Status sosial di masyarakat mengacu pada posisi atau kedudukan seseorang dalam struktur sosial, yang bisa memengaruhi peran, tanggung jawab, dan cara orang lain memandangnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, status ini bisa terlihat melalui hal-hal seperti pekerjaan, pendidikan, asal usul keluarga, atau hubungan seseorang di dalam komunitasnya. Salah satu bentuk status sosial adalah ascribed status, yang merujuk pada status yang kita peroleh sejak lahir, seperti jenis kelamin, ras, atau latar belakang keluarga
Daftar Isi
Pengertian Ascribed Status
Ascribed status adalah status sosial yang diperoleh seseorang sejak lahir atau di luar kendali pribadinya. Status ini tidak didapatkan melalui usaha atau prestasi, melainkan karena faktor-faktor yang diwariskan, seperti keluarga, suku, jenis kelamin, atau usia. Dalam masyarakat, ascribed status sering menjadi dasar penilaian dan pengaruh sosial yang berbeda dari satu orang ke orang lain.
Dalam beberapa budaya, anak laki-laki secara tradisional dianggap lebih tinggi statusnya dalam hal mewarisi kepemilikan keluarga dibandingkan anak perempuan, yang merupakan bentuk ascribed status berdasarkan jenis kelamin.
Contoh lain adalah seorang anak yang lahir di keluarga terpandang atau kaya sejak kecil, anak tersebut otomatis memiliki status tinggi di masyarakat, meskipun ia belum menunjukkan pencapaian pribadi apa pun semasa hidupnya.
Demikian juga, orang lanjut usia umumnya mendapatkan penghormatan di masyarakat hanya karena faktor usia mereka, hal ini menunjukkan bagaimana ascribed status bisa memengaruhi peran dan posisi individu dalam suatu komunitas.
Karakteristik Ascribed Status
Ascribed status memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari status yang dicapai (achieved status). Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari ascribed status:
1. Tidak Dapat Diubah
Ascribed status biasanya diperoleh secara otomatis saat seseorang lahir atau melalui faktor yang tidak dapat dikendalikan, seperti jenis kelamin, ras, atau latar belakang keluarga. Seseorang tidak bisa memilih atau mengubah status ini, sehingga status tersebut melekat sepanjang hidup.
2. Berdasarkan Faktor Biologis dan Sosial
Ascribed status ditentukan oleh faktor biologis (seperti jenis kelamin dan usia) atau latar belakang sosial (seperti status keluarga atau kasta). Faktor-faktor ini ada di luar kontrol individu dan sangat dipengaruhi oleh norma dan tradisi budaya.
3. Memengaruhi Hak dan Kewajiban
Ascribed status sering memengaruhi hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Contohnya, status sebagai laki-laki atau perempuan dalam budaya tertentu dapat menentukan hak waris atau peran dalam ritual keluarga.
4. Berkaitan dengan Hierarki Sosial
Status ini sering kali dikaitkan dengan hierarki sosial yang ada dalam masyarakat, di mana kelompok tertentu memiliki status yang lebih tinggi daripada kelompok lainnya. Hal ini dapat berdampak pada bagaimana seseorang diperlakukan atau dihargai oleh orang lain.
5. Bisa Membawa Keuntungan atau Kerugian Sosial
Ascribed status dapat memberikan keuntungan, seperti kemudahan akses dalam hal pendidikan, atau pekerjaan karena lahir dari keluarga terpandang. Privilege yang disandang tak dapat dipungkiri dapat mempermudah segala hal, karena orang tuanya memiliki koneksi ke banyak pihak.
Sebaliknya, ia juga bisa membawa kerugian, terutama bagi mereka yang lahir dalam status yang dianggap rendah dalam masyarakat, dan kerap menjadi momok yang ditanggung seumur hidup.
Contoh Ascribed Status di Masyarakat
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menerapkan terikat dengan norma-norma yang melekat, salah satunya adalah status yang dibawa sejak lahir. Berikut adalah contoh dari ascribed status:
1. Keturunan
Seseorang yang dilahirkan ke dalam keluarga tertentu, sering kali memengaruhi status sosial mereka. Misalnya, anak dari keluarga bangsawan akan memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan anak dari keluarga biasa.
2. Ras atau Etnis
Status sosial seseorang dapat ditentukan oleh ras atau etnisitas mereka. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, orang dari kelompok etnis tertentu mungkin memiliki keuntungan atau kerugian tertentu dalam hal akses ke sumber daya atau peluang di segala bidang.
3. Jenis Kelamin
Dalam banyak budaya, jenis kelamin seseorang menentukan peran dan status sosial. Misalnya, di beberapa masyarakat patriarkal, laki-laki mungkin memiliki hak dan kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
4. Agama
Keterikatan seseorang pada agama tertentu juga merupakan ascribed status. Misalnya, di masyarakat yang sangat religius, seseorang yang lahir dalam keluarga yang taat beragama mungkin akan dipandang lebih tinggi daripada yang tidak.
5. Keluarga
Status yang terkait dengan nama keluarga atau klan. Misalnya, seseorang yang lahir dalam keluarga terkenal atau berpengaruh mungkin mendapatkan pengakuan atau keistimewaan tertentu di masyarakat.
6. Tempat Lahir
Tempat di mana seseorang dilahirkan dapat memengaruhi status sosial mereka. Misalnya, seseorang yang lahir di kota besar sering kali dianggap memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan peluang dibandingkan dengan yang lahir di daerah pedesaan.
7. Usia
Status usia sering kali memengaruhi posisi seseorang dalam masyarakat. Misalnya, orang yang lebih tua mungkin dihormati dan diberi kekuasaan tertentu dibandingkan orang yang lebih muda.
8. Kondisi Fisik
Seseorang yang terlahir dengan kondisi fisik tertentu, seperti disabilitas, mungkin menghadapi stigma atau perlakuan yang berbeda dalam masyarakat, memengaruhi status sosial mereka.
9. Status Sosial Orang Tua
Status sosial orang tua dapat memengaruhi status anak. Misalnya, anak dari orang tua yang berpendidikan tinggi biasanya akan memiliki akses yang lebih baik untuk pendidikan dan peluang kerja.
10. Gelar Kehormatan
Gelar yang diberikan sejak lahir, seperti “Pangeran” atau “Putri,” juga merupakan contoh ascribed status. Seseorang dengan gelar ini biasanya akan mendapatkan perlakuan khusus dan dihormati di masyarakat.
Faktor Penentu Ascribed Status
Faktor penentu dari ascribed status dalam masyarakat biasanya meliputi elemen-elemen yang bersifat alami dan sosial yang tidak dipilih oleh individu. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan ascribed status:
1. Keturunan atau Latar Belakang Keluarga
Keturunan atau latar belakang keluarga memainkan peran penting dalam menentukan posisi sosial seseorang sejak lahir.
Hal ini menunjukkan bahwa status atau kedudukan yang dimiliki seseorang sebagian besar ditentukan oleh keluarga atau lingkungan tempat ia dilahirkan, tanpa bisa diubah dengan mudah oleh masing-masing individu.
Misalnya, jika seseorang lahir dalam keluarga yang memiliki status tinggi, seperti keluarga bangsawan, pemimpin masyarakat, atau keluarga kaya, ia akan otomatis mewarisi status sosial tersebut.
Sebaliknya, seseorang yang lahir dalam keluarga dengan kondisi ekonomi atau status rendah mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, peluang karier, atau lingkungan sosial tertentu.
Faktor keturunan ini memberikan pengaruh besar pada bagaimana individu tersebut diterima dan dihargai dalam masyarakat, terlepas dari bakat, usaha, atau kemampuannya sendiri.
2. Jenis Kelamin
Dalam masyarakat dengan budaya patriarki, jenis kelamin memiliki peran besar dalam menentukan bagaimana seseorang dianggap dan bagaimana dia bertindak di masyarakat.
Misalnya, di beberapa masyarakat, laki-laki mungkin dianggap sebagai pemimpin atau pencari nafkah, sementara perempuan diharapkan untuk berperan dalam mengurus keluarga atau menjalankan peran domestik.
Meskipun persepsi ini mulai berubah seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan kesetaraan gender, jenis kelamin tetap menjadi faktor yang bisa memengaruhi peluang, hak, dan peran sosial seseorang terutama bagi yang menganut budaya patriarki.
3. Usia
Dalam banyak budaya, usia menentukan peran, hak, dan tanggung jawab seseorang di dalam masyarakat.
Orang yang lebih tua sering diberikan penghormatan dan dianggap lebih bijaksana, sehingga mereka sering dipercaya dalam pengambilan keputusan atau dihormati sebagai pemimpin.
Sebaliknya, orang yang lebih muda biasanya dianggap sebagai pihak yang masih belajar dan belum memiliki tanggung jawab penuh. Selain itu, usia juga berpengaruh dalam hal legalitas, seperti batas usia untuk menikah, mengemudi, atau bekerja.
4.Ras atau Etnisitas
Status sosial seseorang sering kali ditentukan sejak lahir berdasarkan kelompok ras atau etnis tempat mereka berasal.
Status ini tidak dipilih atau diubah oleh suatu individu, namun bisa berdampak pada cara masyarakat memperlakukan dan menempatkan mereka dalam struktur sosial.
Dalam banyak budaya, orang dari ras atau etnis tertentu mungkin saja memiliki kesempatan yang berbeda dalam hal pendidikan, pekerjaan, atau posisi sosial hanya karena warisan etnis mereka.
Meskipun perbedaan ras dan etnisitas seharusnya tidak menentukan nilai seseorang, kenyataannya, keduanya masih sangat memengaruhi status sosial di banyak negara dan budaya.
5. Kasta atau Sistem Sosial Tradisional
Dalam masyarakat dengan sistem kasta yang ketat, seperti yang ada di beberapa daerah seperti India atau Bali, individu yang dilahirkan ke dalam kasta tertentu yang membawa hak, kewajiban, dan pembatasan khusus.
Misalnya, seseorang yang lahir dalam kasta terendah, mungkin memiliki akses terbatas terhadap pendidikan atau pekerjaan tertentu dan hanya diperbolehkan menikah dengan seseorang dari kasta yang sama.
Sebaliknya dengan individu yang memiliki kasta tertinggi, memiliki hak dan kesempatan untuk bersosialisasi, mengenyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
Sistem ini menempatkan individu dalam hierarki sosial yang terstruktur dan sulit ditembus, di mana peran, kewajiban, dan hak mereka telah ditetapkan dari awal tanpa memperhatikan kemampuan atau keinginan individu tersebut.
6. Kondisi Fisik
Dalam beberapa budaya, kondisi fisik seseorang bisa berpengaruh besar terhadap bagaimana ia dipandang atau diperlakukan oleh orang lain.
Bentuk diskriminasi ini bisa muncul dalam berbagai situasi, mulai dari kesempatan kerja yang terbatas, akses yang kurang memadai di fasilitas umum, hingga stereotip atau pandangan negatif yang menganggap mereka kurang mampu.
Bahkan dalam lingkup sosial dan pendidikan, orang dengan disabilitas fisik terkadang mengalami marginalisasi atau dipandang sebelah mata.
Namun, saat ini banyak negara dan organisasi yang aktif memerangi diskriminasi dengan memperjuangkan hak-hak individu berkebutuhan khusus.
Undang-undang tentang hak disabilitas, seperti aksesibilitas yang lebih baik di tempat kerja dan fasilitas publik, semakin diterapkan untuk mengurangi hambatan fisik dan sosial. Kampanye kesadaran publik juga membantu mengubah pandangan negatif menjadi dukungan dan empati.
Perbedaan Ascribed Status dengan Achieved Status
Ascribed status dan achieved status adalah dua jenis status sosial yang dimiliki seseorang dalam masyarakat, dan keduanya berbeda dalam cara didapatkan:
A. Ascribed Status
Adalah status yang kita peroleh secara otomatis sejak lahir atau melalui faktor yang di luar kendali kita, seperti jenis kelamin, ras, etnis, atau status keluarga. Misalnya, seseorang yang lahir dalam keluarga bangsawan atau kelompok etnis tertentu akan memiliki ascribed status tersebut tanpa usaha dari individu tersebut. Status ini biasanya sudah “melekat” dan tidak bisa diubah dengan mudah.
B. Achieved Status
Sebaliknya, achieved status adalah status yang diperoleh melalui usaha, pencapaian, atau pilihan pribadi seseorang. Misalnya, menjadi dokter, atlet profesional, atau pemimpin dalam suatu organisasi adalah achieved status, karena seseorang harus berusaha untuk mendapatkan posisi tersebut. Status ini bisa berubah, tergantung pada keputusan dan kerja keras tiap individu.
Keuntungan dan Tantangan Ascribed Status
Ascribed status yang melekat di setiap individu memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri bagi individu. Berikut adalah keuntungan dan tantangan yang didapat:
A. Keuntungan Ascribed Status
Berikut adalah keuntungan ascribed status:
1. Identitas yang Jelas
Ascribed status seringkali memberikan identitas yang jelas kepada seseorang. Misalnya, seseorang yang lahir dalam keluarga kaya memiliki status yang jelas sebagai bagian dari kelompok tersebut, sehingga ia dapat dengan mudah dikenali dalam masyarakat.
2. Akses ke Sumber Daya
Individu yang memiliki ascribed status yang lebih tinggi, seperti keturunan bangsawan atau anggota kelompok tertentu, biasanya mereka memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan, pekerjaan, dan jaringan sosial. Hal ini dapat memberikan kesempatan untuk lebih unggul dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Stabilitas Sosial
Ascribed status seringkali mendukung stabilitas dalam masyarakat, karena masyarakat memiliki struktur yang jelas dan peran yang ditetapkan. Hal ini dapat membantu mengurangi kebingungan tentang siapa yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi sosial.
B. Tantangan Ascribed Status
Walaupun memiliki banyak keuntungan, ascribed status juga memiliki tantangan, yaitu:
1. Diskriminasi dan Stigma
Seseorang dengan ascribed status tertentu, seperti mereka yang terlahir dalam kelompok etnis minoritas atau dengan kondisi fisik tertentu, mungkin mengalami diskriminasi atau stigma. Masyarakat bisa memiliki prasangka yang memengaruhi peluang dan hak mereka.
2. Kurangnya Kontrol
Karena ascribed status diberikan tanpa usaha, individu merasa tidak memiliki kontrol atas nasib atau identitas mereka. Hal ini bisa menyebabkan ketidakpuasan jika status tersebut tidak sesuai dengan harapan atau cita-cita individu tersebut.
3. Kesulitan untuk Berubah
Seseorang yang ingin mengubah status sosialnya mungkin merasa terjebak oleh ascribed status. Meskipun ada usaha untuk mencapai status yang lebih tinggi (achieved status), masyarakat kadang-kadang sulit menerima perubahan yang bertentangan dengan tradisi atau norma yang telah ada.
Perubahan Pandangan Ascribed Status saat Ini
Perubahan pandangan terhadap ascribed status saat ini semakin terlihat seiring dengan perkembangan masyarakat yang lebih inklusif dan egaliter.
Keturunan, ras, atau kondisi fisik pada jaman dahulu, sering kali menentukan posisi seseorang dalam masyarakat dan memengaruhi peluang mereka. Namun, kini banyak orang yang mulai menyadari pentingnya menghargai individu berdasarkan kemampuan, usaha, dan prestasi, bukan semata-mata berdasarkan faktor-faktor yang tidak bisa mereka pilih.
Misalnya, di banyak negara, ada upaya untuk mengurangi diskriminasi terhadap kelompok yang sebelumnya dianggap rendah statusnya, seperti minoritas atau penyandang disabilitas. Hal ini menciptakan suasana di mana individu lebih dihargai berdasarkan kontribusinya daripada latar belakangnya.
Dengan begitu, masyarakat menjadi lebih terbuka untuk memberi kesempatan yang sama kepada semua orang, sehingga status sosial menjadi lebih dinamis dan tidak hanya ditentukan oleh faktor yang melekat sejak lahir.
Kesimpulan
Ascribed status berperan penting dalam menentukan posisi sosial individu dalam masyarakat, dengan pengaruh yang sering kali sulit untuk diubah karena berkaitan dengan faktor-faktor seperti keturunan, ras, jenis kelamin, dan tempat lahir.
Meskipun ascribed status dapat memberikan keuntungan tertentu, seperti akses ke sumber daya dan peluang, ia juga membawa tantangan, termasuk diskriminasi dan ketidakadilan sosial, terutama bagi mereka yang berada di kategori yang kurang diuntungkan.
Tantangan ini memerlukan perhatian serius khususnya pada masyarakat modern. Saat ini sudah digaungkan kesetaraan yang dapat mengurangi tingkat diskriminasi dan semua individu dianggap setara dalam masyarakat, dan mereka memilki hak yang sama dalams egala aspek kehidupan tanpa dibeda-bedakan.
Dengan cara ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa terhalang oleh status yang diwariskan.
Grameds bisa mendalami terkait sosial melalui buku sosiologi terbaru di Gramedia.com. Dapatkan promonya dan koleksi semua bukunya.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi