Sosial Budaya

Candi Hindu: Pengertian, Sejarah, Ciri Khas, dan Contohnya!

Written by Laila

Pernahkah kamu mendengar tentang candi Hindu? Kalau kamu tertarik dengan sejarah dan budaya Indonesia, candi Hindu pasti nggak asing di telinga. Candi-candi ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga punya nilai sejarah yang sangat penting, lho! Banyak candi Hindu yang tersebar di Indonesia, yang masih bisa kamu temui hingga sekarang. Dalam artikel ini, kita akan bahas secara lengkap mulai dari pengertian, sejarah, ciri khas, hingga contoh-contoh candi Hindu yang ada di Indonesia. Yuk, simak terus!

 

Pengertian Candi Hindu

Candi Hindu adalah bangunan yang dibangun sebagai tempat ibadah umat Hindu pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Candi ini memiliki fungsi utama sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Hindu, serta tempat untuk melaksanakan upacara keagamaan. Selain itu, candi Hindu juga berfungsi sebagai makam bagi raja-raja atau bangsawan tertentu, di mana jenazah mereka disemayamkan setelah meninggal.

Candi Hindu dibangun dengan arsitektur yang sangat megah dan detail, mencerminkan nilai keagamaan dan budaya pada masa tersebut. Bangunan ini terbuat dari batu, baik itu batu andesit, batu putih, atau batu lainnya yang ditemukan di sekitar lokasi pembangunan. Bentuk dan struktur candi Hindu bervariasi, namun umumnya memiliki bentuk seperti piramida atau atap bertingkat.

Salah satu ciri khas candi Hindu adalah adanya relief atau ukiran yang menggambarkan cerita-cerita mitologi Hindu, seperti kisah Ramayana atau Mahabharata. Di dalam candi, terdapat ruangan utama yang berisi patung dewa atau simbol-simbol keagamaan, yang menjadi pusat pemujaan.

Singkatnya, candi Hindu adalah representasi dari peradaban Hindu yang pernah berkembang di Indonesia, dan hingga kini, candi-candi tersebut tetap menjadi warisan budaya yang berharga.

 

Sejarah Candi Hindu

Sejarah candi Hindu di Indonesia dimulai pada masa kerajaan Hindu-Buddha, sekitar abad ke-4 hingga ke-15 Masehi. Pada masa ini, Indonesia merupakan pusat kebudayaan Hindu yang sangat berkembang, terutama di pulau Jawa dan Bali. Keberadaan candi Hindu menjadi bukti penting peradaban Hindu di Indonesia, yang berkembang di bawah pengaruh kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Mataram Hindu, Singhasari, dan Majapahit.

Pembangunan candi Hindu dimulai pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno, yang berkuasa di Pulau Jawa pada abad ke-8. Salah satu candi Hindu terbesar yang dibangun pada masa ini adalah Candi Prambanan, yang diperkirakan dibangun oleh raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-9 Masehi. Candi ini merupakan kompleks candi terbesar dan paling megah di Indonesia yang dipersembahkan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (perusak).

Setelah runtuhnya kerajaan Mataram Kuno, pembangunan candi Hindu berlanjut pada masa kerajaan Singhasari dan Majapahit pada abad ke-13 dan ke-14. Candi-candi yang dibangun pada masa ini lebih banyak berfungsi sebagai tempat ibadah dan pemujaan terhadap dewa-dewa, serta sebagai tempat untuk mengenang raja-raja yang telah meninggal. Salah satu contoh candi yang dibangun pada masa ini adalah Candi Penataran di Blitar, yang dibangun pada masa kerajaan Majapahit.

Namun, pada masa penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16, banyak candi Hindu yang tidak lagi digunakan untuk tujuan keagamaan dan perlahan-lahan ditinggalkan. Beberapa candi Hindu mengalami kerusakan akibat gempa bumi, bencana alam, dan penjarahan, namun ada juga yang dipelihara dan dilestarikan hingga saat ini.

Seiring berjalannya waktu, candi Hindu yang ada di Indonesia menjadi situs warisan budaya yang sangat berharga. Candi-candi ini kini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kejayaan masa lalu dan daya tarik wisata budaya yang penting. Candi Prambanan, misalnya, diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia dan menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Rahasia Nusantara: Candi Misterius Wangsa Syailendra

 

Ciri Khas Candi Hindu

Sumber foto: pexels.com

Candi Hindu memiliki ciri khas yang membedakannya dari struktur bangunan lainnya, baik dari segi arsitektur, fungsi, maupun makna simbolis yang terkandung di dalamnya. Beberapa ciri khas candi Hindu yang dapat ditemui pada bangunan-bangunan candi di Indonesia antara lain:

1. Penciptaan Struktur Bertingkat

Candi Hindu biasanya dibangun dengan struktur bertingkat, yang melambangkan tingkatan spiritual dalam ajaran Hindu. Semakin tinggi tingkat candi, semakin dekat pula hubungan antara manusia dengan Tuhan. Candi Hindu seringkali memiliki bentuk piramida atau bangunan bertingkat yang semakin mengecil ke atas. Hal ini melambangkan perjalanan spiritual manusia yang menuju kedekatan dengan Tuhan, baik dalam kehidupan duniawi maupun kehidupan setelah mati.

2. Ukiran dan Relief yang Mendalam

Salah satu ciri khas candi Hindu adalah adanya ukiran atau relief yang menggambarkan cerita-cerita mitologi Hindu, seperti kisah Ramayana dan Mahabharata, serta kehidupan dewa-dewi Hindu. Relief ini sering ditemukan di dinding-dinding candi dan menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama Hindu, termasuk moralitas, kehidupan, dan ajaran spiritual. Setiap ukiran memiliki makna simbolik yang mendalam, tidak hanya sebagai hiasan, tetapi juga sebagai pengingat ajaran agama.

3. Peninggalan Arsitektur Batu

Candi Hindu umumnya dibangun dengan bahan dasar batu, seperti batu andesit, yang dipahat dengan teliti dan rapi. Batu ini tahan terhadap cuaca dan waktu, sehingga banyak candi Hindu yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Batu-batu tersebut juga dipilih karena dapat dihiasi dengan relief yang indah, menggambarkan keahlian tinggi dalam bidang teknik bangunan pada masa itu.

4. Bentuk Bangunan yang Memiliki Makna Simbolis

Sebagian besar candi Hindu dibangun dengan bentuk yang mencerminkan ajaran Hindu. Misalnya, banyak candi Hindu yang memiliki bentuk yang menyerupai gunung, yang dianggap sebagai tempat kediaman para dewa. Gunung dalam ajaran Hindu merupakan simbol tempat suci yang harus dihormati dan disucikan, sebagai tempat kedekatan antara manusia dan Tuhan.

5. Candi sebagai Tempat Pemuliaan Tuhan

Candi Hindu pada dasarnya adalah tempat pemujaan dan ibadah. Biasanya, di dalam candi terdapat sebuah ruangan utama yang disebut garbhagriha (ruang inti), yang menjadi tempat diletakkannya arca dewa atau simbol Tuhan. Pada umumnya, candi Hindu dibangun untuk menghormati dewa-dewi dalam agama Hindu, seperti Siwa, Vishnu, Brahma, atau Dewi Durga, tergantung pada ajaran dan aliran agama yang diikuti pada waktu itu.

6. Pengaturan Ruang yang Tertata Rapi

Candi Hindu biasanya dibangun dengan pengaturan ruang yang sangat teratur. Candi utama sering dikelilingi oleh candi-candi kecil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan untuk dewa-dewi lainnya. Penataan ruang ini mengandung makna simbolis tentang hubungan manusia dengan alam semesta dan Tuhan. Dalam hal ini, struktur candi dirancang untuk menciptakan harmoni antara makhluk hidup dan Tuhan.

7. Penggunaan Arca dan Patung Dewa

Sebagian besar candi Hindu juga dilengkapi dengan arca atau patung dewa, yang memiliki fungsi sebagai objek pemujaan. Patung ini sering diletakkan di bagian dalam maupun luar candi. Selain itu, arca-arca ini biasanya diukir dengan sangat detail untuk menggambarkan ciri khas dan keindahan dewa yang dimaksud.

Ciri khas-ciri khas tersebut membuat candi Hindu tidak hanya memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, tetapi juga sarat akan makna spiritual dan simbolisme yang mendalam. Bangunan-bangunan ini tidak hanya sekadar tempat ibadah, melainkan juga sarana untuk memahami konsep keagamaan dan filosofi Hindu yang kompleks.

Menelusuri Panji di Candi-candi: Relief Figur Bertopi di Candi-candi Zaman Majapahit

 

Contoh Candi Hindu di Indonesia

Sumber foto: pexels.com

Berikut ini adalah beberapa contoh candi Hindu yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia:

1. Candi Prambanan – Sleman, Yogyakarta

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan salah satu yang paling terkenal. Dibangun pada abad ke-9 Masehi, candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Candi ini tidak hanya megah dalam arsitekturnya tetapi juga terkenal dengan legenda Roro Jonggrang yang melatarbelakanginya. Kompleks ini terdiri dari banyak candi kecil yang menggambarkan keindahan dan kebesaran agama Hindu.

2. Candi Dieng – Wonosobo, Jawa Tengah

Terletak di dataran tinggi Dieng, Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Kompleks ini terdiri dari beberapa candi yang didedikasikan untuk dewa Siwa. Candi Dieng juga terkenal dengan suasana sejuk dan pemandangan alam yang indah, serta menjadi salah satu situs budaya penting bagi umat Hindu di Indonesia.

3. Candi Gedong Songo – Semarang, Jawa Tengah

Candi Gedong Songo terdiri dari sembilan candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran. Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Wangsa Syailendra dan memiliki pemandangan yang menakjubkan. Selain sebagai tempat ibadah, candi ini juga menjadi tempat wisata sejarah yang menawarkan keindahan alam sekitar.

4. Candi Sukuh – Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Sukuh memiliki desain yang cukup unik dengan bentuknya yang menyerupai piramida. Candi ini terkenal karena relief-reliefnya yang menggambarkan simbol-simbol seksual yang berkaitan dengan kehidupan dan keberlanjutan. Candi Sukuh dibangun pada abad ke-15 dan merupakan salah satu candi yang paling menarik untuk dikunjungi di Jawa Tengah.

5. Candi Penataran – Blitar, Jawa Timur

Candi Penataran adalah kompleks candi terbesar di Jawa Timur yang dibangun pada masa Kerajaan Kediri. Candi ini terkenal dengan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu, seperti cerita Ramayana. Candi Penataran juga menjadi tempat upacara pemujaan bagi umat Hindu pada masa itu.

6. Candi Gunung Wukir – Magelang, Jawa Tengah

Candi Gunung Wukir terletak di lereng bukit Wukir dan merupakan salah satu candi Hindu yang dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini memiliki arsitektur yang sederhana namun menarik, dan dapat ditemukan dekat dengan situs-situs candi lainnya di Jawa Tengah. Candi ini merupakan bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu.

7. Candi Cetho – Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Cetho adalah salah satu candi Hindu yang dibangun pada masa akhir Kerajaan Majapahit. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu dan menjadi tempat penting bagi umat Hindu dalam melakukan ziarah dan pemujaan. Keunikan Candi Cetho terletak pada posisi dan suasananya yang tenang, menjadikannya sebagai tempat pertapaan dan pemujaan bagi para penganut kepercayaan Kejawen.

8. Candi Klero – Semarang, Jawa Tengah

Candi Klero adalah candi Hindu yang terletak di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Candi ini masih terjaga dengan baik meskipun jarang dikunjungi. Berbeda dengan candi lainnya, Candi Klero memiliki ukuran yang lebih kecil, namun tetap menyimpan keindahan arsitektur yang mencerminkan pengaruh Hindu pada masa itu.

Candi-candi ini merupakan bagian dari kekayaan sejarah dan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Masing-masing candi menyimpan cerita dan makna yang mendalam bagi perkembangan peradaban Hindu di Indonesia.

Candi Sewu

 

Kesimpulan

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang candi Hindu, mulai dari pengertian, sejarah, hingga contoh-contoh candi yang ada di Indonesia. Candi-candi ini bukan hanya sekadar bangunan batu, tetapi juga merupakan saksi bisu perjalanan panjang peradaban Hindu di tanah air. Dengan arsitektur yang megah dan relief yang penuh makna, candi-candi ini terus mengingatkan kita akan kejayaan masa lalu dan betapa kayanya budaya Indonesia. Jadi, kalau kamu punya kesempatan, jangan lupa untuk mengunjungi candi-candi ini dan menikmati keindahan serta kekayaan sejarah yang terkandung di dalamnya! Grameds, kamu juga bisa menemukan lebih banyak pengetahuan terkait budaya-budaya Indonesia, termasuk candi melalui kumpulan buku sosial budaya yang tersedia di Gramedia.com.

About the author

Laila