan melewati 4 tahap perkembangan, yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan dewasa (imago).
Contoh dari hewan yang mengalami metamorfosis sempurna ialah kupu-kupu. Kupu-kupu memulai daur hidupnya dari telur yang menempel di daun.
Telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat. Setelah sekitar 15 hari, ulat akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Setelah masa kepompong selama beberapa hari, kupu-kupu dewasa akan keluar dari kepompong dengan sayapnya dan siap terbang.
Agar lebih jelas, simak tahapan yang terjadi pada metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut:
-
Fase telur
Pertama-tama, fase telur merupakan tahap awal dari siklus reproduksi hewan. Tahap ini dimulai ketika betina menghasilkan telur setelah melakukan pembuahan dengan jantan.
Telur tersebut kemudian mengalami pembelahan sel yang membutuhkan waktu bervariasi tergantung pada spesies hewan yang bersangkutan.
Setelah itu, telur akan diletakkan oleh induknya di tempat yang sesuai dengan habitatnya. Misalnya, kupu-kupu akan meletakkan telurnya di atas permukaan daun, sedangkan nyamuk akan meletakkannya di air yang tenang. Hal ini dilakukan agar setelah menetas, anak hewan dapat langsung mencari makan dan mempercepat pertumbuhan mereka.
-
Fase larva
Fase larva merupakan tahapan kedua dari metamorfosis sempurna setelah melewati fase telur. Pada tahap ini, hewan muda sudah mulai aktif mencari makan dan mendapatkan makanan yang disiapkan oleh induknya.
Beberapa hewan pada fase ini memiliki eksoskeleton, seperti serangga atau hewan lain yang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Pergantian kulit pada larva mengakibatkan perubahan bentuk tubuhnya menjadi lebih besar.
Proses ini terjadi beberapa kali tergantung pada jenis hewan dan akan berhenti ketika larva sudah berhenti makan dan mempersiapkan diri untuk masuk ke fase berikutnya. Induk dari hewan juga sangat baik dalam mempersiapkan makanan untuk anaknya agar tidak kesulitan mencarinya.
-
Fase pupa
Fase pupa merupakan tahap transisi dalam metamorfosis sempurna, di mana larva berubah menjadi hewan yang lebih besar. Pada tahap ini, hewan membentuk kokon yang berfungsi sebagai pelindung tubuh.
Meskipun terlindungi, tubuh pupa masih melakukan metabolisme dan membentuk diri menuju bentuk dewasa. Sebelum masuk tahap pupa, hewan menyimpan cadangan makanan dari fase larva.
Namun, pupa tetap membutuhkan asupan makanan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, hampir semua hewan dengan metamorfosis sempurna akan mulai mencari makanan pada tahap ini.
Durasi tahap pupa bervariasi tergantung pada jenis hewan dan durasi proses metamorfosis. Pada akhir tahap pupa, hewan siap untuk masuk ke tahap dewasa atau imago.
-
Fase imago
Setelah keluar dari pupanya, hewan akan memasuki fase imago. Fase ini menandakan bahwa hewan sudah mencapai kematangan dan bentuk tubuh yang sempurna.
Pada fase ini, hewan harus mampu bertahan hidup dari predator dan mempertahankan diri dalam mencari makan dan habitat. Selain itu, hewan juga akan melakukan reproduksi dengan pasangannya.
Perkawinan antara hewan jantan dan betina pada fase imago ini sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies dan siklus metamorfosis sempurna akan terus berlanjut.
Karena pada fase imago inilah hewan mencapai kematangan reproduksi yang diperlukan untuk menghasilkan keturunan.
-
Metamorfosis tak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna merupakan proses perkembangan hewan yang tidak lengkap.
Hewan yang mengalami metamorfosis seperti ini umumnya tidak mengalami perubahan bentuk yang drastis dari menetas hingga dewasa, namun ada bagian tubuh yang belum terbentuk dan baru terlihat saat hewan dewasa, seperti sayap pada serangga.
Berbeda dengan metamorfosis sempurna, tahapan metamorfosis tidak sempurna tidak melibatkan fase larva dan kepompong. Hewan-hewan ini hanya mengalami 3 tahapan yaitu telur, nimfa, dan dewasa (imago).
Beberapa contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah serangga, seperti belalang. Setelah menetas dari telur, belalang berubah menjadi nimfa yang berwarna putih. Selanjutnya, belalang akan mengalami beberapa pergantian kulit sebelum tumbuh menjadi dewasa dengan sayap.
Materi mengenai daur hidup hewan akan dipelajari oleh anak-anak pada masa sekolah dasar, Grameds bisa mengajarkan dan mengenalkan terlebih dahulu tentang daur hidup hewan seperti metamorfosis dengan buku-buku menarik seperti “Komik Sains Bocah Cerdas: Metamorfosis”
Buku ini menyajikan materi tentang metamorfosis dan ilustrasi menarik untuk anak-anak, jika tertarik beli bukunya di gramedia.com!
Demikianlah penjelasan mengenai daur hidup belalang dan pengertian dari daur hidup hewan. Pelajari lebih lanjut tentang serangga dan hewan dengan banyak membaca buku berkualitas yang ada di gramedia.com!
Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan banyak buku-buku original, bermanfaat untuk menambah wawasan Grameds, jadi jangan ragu untuk beli buku di gramedia.com!
Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/daur-hidup-belalang#makanan-dan-minuman-belalang
Baca juga:
- Tumbuhan Angiospermae
- Archaebacteria
- Alstonia Scholaris
- Biokimia dan Biomolekul
- Bioteknologi
- Bunga Begonia
- Bunga Padma Raksasa
- Bunga yang Hampir Punah di Indonesia
- Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi
- Filum Chordata
- Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
- Cynobacteria
- Contoh Tumbuhan Endemik
- Daur Biogeokimia
- Daur Hidup Hewan
- Ekosistem
- Eubacteria
- Evolusi
- Jenis Kerang Laut
- Jenis Pohon Langka di Indonesia
- Tumbuhan Ganggang
- Materi Genetik
- Monopodial
- Hewan Invertebrata
- Ovovivipar
- Hewan Vertebrata
- hereditas
- jaringan Pada Tumbuhan
- Kantong Semar
- Keanekaragaman Hayati
- Kingdom Fungi
- Kingdom Monera
- Kingdom Plantae
- Kingdom Protista
- Klasifikasi Mahluk Hidup
- Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA
- Materi Biologi SMA Kelas 10
- Materi Biologi SMA Kelas 11
- Materi Biologi SMA Kelas 12
- Pulai
- Pencemaran Lingkungan
- Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
- Perkembangbiakan Hewan: Generatif dan Vegetatif
- Perkembangbiakan Vegetatif
- Pinggiran dan Struktur Cytoplasm
- Plastida
- Protozoa
- Reproduksi Sel
- Rumpun Bambu
- Sel
- Sistem Gerak Pada Manusia
- Sistem Hormon
- Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
- Tumbuhan Spermatophyta
- Stek Batang
- Teori Evolusi
- Tumbuhan Gymnospermae
- Tumbuhan Paku
- Tumbuhan Thallophyta
- Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif
- Sistem Peredaran Darah Besar
- Urutan Takson Tumbuhan
- Vakuola
- Virus
- Bentuk Virus