Mobilitas sosial adalah salah satu konsep yang penting dalam memahami dinamika masyarakat. Secara sederhana, mobilitas sosial merujuk pada pergerakan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya dalam hierarki masyarakat. Pergerakan ini bisa terjadi secara vertikal, naik atau turun, atau horizontal, berpindah dalam kelompok sosial yang setara. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh mobilitas sosial yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari, berbagai jenisnya, serta faktor-faktor yang mendorong pergerakan sosial ini. Jadi, kalau kamu penasaran tentang bagaimana mobilitas sosial mempengaruhi kehidupan kita, simak terus artikel ini!
Daftar Isi
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah suatu fenomena yang menggambarkan pergerakan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lain dalam struktur masyarakat. Posisi sosial tersebut bisa terkait dengan berbagai faktor, seperti pekerjaan, pendapatan, pendidikan, atau status sosial. Mobilitas sosial bisa terjadi dalam dua bentuk utama: vertikal dan horizontal. Vertikal mengacu pada pergerakan naik atau turun dalam hierarki sosial, misalnya seseorang yang mulai bekerja sebagai buruh dan kemudian naik menjadi manajer. Sedangkan horizontal mengacu pada pergerakan yang terjadi di dalam kelompok sosial yang setara, seperti pindah pekerjaan yang setara dalam hal status.
Mobilitas sosial sering dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, ekonomi, perubahan sosial, dan kebijakan publik. Misalnya, seseorang yang mendapatkan pendidikan tinggi cenderung memiliki peluang lebih besar untuk naik dalam status sosialnya. Begitu juga dengan perkembangan teknologi dan perubahan ekonomi yang dapat menciptakan peluang baru bagi mobilitas sosial. Dengan demikian, mobilitas sosial bukan hanya tentang perubahan status secara individu, tetapi juga merupakan gambaran bagaimana masyarakat dapat berubah dan berkembang.
Buku PR Sosiologi untuk SMA/MA Kelas 12 ini memuat empat bab. Bab 1 membahas Perubahan Sosial. Bab 2 membahas Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Digital. Bab 3 membahas Masalah Sosial Akibat Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Digital. Bab 4 membahas Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal. Materi dalam buku ini disusun sesuai dengan capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Penyajian materi menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (active learning) dan berbasis projek (project based learning). Materi disajikan dengan visualitas menarik yang dilengkapi infografik, media interaktif, skema/bagan, dan lini masa.
Buku ini dilengkapi dengan banyak fitur untuk mendukungmu dalam mencapai kompetensi dan mengembangkan Keterampilan Abad 21. Buku ini juga dilengkapi video pembelajaran dan kegiatan interaktif. Sebagai media belajar, buku ini mendukung pembelajaran hybrid karena aplikatif dengan teknologi internet.
Jenis Mobilitas Sosial
Ada beberapa jenis mobilitas sosial yang perlu kamu ketahui. Setiap jenis memiliki karakteristik dan perbedaan dalam cara seseorang atau kelompok berpindah dari satu status sosial ke status sosial lainnya. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis mobilitas sosial:
1. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas vertikal merupakan perpindahan status sosial yang bisa naik atau turun dalam struktur sosial masyarakat. Coba bayangkan kamu berada di tengah garis vertikal; kamu punya kesempatan untuk naik ke atas atau turun ke bawah. Begitu juga dengan mobilitas vertikal. Ada dua jenis dalam mobilitas vertikal, yaitu:
- Mobilitas Vertikal ke Atas
Terjadi ketika seseorang atau kelompok naik ke status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya. Contohnya, seseorang yang awalnya bekerja sebagai karyawan biasa dan kemudian dipromosikan menjadi manajer.
- Mobilitas Vertikal ke Bawah
Terjadi ketika seseorang atau kelompok mengalami penurunan status sosial. Misalnya, seseorang yang sebelumnya memiliki pekerjaan dengan penghasilan tinggi, tetapi kemudian kehilangan pekerjaan dan berakhir dengan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih rendah.
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Berbeda dengan mobilitas vertikal, mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial di antara posisi yang setara atau sederajat. Bayangkan kamu bergerak di sepanjang garis horizontal; meskipun kamu berpindah ke kiri atau kanan, posisi kamu tetap sejajar dengan sebelumnya. Contohnya, seorang dokter yang pindah bekerja dari rumah sakit di Bandung ke rumah sakit di Jakarta. Meskipun tempat kerjanya berganti, status sosial dan jabatan dokter tersebut tidak berubah, sehingga ia mengalami mobilitas horizontal.
3. Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi melibatkan perpindahan status sosial antar generasi dalam suatu keluarga. Misalnya, jika kakek atau nenekmu hanya memiliki pendidikan sampai SMA, sedangkan orang tuamu bisa melanjutkan pendidikan hingga tingkat sarjana, maka terjadi perubahan status sosial antar generasi dalam keluarga tersebut. Mobilitas ini bisa naik atau turun, bergantung pada kedudukan sosial masing-masing generasi dalam masyarakat.
4. Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang dalam satu generasi yang sama. Contohnya, jika seorang individu memulai karirnya sebagai seorang pekerja lepas dan kemudian berhasil mendirikan perusahaan besar, ia mengalami mobilitas sosial intragenerasi dengan naik status sosialnya dalam satu generasi yang sama.
Dengan memahami berbagai jenis mobilitas sosial ini, kita bisa lebih paham bagaimana posisi sosial kita bisa berubah seiring waktu, baik dalam satu generasi atau antar generasi.
Buku Interaktif Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII ini memuat empat bab. Bab 1 membahas Perubahan Sosial. Bab 2 membahas Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Digital. Bab 3 membahas Masalah Sosial Akibat Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Digital. Bab 4 membahas Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal. Materi dalam buku ini disusun sesuai dengan capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Penyajian materi menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (active learning) dan berbasis projek (project based learning). Materi disajikan dengan visualitas menarik yang dilengkapi infografik, media interaktif, skema/bagan, dan lini masa.
Buku ini dilengkapi dengan banyak fitur untuk mendukungmu dalam mencapai kompetensi dan mengembangkan Keterampilan Abad 21. Buku ini juga dilengkapi pendalaman materi, video pembelajaran, dan kegiatan interaktif. Sebagai media belajar, buku ini mendukung pembelajaran hybrid karena aplikatif dengan teknologi internet.
Contoh Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan konteks, baik itu dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat. Berikut ini beberapa contoh mobilitas sosial yang bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari:
1. Contoh Mobilitas Sosial Vertikal
Naik
Seorang pekerja yang memulai karirnya sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan, namun karena kerja keras dan dedikasinya, ia mendapatkan promosi dan naik jabatan menjadi manajer. Ini adalah contoh mobilitas sosial vertikal ke atas, di mana status sosial seseorang meningkat.
Turun
Seorang pengusaha yang pernah menjalankan usaha yang sukses, namun karena krisis ekonomi, usahanya bangkrut. Akibatnya, ia kehilangan aset dan penghasilannya, serta berpindah ke pekerjaan yang lebih sederhana, misalnya bekerja sebagai karyawan. Ini adalah contoh mobilitas sosial vertikal ke bawah, di mana status sosial seseorang menurun.
2. Contoh Mobilitas Sosial Horizontal
Seorang guru yang pindah dari sekolah di satu kota ke sekolah di kota lain dengan kondisi yang hampir serupa. Meskipun ia berpindah tempat kerja, status sosial dan kedudukannya sebagai guru tetap sama, hanya saja tempat kerjanya berbeda. Ini adalah contoh mobilitas horizontal, di mana perubahan posisi tidak diikuti oleh perubahan status sosial.
3. Contoh Mobilitas Sosial Antargenerasi
Misalnya, kakek atau nenek kamu hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah, sedangkan orang tuamu mampu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat universitas, dan kamu bahkan melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana. Dalam hal ini, terjadi mobilitas sosial antargenerasi yang menunjukkan peningkatan status sosial dalam keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Contoh Mobilitas Sosial Intragenerasi
Seorang individu yang memulai karirnya sebagai seorang pekerja lepas dengan penghasilan yang tidak menentu, namun setelah beberapa tahun, ia berhasil membuka usaha sendiri dan menjadi pengusaha sukses. Dengan peningkatan posisi sosialnya yang signifikan dalam jangka waktu yang lebih pendek, ini merupakan contoh mobilitas sosial intragenerasi, di mana perubahan status sosial terjadi dalam satu generasi yang sama.
Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana mobilitas sosial bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan cara. Perubahan dalam status sosial, baik itu naik, turun, ataupun tetap, bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti pendidikan, pekerjaan, atau kondisi sosial-ekonomi.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial tidak terjadi begitu saja, ada berbagai faktor yang dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk mengalami perubahan dalam status sosial mereka. Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong mobilitas sosial:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu faktor utama yang mendorong mobilitas sosial. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang, semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan status sosial yang lebih tinggi. Misalnya, seseorang yang awalnya hanya tamat sekolah dasar dapat meningkatkan status sosialnya dengan melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik.
2. Ekonomi
Kondisi ekonomi, baik di tingkat individu maupun masyarakat, memiliki pengaruh besar terhadap mobilitas sosial. Individu yang hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk, misalnya di keluarga dengan penghasilan rendah, mungkin menghadapi kesulitan untuk naik ke status sosial yang lebih tinggi. Namun, melalui peningkatan ekonomi, misalnya dengan membuka usaha atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, seseorang dapat mengalami mobilitas sosial vertikal ke atas.
3. Teknologi dan Inovasi
Kemajuan teknologi dan inovasi dapat menjadi pendorong mobilitas sosial. Pekerjaan baru yang muncul karena perkembangan teknologi memberikan kesempatan bagi individu untuk mendapatkan pekerjaan dengan status sosial yang lebih tinggi. Contohnya, dengan adanya perkembangan digital, banyak orang yang sebelumnya bekerja di sektor tradisional kini beralih ke pekerjaan di bidang teknologi informasi atau digital marketing yang memiliki prospek lebih baik.
4. Mobilitas Geografis
Perpindahan tempat tinggal atau tempat kerja bisa mendorong mobilitas sosial. Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah dengan sedikit peluang pekerjaan mungkin memutuskan untuk pindah ke kota besar di mana ada lebih banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan status sosial yang lebih tinggi. Perpindahan ke kota besar atau negara lain sering kali membuka peluang baru dalam hal karir dan kehidupan sosial.
5. Perubahan Struktur Sosial
Perubahan dalam struktur sosial, seperti perubahan sistem politik atau kebijakan pemerintahan, juga dapat mendorong mobilitas sosial. Misalnya, di beberapa negara, adanya kebijakan afirmatif untuk meningkatkan partisipasi kelompok tertentu dalam pendidikan atau pekerjaan dapat membantu meningkatkan peluang mobilitas sosial bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan.
6. Jaringan Sosial
Jaringan sosial atau hubungan yang dimiliki seseorang juga berperan penting dalam mobilitas sosial. Memiliki koneksi dengan orang-orang yang berstatus sosial lebih tinggi dapat membuka pintu kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan atau peluang lainnya yang dapat meningkatkan status sosial. Dalam beberapa kasus, jaringan sosial yang luas dan kuat dapat mempercepat perpindahan status sosial seseorang.
7. Faktor Budaya
Faktor budaya juga turut memengaruhi mobilitas sosial. Masyarakat yang lebih terbuka dan menerima perubahan, seperti memberikan kesempatan kepada individu dari latar belakang yang berbeda untuk maju, dapat menciptakan peluang mobilitas sosial yang lebih besar. Selain itu, masyarakat yang menghargai prestasi individu, terlepas dari status sosial atau latar belakang mereka, juga mendukung terjadinya mobilitas sosial.
Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial bukanlah hal yang statis, melainkan dipengaruhi oleh berbagai elemen dalam kehidupan individu dan masyarakat. Dengan adanya faktor pendorong ini, seseorang memiliki peluang untuk meningkatkan status sosial mereka, baik secara vertikal maupun horizontal.
Buku Sosiologi untuk Siswa SMA-MA Kelas 12 ini disusun dengan menggunakan Kurikulum Merdeka yang tentunya mengusung semangat merdeka belajar. Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Hasil Uji Publik tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi siswa dan guru.
Belajar sosiologi menjad penting karna akan mengingatkan kesadaran identitas diri dan kesadaran siswa social sebagai orang dewasa dan warga Negara yang bertanggung jawab. Demikian pula dengan belajar sosiologi diharapkan akan tumbuh ke pekaan dan kepedulian siswa terhadap masalah-masalah social yang berada disekitarnya. Bahkan lebih dari itu belajar sosiologi juga akan meningkatkan kemampuan siswa dalam hak keterampilan social memecahkan masalah-masalah social dan menrancang aktivitas pemberdayaan social.
Buku Sosiologi untuk Siswa SMA-MA Kelas 12 ini mengarahkan siswa tidak hanya pada dimensi pengetahuannya saja, tetapi juga pada dimensi keterampilan berpikir melalui pendekatan pembelajaran keterampilan proses yang berpusat pada siswa. Aktivitas-aktivitas yang disajikan di dalam buku ini berbasis pembelajaran inkuiri dan menunjang terbentuknya Profil Pelajar Pancasila.
Penyajian materi dalam buku ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan memiliki keterampilan penting sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan di dunia.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, mobilitas sosial adalah proses yang penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan memahami berbagai jenis mobilitas sosial, seperti vertikal, horizontal, antargenerasi, dan intragenerasi, kita bisa lebih menghargai perjalanan yang dilalui seseorang atau kelompok dalam perubahan status sosial mereka. Faktor-faktor seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan jaringan sosial bisa menjadi pendorong yang signifikan bagi siapa saja yang ingin meraih kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, kita semua punya peluang untuk mengalami mobilitas sosial, asalkan terus berusaha dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Penulis: Yasmin
- 10 Contoh Peraturan Tidak Tertulis
- Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Sosial
- Contoh Globalisasi di Bidang Budaya
- Contoh Mobilitas Intragenerasi
- Globalisasi: Dampak Positif di Bidang Politik
- Konsep Hak Asasi
- Mobilitas Sosial
- Norma Sosial
- Tanggung Jawab di Rumah yang Harus Dilakukan oleh Anggota Keluarga