Hai, Grameds! Pernahkah kamu mendengar istilah kalimat langsung? Jenis kalimat satu ini sering banget, lho kita gunakan sehari-hari, baik dalam bentuk tulisan maupun kita ucapkan langsung dengan lisan! Penggunaan kalimat langsung akan membuat komunikasi kita dengan orang lain menjadi lebih jelas dan dimengerti.
Nah, buat Grameds semua yang sudah ataupun belum mendapatkan materi bahasa Indonesia tentang kalimat langsung, yuk segarkan lagi otakmu! Gramin bantu jelaskan ulang materi tentang kalimat langsung ini: mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, hingga contoh kalimat langsung. Disimak baik-baik ya!
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan sebuah jenis kalimat yang berisikan kutipan ucapan atau pernyataan seseorang tanpa mengubahnya. Biasanya, Grameds bisa langsung tahu kalimat langsung ini karena adanya tanda petik (“) dalam tulisan tersebut!Biasanya, kalimat langsung ditemukan dalam percakapan di cerpen, novel, maupun prosa fiksi lainnya.
Baca juga: Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Perbedaannya
Ciri-ciri Kalimat Langsung
(Sumber foto: www.pexels.com)
Selain adanya tanda petik dalam kalimat langsung, ada beberapa ciri khas dari kalimat langsung yang bisa Grameds temui, lho! Inilah beberapa ciri-ciri kalimat langsung. Dipelajari baik-baik ya!
1. Tanda Petik
Kalimat langsung umumnya ditandai dengan adanya tanda petik ganda di awal dan akhir kalimat (“”). Misalnya saja dalam contoh kalimat langsung berikut ini:
Adik bertanya, “Besok kita pergi kemana ya, bu?”
2. Huruf Kapital
Setelah tanda petik ganda, Grameds harus menulis kata pertama dalam kalimat dengan huruf kapital. Aturan ini cukup mirip ya dengan aturan penulisan huruf kapital di setiap awal kalimat.
3. Satu Koma dan Tanda Seru
Supaya tidak rancu dengan bagian kalimat umumnya, kalimat langsung dipisahkan menggunakan tanda koma. Grameds bahkan bisa menambahkan tanda seru atau tanda tanya jika ingin menunjukkan ekspresi dari setiap tokoh. Misalnya seperti ini:
Ibu berseru, “Tolong angkatkan jemuran di lantai 2, nak!”
“Bisakah kamu membuatkan Ayah segelas kopi?” pinta Ayah kepadaku
4. Penanda Ucapan
Kalimat langsung umumnya diikuti dengan sebuah keterangan penanda ucapan, seperti kata, ujar, dan seru.
Struktur Kalimat Langsung
Sebelum ke pembahasan contoh kalimat langsung, kamu juga perlu tahu bahwa kalimat langsung juga memiliki struktur, lho! Kalimat langsung umumnya terdiri dari dua bagian utama, yaitu sebagai berikut:
1. Bagian Pengantar (Tag)
Struktur pertama adalah bagian pengantar atau yang disebut tag. Bagian ini digunakan untuk menyatakan siapa sebenarnya tokoh yang mengucapkan kata-kata langsung tersebut. Misalnya seperti berikut:
Dia berkata, …
2. Bagian Ucapan (Quote)
Bagian kedua kalimat langsung adalah ucapannya atau quote. Inilah dialog atau ucapan yang diucapkan oleh tokoh maupun pembicara dalam teks. Inilah contohnya:
Dia berkata, “Saya akan pergi sekarang.”
25 Contoh Kalimat Langsung dengan Penjelasannya
Saatnya yang ditunggu-tunggu, nih! Inilah beberapa contoh kalimat langsung yang bisa kamu gunakan sebagai referensi atau memperjelas pengetahuan kamu terhadap contoh kalimat langsung. Diperhatikan baik-baik ya!
Contoh 1
Ibu berkata, “Jangan lupa makan siang.”
Penjelasan: Ibu memberikan instruksi langsung kepada lawan bicaranya untuk segera makan siang.
Contoh 2
Ali bertanya, “Apakah kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu?”
Penjelasan: Ali menanyakan status pekerjaan kepada lawan bicaranya, sudah atau belum dikerjakan.
Contoh 3
Guru menegur, “Jangan berbicara saat pelajaran berlangsung!”
Penjelasan: Guru memberi teguran langsung kepada para siswa yang berbicara saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Contoh 4
Ayah berkata, “Besok kita akan pergi ke kebun binatang.”
Penjelasan: Ayah menginformasikan bahwa semua anggota keluarga akan pergi ke kebun binatang sebagai sebuah agenda bersama.
Contoh 5
“Aku sangat senang hari ini!” seru Budi dengan gembira.
Penjelasan: Budi mengekspresikan kebahagiaannya secara langsung dalam teks.
Contoh 6
Siti berbisik, “Jangan beritahu siapa-siapa.”
Penjelasan: Siti meminta supaya lawan bicaranya untuk menjaga kerahasiaan dari apa yang diucapkan sebelumnya.
Contoh 7
Rina berkata, “Aku akan datang tepat waktu.”
Penjelasan: Rina berjanji akan datang secara tepat waktu kepada lawan bicaranya.
Contoh 8
“Cepatlah! Kita sudah terlambat!” teriak Adi.
Penjelasan: Adi memberikan perintah bagi lawan bicaranya untuk segera bergegas karena mereka sudah terlambat.
Contoh 9
“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya petugas keamanan.
Penjelasan: Petugas keamanan menanyakan alasan kehadiran lawan bicaranya di tempat tersebut.
Contoh 10
“Saya tidak setuju dengan pendapatmu,” kata Nina tegas.
Penjelasan: Nina menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat lawan bicaranya secara langsung dan tegas.
Contoh 11
Andi berkata, “Saya akan menyelesaikan tugas ini malam ini.”
Penjelasan: Andi berencana untuk menyelesaikan tugas tersebut dalam satu malam, yaitu malam ini.
Contoh 12
“Tolong bantu saya mengangkat ini,” pinta ibu kepada anaknya.
Penjelasan: Ibu meminta anaknya untuk membantu mengangkatkan barang untuknya.
Contoh 13
“Kapan kita akan pergi berlibur?” tanya anak kepada ayahnya.
Penjelasan: Seorang anak menanyakan jadwal liburan keluarga kepada ayahnya.
Contoh 14
“Jangan lupa mengerjakan PR!” seru guru sebelum pulang.
Penjelasan: Sebelum waktunya pulang, seorang guru mengingatkan para siswanya untuk mengerjakan PR.
Contoh 15
“Aku merasa sangat lelah hari ini,” kata Rini.
Penjelasan: Rini menyampaikan perasaannya tentang kelelahan yang dirasakan.
Contoh 16
“Apakah kamu bisa datang ke pesta ulang tahunku?” tanya Lisa.
Penjelasan: Lisa menanyakan kesediaan temannya untuk datang ke pesta ulang tahunnya.
Contoh 17
“Aku telah membaca buku itu,” kata Toni dengan bangga.
Penjelasan: Toni menyatakan bahwa dia telah membaca sebuah buku dengan perasaan bangga.
Contoh 18
“Bawa payung, karena mungkin akan hujan,” pesan ibu.
Penjelasan: Ibu berpesan kepada lawan bicaranya agar membawa payung karena adanya kemungkinan akan hujan.
Contoh 19
“Aku sangat merindukanmu,” ucap Ana kepada temannya.
Penjelasan: Ana menyampaikan rasa rindu kepada temannya secara langsung.
Contoh 20
“Mari kita makan malam bersama,” ajak Budi.
Penjelasan: Budi mengajak lawan bicaranya untuk makan malam bersama.
Baca juga: Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung Beserta Contohnya
Contoh 21
“Saya minta maaf atas kesalahan saya,” kata Rina tulus.
Penjelasan: Rina menyampaikan permintaan maaf kepada lawan bicaranya secara tulus.
Contoh 22
“Apa yang terjadi tadi malam?” tanya ibu.
Penjelasan: Ibu menanyakan kejadian yang terjadi pada malam sebelumnya kepada lawan bicaranya.
Contoh 23
“Aku sudah memesan tiket untuk kita,” kata Andi.
Penjelasan: Andi menginformasikan kepada lawan bicaranya bahwa dia telah memesan tiket untuk mereka.
Contoh 24
“Tolong jaga rumah selama aku pergi,” pesan ayah.
Penjelasan: Ayah berpesan bagi lawan bicaranya untuk menjaga rumah selama dia pergi.
Contoh 25
“Terima kasih atas bantuanmu,” kata Budi.
Penjelasan: Budi mengucapkan terima kasih karena lawan bicaranya sudah memberikan bantuan kepadanya.
Rekomendasi Buku-Buku tentang Tata Kalimat Bahasa Indonesia
(Sumber foto: www.pexels.com)
Itulah beberapa contoh kalimat langsung disertai dengan konteks penjelasannya. Apakah Grameds berminat untuk mempelajari tata kalimat bahasa Indonesia secara lebih mendalam? Gramin punya beberapa buku yang cocok dijadikan panduan kamu dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar, nih!
Tak hanya memuat tentang contoh kalimat langsung, kamu bisa mempelajari jenis-jenis kalimat lainnya. Misalnya seperti kalimat tunggal, majemuk, hingga kalimat lengkap dan tidak lengkap. Yuk, cekidot!
1. Tata Kalimat Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan, dan susunan. Cara menyusun, sistem (biasanya digunakan dalam kata majemuk). Sedangkan kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru untuk menyatakan kalimat perintah. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang kajian sintaksis karangan siswa kelas VI SD di Provinsi Bali. Buku ini berisikan contoh-contoh kalimat yang sebagian besar diambil dari kalimat (sudah dimodifikasi) yang digunakan siswa dalam mengarang (menulis).
Buku ini dibagi ke dalam delapan bab dan tiap bab disertai dengan rangkuman dan soal-soal. Buku yang mengulas tata kalimat bahasa indonesia SD ini tentu sangat bermanfaat bagi siswa sekolah dasar, khususnya kelas tinggi. Contoh-contoh kalimat dalam buku ini akan membantu para siswa dalam memahami pembelajaran. Disamping itu, guru pengajar siswa SD juga sangat terbantu ketika menemukan kesulitan atau masalah-masalah kalimat dalam proses belajar dan mengajar.
2. Tata Kalimat Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Laporan penelitian yang dikemas dalam bentuk Buku Ajar dengan judul Tata Kalimat Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter’ ini merupakan hasil kajian karangan siswa kelas IV SD di provinsi Bali yang difokuskan pada aspek kalimat dan dipadukan atau dimuati dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Karena itu, tidak mengherankan kalau buku ini berisikan contoh-contoh kalimat yang sebagian besar diambilkan dari kalimat (sudah dimodifikasi) yang digunakan siswa dalam mengarang (menulis).
Buku ini dibagi ke dalam delapan bab. Pada bab-bab tertentu disertai dengan rangkuman dan soal-soal. Bab I memaparkan pendahuluan. Dalam pendahuluan ini dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan: latar belakang penelitian; masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Pada Bab II dipaparkan kajian pustaka yang membahas beberapa kajian tentang sintaksis; konsep sintaksis; konsep kalimat; kesatuan kalimat, dan struktur kalimat.
Bab III membicarakan Kalimat Tunggal. Pada bab ini dibahas pengertian kalimat tunggal, unsur-unsur kalimat tunggal, ciri-ciri subjek, ciri-ciri predikat, ciri-ciri objek, ciri-ciri pelengkap, dan ciri-ciri keterangan.
Bab IV membahas Kalimat Majemuk. Yang dibahas dalam bab ini meliputi pengertian kalimat majemuk, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Bab V membicarakan Kalimat Lengkap dan Kalimat Tidak Lengkap. Dalam bab ini dibahas masalah: pengertian kalimat lengkap, unsur-unsur kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, pengertian kalimat tidak lengkap, dan bagianbagian kalimat tidak lengkap.
Bab VI mengulas tentang Nilai-nilai Pendidikan Karakter. Di dalamnya dibicarakan hal-hal mengenai: hakikat pendidikan karakter, pengertian karakter dan pendidikan karakter, manfaat pendidikan karakter, nilai-nilai dasar dalam pendidikan karakter.
Bab VII memaparkan Penerapan Nilai-nilai Pendidikan Karakter, baik di sekolah maupun di dalam kelas.
Bab VIII membicarakan Konteks Penelitian dan Hasil yang Dicapai. Di dalamnya dibahas Rancangan Penelitian; Metode Pengumpulan Data; Metode Analisis Data; Hasil yang Dicapai meliputi: Kajian Sintaksis Karangan Siswa Kelas IV SD di Provinsi Bali; Kajian Nilai-nilai Pendidikan Karakter Karangan Siswa Kelas IV SD di Provinsi Bali; Simpulan dan Saran.
3. Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kalimat
Susunan kalimat bahasa Indonesia menggambarkan kadar kebenaran, ketepatan, ketertiban, dan kerapian pikiran, gagasan, dan rasa kita. Di samping itu, juga tingkat keefektifan dan kebernasan kalimat. Hal itu memudahkan keberterimaan pikiran, gagasan, dan rasa kita bagi orang lain selain mendukung keberhasilan komunikasi. Dalam tulis-menulis, peranan kalimat tersebut sangat menentukan. Oleh sebab itu, betapa penting penguasaan kalimat bahasa Indonesia untuk tulis-menulis, sebagai kesinambungan penguasaan kosakata bahasa Indonesia.
Buku Kalimat ini, yang merupakan kelanjutan buku Kosakata, membantu pembaca menguasai kalimat bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis. Dalam buku ini, pembaca diberi penjelasan, diajak berlatih, dan dipandu untuk memahami dan menata kalimat tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa. Sebelum diajak berlatih menyusun atau menata kalimat, pembaca diajak memahami bagaimana pembentukan kalimat, unsur dan jenis kalimat, dan kalimat efektif. Uraiannya diusahakan praktis, ringkas, dan sederhana. Dengan demikian, diharapkan buku ini dapat meningkatkan keterampilan pembaca dalam menyusun kalimat untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa dalam bentuk tulisan. Buku ini dapat digunakan oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum yang ingin meningkatkan keterampilan berkalimat bahasa Indonesia dalam rangka menata pemikiran yang utuh dan padu.
Kesimpulan
Bagaimana, apakah kamu sudah paham betul penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, struktur, dan contoh kalimat langsung? Dari berbagai contoh yang sudah diterapkan di atas, setidaknya kamu bisa langsung jeli membedakan kalimat langsung dengan kalimat lainnya di teks.
Untuk kamu yang mau mendapatkan buku-buku yang Gramin sebutkan di atas, yuk segera kunjungi toko buku kesayanganmu di Gramedia.com! Di online store, kamu bisa mendapatkan segala buku pelajaran bahasa Indonesia yang pastinya original dan terpercaya. Tak hanya itu, ada banyak promo juga lho buat kamu yang mau belanja. Yuk, segera order untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan berbelanja dari rumah.
Penulis: Ivory Ayeisha Namira
- Argumen
- Autobiografi
- Biografi Bapak Sejarah Indonesia
- Cerpen
- Ciri Biografi
- Contoh Artikel Opini
- Contoh Cerita Liburan Sekolah Seru di Rumah
- Contoh Cerita Pengalaman Pribadi
- Contoh Cerita Novel
- Contoh Kata Teknis
- Contoh Kalimat Interogatif
- Contoh Kalimat Kompleks
- Contoh Pernyataan Persuasif
- Contoh Puisi Rakyat
- Contoh Memo
- Identitas Buku
- Jenis Karya Sastra
- Kata Kerja Material
- Kata Baku dan Tidak Baku
- Kata Penghubung Argumentatif
- Kalimat Konjungsi Kausalitas
- Kalimat Langsung
- Kalimat Persuasif
- Konjungsi Korelatif
- Majas Simile
- Perbedaan Esai dan Kritik
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Prosa
- Resensi Buku Fiksi
- Struktur Teks Editorial
- Syarat Kalimat Efektif
- Tajuk Rencana
- Teks Biografi Pahlawan
- Teks Eksplanasi Bencana Alam
- Teks Eksplanasi Sosial
- Teks Tanggapan
- Teks Editorial
- Tipografi Puisi
- Unsur-Unsur Berita
- Urgensi