Haii, Grameds! Apa kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Grameds, pernah nggak sih kalian bingung membedakan kata baku dan tidak baku? Atau malah kamu sering pakai kedua jenis kata ini tanpa disadari? Jangan khawatir, karena di artikel kali ini kita bakal bahas tuntas tentang kata baku dan tidak baku, lengkap dengan contoh dan pentingnya penggunaan kedua kata tersebut. Siap menambah wawasan bahasa Indonesia kamu? Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
Daftar Isi
Definisi Kata Baku dan Tidak Baku
Grameds, sebelum mempelajari lebih jauh tentang kata baku dan tidak baku, kita pelajari definisinya terlebih dahulu yuk!
Kata Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah disepakati dan ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku digunakan dalam konteks formal dan resmi, seperti dalam dokumen-dokumen pemerintahan, pendidikan, dan juga media massa.
Kata Tidak Baku
Berbeda dengan kata baku, kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah disepakati dan ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan dalam konteks informal. Penggunaannya lebih fleksibel dan dipengaruhi oleh kebiasaan lokal, dialek daerah, atau slang.
Ciri-ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Grameds, kata baku dan tidak baku memiliki ciri-ciri yang jauh berbeda satu sama lain loh. Berikut ciri-ciri kata baku dan tidak baku:
Ciri-ciri Kata Baku
Berikut beberapa ciri-ciri kata baku
1. Sesuai dengan Kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Grameds, ciri-ciri pertama dari kata baku adalah mengikuti aturan ejaan yang telah ditetapkan dalam EYD. Misalnya, penulisan kata yang benar, penggunaan tanda baca yang tepat, dan penempatan huruf kapital yang sesuai.
2. Umumnya Digunakan dalam Dokumen Resmi, Pendidikan, dan Media Massa
Kata baku sering digunakan dalam berbagai dokumen resmi seperti surat, laporan, artikel ilmiah, dan karya tulis lainnya. Dalam dunia pendidikan, kata baku diajarkan dan digunakan sebagai standar. Media massa juga menggunakan kata baku untuk menjaga kredibilitas dan profesionalisme dalam penyampaian informasi.
3. Tidak Dipengaruhi oleh Bahasa Daerah atau Slang
Kata baku tidak terpengaruh oleh dialek atau slang yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Hal ini untuk menjaga konsistensi dan kejelasan dalam komunikasi formal. Kata baku mengikuti standar nasional, tidak terpengaruh oleh variasi regional.
Ciri-ciri Kata Tidak Baku
Berikut beberapa ciri-ciri kata tidak baku:
1. Tidak Sesuai dengan Kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Kata tidak baku tidak mengikuti aturan ejaan yang telah ditetapkan dalam EYD. Penggunaan huruf, tanda baca, dan kapitalisasi mungkin tidak tepat atau berbeda dari yang seharusnya.
2. Sering Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari dan Konteks Informal
Kata tidak baku lebih umum digunakan dalam komunikasi lisan sehari-hari, pesan teks, media sosial, dan situasi informal lainnya. Dalam percakapan sehari-hari, orang cenderung menggunakan kata yang lebih sederhana dan familiar, meskipun tidak sesuai dengan kaidah baku.
3. Dipengaruhi oleh Bahasa Daerah, Slang, atau Kebiasaan Lokal
Kata tidak baku sering kali dipengaruhi oleh dialek atau bahasa daerah, serta istilah slang yang populer di kalangan tertentu. Hal ini membuat kata tidak baku bisa sangat bervariasi tergantung pada daerah dan komunitas yang menggunakannya.
Dengan memahami ciri-ciri kata baku dan tidak baku, kita dapat lebih mudah mengenali dan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang benar. Di sisi lain, kita juga dapat berkomunikasi dengan bahasa tidak baku dalam situasi informal dan santai
Pentingnya Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku
Grameds, setelah kita mengetahui tentang definisi dari kata baku dan tidak baku beserta ciri-cirinya, penting bagi kita untuk memahami penggunaan dari kedua kata tersebut loh! Berikut beberapa hal pentingnya menggunakan kata baku dan tidak baku:
1. Mempermudah Komunikasi dalam Konteks Formal
Dalam situasi formal, seperti dalam dunia akademik, bisnis, pemerintahan, dan media massa, penggunaan kata baku mempermudah pemahaman dan mengurangi risiko salah pengertian. Kata baku memiliki standar yang jelas dan diakui secara luas, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh semua orang.
2. Meningkatkan Profesionalisme
Penggunaan kata baku dalam komunikasi formal seperti surat resmi, laporan, dan dokumen lainnya dapat meningkatkan citra profesionalisme dan kredibilitas seseorang atau organisasi. Menggunakan kata baku menunjukkan bahwa seseorang memiliki penguasaan yang baik terhadap bahasa Indonesia dan peduli terhadap detail.
3. Menghindari Kesalahpahaman
Kata tidak baku bisa menyebabkan kesalahpahaman, terutama jika digunakan dalam konteks formal atau di hadapan audiens yang tidak terbiasa dengan istilah tersebut. Dengan menggunakan kata baku, komunikasi menjadi lebih jelas dan langsung, sehingga menghindari interpretasi yang salah.
4. Menciptakan Keakraban
Dalam percakapan santai atau interaksi di media sosial, penggunaan kata tidak baku dapat menciptakan suasana yang lebih akrab dan rileks. Kata-kata ini membantu membangun hubungan personal dan mempererat ikatan dirimu dengan lawan bicaramu.
5. Memperkaya Kosakata
Kata tidak baku, terutama yang berasal dari bahasa daerah, dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Kata-kata ini sering kali memiliki nuansa makna yang unik dan tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh kata baku.
6. Menghasilkan Karya Sastra yang Ekspresif
Dalam karya sastra, seperti puisi, novel, atau drama, penggunaan kata tidak baku dapat menciptakan efek estetik tertentu, seperti kesan akrab, humoris, atau ironis. Kata-kata ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan karakter atau latar belakang sosial tokoh dalam cerita.
Grameds, dengan memahami dan menggunakan kata baku serta tidak baku dengan tepat adalah keterampilan penting yang mendukung komunikasi efektif dalam berbagai konteks. Dengan menguasai perbedaan antara kata baku dan tidak baku, kita dapat menyesuaikan cara berbicara dan menulis sesuai dengan situasi dan audiens yang dihadapi, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tepat.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Nah Grameds, sekarang Gramin akan berikan beberapa contoh dari kata baku dan tidak baku. Berikut contoh kata baku dan tidak baku yang sering kita jumpai. Disimak baik-baik ya!
Kata Baku Kata Tidak Baku
Abjad Abjat
Aktif Aktip
Al-Qur’an Alquran
Amfibi Ampibi
Analisis Analisa
Apotek Apotik
Asas Azas
Atmosfer Atmosfir
Autentik Otentik
Azan Adzan
Baterai Batre
Cendekiawan Cendikiawan
Cokelat Coklat
Definisi Difinisi
Detail Detil
Diagnosis Diagnosa
Durian Duren
Ekstra Extra
Ekstrem Ekstrim
Elite Elit
Februari Febuari
Filsafat Filsafah
Fisik Phisik
Formal Formil
Foto Poto
Frasa Frase
Frekuensi Frekwensi
Gizi Gisi
Hakikat Hakekat
Hektare Hektar
Hipotesis Hipotesa
Ijazah Ijasah
Imajinasi Imajiner
Izin Ijin
Jenderal Jendral
Jumat Jum’at
Kacamata Kaca mata
Kaidah Kaedah
Kanker Kangker
Kategori Katagori
Kaus Kaos
Khawatir Kuatir
Kiat Ki’at
Kompleks Komplek
Komplet Komplit
Konkret Konkrit
Kongres Konggres
Kontak Kontek
Kuarsa Kwarsa
Kualitas Kwalitas
Kuantitas Kwantitas
Kuitansi Kwitansi
Kurikulum Kurikolum
Lembap Lembab
Manajer Manager
Memeriksa Memereksa
Mengubah Merubah
Metode Metod
Miliar Milyar
Nasihat Nasehat
Negatif Negative
Nomor Nomor
Objek Obyek
Otoriter Otiriter
Paham Faham
Pikir Fikir
Praktik Praktek
Profesor Propesor
Provinsi Propinsi
Rapor Rapot
Realitas Realita
Risiko Resiko
Sanksi Sangsi
Silakan Silahkan
Sistem Sistim
Stres Stress
Subjek Subyek
Suvenir Souvenir
Tobat Taubat
Teladan Tauladan
Terima kasih Terimakasih
Trauma Trawma
Trofi Tropi
Utang Hutang
Valid Valit
Verifikasi Ferifikasi
Visi Fisi
Vitamin Fitamin
Volume Volum
Zaman Jaman
Zat Dzat
Ziarah Jiarah
Zikir Dzikir
Zuhur Dzuhur
Zona Zone
Nah itu dia Grameds beberapa contoh kata baku dan kata tidak baku yang sering ditemukan pada percakapan sehari-hari, jadi jangan salah lagi ya Grameds!
Kesimpulan
Nah, Grameds, itulah tadi penjelasan lengkap tentang kata baku dan tidak baku. Gimana, sudah makin paham kan? Perlu kamu ingat bahwa penggunaan kata baku dan tidak baku harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi ya. Jangan sampai salah pilih kata dan malah bikin komunikasi jadi nggak efektif. Yuk, terus belajar dan asah kemampuan berbahasa Indonesia kita! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Grameds!
Penulis: Hafizh
Rekomendasi Buku Terkait
Pedoman Kata Baku & Tidak Baku: Dilengkapi Ejaan Bahasa Indonesia
Menulis dan membaca merupakan kegiatan dengan beribu manfaat. Kenapa tidak? Sebab menulis dan membaca dapat membantu kita menambah wawasan, menambah kosakata dan diksi, meningkatkan kinerja otak, serta menguatkan empati. Selain itu, banyak juga bidang pekerjaan yang membutuhkan kinerja seorang penulis dan pembaca aktif. Seperti novelis, content writer, proofreading, jurnalis, pembuat artikel, script writer untuk film, editor buku, copywriting, dan masih banyak yang lainnya. Namun, menulis juga tidak sembarangan menulis, tentu ada aturan-aturannya, misalnya adalah pemilihan kata baku dan tidak baku, penempatannya tentu wajib diperhatikan agar para penulis tidak keliru. Kata baku harus digunakan jika kita ingin membuat karya tulis ilmiah, surat resmi, ataupun artikel yang sifatnya resmi. Sedangkan, kata tidak baku adalah kata yang ejaan dan pilihan katanya tidak sesuai dengan KBBI maupun PUEBI yang sudah ditetapkan, seperti bicara/mengirim teks pada teman, atau membuat dialog cerita yang sifatnya santai. Kehadiran buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku ini merupakan solusi tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di dalamnya berisi pedoman penulisan unsur serapan, pedoman umum pembentukan istilah, serta kumpulan kata baku dan tidak baku yang disusun secara alfabetis, serta pedoman umum ejaan bahasa Indonesia edisi terbaru. Harapannya, buku ini memberi manfaat bagi setiap pemakai bahasa Indonesia, baik siswa, guru, perangkat pemerintahan, maupun masyarakat umum sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
EYD V : Panduan Kata Baku & Ejaan yang Disempurnakan Edisi Kelima
Ejaan bahasa Indonesia adalah sistem penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia yang diatur oleh Pemerintah Indonesia. Ejaan bahasa Indonesia mencakup aturan-aturan tentang huruf, tanda baca, penulisan kata, dan pengucapan kata kata. Ejaan bahasa Indonesia berlaku untuk semua jenis tulisan, baik lisan maupun tertulis, yang digunakan di Indonesia. Nah, bagaimana aturan-aturan tersebut? Ejaan bahasa Indonesia mengikuti prinsip-prinsip ejaan yang baku, seperti penggunaan tanda baca yang sesuai, penulisan huruf vokal yang benar, dan penggunaan huruf kapital yang tepat. Ejaan bahasa Indonesia juga mengikuti prinsip-prinsip tata bahasa Indonesia yang baku, seperti penggunaan kata ganti yang tepat, kata sambung yang benar, kata seru yang sesuai, dan masih banyak lagi. Buku ini cocok untuk pelajar di semua jenjang sekolah hingga mereka yang tertarik untuk meningkatkan kefasihan kebahasaan mereka sampai level mahir. Bahasa menunjukkan bangsa. Jika kalimat di atas dianggap sangat tepat. Kita bisa mengetahui seseorang berasal dari negara mana, dari daerah mana, hanya dengan mendengar bahasa yang dituturkannya. Selain itu, kita juga bisa menebak karakter dan sifat seseorang dari cara berbicaranya, apakah bahasanya baik atau tidak.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux Index
Buku yang berjudul Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux Index ini merupakan kamus yang ditulis oleh Drs. Suharso & Dra. Ana Retnoningsih. Kamus ini diterbitkan oleh penerbit Widya Karya pada November tahun 2018. Kosakata bahasa Indonesia itu jumlahnya mencapai ratusan ribu banyaknya. Secara umum, hanya sedikit sekali dari kebanyakan masyarakat yang dapat menguasai kosakata bahasa Indonesia. Untuk kepentingan kebahasaan atau ilmu-ilmu lainnya, maka sangat diperlukan adanya sebuah kamus yang memuat kata-kata secara lengkap, sehingga dapat membantu kesulitan kita dalam memahami kata-kata dalam bahasa Indonesia. Buku ini berisi penjelasan yang cukup singkat, padat, namun sangat jelas dan mudah dipahami. Disusun secara alfabetis atau sesuai abjad, sehingga pembaca dapat dengan mudah mencari kata atau istilah tertentu. Di dalamnya terdapat petunjuk pemakaian kamus sehingga dapat memudahkan pembaca memahami isi kamus dengan baik.
- Argumen
- Autobiografi
- Biografi Bapak Sejarah Indonesia
- Cerpen
- Ciri Biografi
- Contoh Artikel Opini
- Contoh Cerita Liburan Sekolah Seru di Rumah
- Contoh Cerita Pengalaman Pribadi
- Contoh Cerita Novel
- Contoh Kata Teknis
- Contoh Kalimat Interogatif
- Contoh Kalimat Kompleks
- Contoh Pernyataan Persuasif
- Contoh Puisi Rakyat
- Contoh Memo
- Identitas Buku
- Jenis Karya Sastra
- Kata Kerja Material
- Kata Baku dan Tidak Baku
- Kata Penghubung Argumentatif
- Kalimat Konjungsi Kausalitas
- Kalimat Langsung
- Kalimat Persuasif
- Konjungsi Korelatif
- Majas Simile
- Perbedaan Esai dan Kritik
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Prosa
- Resensi Buku Fiksi
- Struktur Teks Editorial
- Syarat Kalimat Efektif
- Tajuk Rencana
- Teks Biografi Pahlawan
- Teks Eksplanasi Bencana Alam
- Teks Eksplanasi Sosial
- Teks Tanggapan
- Teks Editorial
- Tipografi Puisi
- Unsur-Unsur Berita
- Urgensi