Ekonomi

Mengenal Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini: Seperti Apa Ciri-cirinya?

Written by Adila V M

Sistem perekonomian Indonesia tengah menjadi sorotan publik selama beberapa bulan terakhir, terutama sejak Pemilu 2024 dilaksanakan. Sejak awal tahun pun, Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa perekonomian tanah air akan mengalami pertumbuhan sebagai efek konsumsi masyarakat terhadap agenda besar negara, yaitu pemilihan umum yang menentukan presiden dan wakil presiden beserta jajaran DPR, DPD, dan DPRD.

Sumber: Unsplash.com

Momentum Pemilu 2024 yang digadang-gadang membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi belum lama usai, Grameds. Namun, tahukah kamu bagaimana sistem perekonomian Indonesia saat ini dan ciri-cirinya?

Biar kamu dapat lebih bijak dalam menyikapi badai isu yang hadir di media massa dan televisi, simak dulu pembahasan lengkap mengenai sistem perekonomian yang lagi terjadi di Indonesia.

Apa Itu Sistem Perekonomian?

Membicarakan isu sepenting ini perlu dimulai dari pemahaman dasar tentang definisi sistem perekonomian di suatu negara, Grameds. Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah aturan negara yang memuat tata cara untuk mengatur, mengoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan perekonomian.

Peran penting sistem ekonomi tidak hanya sebatas itu saja, lho. Sistem ekonomi juga berperan mengatur pelaku-pelaku yang menjalankan perekonomian, yaitu masyarakat sebagai konsumen, bank, pemerintah, dan produsen. Kegiatan ekonomi yang dijalankan pun beragam, seperti aktivitas produksi, distribusi barang, transaksi perdagangan, sistem perbankan, hingga alur investasi.

Definisi ini diperkuat oleh pandangan Adam Smith, filsuf Skotlandia dengan julukan Bapak Ekonomi yang berpendapat bahwa sistem perekonomian diciptakan untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi sehingga terbentuk kondisi yang sejahtera. Oleh karena itu, tiap lembaga ekonomi yang terlibat di dalam tatanan masyarakat harus saling menopang untuk mencapai kemakmuran.

Hmm, peran sistem ekonomi negara ternyata sangat besar, ya, Grameds? Oleh sebab itu, sistem ekonomi perlu ditata dan dijaga dengan baik demi kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal di suatu negara. Kita juga dapat mengenal sistem ekonomi dengan memahami apa saja fungsinya dalam tata negara dan kehidupan masyarakat.

Fungsi Sistem Perekonomian di Indonesia

Pada dasarnya, sistem perekonomian yang terdapat di seluruh dunia memiliki fungsi-fungsi yang saling berkaitan. Secara umum, sistem ekonomi berfungsi sebagai mekanisme yang akan mendorong publik melakukan kegiatan produksi. Berdasarkan hal ini, fungsi-fungsi dari sistem ekonomi dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Mendorong terjadinya kegiatan produksi barang dan jasa.
  2. Mengatur proses distribusi hasil produksi, seperti barang dan jasa.
  3. Mengarahkan atau mengoordinasi kegiatan tiap anggota masyarakat yang menjalankan sistem ekonomi.
  4. Memastikan mekanisme yang terbentuk dapat mengalirkan hasil produksi barang dan jasa ke seluruh anggota masyarakat secara merata.

Tiap negara menerapkan sistem ekonomi yang berbeda meski secara umum fungsinya sama, yaitu mengatur alur ekonomi dalam sebuah mekanisme. Perbedaan ini juga didasari oleh situasi di tiap negara yang berbeda, baik dari segi politik, sosial, maupun budaya.

Grameds, apakah kamu tahu seperti apa sistem perekonomian Indonesia di era ini? Yuk, cari tahu jawabannya dalam pembahasan berikut!

Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini

sumber: unsplash

Saat ini Indonesia menganut Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) yang termuat dalam UUD 1945. Sistem ekonomi Pancasila juga dikenal dengan sebutan sistem kerakyatan, lho, Grameds. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penentuan sistem ekonomi akan berbeda di tiap negara karena mengikuti kondisi sosial, budaya, dan politik di wilayah tersebut.

Fenomena ini juga terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi budaya gotong royong dan ramah tamah. Budaya orang Indonesia yang akrab dengan sikap ramah dan ringan tangan kepada sesama berperan besar melahirkan sistem ekonomi Pancasila.

Oleh sebab itu, Indonesia menggunakan ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup dan landasan perekonomian negara. Dari segi nilai, Pancasila sangat merepresentasikan budaya hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang relevan ini tertuang dalam lima sila Pancasila, pasal 33 dan 34 UUD 1945, dan pembukaan UUD 1945.

Dalam penerapannya, lima sila Pancasila dijadikan dasar untuk membentuk mekanisme dalam kegiatan ekonomi. Pembentukan ini akhirnya melahirkan lima prinsip yang selaras atau sejalan dengan ideologi Pancasila, yaitu sebagai berikut:

  1. Menggerakkan roda pemerintahan berdasarkan dorongan ekonomi.
  2. Mewujudkan pemerataan sosial agar tidak terjadi ketimpangan.
  3. Membuat kebijakan nasionalis agar roda ekonomi tetap tangguh.
  4. Menjadikan demokrasi dan koperasi sebagai ujung tombak perekonomian.
  5. Perencanaan yang imbang di tingkat nasional maupun daerah.

Lima prinsip dalam sistem ekonomi Pancasila ini sebenarnya bertujuan mengatur dan menjaga roda perekonomian Indonesia tetap stabil, Grameds. Tentu kita tidak ingin ketimpangan finansial dan status sosial makin membesar. Oleh karena itulah, sistem ekonomi yang adil dan bijak menjadi ujung tombak pergerakan ekonomi yang masif.

Perkembangan sistem perekonomian Indonesia juga mengalami pasang surut dari masa ke masa, lho, Grameds. Sebelum kamu mengenal lebih dalam sistem perekonomian Indonesia, simak dulu sejarah perkembangannya.

Sejarah Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia

Grameds, tahukah kamu ternyata sistem perekonomian Indonesia mengalami tiga kali perubahan sebelum akhirnya berpegang teguh pada ideologi Pancasila, lho. Berikut ini sudah dirangkum masa pergantian sistem ekonomi di Indonesia dari tahun 1945 hingga 2024.

1. Masa Sistem Ekonomi Nasional (1945-1959)

Negara kita mulai menganut sistem ekonomi nasional di masa-masa awal kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1945. Sedikit kilas balik, negara tengah menghadapi situasi politik dan ekonomi yang sulit akibat penjajahan Belanda, Grameds. Setelah masa agresi militer berakhir pun, negara harus cepat-cepat berbenah agar mampu berdiri tegak.

Alhasil, pemerintah kita mengupayakan pemulihan ekonomi bangsa dengan melakukan nasionalisasi ke perusahaan-perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk membangkitkan sistem ekonomi karena pajak belum ideal untuk dijadikan sumber pemasukan negara.

Tidak hanya itu, Komite Siasat Ekonomi yang diketuai Bung Hatta pun dibentuk demi mencapai tujuan ekonomi di era pascakolonial. Dua program pemerintah pun dicanangkan pada tahun 1951 dan 195. Namun, akhirnya sistem ekonomi nasional tergantikan oleh sistem ekonomi demokrasi terpimpin, Grameds.

2. Masa Sistem Ekonomi Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menandai dimulainya masa sistem demokrasi terpimpin yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia. Selama era ini berlangsung, ada banyak kebijakan yang tercetus untuk membangkitkan perekonomian tanah air dari segi industri.

Melalui Dewan Perancang Nasional maka dibentuklah program Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk mengelola perusahaan kecil dalam tatanan industri. Setelah itu, terbentuklah Bank Industri Negara dengan fokus mengembangkan industri.

Namun, rangkaian kebijakan ini tidak terlalu sukses sehingga Indonesia berhadapan dengan kemunduran dalam sektor industri, Grameds. Wajah perekonomian Indonesia memburuk dengan datangnya badai inflasi dan situasi politik yang rumit. Sistem ekonomi negara pun akhirnya berganti lagi.

Tak hanya sistem yang berganti, pada masa ini juga presiden Soekarno digantikan, lho. Jika kamu ingin mencari tahu lebih dalam tentang masa pemerintahan Soekarno, buku ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Buku ini memuat permasalahan pangan yang sempat menghantam Indonesia, yaitu krisis beras. Soekarno pun berusaha memecahkan masalah tersebut yang akan menunjukkan kebijakan serta pengaruhnya dalam polemik negara.

Sukarno: Dari Krisis, Perjamuan, Hingga Kebijakan Pangan Sukarno

button rahmad jpg

3. Masa Sistem Demokrasi Ekonomi (1967-1998)

Ada dua program kebijakan yang terkenal pada masa sistem demokrasi ekonomi, yaitu Pembangunan Lima Tahun (Pelita) dan Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun. Pada masa inilah, pemerintahan orde baru lahir dan dipimpin oleh presiden Soeharto. Grameds, apakah kamu sudah lahir di era ini?

Kalau belum, mungkin kamu sudah mendengar tentang masa orde baru dari orang tua atau keluarga, ya. Masa pemerintahan orde baru yang menganut demokrasi ekonomi memiliki strategi yang memajukan perekonomian.

Meski perekonomian Indonesia berhasil naik pesat, tetapi strategi dari sistem ini mengarah pada kapitalisme, lho. Ciri-ciri kapitalisme ini ditandai dengan keterbukaan Indonesia terhadap masuknya modal asing dan bantuan utang. Indonesia pun membebaskan bea cukai impor agar ekspor dapat ditingkatkan, Grameds.

Dampak baiknya memang dirasakan oleh masyarakat, tetapi ada efek jangka panjang, yaitu nilai utang negara yang tidak sedikit. Lantas, bagaimana dengan ciri-ciri sistem perekonomian Indonesia yang saat ini menganut ekonomi Pancasila? Sebelum pembahasan dilanjutkan, kamu bisa mendalami arti demokrasi dalam tubuh ekonomi melalui buku ini, Grameds.

mengukur demokrasi ekonomi indonesia

button rahmad jpg

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

sumber: unsplash

Ciri utama sistem ekonomi Pancasila adalah menggunakan asas-asas kekeluargaan dan gotong royong sebagai landasan. Sistem ekonomi ini juga didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 yang jika dirangkum maka menghasilkan butir-butir penjelasan sebagai berikut:

  1. Negara memegang kendali penuh atas cabang-cabang yang berperan di dalam produksi dan bernilai penting bagi negara serta kehidupan masyarakat.
  2. Negara menguasai kekayaan alam Indonesia dalam berbagai bentuk untuk diolah dan dimanfaatkan demi mewujudkan kesejahteraan nasional.
  3. Sistem ekonomi mengusung asas kekeluargaan dengan diupayakan bersama-sama.

Sederhananya, sistem ekonomi Pancasila memberikan hak penuh kepada pemerintah dan badan swasta untuk mengelola kekayaan negara. Tujuan pengelolaan ini didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sehingga tidak melanggar norma dan pandangan hidup bangsa. Dalam hal pengelolaan pun, pemerintah (Badan Usaha Milik Negara) akan berbagi peran yang seimbang dengan pihak swasta.

Jadi, pihak swasta (Badan Usaha Milik Swasta) berhak mengelola kekayaan negara dan cabang produksi yang potensial demi keberlangsungan hajat hidup masyarakat. Sebagai akibat dari kebijakan ini maka tidak ada peran yang mendominasi di antara kedua pihak, ya, Grameds.

Akan tetapi, sistem ini juga memiliki kekurangan sebagaimana tiga sistem sebelumnya, Grameds. Apa saja, ya? Sebelum lanjut, kamu bisa memahami dasar-dasar pemikiran dan cita-cita para pendiri bangsa yang berjasa melahirkan sistem ekonomi Pancasila melalui buku ini, Grameds.

sistem ekonomi pancasila

button rahmad jpg

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila

Kebijakan pada sistem ini selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan nasional bagi seluruh rakyat sehingga tidak hanya pemerintah yang berhak mengelola sumber-sumber potensial negara. Dalam pelaksanaannya pun pemerintah tetap mengawasi, lho. Tujuan pengawasan ini agar tidak ada tindakan penyelewengan yang merugikan negara dan berimbas kepada rakyat.

Sekali lagi, tujuan ekonomi Pancasila adalah menjadikan rakyat sebagai sentral dalam perekonomian. Artinya rakyat memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, seperti ikut terlibat dalam transaksi perdagangan dan investasi.

Sistem ekonomi Pancasila sebenarnya sudah ideal karena melibatkan swasta dan rakyat dalam mekanismenya. Oleh karena itu, pemerintah optimis atas pertumbuhan ekonomi ke level yang lebih tinggi sebagai imbas baik dari Pemilu 2024.

Adapun kekurangannya secara fungsi sistem ekonomi pancasila membuat pemerintah memegang peran yang dominan. Dominasi negara ini tidak hanya dapat menghambat inovasi rakyat, tetapi juga memperlambat pengambil keputusan. Faktor kelambatan ini juga relevan dengan proses demokrasi yang wajib berjalan sebelum keputusan diambil secara mufakat.

Seperti yang sudah kita rasakan dalam Pemilu 2024, proses demokrasi tak hanya butuh tenaga yang banyak, tetapi juga sistem yang memadai. Mengingat penduduk Indonesia yang jumlahnya tergolong sangat besar, proses untuk mencapai mufakat tentu akan memakan waktu yang tak sedikit.

Penutup

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai sistem perekonomian Indonesia, baik dari sejarahnya maupun masa kini yang menggunakan ekonomi Pancasila. Grameds, kalau menurut kamu, apakah sistem perekonomian Indonesia sudah stabil dan memenuhi harapan? Dapatkan banyak buku tentang perekonomian Indonesia hanya di Gramedia.com.

Penulis: Gheani

About the author

Adila V M