Biologi

Bentuk-bentuk Virus: Definisi, Struktur, dan Cara Penyebarannya!

Written by Laila Wu

Hai, Grameds! Kita semua mungkin sudah akrab dengan istilah “virus,” terutama dalam konteks infeksi komputer atau penyakit. Namun, apakah kamu tahu bahwa virus juga memiliki berbagai bentuk dan struktur yang menarik? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia virus, dari definisi dasarnya hingga bagaimana mereka menyebar. Mari kita pelajari bersama-sama tentang bentuk-bentuk virus, struktur dasar mereka, dan cara-cara unik yang mereka gunakan untuk menyebar dan berkembang.

 

Apa itu Virus?

Virus merupakan entitas biologis yang unik dan menarik. Mereka bukan bakteri, bukan juga sel hidup yang independen seperti organisme lainnya. Sebagai gantinya, virus terdiri dari materi genetik, entah berupa DNA atau RNA, yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid. Virus tidak memiliki struktur seluler atau organel yang ditemukan dalam sel hidup lainnya, seperti ribosom atau membran sel. Dikarenakan oleh alasan ini, virus disebut sebagai parasit intraselular obligat, yang berarti mereka hanya bisa berkembang biak di dalam sel makhluk hidup lainnya. Ini berarti virus menginfeksi sel-sel organisme lain untuk mereplikasi dan menyebar. Meskipun kecil dan sederhana, virus memiliki kemampuan untuk menyebabkan berbagai penyakit pada organisme yang terinfeksi, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan bakteri. Kesimpulannya, virus adalah agen infeksi mikroskopis yang hanya bisa berkembang biak di dalam sel inangnya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Covid-19 : Seluk Beluk Corona Virus Yang Wajib Di Baca

Apakah COVID-19 Menular?

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Jarak jangkauan droplet biasanya hingga 1 meter. Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama di udara. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis antara 1-14 hari dengan rata-rata 5 hari. Maka, orang yang sedang sakit diwajibkan memakai masker guna meminimalisir penyebaran droplet.

Apa Penyebab COVID-19?

Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari virus Corona, tetapi diketahui virus ini disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit dari satu spesies ke spesies lainnya, termasuk manusia. Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan di China dan muncul pada Desember 2019.

 

Struktur dan Komponen Dasar Virus

(Sumber foto: www.pexels.com)

Struktur dan komponen dasar virus adalah kunci untuk memahami bagaimana virus berinteraksi dengan sel inangnya dan menyebabkan penyakit. Berikut adalah beberapa elemen struktural utama dari virus:

1. Kapsid

Kapsid adalah mantel protein yang melindungi materi genetik virus, baik itu DNA atau RNA. Kapsid memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada jenis virusnya. Ada dua jenis kapsid utama: kapsid ikosahedral, yang berbentuk seperti bola dengan permukaan datar, dan kapsid heliks, yang berbentuk tabung panjang. Kapsid bertanggung jawab atas perlindungan materi genetik virus dan membantu dalam penempelan virus ke sel inang.

2. Envelope (Selubung)

Tidak semua virus memiliki selubung, tetapi bagi yang memiliki, selubung ini adalah lapisan membran lipid yang melapisi kapsid. Selubung virus terbuat dari membran yang diambil dari sel inang saat virus keluar dari sel tersebut. Selubung virus sering kali memiliki protein tertanam yang disebut glikoprotein, yang membantu virus dalam melekat dan memasuki sel inang.

3. Materi Genetik

Materi genetik virus dapat berupa DNA atau RNA, tergantung pada jenis virusnya. DNA atau RNA virus dapat memiliki struktur berbeda-beda, seperti untai tunggal atau untai ganda, berbentuk linier atau sirkular. Materi genetik ini mengandung instruksi untuk mereplikasi virus di dalam sel inang.

4. Enzim dan Protein

Beberapa virus mengandung enzim dan protein tambahan di luar kapsid untuk membantu dalam proses infeksi. Misalnya, beberapa virus memiliki enzim polimerase yang diperlukan untuk mereplikasi materi genetiknya di dalam sel inang. Ada juga protein struktural yang membentuk bagian-bagian kapsid atau berperan dalam pengenalan dan penempelan virus ke sel inang.

 

Dengan kombinasi kapsid, selubung (jika ada), materi genetik, dan komponen tambahan lainnya, virus memiliki struktur yang sederhana, namun efektif untuk menyebabkan infeksi. Memahami struktur dan komponen dasar virus adalah langkah pertama dalam mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif terhadap infeksi virus.

Bentuk-bentuk Virus yang Biasa Tersebar

Virus adalah entitas mikroskopis yang memiliki berbagai bentuk dan struktur. Berikut adalah beberapa bentuk umum virus yang tersebar luas:

1. Virus Ikosahedral

Virus ikosahedral memiliki bentuk simetris yang menyerupai bola dengan permukaan datar. Mereka terdiri dari subunit protein yang disusun dalam pola yang simetris, sehingga membentuk bentuk yang sangat stabil. Contoh virus ikosahedral termasuk virus polio, virus hepatitis A, dan virus herpes simplex.

2. Virus Heliks

Virus heliks memiliki bentuk yang lebih panjang, seperti tabung atau untai. Struktur virus heliks terdiri dari materi genetik yang dikelilingi oleh kapsid protein yang membentuk struktur heliks. Contoh virus heliks termasuk virus rabies dan virus influenza.

3. Virus Kompleks

Virus kompleks memiliki struktur yang lebih kompleks daripada virus ikosahedral atau heliks. Mereka memiliki komponen tambahan seperti selubung lipid dan struktur protein yang kompleks. Contoh virus kompleks termasuk virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan virus herpes simplex tipe 2.

4. Virus Tunggal-Stranded (ss) RNA atau DNA

Virus tunggal-untai memiliki materi genetik yang terdiri dari satu untai RNA atau DNA. Mereka bisa memiliki berbagai bentuk, termasuk ikosahedral, heliks, atau bentuk yang lebih kompleks. Contoh virus tunggal-untai termasuk virus HIV, virus Ebola, dan virus hepatitis C.

5. Virus Ganda-Stranded (ds) RNA atau DNA

Virus ganda-untai memiliki materi genetik yang terdiri dari dua untai RNA atau DNA yang berpasangan. Mereka dapat memiliki bentuk ikosahedral, heliks, atau kompleks. Contoh virus ganda-untai termasuk virus influenza dan virus herpes simplex.

 

Setiap bentuk virus memiliki struktur unik yang memengaruhi cara virus bereplikasi, menyebar, dan berinteraksi dengan sel inangnya. Memahami bentuk-bentuk virus yang umum tersebar dapat membantu dalam pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi virus.

Kiat Mengalahkan Demam Berdarah dan Virus Zika

Demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti meningkat drastis saat curah hujan tinggi. Nyamuk Aedes aegypti lebih menyukai tinggal di rumah yang sejuk, lembab, dan gelap. Hinggap pada barang-barang yang bergelantungan di kamar. Mengejutkan, tahun 2015, Organisasi Kesehatan Pan Amerika mengumumkan telah terjadi jangkitan penyakit virus baru, yakni virus Zika di Brasil. Bahkan, di Indonesia pun dilaporkan terjadi jangkitan virus yang sama di Jambi. Kini Central of Control Disease and Prevention (CDC) Amerika Serikat, melakukan kendali ketat terhadap sebaran transmisi ke wilayah-wilayah negara yang belum terjangkit karena sedikitnya tercatat sudah 19 negara dinyatakan terjangkit virus Zika. Oleh karena virus Zika penjangkit yang baru, ada baiknya kita mengenal sepak terjangnya, agar kita dapat melakukan langkah strategis dan mengatur siasat bagaimana melakukan sejumlah upaya pencegahannya.

Cara Penyebaran Virus berdasarkan Bentuknya

(Sumber foto: www.pexels.com)

Penyebaran virus dapat terjadi melalui berbagai cara tergantung pada bentuk virusnya. Berikut adalah beberapa cara penyebaran virus berdasarkan bentuknya:

  • Penyebaran Virus Ikosahedral

Virus ikosahedral umumnya menyebar melalui kontak langsung antara individu yang terinfeksi dengan individu yang sehat. Kontak langsung dapat terjadi melalui sentuhan, bersin, batuk, atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Virus jenis ini juga dapat menyebar melalui kontaminasi permukaan atau benda-benda yang terinfeksi.

  • Penyebaran Virus Heliks

Virus heliks seperti virus influenza atau virus rabies dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk. Selain itu, penyebaran juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti air liur atau darah. Virus heliks juga dapat menyebar melalui gigitan serangga atau hewan yang terinfeksi.

  • Penyebaran Virus Kompleks

Virus kompleks seperti virus HIV atau virus herpes simplex dapat menyebar melalui kontak seksual, transfusi darah yang terkontaminasi, atau penggunaan jarum suntik yang terinfeksi. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

  • Penyebaran Virus Tunggal-Stranded (ss) RNA atau DNA

Virus tunggal-untai dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air liur, atau cairan pernapasan. Penyebaran juga bisa terjadi melalui kontaminasi permukaan atau benda-benda yang terinfeksi, serta melalui gigitan serangga vektor seperti nyamuk atau kutu.

  • Penyebaran Virus Ganda-Stranded (ds) RNA atau DNA

Virus ganda-untai dapat menyebar melalui cara yang sama seperti virus tunggal-untai, yaitu melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, kontaminasi permukaan atau benda-benda yang terinfeksi, serta melalui gigitan serangga vektor.

 

Memahami cara penyebaran virus berdasarkan bentuknya penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat guna mencegah infeksi virus dan melindungi kesehatan individu serta masyarakat secara keseluruhan.

 

Virus - Organisme Super Kecil yang Berbahaya

Buku Virus – Organisme Super Kecil yang Berbahaya ini sangat cocok menjadi pilihan bacaan bagi anak dalam mengetahui segala informasi mengenai virus. Apalagi saat virus Corona mewabah, tentu penyampaian informasi tentang virus Corona kepada anak secara akurat dan dengan cara yang bisa dipahami oleh anak sesuai usianya. Jika dilakukan dengan cara yang keliru, penjelasan tentang virus Corona justru dapat membuat anak merasa takut, sedih, atau stres.

Pastikan informasi yang akan Bunda dan Ayah berikan kepada Si Kecil memang akurat dan bukan berita bohong. Oleh karena itu, carilah informasi tentang virus Corona dari sumber yang terpercaya, misalnya dokter, situs kesehatan yang memang sudah diakui oleh pemerintah, atau lembaga-lembaga kesehatan yang resmi, seperti Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan World Health Organization (WHO).

 

Kesimpulan

Setelah membahas berbagai bentuk virus, kita menjadi lebih memahami kompleksitas mikroorganisme ini dan bagaimana mereka dapat memengaruhi kesehatan kita. Dengan memahami definisi, struktur, dan cara penyebaran virus, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Mari kita terus jaga kesehatan dengan menjaga kebersihan diri, mengikuti anjuran medis, dan menjalani gaya hidup sehat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua untuk menghadapi ancaman virus dengan lebih baik. Tetap waspada dan selalu prioritaskan kesehatanmu, ya! Grameds, kamu bisa mempelajari lebih dalam terkait bentuk-bentuk virus melalui kumpulan buku biologi dan kesehatan yang tersedia di Gramedia.com.

Ensiklopedi Virus : A - Z Tentang Virus Yang Kamu Perlu Tahu

Tubuh makhluk hidup terdiri dari banyak sel yang memiliki fungsinya masing-masing. Perkembangan dan fungsi dari sel-sel ini bisa saja terganggu dengan adanya infeksi dari suatu mikroorganisme yang disebut dengan virus. Infeksi pada tubuh makhluk hidup bisa menyebabkan penyakit yang berbeda-beda dan gejala yang beragam pula, tergantung pada jenis virus yang menginfeksi dan tipe sel yang terinfeksi. Pada buku ini, virus menjadi entitas biologis yang memiliki jumlah paling banyak dan dapat ditemukan pada hampir setiap ekosistem. Hingga saat ini, sudah terdapat lebih dari enam ribu spesies virus yang telah berhasil dideskripsikan secara rinci. Jumlah tersebut barangkali hanya beberapa persen saja dari total jutaan jenis virus yang telah ditemukan di seluruh dunia. Buku ini akan mencoba menguraikan beberapa jenis virus yang telah teridentifikasi di seluruh dunia, beserta dengan informasi yang terkait dengannya. Virus-virus yang dibahas di dalam buku ini diantaranya: Ebola, Herpes Virus, Human Immunodeficiency Virus, Human Papilloma Virus, H1N1, Mers Coronavirus, Poliomyelitis, Sars-Cov 2, dan masih banyak lagi.

 

About the author

Laila Wu