Pendidikan

15 Cara Menjadi Siswa Eligible yang Berprestasi di Sekolah

Written by Laila

Apakah Grameds seorang siswa yang berprestasi di sekolah, berwawasan luas, dan memiliki banyak potensi? Jika iya, kamu tentunya layak untuk disebut siswa eligible. Siswa eligible memiliki privilege yang dapat memuluskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi hingga memasuki dunia karier dengan mudah. Tertarik menjadi siswa eligible? Dan seperti apa siswa yang menjadi idaman semua orang? Mari kita simak penjelasan di bawah ini.

 

Daftar Isi

Cara Menjadi Siswa Eligible di Sekolah

Berikut adalah cara untuk menjadi siswa yang berprestasi, dan memiliki potensi tinggi di sekolah. Yuk, kita catat:

1. Tetapkan Tujuan Jelas

Ketahui apa yang ingin kamu capai, baik dalam akademik, non-akademik, maupun kehidupan sehari-hari. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, Grameds bisa membuat check list dan membuat misi harian, apakah Grameds sudah menyelesaikan target harianmu.

2. Manajemen Waktu yang Baik

Atur jadwal harian untuk belajar, beristirahat, dan melakukan hobi. Menggunakan waktu dengan bijak membantu kamu menjadi lebih produktif dan terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat.

3. Belajar dengan Konsisten

Jangan hanya belajar saat mendekati ujian. Pelajari materi sedikit demi sedikit setiap hari agar tidak kewalahan di kemudian hari. Grameds tidak perlu memforsir waktu belajar, cukup belajar selama 1 jam setiap hari, dan sisanya dipakai untuk mengistirahatkan badan. Cara ini jauh lebih efektif, daripada Grameds belajar semalam suntuk saat ujian tiba.

4. Aktif di Kelas

Grameds bisa ikut berpartisipasi dalam diskusi, bertanya jika ada yang tidak dipahami, dan tunjukkan antusiasme terhadap pelajaran. Grameds bisa mempelajari materi di rumah, dan catat pertanyaan yang ingin disampaikan, dengan begitu kamu bisa memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi dengan guru atau teman.

5. Jaga Nilai Akademik

Fokus untuk mendapatkan nilai yang baik dengan belajar secara efisien dan memahami konsep, bukan hanya sekadar menghafal.

6. Terlibat dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Bergabunglah dengan organisasi, klub, atau tim olahraga di sekolah. Ini menunjukkan bahwa kamu memiliki keseimbangan antara akademik dan aktivitas lainnya. Mengikuti eksul juga bisa menjadi sarana rekreasi, membangun relasi yang baik dengan teman serta meregulasi emosi menjadi lebih positif.

7. Bangun Kebiasaan Membaca

Membaca buku, artikel, atau jurnal yang relevan membantu memperluas wawasan dan kemampuan berpikir kritis. Membaca juga bisa memperkaya literasi dan menjadi sarana rekreasi jika sedang suntuk.

8. Kelola Stres dengan Baik

Saat sedang penat dengan tugas atau konflik di sekolah,  Grameds bisa berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan teman untuk menjaga kesehatan mental di tengah tekanan belajar. Grameds juga bisa berbicara dengan orang tua atau guru di sekolah. Ingat, kesehatan mental juga penting, alangkah baiknya untuk dibicarakan agar jiwa menjadi lebih tenang.

9. Bangun Hubungan Baik dengan Guru

Jadilah siswa yang sopan, hormat, dan berinisiatif. Guru akan lebih mudah mengenal Grameds dan mungkin merekomendasikan kamu disaat ada peluang seperti lomba atau undangan pelatihan.

10. Bergaul dengan Teman yang Mendukung

Pilih teman yang punya tujuan dan semangat belajar yang setara. Meskipun tidak boleh membedakan teman, namun dalam upaya meningkatkan prestasi, kamu perlu lingkungan yang sefrekuensi. Upayakan Grameds memilih teman dengan hobi, minat, tujuan dan gaya belajar yang sama untuk memuluskan jalanmu menjadi siswa eligible.

11. Gunakan Teknologi dengan Bijak

Manfaatkan internet dan gawai untuk mencari bahan belajar, bukan sekadar untuk hiburan atau bermain media sosial. Grameds boleh mencari hiburan melalui media sosial dan bermain game, namun batasi penggunaannya agar kamu bisa tetap produktif.

12. Kembangkan Kemampuan Public Speaking

Grameds perlu mengasah komunikasi agar mampu berbicara dengan percaya diri di depan umum. Hal ini akan menjadi nilai tambah yang membuat kamu menonjol diantara siswa lainnya.

13. Bersikap Disiplin

Grameds harus senantiasa menepati jadwal, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menghindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas sekolah. Semakin cepat dikerjakan, maka kamu memiliki waktu untuk meninjau ulang, apakah ada yang perlu diperbaiki. Selain itu, sikap disiplin dan tidak menunda pekerjaan bisa mengurangi tingkat stres dan menjadi lebih produktif karena masih banyak waktu tersisa untuk mengerjakan hal lainnya.

14. Asah Kreativitas

Grameds bisa ikut serta dalam kompetisi atau proyek seni, inovasi, atau ide-ide kreatif di sekolah atau luar sekolah. Kreativitas juga bisa meningkatkan kemahiran dan wawasan, serta jika kamu berprestasi dan memiliki sertifikat yang diakui, kamu bisa menjadikan itu sebagai portfolio yang bisa menunjang saat masuk ke pendidikan yang lebih tinggi.

15. Selalu Terbuka untuk Belajar Hal Baru

Jangan takut keluar dari zona nyaman. Pelajari keterampilan baru, seperti bahasa asing, coding, atau desain grafis, yang akan bermanfaat di masa depan. Tidak ada ilmu yang tak berguna, jika Grameds memiliki kesempatan untuk mempelajari ilmu baru, kamu raih peluang tersebut sebagai bekal di kemudian hari.

 

Manfaat Menjadi Siswa Eligible

Menjadi siswa yang eligible memberikan banyak manfaat yang dapat mendukung kesuksesan akademik dan pengembangan diri. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

1. Peluang Beasiswa Lebih Besar

Siswa yang berprestasi dan aktif memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah, sekolah, maupun lembaga lainnya. Tak heran jika siswa berprestasi selalu mendapat undangan jalur khusus untuk masuk perguruan tinggi favorit.

2. Akses ke Program Khusus

Banyak program seperti pertukaran pelajar, pelatihan, atau kompetisi yang membutuhkan siswa dengan kriteria tertentu, sehingga siswa eligible lebih mudah diterima.

3. Mendapatkan Pengakuan

Status sebagai siswa yang eligible sering kali membawa penghargaan, baik dari sekolah, teman, maupun keluarga, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.

4. Memiliki Rekam Jejak yang Baik

Catatan prestasi dan keaktifan menjadi nilai tambah yang sangat bermanfaat untuk melamar pekerjaan atau masuk ke universitas favorit.

5. Kemampuan Akademik dan Non-Akademik yang Terasah

Proses menjadi siswa eligible membuat Grameds lebih terampil dalam mengelola waktu, memecahkan masalah, dan bekerja sama, yang berguna di kehidupan sehari-hari.

6. Jaringan Sosial yang Lebih Luas

Terlibat dalam berbagai kegiatan memungkinkan Grameds bertemu dengan banyak orang dari latar belakang berbeda, sehingga dapat membuka peluang di masa depan.

7. Menjadi Inspirasi bagi Orang Lain

Siswa eligible sering kali menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya, adik kelas, atau bahkan komunitas. Namun, patut diingat agar tetap rendah hati dan senantiasa membagikan ilmu agar bisa berguna bagi orang lain.

8. Meningkatkan Peluang Karier di Masa Depan

Prestasi yang dicapai selama menjadi siswa eligible menunjukkan kualitas individu yang dapat menarik perhatian universitas atau perusahaan ternama. Biasanya siswa eligible mendapat kesempatan untuk mengikuti program management trainee dan berkesempatan berkarier di perusahaan favorit.

9. Mendapatkan Dukungan Lebih dari Guru dan Sekolah

Guru dan pihak sekolah cenderung memberikan perhatian dan dukungan ekstra kepada siswa yang berpotensi tinggi. Siswa yang memiliki prestasi juga bisa mengangkat prestige sekolah untuk menaikkan akreditasi.

10. Kebanggaan Pribadi dan Keluarga

Menjadi siswa yang eligible adalah pencapaian yang memberikan rasa bangga bagi diri sendiri dan keluarga.

KOMPETEN KSN (Kompetisi Sains Nasional): Matematika untuk SMA/MA

 

Tantangan Siswa Eligible

Sumber foto: pexels.com

Menjadi siswa eligible dengan segunung prestasi tak selalu menyenangkan, adakalanya tekanan dari internal atau eksternal menjadi tantangan. Berikut adalah tantangan yang kerap dihadapi:

1. Tekanan untuk Mempertahankan Prestasi

Siswa eligible sering merasa harus terus mempertahankan prestasi mereka, baik dari segi nilai akademik maupun keaktifan. Tekanan ini bisa menyebabkan stres dan kecemasan, terutama jika ekspektasi dari orang lain terlalu tinggi.

2. Manajemen Waktu yang Sulit

Dengan banyaknya tanggung jawab, seperti belajar, ekstrakurikuler, dan kegiatan tambahan, siswa sering kesulitan mengatur waktu mereka secara efektif. Akibatnya, mereka bisa merasa kewalahan.

3. Kurangnya Waktu untuk Istirahat atau Bersosialisasi

Jadwal yang padat sering membuat siswa eligible tidak memiliki cukup waktu untuk beristirahat atau bersosialisasi dengan teman dan keluarga, yang dapat memengaruhi keseimbangan hidup mereka.

4. Rasa Takut Gagal

Ketakutan bahwa mereka tidak akan memenuhi harapan atau kehilangan status sebagai siswa eligible dapat menjadi beban emosional yang berat. Rasa takut gagal menjadi momok yang dihindari oleh siswa berprestasi. Saat mereka mendapat nilai tidak sesuai harapan, mereka cenderung mudah kecewa, dan hal ini bisa memicu reaksi yang dianggap “lebay” oleh teman-temannya.

5. Kecemburuan atau Tekanan Sosial

Siswa eligible kadang menghadapi kecemburuan atau komentar negatif dari teman-teman mereka, yang dapat membuat mereka merasa terisolasi atau tidak nyaman. Selain itu, siswa eligible bisa saja dimanfaatkan untuk mendongkrak nilai teman-temannya, atau rasa minder karena kesulitan berteman dengan anak yg memiliki peringkat lebih rendah.

6. Beban Akademik yang Tinggi

Untuk mempertahankan status, siswa harus terus mencapai nilai tinggi, yang berarti mereka harus belajar lebih keras dibandingkan siswa lainnya. Hal ini bisa memicu kelelahan, terutama jika materi pelajaran semakin sulit.

7. Ekspektasi dari Keluarga dan Guru

Keluarga dan guru biasanya memiliki harapan besar terhadap siswa eligible, yang bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.

8. Kurangnya Dukungan Emosional

Meskipun siswa eligible sering dianggap mampu, mereka juga membutuhkan dukungan emosional. Sayangnya, kebutuhan ini kadang-kadang diabaikan karena orang lain berfokus pada prestasi mereka.

9. Tantangan Mengikuti Banyak Kegiatan

Siswa sering terlibat dalam berbagai kegiatan untuk memperkuat profil mereka, tetapi hal ini dapat membuat mereka kehilangan fokus atau merasa kelelahan.

10. Kesulitan Menjaga Keseimbangan Hidup

Menjadi eligible memerlukan keseimbangan antara akademik, aktivitas non-akademik, dan kehidupan pribadi, yang tidak selalu mudah dicapai.

11. Kompetisi yang Ketat

Persaingan dengan siswa lain yang juga berprestasi dapat menjadi tantangan mental, terutama jika siswa merasa kurang percaya diri.

12. Kurangnya Waktu untuk Hobi

Siswa eligible sering harus mengorbankan hobi mereka untuk fokus pada tugas dan kegiatan yang mendukung prestasi.

13. Rentan terhadap Burnout

Terlalu banyak tekanan dan jadwal padat bisa menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga siswa kehilangan semangat.

14. Perasaan Tidak Cukup Baik

Meski berprestasi, siswa eligible kadang merasa bahwa usaha mereka tidak cukup, terutama jika mereka membandingkan diri dengan orang lain. Perasaan ini membuat mereka tidak tenang dan kerap membuat depresi.

15. Sulit Menikmati Proses Belajar

Fokus untuk mencapai hasil yang sempurna kadang membuat siswa kehilangan kenikmatan belajar itu sendiri, yang sebenarnya adalah esensi pendidikan.

Kompeten KSN Matematika SMP/MTs

 

Peran Orangtua untuk Menghadapi Siswa Eligible

Sumber foto: pexels.com

Orang tua memiliki peran penting dalam mendukung siswa eligible agar dapat menghadapi tantangan mereka dengan baik. Berikut adalah beberapa peran orang tua yang bisa dilakukan:

1. Memberikan Dukungan Emosional

Orang tua perlu menjadi tempat yang aman bagi anak untuk berbagi perasaan, baik itu kebahagiaan, stres, atau kekecewaan. Dukungan emosional membantu anak merasa dihargai dan diperhatikan, sehingga mereka lebih percaya diri menghadapi tekanan.

2. Mendorong Tanpa Memberi Tekanan Berlebihan

Dorongan agar anak berprestasi memang penting, tetapi orang tua juga harus memastikan bahwa ekspektasi mereka tidak menjadi beban anak. Sebaiknya, fokus pada proses belajar anak, bukan hanya hasil akhir.

3. Membantu Mengelola Waktu

Orang tua dapat membantu anak membuat jadwal yang seimbang antara belajar, istirahat, dan waktu untuk bersosialisasi. Dengan manajemen waktu yang baik, anak bisa menghindari kelelahan dan stres.

4. Menjadi Role Model

Orang tua dapat memberikan contoh positif dalam hal disiplin, kerja keras, dan cara menghadapi tantangan. Sikap ini akan menginspirasi anak untuk menghadapi tanggung jawabnya dengan lebih baik.

5. Menjaga Keseimbangan Kehidupan Anak

Orang tua perlu memastikan bahwa anak tidak terlalu terbebani dengan aktivitas akademik atau ekstrakurikuler. Libatkan mereka dalam kegiatan yang menyenangkan atau hobi untuk membantu menjaga keseimbangan hidup.

6. Memberikan Apresiasi

Menghargai usaha dan pencapaian anak, sekecil apa pun, dapat meningkatkan motivasi mereka. Apresiasi tidak harus selalu dalam bentuk materi, tetapi juga bisa berupa pujian atau dukungan verbal.

7. Mengajarkan Pentingnya Istirahat dan Relaksasi

Orang tua dapat mendorong anak untuk mengambil waktu istirahat yang cukup dan melakukan aktivitas santai, seperti olahraga, bermain, atau sekadar bersantai bersama keluarga.

8. Menjadi Pendengar yang Baik

Dengarkan cerita anak tanpa menghakimi, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbagi apa pun, termasuk kesulitan yang dihadapi.

9. Membantu Anak Menghadapi Kegagalan

Orang tua perlu mengajarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Berikan dukungan agar anak tidak terlalu larut dalam rasa kecewa dan tetap termotivasi untuk mencoba lagi.

10. Memberikan Fasilitas yang Memadai

Sediakan fasilitas yang mendukung anak, seperti buku, perangkat belajar, atau akses ke teknologi. Namun, pastikan fasilitas ini tidak membuat anak tergantung atau lupa pada esensi usaha mereka. Sejatinya teknologi adalah media pendukung yang membantu mereka belajar lebih mudah.

11. Menjaga Komunikasi dengan Guru

Berkolaborasi dengan guru untuk memahami perkembangan anak di sekolah dan mencari solusi bersama jika ada kendala terkait proses belajar anak.

12. Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif

Orang tua dapat menciptakan suasana rumah yang mendukung belajar, seperti menyediakan ruang belajar yang nyaman dan bebas gangguan.

13. Tidak Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Hindari membandingkan anak dengan teman atau saudara, karena hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri mereka. Fokuslah pada keunikan dan potensi anak sendiri.

14. Mendorong Keterbukaan pada Kesempatan Baru

Orang tua bisa mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru yang dapat membantu pengembangan diri mereka, seperti mengikuti kompetisi atau pelatihan yang sifatnya membangun.

15. Menanamkan Nilai-Nilai Kehidupan

Selain berprestasi, orang tua juga perlu menanamkan nilai seperti kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan empati agar anak tidak hanya menjadi siswa yang eligible, tetapi juga individu yang bermoral dan berkarakter.

Kompeten Ulangan Harian SD/MI Kelas 5

Grameds, itulah cara untuk menjadi siswa eligible yang memiliki segudang potensi. Namun, upaya untuk menjadi siswa eligible tidak selalu mudah, banyak tekanan dan kemungkinan negatif yang bisa mengurangi kebebasan masa muda karena frekuensi belajar yang terus menerus.

Diperlukan dukungan dari orang tua dan pihak sekolah agar siswa eligible memiliki kehidupan yang seimbang, namun ilmu yang dimiliki bisa dibagi dengan teman-teman lainnya agar tidak terjadi kesenjangan, adanya penerimaan serta terjalin hubungan yang harmonis. Grameds bisa menambah wawasan agar bisa menjadi siswa eligible melalui buku pendidikan dan pengetahuan terbaik melalui Gramedia.com.

About the author

Laila