Agama Islam Sejarah

Metode Dakwah Sunan Giri dalam Menyebarkan Islam di Jawa

Written by Adila V M

Penyebaran agama Islam di Jawa sangat dipengaruhi oleh peran para Wali Songo, yang menyebarkan ajaran Islam dengan cara damai dan penuh kebijaksanaan. Mereka memahami pentingnya pendekatan yang menghargai budaya lokal, sehingga masyarakat Jawa dapat menerima Islam tanpa merasa terasing dari tradisi mereka. Wali Songo mampu mengharmoniskan ajaran agama dengan kearifan budaya setempat, menjadikan Islam diterima secara alami oleh masyarakat.

Salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam dakwah Islam di Nusantara adalah Sunan Giri. Selain sebagai ulama yang berwawasan luas, beliau juga seorang pemimpin dan pendidik yang berhasil memikat hati masyarakat Jawa. Sunan Giri menggunakan pendekatan yang kontekstual, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan tradisi lokal, sehingga ajaran Islam lebih mudah diterima. Melalui cara ini, beliau berhasil menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa tanpa menyingkirkan budaya mereka.

Siapa Itu Sunan Giri?

sumber: Rek ayo Rek

Raden Paku, yang juga dikenal sebagai Jaka Samudra atau Sunan Giri, adalah salah satu tokoh utama dalam sejarah Islam di Indonesia dan termasuk dalam kelompok Wali Songo, sembilan wali yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Lahir di Blambangan, atau yang kini dikenal dengan Banyuwangi, ia adalah putra dari seorang ulama ternama asal Pasai, Maulana Ishaq.

Sejak usia muda, Raden Paku telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Kemampuan berpikir dan belajarnya sangat menonjol, sehingga ia mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu di pesantren Ampel Denta yang terletak di Surabaya. Di sana, ia belajar langsung di bawah bimbingan Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo yang terkenal sebagai pendakwah ulung.

Setelah menyelesaikan pendidikan di berbagai tempat, termasuk di Kesultanan Samudera Pasai, yang merupakan pusat peradaban Islam saat itu, Sunan Giri kembali ke tanah Jawa. Di Gresik, ia mendirikan pesantren Giri Kedaton, yang menjadi tempat pendidikan agama yang sangat dihormati. Seiring berjalannya waktu, pesantren ini berkembang pesat dan menjadi pusat intelektual yang tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan politik dan sosial masyarakat Jawa.

Sunan Giri bukan hanya dikenal sebagai seorang yang cerdas, tetapi juga sebagai seorang pemikir dan inovator dalam metode dakwah. Ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang sangat bijaksana dan menyentuh hati, tanpa menyebabkan konflik dengan tradisi budaya lokal. Keberhasilannya dalam menyebarkan Islam ini menjadi salah satu contoh penting dalam bagaimana ajaran agama dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat tanpa merusak kebudayaan mereka yang telah ada sebelumnya.

Selain itu, Sunan Giri juga aktif dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti bidang pendidikan, sosial, dan politik. Ia tidak hanya mementingkan pengajaran agama, tetapi juga berusaha untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dengan cara yang inklusif dan harmonis. Dengan pendekatan dakwah yang lembut namun tegas, Sunan Giri berhasil membangun jembatan yang kuat antara Islam dan kebudayaan Jawa, menjadikannya salah satu tokoh yang paling dihormati dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

Metode Dakwah Sunan Giri

Metode dakwah Sunan Giri terkenal sangat efektif dan inovatif pada masanya. Ia menggunakan pendekatan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik melalui pendidikan maupun budaya.

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan kunci dalam menyebarkan ajaran Islam secara luas dan berkelanjutan. Inilah alasan utamanya dalam mendirikan pesantren di Giri Kedaton yang menjadi pusat pembelajaran Islam di Jawa.

Selain mengajarkan ilmu agama, pesantren ini juga mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan umum seperti tata pemerintahan, perdagangan, dan kemasyarakatan. Tak hanya itu, ia juga membangun sistem pendidikan terstruktur dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat itu.

Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah. Setelah menyelesaikan pendidikan, mereka kembali ke daerah asalnya untuk melanjutkan penyebaran agama Islam. Dengan metode ini, ajaran Islam menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah tanpa harus dilakukan secara frontal.

2. Budaya

Selain itu, Sunan Giri juga melakukan dakwah dengan cara yang jenius: memasukkan ajaran Islam ke dalam budaya lokal.

Ia paham bahwa masyarakat Jawa sangat akrab dengan seni dan hiburan. Untuk itu, ia memanfaatkan kesenian tradisional sebagai media dakwahnya. Bahkan, beliau menciptakan berbagai permainan anak-anak seperti Jelungan dan Gendhing yang mengandung nilai-nilai Islam.

Selain itu, Sunan Giri menggunakan pementasan wayangnya sebagai sarana dakwah. Beberapa cerita wayang sengaja dimodifikasi dengan menambahkan unsur ketauhidan dan ajaran moral Islam.

Dengan cara ini, masyarakat sekitar tetap bisa menikmati hiburan mereka. Tanpa sadar, mereka juga mendapatkan pesan-pesan keislaman dengan cara yang halus dan menyenangkan.

Rekomendasi Buku tentang Walisongo

Ingin mempelajari lebih banyak lagi tentang Sunan Giri atau Wali Songo lainnya? Yuk, cek beberapa rekomendasi buku berikut ini!

1. Atlas Wali Songo

Atlas Wali Songo

Jika Anda membaca Ensiklopedia Islam yang tujuh jilid dan mencari informasi tentang Wali Songo, dijamin tidak akan menemukannya. Itu artinya, pada masa depan–kira-kira 20 tahun ke depan—Wali Songo akan tersingkir dari percaturan akademis karena keberadaan mereka tidak legitimate dalam Ensiklopedia Islam. Wali Songo ke depan akan tersingkir dari ranah sejarah dan tinggal mengisi ruang folklore sebagai cerita mitos dan legenda. Anehnya, di dalam Ensiklopedia Islam itu tercantum kisah tiga serangkai haji: Haji Miskin, Haji Sumanik, Haji Piabang sebagai pembawa ajaran Islam (Wahabi) ke Sumatra Barat. Itu berarti, anak cucu Anda kelak akan memiliki pemahaman bahwa Islam baru masuk ke Nusantara pada tahun 1803 Masehi, yaitu sewaktu tiga serangkai haji itu menyebarkan ajaran Wahabi ke Sumatra Barat.

Dalam keserbaterbatasan segala hal, alhamdulillah buku ATLAS WALI SONGO dengan pendekatan multidisiplin: historis; arkeologi; aetiologis; etno-historis, dan kajian budaya dapat terselesaikan. Isi buku ini sangat membumi dengan proses sinkretisasi-asimilatif dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Fakta mencengangkan di buku ini adalah bahwa kerajaan Islam pertama di Jawa bukanlah Kerajaan Demak (abad 15), melainkan Kerajaan Lumajang yang menunjuk kurun waktu awal abad 12, yaitu saat Singasari di bawah Sri Kertanegara.

Dengan prinsip ‘bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya’, begitulah penulis berharap anak-anak bangsa di negeri tercinta ini dapat menghargai, menghormati, memuliakan, dan bahkan meneladani keluhuran budi dan kebijaksanaan yang telah diwariskan para ulama penyebar Islam tersebut.

2. Kisah Dakwah Wali Songo Graphic Novel

Kisah Dakwah Wali Songo Graphic Novel

Wali Songo di nusantara telah dikenal sebagai sembilan tokoh penyebar agama Islam yang sangat populer. Mereka adalah catatan sejarh penting bagaimana perjuangannya untuk menegakkan syiar agama Islam di Indonesia yang penuh dengan semangat dan pengorbanan.

Buku Kisah Dakwah Wali Songo Graphic Novel ini memuat kisah 9 wali songo dalam berdakwah terdiri dari, sunan gresik yang disebut sebagai bapak para wali songo, sunan ampel yang merupakan pencetak ulama intelek pertama, sunan giri yang merupakan ahli diplomasi dan strategi perang, sunan gunung jati yang merupakan penyebar dakwah di tatar sunda, sunan bonan yang merupakan wali sakti penjaga tradisi, sunan kalijaga yang merupakan ulama seniman penebar tradisi, sunan kudus yang merupakan penyebar toleransi antar agama, sunan drajat sebagai penerus dakwah berbasis pesantren, dan sunan muria sebagai tokoh masyarakat jelata.

Kisah yang disajikan dalam buku ini akan mengenalkan para pembaca jejak perjuangan dan dakwah 9 Wali Allah yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Mereka menyebarkan ajaran Islam di Nusantara dengan cara yang santun, damai, dan penuh cinta kasih pada sesama. Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari keteladanan mereka. Dikemas dalam versi graphic novel dengan tutur bahasa yang komunikatif. Buku ini sangat bagus dijadikan sebuah bacaan yang penuh dengan berbagai wawasan tentang penyebaran Islam di Indonesia.

3. KISAH WALISONGO: Belajar Islam Dengan Sang Wali

KISAH WALISONGO: Belajar Islam Dengan Sang Wali

Berbicara Islam di tanah Indonesia khususnya Jawa tidak bisa lepas dari peran Walisongo, karena memang mereka memiliki jasa yang sangat besar. Atas jasanya tersebut pula Jawa Dwipa (Jawa) yang dulunya sebagai masyarakat Hindu-Budha (Animisme) hijrah menuju Agama pencerahan yaitu Islam. Memang benar dalam kalangan umat Islam sendiri masih ada yang memperdebatkan keberadaan Walisongo itu sendiri, apakah memang ada atau hanya mitos belaka. Namun, tak sedikit yang bukti sejarah maupun ilmiah yang menguatkan adanya Walisongo tersebut dan sejarah juga mencatat jasanya yang begitu besar dalam proses Islamisasi Indonesia. Dengan mempelajari sejarah pastilah banyak manfaat yang bisa kita petik hikmahnya. Yang bisa kita jadikan pegangan dalam mengarungi samudera kehidupan. Selamat membaca, semoga bermanfaat!!

4. Wali Songo dan Sejarahnya

Wali Songo dan Sejarahnya

Banyak pendapat yang mengatakan tentang kapan Islam masuk ke Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-9 atau abad ke-11. Tentunya penyebaran Islam tidak lepas dari peran para tokoh atau ulama masa itu.

Salah satu tokoh yang berperan dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa adalah Wali Songo. Wali Songo menjadi sosok teladan dan sangat penting di kalangan masyarakat muslim Jawa. Buku ini menceritakan bagaimana perjalanan kesembilan wali yang berusaha menyebarkan Islam di seluruh Pulau Jawa. Selain perjalanan dakwah, buku ini juga menceritakan pesan damai yang dibawa oleh Wali Songo dan pelajaran yang bisa kita petik dari kisah-kisah Wali Songo. Buku ini sangat cocok untuk kalian yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Wali Songo.

5. Wali Songo : Karamah & Laku Spiritual

Wali Songo : Karamah & Laku Spiritual

Islam sangat menghargai seni dan kebudayaan. Masyarakat Islam di Indonesia pun masih melestarikan kebudayaan nenek moyang mereka. Sebagai contoh, tradisi unik seperti Nyadra, Tahlilan, dan Maulid Nabi masih kerap digelar di beberapa wilayah di Nusantara. Hal itu merupakan buah manis yang lahir dari metode dakwah para Walisongo pada zaman dahulu yang menjunjung pendekatan halus dan damai.

Para Walisongo adalah sosok teladan yang sangat dihormati oleh penduduk Nusantara, khususnya di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka memulai dakwah Islam di Tanah Jawa dengan cara menyentuh hati masyarakat Jawa melalui nilai-nilai kebudayaan. Alhasil, mereka dengan sukarela memeluk agama Islam tanpa ada unsur paksaan. Ajaran Islam yang disampaikan oleh para Walisongo masih sangat lestari hingga saat ini.

Melalui buku sederhana ini, Anda akan diajak untuk mengenal lebih dekat dengan para Walisongo (sembilan wali) dan kehidupannya. Dengan penekanan pada keunikan budaya dan tradisi lokal yang diselaraskan dengan ajaran Islam, Anda dapat bertualang dalam perjalanan yang menginspirasi dan menggugah. Maka, Anda pun dapat mengambil nasihat dan pengajaran dari kehidupan para Walisongo dan mewarisi keislaman di Nusantara.

  1. Apakah benar Sunan Kalijaga pernah menjadi begal semasa mudanya?
  2. Bagaimanakah jejak-jejak ajaran agama islam mereka?
  3. Lantas, seperti apa laku spiritual para Walisongo saat melakukan dakwah Islam?

Temukan jawabannya di dalam buku ini

Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juni 2024

Mewarisi Semangat Dakwah Sunan Giri

Itulah penjelasan singkat tentang biografi dan metode dakwah Sunan Giri. Beliau sudah membuktikan keberhasilan dakwah yang dilakukan dengan kelembutan, kecerdasan, dan pemahaman mendalam terhadap budaya setempat.

Melalui sistem pendidikan dan pendekatan budaya, ajaran Islam akhirnya menyebar luas di Jawa dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat secara alami–hingga sekarang! Mau memahami lebih dalam atau membaca kisah-kisah inspiratif Wali Songo dan bagaimana mereka menyebarkan Islam di Nusantara? Bacalah buku-buku sejarah dan biografi singkat mereka yang tersedia di Gramedia.com!

Dengan memahami perjalanan mereka, kita bisa meneladani semangat dakwah yang sama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan modern. Tunggu apalagi? Segera kunjungi website Gramedia.com dan pesanlah buku-buku incaranmu dengan mudah! Jangan lupa, kamu bisa menemukan berbagai buku terkait serta koleksi best seller lainnya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan informasi dan produk terbaik untukmu! Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.

Penulis: Ivory Ayeisha Namira

About the author

Adila V M