Sosiologi

Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

Written by Laila

Halo Grameds! Pernahkah kamu berpikir mengapa manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya? Sebagai makhluk sosial, kita memang tidak bisa hidup sendirian. Kita selalu berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, tetangga, atau rekan kerja. Aktivitas-aktivitas ini menjadi bagian penting dalam keseharian kita.

Interaksi sosial ini bukan sekadar kebutuhan, melainkan juga kunci dalam membentuk hubungan, mendukung satu sama lain, dan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis. Nah, dalam artikel ini, Gramin akan  mengajak kamu mengupas tuntas kenapa manusia disebut makhluk sosial dan apa saja contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial. Yuk, kita simak!

 

Mengapa Manusia Disebut Makhluk Sosial?

Manusia disebut makhluk sosial karena kita tidak bisa hidup tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Sejak lahir, manusia sudah bergantung pada orang-orang di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makan, pakaian, hingga kasih sayang. Tidak hanya itu, sepanjang hidupnya, manusia terus-menerus terlibat dalam hubungan sosial, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2021) yang ditulis oleh M. Nursa’ban, dkk., makhluk sosial adalah makhluk hidup yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia, sebagai makhluk sosial, saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dasar (primer), tambahan (sekunder), hingga kebutuhan yang lebih kompleks (tersier). Disebabkan oleh sifat inilah, manusia secara alami cenderung hidup berkelompok dan bekerja sama untuk memenuhi berbagai aspek kehidupannya.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki dorongan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.Hal ini adalah bagian dari sifat alami manusia yang menginginkan pengakuan dari sesama.

Ada dua alasan utama yang menjelaskan mengapa manusia sebagai makhluk sosial merasa perlu berinteraksi dengan orang lain, yaitu:

1. Need of affiliation

Merupakan dorongan untuk berafiliasi dan membangun hubungan interpersonal yang saling memengaruhi satu sama lain.

2. Need of intimacy

Kebutuhan untuk memiliki hubungan yang dekat, hangat, dan saling berkomunikasi.

Komunikasi dan interaksi merupakan fondasi dari hubungan sosial yang kita bangun. Melalui komunikasi, kita bisa menyampaikan ide, perasaan, dan kebutuhan. Misalnya, ketika kamu berinteraksi dengan teman-teman di sekolah, kamu belajar untuk bekerja sama, menghargai perbedaan pendapat, dan memahami kebutuhan orang lain. Di tempat kerja, interaksi dengan rekan kerja membantu kita mencapai tujuan bersama melalui kolaborasi yang solid.

Contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang menunjukkan kita sebagai makhluk sosial adalah saat kita berkomunikasi dengan tetangga saat bertemu di depan rumah, atau bahkan ketika kita memberi salam pada orang yang kita kenal di jalan. Hal-hal kecil ini, tanpa kita sadari, menunjukkan bahwa manusia memang diciptakan untuk hidup berdampingan dan saling berhubungan.

 

Contoh-Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia terlibat dalam berbagai interaksi yang membangun dan memperkuat hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Aktivitas sosial ini bisa terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat, hingga dunia digital. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Aktivitas di Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan sosial pertama di mana kita belajar berinteraksi. Dalam keluarga, kita saling berkomunikasi, bekerja sama, dan berbagi peran sesuai kebutuhan. Contoh paling umum dari aktivitas sosial di lingkungan keluarga adalah makan bersama, di mana seluruh anggota keluarga berkumpul, berbincang, dan berbagi cerita. Ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga menciptakan kehangatan dan rasa kebersamaan.

Selain itu, ada juga diskusi tentang masalah keluarga. Ketika ada masalah yang harus dihadapi, setiap anggota keluarga biasanya akan duduk bersama untuk mencari solusi. Misalnya, berdiskusi mengenai pendidikan anak atau rencana liburan. Melalui komunikasi ini, kita belajar untuk mendengarkan, menghargai pendapat, dan bekerja sama dalam mencapai kesepakatan.

2. Aktivitas di Lingkungan Sekolah atau Kerja

Di sekolah atau tempat kerja, interaksi sosial terjadi melalui kerja sama dan kolaborasi. Misalnya, ketika kita mengikuti diskusi kelompok di kelas atau kantor, kita diajak untuk saling bertukar ide, mendengarkan pendapat orang lain, dan bersama-sama menyelesaikan tugas yang diberikan. Aktivitas ini membantu kita mengasah kemampuan komunikasi, sekaligus membangun keterampilan kerja sama yang baik.

Contoh lainnya adalah mengerjakan proyek bersama atau menghadiri rapat kerja. Dalam dunia kerja, kolaborasi dengan rekan kerja menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Misalnya, dalam proyek tim, setiap anggota akan berbagi tugas dan tanggung jawab, saling membantu untuk memastikan bahwa pekerjaan selesai dengan baik.

Sumber foto: pexels.com

 

3. Aktivitas di Lingkungan Masyarakat

Sebagai bagian dari masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab sosial yang melibatkan partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Contohnya adalah gotong royong, di mana warga bekerja bersama untuk membersihkan lingkungan, membangun fasilitas umum, atau membantu tetangga yang membutuhkan. Gotong royong merupakan bentuk kerja sama yang menguatkan solidaritas antarwarga.

Selain itu, ada juga menghadiri pertemuan warga seperti rapat RT atau RW, di mana kita bisa memberikan pendapat atau mendengarkan informasi penting tentang lingkungan sekitar. Partisipasi dalam acara keagamaan atau adat juga merupakan bentuk interaksi sosial yang mempererat hubungan di antara anggota masyarakat, sekaligus menjaga tradisi dan nilai-nilai budaya yang diwariskan.

4. Aktivitas di Dunia Digital

Di era digital ini, interaksi sosial tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Media sosial dan forum online menjadi platform penting untuk saling berbagi informasi dan berinteraksi dengan orang lain. Contoh aktivitas sosial di dunia digital adalah berbagi informasi di media sosial seperti Instagram atau TikTok. Kita bisa membagikan pengalaman, opini, atau berita kepada teman-teman secara online.

Di samping itu, ada juga diskusi di grup WhatsApp atau forum online, di mana kita bisa bertukar pikiran mengenai berbagai topik, dari yang santai hingga serius. Aktivitas lainnya termasuk berkomentar di media sosial, yang memungkinkan kita untuk memberikan feedback atau pendapat terhadap postingan orang lain. Dunia digital memang memudahkan kita untuk tetap terhubung, meskipun terpisah oleh jarak.

Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi

Buku Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi adalah buku keempat dari judul Seri Pohon Komunikasi, sekaligus sebagai salah satu landasan ilmiah komunikasi dari 8 landasan yang akan disajikan, yaitu filsafat, psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antropologi, biologi, fisika, dan matematika.

Ilmu komunikasi sendiri merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah satunya adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi. Sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan komunikasi karena dalam sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur yang terpenting dalam seluruh kehidupan manusia.

Dalam buku ini, adanya interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan perwujudan dari komunikasi yang bersifat konkret. Dan interaksi yang terjadi di antara manusia kemudian menimbulkan kontak sosial.

 

Contoh Aktivitas Manusia sebagai Makhluk Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

Sumber foto: pexels.com

Berikut adalah 15 contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari:

1. Makan Bersama Keluarga

Menghabiskan waktu dengan keluarga di meja makan, berbagi cerita dan pengalaman.

2. Berdiskusi dengan Teman

Mengobrol atau berdiskusi dengan teman mengenai berbagai topik, baik itu sekolah, hobi, atau isu terkini.

3. Berkunjung ke Rumah Tetangga

Mengunjungi tetangga untuk menjalin hubungan baik, saling bertukar informasi, atau sekadar bersilaturahmi.

4. Menghadiri Acara Keluarga

Menghadiri acara seperti ulang tahun, pernikahan, atau reuni keluarga untuk mempererat hubungan.

5. Bergotong Royong

Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

 

6. Bergabung dalam Komunitas

Menjadi anggota komunitas atau organisasi yang memiliki minat yang sama, seperti klub olahraga atau hobi.

7. Bekerja dalam Tim

Berkolaborasi dengan rekan kerja untuk menyelesaikan proyek atau tugas yang membutuhkan kerjasama.

8. Berpartisipasi dalam Kegiatan Sekolah

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti pramuka, paduan suara, atau klub seni.

9. Menghadiri Pertemuan Warga

Ikut serta dalam rapat warga di lingkungan RT/RW untuk membahas masalah-masalah bersama.

10. Berbagi Informasi di Media Sosial

Mengunggah atau membagikan informasi yang bermanfaat di platform media sosial untuk membantu orang lain.

11. Bergabung dalam Diskusi Online

Terlibat dalam diskusi di forum online atau grup WhatsApp mengenai topik tertentu.

12. Mengikuti Acara Keagamaan

Hadir dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajian, misa, atau perayaan hari besar keagamaan.

13. Mengunjungi Panti Asuhan atau Rumah Sakit

Melakukan kunjungan ke panti asuhan atau rumah sakit untuk memberikan dukungan atau bantuan.

14. Membantu Anak-anak Belajar

Menjadi tutor atau pendamping belajar bagi anak-anak di lingkungan sekitar.

15. Mengorganisir Acara Komunitas

Menciptakan dan mengorganisir acara seperti bazar, festival, atau pertunjukan seni untuk mempererat hubungan antarwarga.

Pengantar Ilmu Sosial

Buku Pengantar Ilmu Sosial ini ditujukan untuk memberikan pemahaman terhadap eksistensi manusia sebagai individu maupun makhluk sosial dari perspektif Ilmu Sosial yang telah berkembang luas di masyarakat akademik (Sosiologi, Antropologi, Ilmu Ekonomi, Geografi, Sejarah, Psikologi, Ilmu Hukum, dan Ilmu Politik). Selain itu, secara khusus buku ini juga ditujukan sebagai bahan ajar yang dapat memberikan landasan dalam mempelajari Ilmu Sosial yang sangat dibutuhkan mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan Ilmu Sosial.

Berkenaan dengan itu, materi dalam buku ini lebih difokuskan agar para pembaca mendapatkan orientasi yang menyeluruh sebagai landasan dalam memperdalam Ilmu Sosial dengan bidang-bidang spesialisasi keilmuan yang berkembang. Buku ini diharapkan akan memberikan landasan akademik masing-masing keilmuan yang berkembang dalam Ilmu Sosial, sehingga dapat diaplikasikan untuk menganalisis fenomena sosial secara holistik menuju harmonisasi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara sebagai warga dunia.

 

Kesimpulan

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan emosional, semua ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan sosial dalam kehidupan kita. Melalui komunikasi, kerja sama, dan saling mendukung, kita bisa menciptakan kelompok yang harmonis dan budaya yang kaya.

Nah, itu dia, Grameds! Semoga penjelasan tentang manusia sebagai makhluk sosial ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru. Ingatlah bahwa setiap interaksi yang kita lakukan memiliki dampak besar, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar kita. Mari terus jaga hubungan sosial yang positif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari! Grameds juga bisa mempelajari lebih lengkap terkait manusia sebagai makhluk sosial melalui kumpulan buku sosiologi yang tersedia di Gramedia.com.

 

About the author

Laila