Haii, Grameds! Pecinta cerita pendek merapat! Siapa di sini yang suka banget baca cerpen? Atau mungkin, ada yang diam-diam punya bakat jadi penulis cerpen? Nah, di artikel kali ini kita bakal ngebahas tuntas tentang cerpen, mulai dari pengertian, ciri-ciri, sampai contoh-contoh cerpen yang bisa bikin kamu makin jatuh cinta sama dunia sastra. So, stay tuned dan siap-siap terhanyut dalam keajaiban cerita pendek ya!
Daftar Isi
Definisi Cerpen
Grameds, banyak dari kamu pasti sudah mengetahui apa itu cerpen, tapi Gramin coba bantu jelaskan kembali definisi dari cerpen ya! Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa yang bersifat fiksi dan naratif. Cerpen biasanya memiliki alur cerita yang lebih pendek dan fokus pada satu peristiwa atau konflik utama yang dialami oleh satu atau beberapa tokoh. Cerpen juga sering kali mengusung tema-tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dengan gaya khas dari sang penulis.
Ciri-ciri Cerpen
Setelah mengetahui definisi dari cerpen, coba kita bedah ciri-ciri dari sebuah cerpen yuk! Berikut ciri-ciri dari cerpen:
1. Singkat dan Padat
Cerpen memiliki jumlah kata yang terbatas, biasanya berkisar antara 1.000 hingga 10.000 kata. Panjangnya yang terbatas membuat cerpen harus menyampaikan ceritanya dengan singkat dan padat, tanpa menyimpang dari alur utama. Keterbatasan jumlah kata ini membuat cerpen dapat dibaca dalam sekali duduk.
2. Memiliki Alur atau Plot Tunggal
Cerpen biasanya fokus pada satu alur cerita utama. Tidak seperti novel yang bisa memiliki beberapa subplot, cerpen berkonsentrasi pada satu kejadian atau konflik yang mendominasi narasi dari awal hingga akhir.
3. Tokoh Terbatas
Dalam cerpen, jumlah tokoh biasanya dibatasi. Penulis hanya memperkenalkan beberapa tokoh yang penting untuk mengembangkan cerita. Karakter utama dan satu atau dua karakter pendukung biasanya cukup untuk membangun narasi yang kuat.
4. Latar yang Terbatas
Cerpen sering kali mengambil latar waktu dan tempat yang terbatas. Cerita mungkin hanya berlangsung selama beberapa jam, satu hari, atau beberapa hari, dan latar tempatnya tidak terlalu luas atau kompleks. Ini membantu menjaga fokus cerita tetap tajam dan tidak berlarut-larut.
5. Gaya Bahasa yang Efektif
Karena keterbatasan panjang, penulis cerpen sering kali menggunakan gaya bahasa yang ekonomis, di mana setiap kata memiliki tujuan dan tidak ada yang terbuang sia-sia. Deskripsi dan dialog ditulis dengan efisien namun tetap hidup dan menarik.
6. Klimaks Cerita yang Jelas
Cerpen biasanya memiliki satu titik klimaks atau puncak cerita yang menjadi fokus utama narasi. Klimaks adalah bagian cerita di mana konflik mencapai titik intensitas tertinggi dan kemudian mulai menuju penyelesaian.
7. Mengandung Pesan atau Makna
Grameds, meskipun pendek, cerpen sering kali mengandung pesan atau makna yang mendalam. Pesan ini bisa berupa pelajaran moral, kritik sosial, atau refleksi terhadap kehidupan. Penulis menggunakan cerpen sebagai medium untuk menyampaikan pandangannya tentang berbagai isu.
Dengan memahami ciri-ciri ini, pembaca dapat lebih menghargai keindahan dan keunikan cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra. Selain itu, ciri-ciri ini juga dapat menjadi panduan bagi kamu yang ingin mencoba menulis cerpen sendiri loh!
Struktur Cerpen
Struktur pada cerpen merupakan kerangka dasar yang membentuk cerita pendek itu sendiri. Struktur pada cerpen dapat membantu penulis menyusun cerita dengan runtut sehingga kita sebagai pembaca dapat mengikuti alur cerita dengan mudah. Berikut struktur yang terdapat pada cerpen:
1. Abstrak (Opsional)
Bagian ini memberikan gambaran singkat tentang inti cerita. Biasanya berupa ringkasan singkat atau cuplikan menarik dari bagian cerita. Perlu diingat bahwa tidak semua cerpen memiliki abstrak.
2. Orientasi
Bagian ini merupakan pengenalan awal cerita di mana penulis memperkenalkan latar, tokoh, dan situasi awal. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang setting cerita dan siapa saja yang terlibat dalam cerita tersebut.
3. Komplikasi
Setelah pendahuluan, cerita mulai berkembang dengan munculnya konflik atau masalah. Bagian ini menguraikan bagaimana situasi awal berubah dan tokoh-tokoh mulai menghadapi berbagai tantangan.
4. Evaluasi
Evaluasi atau klimaks merupakan puncak cerita di mana konflik mencapai titik tertinggi. Di sini, ketegangan cerita berada pada puncaknya, dan tokoh-tokoh utama harus membuat keputusan penting atau menghadapi situasi yang sangat rumit.
5. Resolusi
Resolusi atau penyelesaian adalah bagian akhir cerita di mana semua konflik dan masalah yang muncul diselesaikan. Bagian ini memberikan penutup yang jelas dan memuaskan bagi pembaca.
6. Koda
Struktur cerpen terakhir adalah koda. Koda merupakan bagian penutup cerpen yang memberikan kesan akhir atau pesan moral dari cerita. Bisa berupa refleksi tokoh, komentar pengarang, atau kesimpulan cerita. Tidak semua cerpen memiliki koda.
Penting untuk diingat bahwa struktur cerpen tidak selalu kaku dan bisa bervariasi tergantung gaya penulisan dan jenis cerpen. Beberapa penulis mungkin memilih untuk menghilangkan atau menggabungkan beberapa bagian.
Unsur-unsur Cerpen
Grameds, penasaran nggak sih apa saja unsur-unsur yang terdapat dari sebuah cerpen? Jadi, unsur dari cerpen itu terbagi menjadi dua, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasannya.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah cerita dari dalam. Apa saja unsur intrinsik?
Tema
Ide pokok atau gagasan utama yang mendasari cerita. Tema adalah jiwa dari sebuah cerpen yang menentukan arah dan makna cerita.
Alur atau Plot
Rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur terdiri dari beberapa tahapan, seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian.
Penokohan
Karakter-karakter yang terlibat dalam cerita. Penokohan meliputi penggambaran fisik, sifat, perilaku, dan motivasi tokoh.
Latar
Tempat, waktu, dan suasana terjadinya cerita. Latar memberikan konteks dan memperkuat suasana cerita.
Sudut Pandang
Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita. Sudut pandang bisa orang pertama (aku) atau orang ketiga (dia).
Amanat
Pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang mempengaruhi cerita dari luar. Berikut yang termasuk unsur ekstrinsik:
Nilai dalam Cerita
Nilai-nilai sosial, budaya, agama, atau moral yang terkandung dalam sebuah cerita.
Latar Belakang Pengarang
Pengalaman hidup, pandangan dunia, dan keyakinan pengarang yang mempengaruhi cara ia menulis cerita.
Sosial dan Budaya
Kondisi sosial dan budaya pada saat cerita ditulis atau pada saat cerita terjadi yang mempengaruhi tema dan pesan cerita.
Kedua unsur ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Unsur intrinsik membentuk cerita secara langsung, sedangkan unsur ekstrinsik memberikan konteks dan makna yang lebih luas pada cerita.
Jenis-jenis Cerpen
Grameds, ternyata cerpen memiliki beragam jenis loh! Berikut beberapa jenis dari cerpen:
1. Cerpen Realistik
Cerpen realistik menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan cara yang realistis dan mendetail. Cerita ini cenderung menampilkan situasi yang bisa terjadi dalam kehidupan nyata tanpa banyak bumbu imajinasi.
2. Cerpen Fantasi
Cerpen fantasi menampilkan dunia atau kejadian yang penuh imajinasi, sering kali melibatkan unsur magis atau supernatural. Dalam cerpen ini, penulis bebas menciptakan dunia dengan aturan dan makhluk yang tidak ada dalam kehidupan nyata.
3. Cerpen Romantis
Cerpen romantis fokus pada tema cinta dan hubungan antara tokoh-tokohnya. Cerita ini biasanya menggambarkan perkembangan hubungan cinta, konflik percintaan, dan resolusi romantis.
4. Cerpen Misteri
Cerpen misteri berpusat pada sebuah teka-teki atau kejahatan yang harus dipecahkan. Cerita ini sering kali melibatkan detektif atau tokoh utama yang mencoba mengungkap kebenaran di balik suatu kejadian misterius.
5. Cerpen Horor
Cerpen horor dirancang untuk menakut-nakuti dan menciptakan ketegangan bagi pembaca. Cerita ini sering melibatkan unsur-unsur supranatural, hantu, atau situasi mengerikan lainnya.
6. Cerpen Fabel
Cerpen fabel adalah cerita pendek yang menggunakan binatang sebagai tokoh utama yang berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. Cerita ini biasanya mengandung pesan moral atau pelajaran hidup.
Dengan mengenali berbagai jenis cerpen ini, penulis dapat memilih genre yang sesuai dengan ide cerita mereka, sementara pembaca dapat menikmati berbagai variasi cerita yang disajikan oleh penulis cerpen.
Contoh Cerpen Berbahasa Indonesia
Nah buat Grameds yang sudah nggak sabaran seperti apa contoh cerpen dalam bahasa Indonesia, nih Gramin kasih contohnya!
Judul: Sepasang Sepatu Butut (Cerpen Realistik)
Di sebuah pasar tradisional yang riuh, seorang anak laki-laki bernama Rian duduk di pinggir jalan, matanya tertuju pada sepasang sepatu butut yang dipajang di lapak sederhana milik ibunya. Sepatu itu sudah usang, warnanya memudar, dan solnya hampir terlepas. Namun, bagi Rian, sepatu itu adalah harta karun yang tak ternilai harganya.
“Bu, bolehkah aku membeli sepatu itu?” tanya Rian dengan suara lirih, berharap ibunya mengabulkan permintaannya.
Ibu Rian, seorang penjual sayur yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, menghela napas panjang. Ia tahu, Rian sudah lama menginginkan sepatu itu. Tapi, uang mereka pas-pasan, hanya cukup untuk makan sehari-hari.
“Rian, Ibu tahu kamu ingin sepatu itu. Tapi, kita harus membeli beras dan lauk pauk dulu. Sepatu itu bisa kita beli lain kali, ya?” jawab Ibu Rian dengan lembut.
Rian mengangguk pelan, berusaha menahan air mata yang siap tumpah. Ia tahu, ibunya benar. Mereka harus memprioritaskan kebutuhan pokok terlebih dahulu.
Hari demi hari berlalu, Rian tetap rajin membantu ibunya berjualan sayur. Ia berharap bisa mengumpulkan uang sendiri untuk membeli sepatu butut itu.
Suatu hari, saat sedang membantu ibunya menata sayuran, Rian melihat seorang anak laki-laki seusianya sedang menangis di depan lapak mereka. Anak itu tidak memakai alas kaki, dan kakinya penuh luka lecet.
Rian merasa iba melihat anak itu. Ia teringat pada sepatu butut yang ia idam-idamkan. Tanpa pikir panjang, Rian mengambil sepatu itu dan memberikannya kepada anak laki-laki tersebut.
“Ini, pakailah sepatu ini,” kata Rian sambil tersenyum.
Anak laki-laki itu menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Ia menerima sepatu itu dengan tangan gemetar, lalu mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Melihat anak laki-laki itu memakai sepatu bututnya dengan wajah bahagia, hati Rian dipenuhi rasa hangat. Ia merasa senang bisa membantu orang lain, meskipun itu berarti ia harus merelakan impiannya sendiri.
Ibu Rian yang menyaksikan kejadian itu tersenyum haru. Ia bangga dengan kebaikan hati anaknya. “Rian, kamu anak yang baik,” puji Ibu Rian sambil mengelus kepala Rian.
Rian membalas senyuman ibunya. Ia tahu, kebahagiaan yang ia rasakan saat membantu orang lain jauh lebih berharga daripada sepasang sepatu butut.
Kesimpulan
Nah, Grameds, itulah tadi serba-serbi tentang cerpen yang bisa kita kupas bersama. Dari contoh-contohnya, kita bisa lihat betapa beragamnya tema dan gaya penulisan cerpen yang pastinya bisa jadi inspirasi buat kamu yang pengen nulis cerpen juga. Jangan lupa, cerpen bukan sekadar hiburan, tapi juga jendela untuk melihat dunia dari berbagai sudut pandang. Jadi, tetaplah membaca dan mengeksplorasi cerita-cerita pendek yang menarik ya. Siapa tahu, kamu bakal menemukan cerpen favorit kamu atau bahkan terinspirasi untuk menulis karya kamu sendiri. Selamat membaca dan berkarya, Grameds!
Penulis: Hafizh
Rekomendasi Buku Terkait
Buku Sakti Menulis Cerpen
Apakah kamu suka membaca cerpen? Atau malah seorang penulis cerpen? Yang jatuh cinta dengan dunia tulis menulis dan selalu ingin menulis cerpen, tapi masih ada rasa ganjal dalam hatimu sehingga menyebabkan kamu tidak yakin dengan tulisan sendiri. “Cerpen” bukan lagi kata asing di telinga masyarakat pada umumnya. Banyak orang tahu dan suka membacanya, bahkan cerpen dapat memikat seseorang untuk menuliskanya. Lalu, bagaimana sih cara menulis cerpen yang baik dan benar? Jika kamu memang seorang penulis cerpen maka harus mengetahui asal kelahiran cerpen dan mengenali cerpen lebih dalam lagi. Temukan rumus-rumus cerpen untuk menumpas “kegalauan” menulis, rambu-rambu kepenulisan cerpen yang sering dilanggar, hingga tips-tips menulis dari penulis terkenal dan simak bagaimana cerpen bisa membuatmu bisa sekolah di luar negeri dengan gratis!
Menggali Passion: Menulis Cerpen dengan Cerpen-Gram
Metode Cerpen-Gram telah terbukti sangat efektif bagi para pemula yang sedang belajar menulis cerpen. Buku Cerpen-Gram: Metode Mudah dan Menyenangkan Menulis Cerpen bagi Pemula telah dipakai banyak sekolah dan bahkan perguruan tinggi sebagai buku referensi dan juga buku panduan untuk belajar menulis cerpen. Buku Menggali Passion Menulis Cerpen dengan Cerpen-Gram merupakan edisi revisi atas buku Cerpen-gram: Metode Mudah dan Menyenangkan Menulis Cerpen bagi Pemula yang dapat digunakan dengan praktis dan mudah. Menggali Passion Menulis Cerpen dengan Cerpen-Gram merupakan judul dari sebuah buku yang ditulis oleh Peng Kheng Sun. Buku Menggali Passion Menulis Cerpen dengan Cerpen-Gram ini telah menyempurnakan metode Cerpen-Gram menjadi lebih detail sehingga semakin efektif dan menyenangkan bagi siapa saja yang ingin belajar menulis cerpen. Metode Cerpen-Gram memiliki banyak keunggulan, antara lain Cerpen-Gram sangat praktis diterapkan oleh pembaca. Dalam buku ini diuraikan langkah-langkah menulis cerpen yang amat sederhana sehingga pembaca akan dengan mudah mempraktikkannya. Secara keseluruhan, metode Cerpen-Gram menawarkan solusi terbaik untuk belajar menulis cerpen, yakni membuat belajar menulis cerpen menjadi mudah dan menyenangkan, memudahkan belajar menulis cerpen dari karya-karya sastra yang telah dipublikasikan, memudahkan membangun cerita dari bagian-bagian cerpen, meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas. Diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas untuk pembaca menemukan dan memperdalam passion mereka dalam menulis sebuah cerpen.
Cerpen Pilihan Kompas 2020: Macan
Situasi pandemi yang menyapu dunia saat ini terekam dalam sejumlah cerpen yang dimuat Kompas sepanjang tahun 2020. Akan tetapi, seperti halnya warna budaya, situasi pandemi adalah konteks. Cerita tetap membutuhkan substansi yang kuat untuk ditempatkan pada konteks tersebut. Hal ini menjadi tantangan bagi penulis cerpen, tak terkecuali yang sudah dimuat di Kompas. Sayangnya, kadang kala kesulitan hidup seperti pandemi ini justru bisa juga melemahkan munculnya kreativitas. Semoga ini salah. Namun, berkaca dari cerpen-cerpen yang dikirim ke Kompas, gejala penurunan kualitas itu terasa. Dari sekian banyak cerpen berlatar pandemi Covid-19 yang dikirim ke redaksi, hanya enam yang akhirnya lolos kurasi dan dimuat di Kompas. Mencermati 48 cerpen yang dimuat Kompas sepanjang tahun 2020, pikiran dan hati para juri tertambat pada “Macan” karya Seno Gumira Ajidarma. Semua juri menyepakati “Macan” menjadi cerpen terbaik. No debate. Bukan nama besar Seno yang menjadi faktor penentu, melainkan semata-mata kualitas cerpen itu sendiri. Seno sebenarnya punya dua cerpen yang dimuat Kompas selama kurun waktu 2020, tetapi bahkan cerpen satu lagi itu tak masuk dalam buku Cerpen Pilihan Kompas kali ini. Ini menegaskan bahwa cerpen “Macan” mewakili dirinya sendiri untuk memikat hati para juri. “Macan” bercerita dari sisi pandang seekor harimau betina yang baru saja kehilangan pasangannya. Dari sudut pandang ini, kita akan diajak mengetahui bagaimana hewan buas yang sering dibunuh manusia itu membalaskan dendamnya.
- Argumen
- Autobiografi
- Biografi Bapak Sejarah Indonesia
- Cerpen
- Ciri Biografi
- Contoh Artikel Opini
- Contoh Cerita Liburan Sekolah Seru di Rumah
- Contoh Cerita Pengalaman Pribadi
- Contoh Cerita Novel
- Contoh Kata Teknis
- Contoh Kalimat Interogatif
- Contoh Kalimat Kompleks
- Contoh Pernyataan Persuasif
- Contoh Puisi Rakyat
- Contoh Memo
- Identitas Buku
- Jenis Karya Sastra
- Kata Kerja Material
- Kata Baku dan Tidak Baku
- Kata Penghubung Argumentatif
- Kalimat Konjungsi Kausalitas
- Kalimat Langsung
- Kalimat Persuasif
- Konjungsi Korelatif
- Majas Simile
- Perbedaan Esai dan Kritik
- Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi
- Prosa
- Resensi Buku Fiksi
- Struktur Teks Editorial
- Syarat Kalimat Efektif
- Tajuk Rencana
- Teks Biografi Pahlawan
- Teks Eksplanasi Bencana Alam
- Teks Eksplanasi Sosial
- Teks Tanggapan
- Teks Editorial
- Tipografi Puisi
- Unsur-Unsur Berita
- Urgensi