Sejarah

Peninggalan Hindu-Budha: Sejarah, Jenis, dan Fungsinya!

Written by Laila

Peninggalan Hindu-Budha merupakan salah satu bagian penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia yang masih bisa kita temui hingga sekarang. Dari candi-candi megah hingga prasasti-prasasti bersejarah, semua itu memberikan gambaran tentang betapa kuatnya pengaruh kedua agama ini dalam membentuk peradaban Nusantara pada masa lalu. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah, jenis, dan fungsi dari peninggalan Hindu-Budha yang masih ada hingga saat ini. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang ada di tanah air kita.

 

Sejarah Peninggalan Hindu-Budha

Peninggalan Hindu-Budha di Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang, yang dimulai sekitar abad ke-4 hingga abad ke-15 Masehi. Kedua agama ini pertama kali masuk ke Indonesia melalui perdagangan dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan besar di India. Pada masa itu, Indonesia merupakan jalur perdagangan penting yang menghubungkan India, Cina, dan negara-negara Asia lainnya. Melalui jalur ini, para pedagang, pendeta, dan bahkan raja-raja India membawa ajaran Hindu dan Buddha ke Nusantara, yang kemudian berkembang pesat dan memberi dampak besar terhadap kebudayaan lokal.

Agama Hindu dan Budha mulai berkembang di Indonesia dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar yang menganut kedua agama ini, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan Majapahit. Kerajaan-kerajaan ini tidak hanya dikenal karena kekuatan militernya, tetapi juga karena kemajuan di bidang seni, arsitektur, dan kebudayaan yang berpengaruh lama setelah keruntuhannya.

Peninggalan-peninggalan Hindu-Budha yang ada saat ini, seperti candi, prasasti, dan arca, menjadi saksi bisu dari kemegahan masa lalu. Candi Borobudur, yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia, dan Candi Prambanan, yang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, adalah contoh nyata dari pengaruh kedua agama ini. Selain itu, prasasti-prasasti yang ditemukan di berbagai daerah juga memberikan banyak informasi tentang perkembangan agama dan budaya Hindu-Budha di Indonesia.

Peninggalan-peninggalan ini tidak hanya menunjukkan pengaruh agama Hindu-Budha dalam arsitektur dan seni rupa, tetapi juga memperlihatkan sistem kepercayaan, politik, dan sosial pada masa itu. Candi-candi yang dibangun pada masa Hindu-Budha juga berfungsi sebagai tempat ibadah, serta simbol kekuatan kerajaan yang memerintah saat itu. Melalui peninggalan ini, kita bisa melihat betapa besar pengaruh Hindu-Budha dalam membentuk identitas budaya Indonesia, yang masih terasa hingga saat ini.

 

Jenis-Jenis Peninggalan Hindu-Budha

Peninggalan Hindu-Budha di Indonesia sangat beragam, mencakup berbagai bentuk yang mencerminkan kejayaan dan pengaruh kedua agama tersebut. Jenis-jenis peninggalan ini dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat pada masa itu, baik dalam bentuk bangunan, seni, maupun tulisan. Berikut adalah beberapa jenis peninggalan Hindu-Budha yang paling penting di Indonesia:

1. Candi

Candi adalah salah satu bentuk peninggalan Hindu-Budha yang paling mencolok dan banyak ditemukan di Indonesia. Candi berfungsi sebagai tempat ibadah dan simbol kekuatan kerajaan yang memerintah. Candi-candi ini dibangun dengan ornamen dan relief yang menceritakan kisah-kisah keagamaan serta mitologi Hindu dan Budha. Beberapa candi terkenal di Indonesia antara lain Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia, dan Candi Prambanan yang merupakan kompleks candi Hindu yang megah. Kedua candi ini menjadi simbol warisan budaya Hindu-Budha yang sangat penting.

2. Prasasti

Prasasti adalah batu atau lempengan yang diukir dengan tulisan yang berisi informasi penting mengenai sejarah, hukum, dan kebijakan kerajaan pada masa itu. Prasasti-prasasti ini menjadi sumber utama dalam mempelajari sejarah Indonesia pada masa Hindu-Buddha. Contoh prasasti terkenal adalah Prasasti Ciaruteun yang ditemukan di Jawa Barat, yang menyebutkan adanya pengaruh Hindu di kerajaan-kerajaan awal di Indonesia. Selain itu, Prasasti Talang Tuo yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya juga memberikan gambaran penting tentang pengaruh Buddha di Sumatra.

3. Arca

Arca atau patung adalah salah satu jenis peninggalan yang menggambarkan dewa-dewi Hindu atau Budha yang dipuja oleh masyarakat pada masa itu. Arca-arca ini biasanya terbuat dari batu atau logam dan ditemukan di sekitar kompleks candi atau tempat ibadah. Arca Budha, seperti arca Budha di Candi Borobudur, sering kali menggambarkan sosok Budha dalam posisi duduk bermeditasi. Sementara itu, arca dewa Hindu, seperti Siwa, Wisnu, dan Brahma, juga banyak ditemukan di sekitar candi-candi Hindu.

4. Relief

Relief adalah seni pahat yang biasanya terdapat di dinding candi atau bangunan lainnya, yang menggambarkan kisah-kisah mitologi, ajaran agama, atau kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu. Relief-relief ini sering ditemukan di Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sebagai media penyampaian ajaran agama. Relief pada Candi Borobudur, misalnya, menggambarkan perjalanan hidup Buddha dan ajaran-ajarannya, sedangkan relief pada Candi Prambanan menceritakan kisah Ramayana dalam mitologi Hindu.

5. Kitab-Kitab

Kitab-kitab agama Hindu dan Budha juga merupakan peninggalan penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Salah satu kitab yang terkenal adalah Kitab Sutasoma, sebuah karya sastra dalam tradisi Buddha yang ditemukan di kerajaan Majapahit. Kitab-kitab ini berisi ajaran-ajaran keagamaan, filsafat, dan cerita-cerita mitologi yang disampaikan dalam bentuk tulisan tangan menggunakan aksara Jawa, Bali, atau Sanskerta. Kitab-kitab ini tidak hanya menjadi sumber ajaran agama, tetapi juga berfungsi sebagai warisan budaya yang sangat berharga.

6. Alat Peraga dan Artefak

Selain candi, prasasti, dan arca, berbagai alat peraga dan artefak lain yang ditemukan di situs-situs Hindu-Budha juga menjadi bukti penting pengaruh kedua agama ini. Beberapa artefak yang ditemukan berupa perhiasan, tembikar, dan senjata yang digunakan dalam upacara keagamaan maupun kehidupan sehari-hari. Alat-alat ini memberi gambaran tentang kebudayaan dan kehidupan masyarakat pada masa itu.

Dengan berbagai jenis peninggalan ini, kita bisa memahami lebih dalam tentang bagaimana Hindu dan Budha berkembang di Indonesia, serta bagaimana pengaruhnya terhadap kebudayaan, seni, dan sistem kepercayaan masyarakat. Peninggalan-peninggalan ini bukan hanya sebagai saksi sejarah, tetapi juga menjadi kekayaan budaya yang terus diwariskan dan dijaga hingga saat ini.

Sejarah Kerajaan-Kerajaan Jawa Kuno : Dari Abad 4-15 Masehi

Kerajaan-kerajaan yang berkembang di wilayah Nusantara tidak muncul dalam waktu yang singkat. Peperangan, pemberontakan, balas dendam, dan intrik politik di tubuh kerajaan pun tak pelak menjadi alat untuk menggulingkan raja yang bertakhta. Seperti halnya kerajaan terbesar di Jawa, Majapahit, berdiri setelah meninggalnya Kěrtanāgara dalam pemberontakan yang dilakukan Pasukan Jayakatwang dan runtuhnya Kerajaan Singhasari.

Lalu bagaimana intrik kekuasaan kerajaan-kerajaan Jawa kuno dahulu? Apakah Airlangga selamat dari serangan Haji Wurawari yang menyerang Kerajaan Mataram? Bagaimana Patih Gajah Mada merealisasikan Sumpah Palapanya? Apa saja peninggalan-peninggalan dari kerajaan-kerajaan kuno di Jawa? Buku ini mengupas dinamika kerajaan-kerajaan kuno di Pulau Jawa secara fakta historis.

 

Fungsi Peninggalan Hindu-Buddha

Sumber foto: pexels.com

Peninggalan Hindu-Budha yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki berbagai fungsi yang sangat penting, baik dalam konteks sejarah, budaya, maupun agama. Setiap peninggalan ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat pada zaman tersebut. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari peninggalan Hindu-Budha yang ada di Indonesia:

1. Sebagai Sarana Ibadah

Salah satu fungsi utama dari peninggalan Hindu-Budha, khususnya candi, adalah sebagai tempat ibadah. Candi-candi yang dibangun pada masa Hindu-Budhaberfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewi dalam agama Hindu dan sebagai tempat meditasinya Budha. Candi Borobudur, misalnya, bukan hanya sebuah bangunan megah, tetapi juga menjadi tempat ziarah bagi umat Budha untuk mencapai pencerahan. Candi Prambanan, di sisi lain, adalah tempat pemujaan bagi dewa-dewa Hindu, seperti Siwa, Wisnu, dan Brahma. Melalui struktur dan relief-relief yang ada, candi-candi ini menjadi sarana penting untuk mengenal ajaran agama serta mendalami nilai-nilai spiritual yang diajarkan.

2. Sebagai Media Pendidikan dan Penyampaian Ajaran Agama

Peninggalan Hindu-Budha, seperti relief-relief di dinding candi, juga berfungsi sebagai media pendidikan untuk menyampaikan ajaran agama. Relief pada Candi Borobudur, misalnya, menggambarkan perjalanan hidup Budha serta ajaran-ajaran dasar agama Budha, seperti konsep karma, kehidupan setelah mati, dan jalan menuju pencerahan. Di sisi lain, relief di Candi Prambanan menceritakan kisah-kisah epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, yang tidak hanya mengandung cerita mitologi, tetapi juga pelajaran moral dan etika. Dengan cara ini, peninggalan tersebut berfungsi sebagai alat untuk mendidik masyarakat tentang ajaran agama serta nilai-nilai kebenaran dan kebijaksanaan.

3. Sebagai Simbol Kekuasaan Kerajaan

Peninggalan Hindu-Budhajuga berfungsi sebagai simbol kekuasaan dan kemegahan kerajaan pada masa itu. Candi-candi besar yang dibangun oleh raja-raja Hindu dan Budha menunjukkan kekuatan politik dan sosial kerajaan yang memerintah. Candi-candi ini sering kali dibangun sebagai perwujudan dari kekuasaan politik sekaligus sebagai simbol keabadian penguasa. Dengan ukuran yang megah dan ornamen yang kaya, candi-candi ini menegaskan bahwa agama dan kekuasaan kerajaan saling terkait erat, serta menunjukkan bahwa penguasa dianggap sebagai perwujudan dewa di dunia.

4. Sebagai Penanda Sejarah dan Identitas Budaya

Peninggalan Hindu-Budha juga memiliki fungsi sebagai penanda sejarah dan identitas budaya bangsa. Setiap prasasti dan candi yang ditemukan mencatatkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti peristiwa penobatan raja, perubahan sistem pemerintahan, atau hubungan antar kerajaan. Prasasti-prasasti yang ditemukan di berbagai daerah menjadi bukti kuat tentang kebesaran kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, serta menunjukkan pengaruh besar kedua agama tersebut terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, peninggalan ini menjadi bagian penting dari identitas budaya yang membentuk karakter bangsa Indonesia.

5. Sebagai Penelitian Arkeologi dan Budaya

Peninggalan Hindu-Budha memiliki nilai tinggi dalam penelitian arkeologi. Para arkeolog dan sejarawan menggunakan artefak, prasasti, dan candi-candi yang ada untuk mengungkap lebih dalam tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Penemuan-penemuan baru di situs-situs peninggalan Hindu-Buddha sering kali memberikan wawasan baru mengenai aspek kehidupan sosial, budaya, politik, dan agama pada zaman itu. Dengan demikian, peninggalan ini juga berfungsi sebagai sumber utama dalam studi sejarah dan budaya Indonesia.

6. Sebagai Daya Tarik Wisata

Peninggalan Hindu-Budha juga berfungsi sebagai daya tarik wisata yang sangat penting, baik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan situs-situs bersejarah lainnya menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. Keindahan arsitektur dan sejarah yang terkandung dalam situs-situs ini membuatnya menjadi objek wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga pengalaman edukatif. Melalui pariwisata, peninggalan-peninggalan ini dapat dilestarikan dan tetap memberi manfaat bagi masyarakat modern.

Dengan berbagai fungsi tersebut, peninggalan Hindu-Budha tidak hanya menjadi bukti sejarah, tetapi juga memberikan banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pariwisata. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Buku Siswa Sejarah Kurikulum Merdeka SMK/MAK Kelas 10

 

Kesimpulan

Sebagai warisan budaya yang sangat berharga, peninggalan Hindu-Budha memiliki peran penting dalam membentuk sejarah dan identitas budaya Indonesia. Dari candi-candi megah, prasasti, arca, hingga relief-relief yang sarat makna, setiap peninggalan ini memberikan kita gambaran tentang kebesaran masa lalu serta ajaran agama yang memengaruhi kehidupan masyarakat pada zamannya. Selain itu, peninggalan tersebut juga terus memberikan manfaat, baik dalam bidang pendidikan, pariwisata, maupun penelitian.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan peninggalan Hindu-Budha ini, agar keindahan dan nilai sejarahnya tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Grameds, kamu bisa mempelajari lebih banyak terkait peninggalan Hindu-Budha melalui kumpulan buku sejarah yang tersedia di Gramedia.com.

Buku Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 Edisi Revisi untuk SMK/MAK Kelas X

About the author

Laila