Istilah

Apa itu Annual Leave? Ketahui Pengertian hingga Kebijakannya di Sini!

Written by Laila Wu

Yuk, kita bahas bersama tentang apa itu annual leave? istilah yang kerap kita dengar di tempat kerja. Ketika bicara tentang pekerjaan, seringkali kita mendengar tentang annual leave atau cuti tahunan. Namun, apa sebenarnya artinya? Apa manfaatnya bagi kita sebagai karyawan? Dan bagaimana kebijakan penggunaannya? Yuk, kita bahas bersama-sama!

 

Apa itu Annual Leave?

Dalam dunia kerja, istilah annual leave atau cuti tahunan merujuk pada waktu istirahat yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Ini adalah momen istirahat yang diberikan secara berkala, biasanya dalam satu tahun kalender, yang memungkinkan karyawan untuk menjauh dari pekerjaan mereka untuk beristirahat, merencanakan liburan, atau menangani urusan pribadi lainnya.

Jumlah hari cuti yang diberikan biasanya bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan, hukum yang berlaku di suatu negara, serta masa kerja karyawan tersebut. Umumnya, karyawan memiliki hak untuk memanfaatkan cuti tahunan ini setelah bekerja selama periode waktu tertentu, yang biasanya diatur dalam kontrak kerja atau kebijakan perusahaan.

Annual leave memiliki peran penting dalam memastikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. Ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengisi ulang energi, menghilangkan stres, dan menjaga kesehatan fisik serta mental mereka. Dengan demikian, annual leave dapat membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kebahagiaan di tempat kerja.

Penting untuk dipahami bahwa kebijakan penggunaan annual leave dapat bervariasi antar perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin memiliki batasan pada jumlah hari cuti yang dapat diambil dalam satu waktu, sedangkan yang lain mungkin memiliki kebijakan yang lebih fleksibel. Selain itu, prosedur pengajuan dan persetujuan cuti juga dapat berbeda-beda, dan sering kali melibatkan komunikasi antara karyawan dan manajemen.

Secara umum, annual leave adalah hak yang penting bagi karyawan dan merupakan bagian integral dari paket manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan memanfaatkannya secara bijak, karyawan dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka, serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas secara keseluruhan.

Life and Work Balance

Apa sih nikmatnya malas kerja? Apakah kemalasan bisa mendatangkan rezeki? Apakah kemalasan bisa menyatukan jiwa suami istri? Apakah kemalasan bisa menyelesaikan masalah? Sudahlah buang saja sifat malas ke tempat sampah karena malas tak dibutuhkan dunia. Tekuni aktivitasmu dengan antusias maka kamu akan menemukan ‘sesuatu’ yang tak kamu sangka. Bersungguh-sungguhlah dalam berkarier, tapi tetap luangkan waktu untuk bersama keluarga, bimbinglah mereka menuju saleh, syukur, sabar bersama-samalah dengan mereka menuju Allah, menuju kepada kedamaian yang abadi. Itulah definisi dari Life-Work Balance.

 

Peraturan dan Kebijakan Annual Leave di Indonesia

Di Indonesia, peraturan dan kebijakan mengenai annual leave atau cuti tahunan diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Pasal 81 angka 25 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja mengubah ketentuan Pasal 79 ayat (3) UU Ketenagakerjaan terkait dengan cuti tahunan. Pasal ini menyatakan bahwa pengusaha wajib memberikan cuti tahunan kepada pekerja setelah pekerja tersebut bekerja selama 12 bulan secara terus menerus.

Namun, pelaksanaan cuti tahunan tersebut lebih lanjut diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan (PP), atau perjanjian kerja bersama (PKB). Ini berarti bahwa pengaturan mengenai waktu dan pelaksanaan cuti tahunan dapat berbeda-beda antar perusahaan, asalkan tidak merugikan hak pekerja. Beberapa perusahaan mungkin memberikan hak cuti tahunan setelah pekerja bekerja selama 12 bulan, sementara yang lain mungkin memberikan hak cuti sebesar 1 hari per bulan.

Dengan demikian, secara umum, pekerja di Indonesia berhak atas cuti tahunan setelah bekerja selama satu tahun atau memasuki bulan ke-13 secara terus menerus. Namun, pelaksanaan cuti tahunan dapat bervariasi tergantung pada peraturan dan kebijakan yang berlaku di masing-masing perusahaan.

 

Tujuan Annual Leave

(Sumber foto:www.pexels.com)

Tujuan dari annual leave atau cuti tahunan dalam konteks dunia kerja adalah untuk memberikan waktu istirahat dan pemulihan kepada para pekerja setelah menjalani periode kerja yang panjang. Beberapa tujuan dari pemberian cuti tahunan ini antara lain:

1. Menjaga Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Annual Leave memberikan kesempatan bagi pekerja untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan di luar lingkungan kerja. Ini membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

2. Mengurangi Stres dan Kelelahan

Melalui cuti tahunan, pekerja memiliki kesempatan untuk beristirahat, me-refresh pikiran, dan mengurangi tingkat stres dan kelelahan yang mungkin mereka alami selama bekerja.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Emosional

Waktu yang dihabiskan untuk berlibur atau melakukan kegiatan yang menyenangkan selama cuti tahunan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional pekerja. Ini dapat mengurangi risiko burnout dan meningkatkan motivasi serta produktivitas ketika kembali bekerja.

4. Mendorong Peningkatan Produktivitas

Pemberian cuti tahunan dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas secara keseluruhan. Pekerja yang memiliki waktu istirahat yang cukup cenderung lebih bersemangat dan berkinerja baik ketika kembali bekerja setelah cuti.

5. Menjaga Kesehatan Fisik

Melalui cuti tahunan, pekerja memiliki kesempatan untuk menjaga kesehatan fisik dengan beristirahat, tidur yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan.

6. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Waktu luang selama cuti tahunan dapat digunakan untuk mengeksplorasi minat dan hobi baru, merenungkan ide-ide, dan mengembangkan kreativitas. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan inovasi di tempat kerja.

 

Dengan demikian, tujuan dari annual leave adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pekerja serta menciptakan lingkungan kerja yang seimbang dan mendukung.

Great At Work

Data yang dipaparkan dalam buku ini adalah hasil dari riset corporate dan individual performance (evidence–based)selama kurang lebih 5 tahun terhadap kurang lebih 5,000 menejer dan karyawan yang mewakili 15 sektor industri dan 22 jabatan. Mengapa sebagian orang memiliki performa yang lebih baik ketimbang rekan kerja lainnya? Pertanyaan sederhana yang terdengar iseng ini terus menghantui para profesional di setiap sektor pekerjaan Kini, setelah melakukan riset selama 5 tahun terhadap 5000 manajer dan pegawai, Morten T. Hansen mendapatkan jawabannya. Risetnya yang mendalam telah memunculkan Tujuh Praktik Kerja Cerdas yang dapat diaplikasikan oleh setiap orang yang berhasrat untuk memaksimalkan waktu dan performanya. Pemikirannya dikuatkan kisah-kisah nyata yang membuka mata–dari seorang pebisnis wanita yang melejitkan perusahaannya justru dengan berkata “tidak” pada pelanggan hingga seorang kepala sekolah yang dengan cerdas menyelamatkan sekolahnya yang dianggap gagal, juga seorang koki sushi tersohor di sebuah warung kecil yang sukses memenangkan 3 Michelin Stars.

 

Manfaat Annual Leave

Manfaat annual leave atau cuti tahunan bagi para pekerja sangatlah banyak. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan:

  • Pemulihan Fisik dan Mental

Annual leave memberikan kesempatan bagi pekerja untuk beristirahat dan memulihkan diri dari kelelahan fisik dan mental yang mungkin mereka alami selama bekerja.

  • Mengurangi Stres dan Kepenatan

Waktu istirahat yang diberikan melalui cuti tahunan dapat mengurangi tingkat stres dan kepenatan yang mungkin dialami oleh pekerja akibat tuntutan pekerjaan yang tinggi.

  • Meningkatkan Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Dengan mengambil cuti tahunan, pekerja dapat memprioritaskan waktu untuk keluarga, teman, dan aktivitas pribadi lainnya, yang membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.

  • Meningkatkan Produktivitas

Istirahat yang cukup dan pemulihan selama cuti tahunan dapat meningkatkan tingkat energi dan motivasi pekerja ketika kembali bekerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

  • Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Waktu luang selama cuti tahunan dapat digunakan untuk mengeksplorasi minat dan hobi baru, merenungkan ide-ide, dan mengembangkan kreativitas. Hal ini dapat membantu meningkatkan inovasi di tempat kerja.

  • Meningkatkan Kesejahteraan Keseluruhan

Dengan memberikan kesempatan bagi pekerja untuk beristirahat dan menikmati waktu luang, cuti tahunan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keseluruhan pekerja.

  • Membangun Motivasi dan Keterikatan

Pemberian cuti tahunan yang adil dan teratur dapat membantu membangun motivasi dan keterikatan pekerja terhadap perusahaan, karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan.

  • Mengurangi Risiko Burnout

Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup, cuti tahunan dapat membantu mencegah terjadinya burnout atau kelelahan kerja yang parah.

 

Dengan demikian, manfaat dari annual leave tidak hanya dirasakan oleh individu pekerja, tetapi juga dapat berkontribusi pada kesuksesan dan kesejahteraan perusahaan secara keseluruhan.

Fun At Work

Buku ini berisi mutiara pembelajaran dari kegiatan Josef Bataona sebagai Coach, baik ketika masih menjabat sebagai direktur HR maupun setelah pensiun. Sebagai leader/coach, Josef membagikan pengalamannya dalam menciptakan tempat kerja yang fun. Elemen fun at work ternyata sangat penting dalam menciptakan kebahagiaan yang utuh dan pencapaian di tempat kerja, dan justru employee engagement dibangun dari peristiwa-peristiwa kecil yang dijalin sehari-hari. Menyambung buku ketiga Leader as Meaning Maker yang menceritakan seorang leader mengajak timnya menemukan makna dalam pekerjaan, buku ini lebih jauh mengupas tentang pertumbuhan (growth) sebagai pribadi maupun sebagai leader di tempat kerja. Melalui Coaching, leader mengajak timnya meraih kebahagiaan di tempat kerja dan meraih kesuksesan individu sesuai dengan value dan purpose masing-masing yang berujung pada kesuksesan perusahaan.

 

Etika Mengajukan Annual Leave

(Sumber foto: www.pexels.com)

Mengajukan annual leave merupakan hal yang lumrah dalam dunia kerja, namun penting untuk melakukannya dengan etika yang baik agar tidak menimbulkan kesulitan bagi rekan kerja atau perusahaan. Berikut adalah beberapa prinsip etika yang perlu diperhatikan saat mengajukan annual leave:

1. Berkomunikasi dengan Waktu

Pastikan untuk memberi tahu atasan atau manajermu tentang rencana cutimu sesegera mungkin. Hindari mengajukan cuti mendadak kecuali dalam situasi darurat. Memberi tahu mereka jauh-jauh hari akan memberi mereka waktu untuk merencanakan jadwal kerja dan menyesuaikan tugasmu.

2. Patuhi Prosedur Perusahaan

Perusahaan biasanya memiliki prosedur tertentu untuk mengajukan cuti. Pastikan untuk mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan dalam kebijakan perusahaan, termasuk pengisian formulir, memberi tahu atasan, atau menggunakan sistem online yang disediakan.

3. Pertimbangkan Kebutuhan Tim

Sebelum mengajukan cuti, pertimbangkan apakah ada proyek atau tugas penting yang sedang berlangsung di tim kamu. Jika ya, berbicaralah dengan anggota tim kamu dan rencanakan cutimu sesuai dengan kebutuhan tim.

4. Jangan Mengambil Cuti di Saat-saat Kritis

Hindari mengambil cuti saat perusahaan sedang menghadapi deadline penting, acara besar, atau masa sibuk lainnya. Usahakan untuk mengatur cuti kamu di saat yang tidak terlalu kritis untuk perusahaan.

5. Berikan Informasi yang Jelas

Saat mengajukan cuti, berikan informasi yang jelas tentang durasi cutimu, tanggal mulai dan berakhirnya, serta alasan mengambil cuti jika diperlukan. Ini akan membantu atasan kamu merencanakan tugas dan proyek dengan lebih baik selama kamu absen.

6. Siapkan Pengganti

Jika memungkinkan, siapkan pengganti untuk menangani tugas atau proyekmu selama kamu cuti. Ini akan memastikan bahwa pekerjaan tetap berjalan lancar dan tidak menimbulkan beban tambahan bagi rekan kerjamu.

7. Kembali dengan Semangat Baru

Gunakan waktu cutimu untuk benar-benar istirahat dan menyegarkan pikiran kamu. Ketika kamu kembali bekerja, bawa semangat baru dan energi positif ke meja kerja untuk terus memberikan kontribusi yang maksimal.

 

Dengan memperhatikan etika yang baik saat mengajukan annual leave, kamu dapat memastikan bahwa prosesnya berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah bagi kamu, rekan kerja, atau perusahaan. Selamat berlibur dan semoga kamu kembali dengan semangat baru!

 

Kesimpulan

Nah, begitulah gambaran lengkap mengenai annual leave, teman-teman! Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hak cuti tahunan ini di tempat kerja. Ingatlah bahwa annual leave adalah hak yang dimiliki setiap karyawan, dan penting untuk memahami kebijakan yang berlaku di tempat kerja masing-masing. Jangan ragu untuk bertanya kepada atasan atau HRD jika ada hal yang belum jelas terkait dengan annual leave. Kamu bisa mempelajari lebih lanjut terkait pengetahuan terkait pekerjaan lainnya melalui kumpulan buku di Gramedia.com.

About the author

Laila Wu