Dalam susunan suatu kata, Grameds pasti tidak asing lagi dengan istilah konjungsi. Benar ‘kan? Konjungsi adalah sebuah jenis kata hubung yang bertugas menghubungkan dua pernyataan, atau yang disebut juga sebagai klausa. Ternyata, jenis-jenis konjungsi cukup banyak dan salah satunya adalah konjungsi kausalitas.
Konjungsi kausalitas ini memuat kata hubung yang menyatakan hubungan sebab-akibat antara dua klausa tersebut. Namun, penting bagi kita–aku dan kamu–untuk mengetahui bagaimana sih contoh kalimat konjungsi kausalitas? Supaya tidak keliru dengan jenis lainnya, mari simak dulu penjelasan singkat tentang pengertian konjungsi kausalitas di bawah ini.
Daftar Isi
Kenali Definisi dari Konjungsi Kausalitas
Apa itu konjungsi kausalitas? Konjungsi kausalitas merupakan sebuah kata atau frasa yang bertugas menghubungkan antar klausa yang memiliki hubungan sebab dan akibat. Nah, konjungsi ini juga bisa lho menjadi penjelas tentang penyebab terjadinya suatu peristiwa ataupun dampak yang ditimbulkan darinya!
Jenis-jenis Konjungsi Kausalitas
Ketika mempelajari materi bahasa Indonesia, kamu pasti pernah dikenalkan dengan beberapa jenis konjungsi kausalitas yang paling sering digunakan. Inilah jenis-jenis konjungsi kausalitas beserta sedikit penjelasannya.
1. Konjungsi Kausalitas Syarat
Jenis yang pertama adalah konjungsi kausalitas syarat. Biasanya, konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan kondisi atau syarat yang harus dipenuhi untuk membuat sesuatu terjadi. Contoh konjungsi syarat adalah sebagai berikut:
- Jika
- Apabila
- Asalkan
2. Konjungsi Kausalitas Alasan
Kedua, konjungsi alasan. Ini adalah konjungsi yang digunakan untuk menjelaskan penyebab suatu kejadian terjadi. Berikut adalah contoh-contoh dari konjungsi alasan:
- Karena
- Sebab
- Karena itu
3. Konjungsi Kausalitas Simpulan
Konjungsi simpulan yang biasanya digunakan untuk menyimpulkan sesuatu berdasarkan informasi yang sudah kita terima sebelumnya. Inilah contoh-contoh dari konjungsi simpulan:
- Oleh karena itu
- Maka
- Dengan demikian
4. Konjungsi Kausalitas Akibat
Selanjutnya adalah konjungsi akibat. Konjungsi ini sangat biasa digunakan untuk menunjukkan akibat yang terjadi dari suatu kondisi atau tindakan. Contoh-contoh konjungsi akibat yaitu sebagai berikut:
- Sehingga
- Akibatnya
- Sampai
5. Konjungsi Kausalitas Untuk
Terakhir adalah jenis konjungsi kausalitas untuk. Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan tujuan atau maksud ketika melakukan suatu tindakan atau kondisi. Berikut inilah contoh-contoh konjungsi untuk:
- Untuk
- Supaya
- Agar
Situasi Penggunaan Kalimat Konjungsi Kausalitas
(Sumber foto: www.pexels.com)
Berlanjut dari jenis-jenis ke situasi penggunaannya! Kalimat konjungsi kausalitas dapat Grameds gunakan dalam berbagai situasi, lho. Ini akan membantumu menjelaskan hubungan sebab-akibat secara lebih jelas dan logis. Inilah beberapa situasi penggunaan yang dimaksud!
1. Penulisan Akademik
Ketika bersekolah, Grameds pasti pernah diminta untuk menulis esai, tulisan jurnal, maupun sebuah laporan penelitian. Nah, umumnya contoh kalimat konjungsi kausalitas ini akan dimunculkan sebagai pembantu kamu dalam menjelaskan penyebab suatu fenomena yang sedang dibahas dalam tulisan! Contohnya adalah kalimat: Karena suhu meningkat, es di Kutub Utara mencair dengan cepat.
2. Argumentasi dan Debat
Perdebatan biasanya membutuhkan yang namanya sebuah argumen untuk disampaikan kepada lawan debat. Untuk memperkuat argumen yang kamu sampaikan, akan lebih baik ketika Grameds menggunakan konjungsi kausalitas. Misalnya adalah kalimat berikut ini: Sebab penggunaan plastik yang berlebihan, pencemaran laut semakin parah.
3. Penjelasan dalam Percakapan Sehari-hari
Dalam percakapan sehari-hari, konjungsi kausalitas dapat membantu kamu untuk menjelaskan alasan sebuah tindakan atau kejadian tertentu. Contohnya dalam kalimat berikut ini: Saya tidak bisa datang ke pesta sebab saya harus bekerja lembur.
4. Penyusunan Laporan dan Presentasi
Sama seperti di dunia akademis, bahkan dunia bisnis juga membutuhkan contoh kalimat konjungsi kausalitas lho! Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan tindakan dan hasil yang didapat maupun belum terjadi dalam penyusunan laporan bisnis atau presentasi. Inilah contoh kalimat konjungsi kausalitasnya: Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan anggaran pemasaran.
Penjelasan: Penjelasan sebelumnya tentang penurunan penjualan menjadi alasan untuk keputusan meningkatkan anggaran pemasaran.
5. Cerita dan Narasi
Konjungsi jenis ini akan membantu menyatukan setiap peristiwa menjadi sebuah alur dalam cerita maupun narasi. Contohnya dalam kalimat ini: Akibat hujan deras, jalanan menjadi licin dan banyak kendaraan tergelincir.
30 Contoh Kalimat Konjungsi Kausalitas dengan Penjelasannya
Setelah melihat-lihat sedikit pembahasan mengenai konjungsi kausalitas, kini tiba saatnya bagi kamu untuk membaca-baca tiga puluh contoh kalimat konjungsi kausalitas di bawah ini. Diperhatikan baik-baik ya!
Contoh 1
Karena hujan deras, jalanan menjadi banjir.
Penjelasan: Hujan deras dapat menyebabkan jalanan tergenang dengan banjir.
Contoh 2
Dia terlambat datang ke sekolah sebab tertidur.
Penjelasan: Subjek tersebut tertidur sehingga dia terlambat datang ke sekolah.
Contoh 3
Oleh karena itu, kita harus segera bertindak.
Penjelasan: Pembicara menyarankan lawan bicaranya untuk melakukan tindakan sesegera mungkin setelah menjelaskan situasi sebelumnya.
Contoh 4
Jalanan licin sehingga banyak kecelakaan terjadi.
Penjelasan: Banyaknya terjadi kecelakaan disebabkan karena jalanan yang licin
Contoh 5
Akibatnya, produksi pabrik menurun drastis.
Penjelasan: Kondisi yang dialami sebelumnya menyebabkan penurunan produksi pabrik.
Contoh 6
Karena angin kencang, atap rumah terbang.
Penjelasan: Angin kencang menyebabkan atap rumah terbang terbawa angin.
Contoh 7
Dia sakit sebab kehujanan tadi malam.
Penjelasan: Sang subjek menyebutkan bahwa orang yang dia maksud jatuh sakit karena terkena hujan semalaman.
Contoh 8
Dia tidak belajar, oleh karena itu nilainya jelek.
Penjelasan: Tidak belajar sebelumnya menyebabkan dia memperoleh nilai yang jelek.
Contoh 9
Dia bekerja keras sehingga berhasil meraih impiannya.
Penjelasan: Ia meraih impiannya berkat kerja keras yang dilakukan sebelumnya.
Contoh 10
Akibatnya, banyak siswa yang tidak lulus.
Penjelasan: Kondisi yang disebutkan sebelumnya menyebabkan banyak siswa tidak dapat lulus.
Contoh 11
Karena listrik padam, pekerjaan tertunda.
Penjelasan: Listrik padam menyebabkan semua pekerjaan harus tertunda sementara waktu ini.
Contoh 12
Sebab tidak ada persiapan, acara berjalan tidak lancar.
Penjelasan: Tidak adanya persiapan sebelumnya menyebabkan acara tidak berjalan lancar sesuai harapan.
Contoh 13
Dia sering begadang, oleh karena itu tubuhnya lemah.
Penjelasan: Sering begadang menyebabkan tubuhnya menjadi lemah.
Contoh 14
Banjir melanda desa sehingga banyak rumah terendam.
Penjelasan: Banjir menjadi penyebab banyak rumah menjadi terendam.
Contoh 15
Akibatnya, ekonomi masyarakat terganggu.
Penjelasan: Ekonomi masyarakat terganggu akibat suatu peristiwa yang dijelaskan sebelumnya.
Contoh 16
Karena keterlambatan pengiriman, proyek ditunda.
Penjelasan: Keterlambatan pengiriman menyebabkan proyek tersebut harus ditunda.
Contoh 17
Sebab panas terik, tanaman banyak yang layu.
Penjelasan: Suasana yang panas terik menyebabkan banyak tanaman menjadi layu.
Contoh 18
Dia malas berolahraga, oleh karena itu tubuhnya tidak bugar.
Penjelasan: Tubuhnya tidak bugar akibat malas untuk berolahraga setiap hari.
Contoh 19
Hujan deras mengguyur kota sehingga terjadi longsor.
Penjelasan: Hujan yang deras menyebabkan terjadinya longsor.
Contoh 20
Akibatnya, akses jalan tertutup.
Penjelasan: Kejadian sebelumnya ternyata menyebabkan akses jalan tertutup.
Contoh 21
Karena kesalahan teknis, acara ditunda.
Penjelasan: Kesalahan teknis menyebabkan acara tersebut harus ditunda dahulu.
Contoh 22
Sebab cuaca buruk, penerbangan dibatalkan.
Penjelasan: Cuaca buruk menyebabkan penerbangan dibatalkan sementara waktu.
Contoh 23
Dia jarang makan sayur, oleh karena itu sering sakit.
Penjelasan: Ia sering sakit karena jarang memakan sayur-sayuran.
Contoh 24
Mesin rusak sehingga produksi terhenti.
Penjelasan: Kerusakan mesin menyebabkan produksi terhenti.
Contoh 25
Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian.
Penjelasan: Kejadian yang terjadi sebelumnya menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
Contoh 26
Karena kemacetan, dia terlambat tiba di kantor.
Penjelasan: Ia terlambat tiba di kantor karena terjebak macet di jalan.
Contoh 27
Sebab anggaran kurang, pembangunan terhenti.
Penjelasan: Kurangnya anggaran menyebabkan pembangunan tersebut terhenti.
Contoh 28
Dia bekerja dengan giat, oleh karena itu dia mendapat promosi.
Penjelasan: Bekerja dengan giat menyebabkan dia berhasil dipromosikan.
Contoh 29
Penurunan harga minyak sehingga ekonomi negara terganggu.
Penjelasan: Penurunan harga minyak menyebabkan ekonomi negara menjadi terganggu.
Contoh 30
Akibatnya, banyak perusahaan yang bangkrut.
Penjelasan: Peristiwa yang terjadi sebelumnya menyebabkan banyak perusahaan jatuh bangkrut.
Rekomendasi Buku tentang Tata Kalimat Bahasa Indonesia
(Sumber foto: www.pexels.com)
Apakah Grameds berminat untuk mempelajari tata kalimat bahasa Indonesia secara lebih mendalam? Gramin punya beberapa buku yang cocok dijadikan panduan kamu dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar, nih!
Tak hanya memuat tentang contoh kalimat konjungsi kausalitas, kamu bisa mempelajari jenis-jenis kalimat lainnya. Misalnya seperti kalimat tunggal, majemuk, hingga kalimat lengkap dan tidak lengkap. Yuk, lihat di bawah ini!
1. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pelesapan Subjek
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa gejala ketidakhadiran subjek dalam klausa atau kalimat bahasa Indonesia merupakan penyimpangan kaidah atau kesalahan berbahasa. Apakah memang demikian? Atau, sebetulnya gejala itu teratur dan bersistem. Buku ini membahas keteraturan pelesapan subjek dan merumuskan kaidah-kaidahnya; kapan pelesapan dapat dilakukan, harus dilakukan, dan tidak dilakukan, baik dalam hubungan antarklausa dalam kalimat maupun dalam hubungan antarkalimat dalam paragraf.
Berkenaan dengan itu buku ini, mengungkap tipe-tipe klausa ataupun kalimat tempat pelesapan subjek terjadi, merumuskan kaidah-kaidah pelesapan subjek, baik pelesapan subjek yang bersifat anaforis maupun pelesapan subjek yang bersifat kataforis, serta mengungkap kendala-kendalanya, mengungkap konstituen pengendali pelesapan subjek, merumuskan dasar pemilihan strategi pelesapan subjek, pemakaian pronomina, dan penyebutan ulang FN dalam upaya perwujudan kohesi. Kata atau frasa yang berulang dalam sebuah kalimat terkadang dapat mengakibatkan kemubaziran.
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk menghindari repetisi satuan lingual dalam kalimat adalah dengan memanfaatkan pelesapan. Pelesapan digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu delesi dan elipsis. Delesi merupakan pelesapan satuan lingual yang maknanya dapat dipahami secara kontekstual dan situasional. Contoh delesi yang paling mudah adalah Kiri, Bang! Konstruksi tersebut merupakan pelesapan dari Menepi ke kiri, Bang! atau Berhenti di kiri, Bang! Pelesapan ini lebih sering dikaji dalam bidang pragmatika. Sementara itu, menurut Kridalaksana, elipsis adalah peniadaan kata atau satu lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa.
2. Tata Kalimat Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Tata dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kaidah, aturan, dan susunan. Cara menyusun, sistem (biasanya digunakan dalam kata majemuk). Sedangkan kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru untuk menyatakan kalimat perintah. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang kajian sintaksis karangan siswa kelas VI SD di Provinsi Bali. Buku ini berisikan contoh-contoh kalimat yang sebagian besar diambil dari kalimat (sudah dimodifikasi) yang digunakan siswa dalam mengarang (menulis).
Buku ini dibagi ke dalam delapan bab dan tiap bab disertai dengan rangkuman dan soal-soal. Buku yang mengulas tata kalimat bahasa indonesia SD ini tentu sangat bermanfaat bagi siswa sekolah dasar, khususnya kelas tinggi. Contoh-contoh kalimat dalam buku ini akan membantu para siswa dalam memahami pembelajaran. Disamping itu, guru pengajar siswa SD juga sangat terbantu ketika menemukan kesulitan atau masalah-masalah kalimat dalam proses belajar dan mengajar.
3. Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kalimat
Susunan kalimat bahasa Indonesia menggambarkan kadar kebenaran, ketepatan, ketertiban, dan kerapian pikiran, gagasan, dan rasa kita. Di samping itu, juga tingkat keefektifan dan kebernasan kalimat. Hal itu memudahkan keberterimaan pikiran, gagasan, dan rasa kita bagi orang lain selain mendukung keberhasilan komunikasi. Dalam tulis-menulis, peranan kalimat tersebut sangat menentukan. Oleh sebab itu, betapa penting penguasaan kalimat bahasa Indonesia untuk tulis-menulis, sebagai kesinambungan penguasaan kosakata bahasa Indonesia.
Buku Kalimat ini, yang merupakan kelanjutan buku Kosakata, membantu pembaca menguasai kalimat bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis. Dalam buku ini, pembaca diberi penjelasan, diajak berlatih, dan dipandu untuk memahami dan menata kalimat tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa. Sebelum diajak berlatih menyusun atau menata kalimat, pembaca diajak memahami bagaimana pembentukan kalimat, unsur dan jenis kalimat, dan kalimat efektif. Uraiannya diusahakan praktis, ringkas, dan sederhana. Dengan demikian, diharapkan buku ini dapat meningkatkan keterampilan pembaca dalam menyusun kalimat untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan rasa dalam bentuk tulisan. Buku ini dapat digunakan oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum yang ingin meningkatkan keterampilan berkalimat bahasa Indonesia dalam rangka menata pemikiran yang utuh dan padu.
Kesimpulan
Dengan memahami contoh kalimat konjungsi kausalitas yang sudah Gramin contohkan di atas, diharapkan Grameds dapat menyampaikan hubungan sebab-akibat antar frasa secara lebih baik! Baik itu secara lisan maupun tertulis. Banyak-banyaklah berlatih membuat contoh kalimat konjungsi kausalitas untuk memperdalam kemampuan kamu tentang materi bahasa Indonesia yang satu ini.
Untuk kemudahan dan kenyamanan kamu dalam berbelanja, yuk segera kunjungi toko buku kesayanganmu di Gramedia.com! Sobat Grameds bisa dengan mudah order beberapa buku kesayangan dan dalam hitungan hari, buku tersebut akan tiba dengan selamat tepat di depan rumahmu! Jadi, kamu tidak perlu repot-repot mengunjungi toko buku secara langsung! Tak hanya itu, ada banyak promo juga lho buat kamu yang mau belanja. Yuk, segera kunjungi website Gramedia.com!
Penulis: Ivory Ayeisha Namira
- Argumen
- Autobiografi
- Biografi Bapak Sejarah Indonesia
- Cerpen
- Ciri Biografi
- Contoh Artikel Opini
- Contoh Cerita Liburan Sekolah Seru di Rumah
- Contoh Cerita Pengalaman Pribadi
- Contoh Cerita Novel
- Contoh Kata Teknis
- Contoh Kalimat Interogatif
- Contoh Kalimat Kompleks
- Contoh Pernyataan Persuasif
- Contoh Puisi Rakyat
- Contoh Memo
- Identitas Buku
- Jenis Karya Sastra
- Kata Kerja Material
- Kata Baku dan Tidak Baku
- Kata Penghubung Argumentatif
- Kalimat Konjungsi Kausalitas
- Kalimat Langsung
- Kalimat Persuasif
- Konjungsi Korelatif
- Majas Simile
- Perbedaan Esai dan Kritik
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Prosa
- Resensi Buku Fiksi
- Struktur Teks Editorial
- Syarat Kalimat Efektif
- Tajuk Rencana
- Teks Biografi Pahlawan
- Teks Eksplanasi Bencana Alam
- Teks Eksplanasi Sosial
- Teks Tanggapan
- Teks Editorial
- Tipografi Puisi
- Unsur-Unsur Berita
- Urgensi