Ekonomi

20 Contoh Mobilitas Sosial Sinking yang Ada di Masyarakat

Written by Laila

Mungkin Grameds pernah melihat atau mengalami musibah, sehingga berada di titik terendah. Kondisi tersebut disebut mobilitas sosial sinking. Mobilitas sosial sinking terjadi ketika seseorang atau kelompok masyarakat mengalami penurunan status sosial, ekonomi, atau jabatan.

Penurunan ini bisa disebabkan oleh faktor internal (seperti kesalahan pribadi) atau eksternal (seperti kondisi ekonomi, bencana alam, atau kebijakan). Dampak dari mobilitas sosial sinking ini sangat besar, seperti hilangnya rasa percaya diri, perubahan peran sosial, atau bahkan kemiskinan.

Mari kenali apa saja contoh mobilitas sosial sinking dan upaya apa saja agar bisa bangkit dari keterpurukan. Yuk, simak artikel berikut ini.

 

Contoh Mobilitas Sosial Sinking

Berikut adalah contoh dari mobilitas sosial sinking yang ada di masyarakat, diantaranya adalah:

Daftar Isi

1. Pekerja Kantor Menjadi Pengangguran

Seorang karyawan dipecat karena perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja (PHK).

2. Petani Kehilangan Tanah Garapan

Petani yang tadinya memiliki lahan sendiri terpaksa menjualnya karena terlilit utang, dan menjadi buruh tani.

3. Pengusaha Bangkrut

Seorang pemilik toko kehilangan usahanya karena kalah bersaing dengan marketplace online.

4. PNS Dipecat karena Korupsi

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat kasus korupsi kehilangan jabatannya dan dipenjara.

5. Mahasiswa Putus Kuliah

Seorang mahasiswa harus berhenti kuliah karena keluarganya tidak mampu membayar biaya pendidikan.

6. Artis Kehilangan Popularitas

Seorang artis yang dulu terkenal, kehilangan penggemar dan pekerjaan karena skandal atau pergantian tren.

7. Pemilik Perusahaan Menjadi Karyawan

Seorang pengusaha sukses kehilangan bisnisnya dan harus bekerja sebagai karyawan untuk bertahan hidup.

8. Pensiunan Kehilangan Penghasilan Tetap

Setelah pensiun, seseorang yang dulunya memiliki penghasilan besar kini hanya mengandalkan uang pensiun yang terbatas.

9. Keluarga Kehilangan Warisan

Seseorang yang awalnya kaya menjadi miskin karena konflik keluarga atau keputusan salah dalam pengelolaan harta warisan.

10. Peternak Kehilangan Usaha

Peternak sapi bisa mengalami kegagalan karena penyakit hewan ternak, dan mereka terpaksa mencari pekerjaan lain dengan penghasilan lebih rendah.

11. Karyawan Kehilangan Jabatan karena Konflik Internal

Seorang manajer diturunkan jabatannya menjadi staf karena konflik dengan atasan.

12. Murid Berbakat Tidak Melanjutkan Pendidikan

Seorang siswa yang berprestasi harus bekerja setelah lulus sekolah menengah karena keterbatasan ekonomi.

13. Pemimpin Politik Kalah Pemilu

Seorang kepala daerah atau anggota dewan kehilangan jabatan setelah kalah dalam pemilu.

14. Karyawan Perusahaan Startup Setelah Perusahaan Tutup

Seorang pekerja startup harus mencari pekerjaan dengan jabatan lebih rendah setelah perusahaannya bangkrut.

15. Pelaku Usaha Tradisional Kalah dengan Teknologi

Pedagang pasar tradisional kehilangan pembeli karena kalah bersaing dengan e-commerce.

16. Orang Tua Kehilangan Dukungan Anak

Orang tua yang sebelumnya hidup nyaman dari bantuan anak-anak mereka, menjadi miskin karena anak-anaknya tidak lagi mampu membantu.

17. Pekerja Migran Kembali ke Desa Tanpa Pekerjaan

Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang kehilangan pekerjaan dan pulang tanpa penghasilan tetap.

18. Dokter Kehilangan Lisensi

Dokter yang melakukan malpraktik dan dicabut izinnya sehingga tidak bisa berpraktik lagi.

19. Pengusaha Tertipu Investasi Bodong

Seseorang yang kaya raya jatuh miskin setelah terlibat dalam investasi bodong yang menguras seluruh hartanya.

20. Pemimpin Komunitas yang Kehilangan Kepercayaan

Ketua organisasi atau tokoh masyarakat kehilangan pengaruh karena skandal atau keputusan kontroversial.

 

Pengertian Mobilitas Sosial Sinking

Mobilitas sosial sinking adalah proses penurunan status atau posisi seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat. Penurunan ini dapat terjadi dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, atau status sosial secara keseluruhan.

Mobilitas sosial sinking biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kehilangan pekerjaan karena layoff besar-besaran, kebangkrutan usaha yang dialami oleh wirausaha, kegagalan dalam menempuh pendidikan, atau perubahan situasi ekonomi dan politik yang tak menentu.

Contohnya, seorang pengusaha sukses yang kehilangan semua asetnya karena bangkrut atau seorang karyawan yang diturunkan jabatannya karena memiliki kinerja buruk. Fenomena ini menunjukkan bahwa status sosial seseorang tidak selalu stabil dan dapat berubah seiring waktu, baik karena faktor internal maupun eksternal.

 

Faktor Penyebab Mobilitas Sosial Sinking

Sumber foto: pexels.com

Mobilitas sosial sinking, yaitu penurunan status sosial individu atau kelompok, dapat terjadi karena berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utamanya:

1. Faktor Ekonomi

Krisis ekonomi atau kehilangan sumber penghasilan dapat menyebabkan seseorang turun status sosial. Contohnya, seorang pedagang kecil yang kehilangan modal akibat bencana atau inflasi tinggi yang membuat usaha gulung tikar.

2. Faktor Pendidikan

Kurangnya akses atau peluang pendidikan dapat memengaruhi mobilitas seseorang. Anak dari keluarga mampu yang tidak menyelesaikan pendidikan tinggi karena masalah pribadi atau finansial sering kali menghadapi keterbatasan karier di masa depan, yang berdampak pada penurunan status sosial.

3. Perubahan Pekerjaan

Penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah salah satu penyebab utama mobilitas sosial sinking. Misalnya, seorang manajer yang turun menjadi staf  karena restrukturisasi perusahaan.

4. Konflik Sosial

Diskriminasi, stigma, atau kehilangan kepercayaan dari masyarakat dapat menyebabkan seseorang dikeluarkan dari kelompok sosial tertentu, yang berdampak pada statusnya di masyarakat. Contohnya, seorang figur publik yang terlibat skandal besar dan kehilangan pengaruhnya.

5. Faktor Kesehatan

Gangguan kesehatan serius atau kecelakaan yang menyebabkan disabilitas dapat membatasi kemampuan seseorang untuk bekerja dan mempertahankan status sosial mereka.

6. Faktor Budaya

Perubahan budaya atau norma masyarakat yang memengaruhi cara pandang terhadap profesi tertentu dapat menyebabkan seseorang kehilangan statusnya. Sebagai contoh, seniman tradisional yang tidak dihargai di era modern, akhirnya mengalami penurunan status sosial.

7. Kegagalan Beradaptasi

Individu atau kelompok yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi atau sosial juga dapat mengalami mobilitas sosial sinking. Contohnya, petani tradisional yang tidak mampu bersaing dengan sistem pertanian modern.

8. Faktor Politik

Perubahan kebijakan atau kekuasaan politik dapat memengaruhi status seseorang. Mantan pejabat yang kehilangan jabatannya sering kali mengalami penurunan status setelah masa kekuasaannya berakhir.

9. Bencana Alam

Kehilangan aset atau tempat tinggal akibat bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi, juga bisa menjadi penyebab mobilitas sosial sinking.

Seni Berjualan Laris Manis Dalam Masa Krisis

 

Dampak Mobilitas Sosial Sinking

Mobilitas sosial sinking, atau penurunan status sosial, memiliki berbagai dampak yang dapat memengaruhi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa dampak yang dihadapi:

1. Dampak pada Individu

Berikut adalah dampak mobilitas sosial sinking terhadap individu:

  • Stres dan Tekanan Psikologis

Penurunan status sosial sering menyebabkan individu merasa kehilangan harga diri, stres, hingga depresi karena merasa gagal memenuhi ekspektasi diri atau masyarakat.

  • Penurunan Kesejahteraan Ekonomi

Mobilitas turun sering kali diiringi dengan penurunan pendapatan, yang berdampak pada kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.

  • Terbatasnya Peluang

Status sosial yang menurun dapat mempersulit individu untuk mendapatkan kembali akses ke peluang pendidikan, pekerjaan, atau jaringan sosial yang dulu dimiliki.

 

2. Dampak pada Keluarga

Berikut adalah dampak mobilitas sosial sinking terhadap keluarga:

  • Perubahan Peran dalam Keluarga

Penurunan pendapatan atau status pekerjaan dapat memaksa anggota keluarga lain untuk bekerja, yang memengaruhi struktur dan dinamika keluarga.

  • Pendidikan Anak Terganggu

Jika penurunan status sosial berpengaruh pada ekonomi, biaya pendidikan anak mungkin menjadi beban, sehingga menghambat kesempatan mereka untuk maju.

 

3. Dampak pada Masyarakat

Berikut adalah dampak mobilitas sosial sinking terhadap masyarakat:

  • Ketimpangan Sosial yang Meningkat

Mobilitas turun dalam skala besar dapat memperlebar jurang antara kelas sosial, menciptakan ketimpangan yang lebih besar dalam masyarakat.

  • Potensi Konflik Sosial

Frustrasi dari kelompok yang mengalami penurunan status dapat memicu ketegangan sosial, seperti protes atau konflik antar-kelas.

  • Erosi Kepercayaan pada Sistem

Jika banyak individu merasa tidak ada jalan untuk memperbaiki status mereka, ini dapat menyebabkan berkurangnya kepercayaan terhadap sistem ekonomi atau pemerintahan yang ada.

 

4. Potensi Dampak Positif

Berikut adalah potensi dampak positif akibat mobilitas sosial sinking:

  • Motivasi untuk Perubahan

Dalam beberapa kasus, penurunan status sosial bisa menjadi motivasi untuk memperbaiki diri, belajar keterampilan baru, atau mencari peluang baru.

Krisis Sistem Keuangan Di Indonesia

 

Perbedaan Mobilitas Sosial Sinking dengan Mobilitas Sosial Climbing

Sumber foto: pexels.com

Mobilitas sosial sinking dan mobilitas sosial climbing merupakan dua jenis pergerakan status sosial yang berlawanan arah.

Mobilitas sosial sinking terjadi ketika individu atau kelompok mengalami penurunan status sosial di masyarakat, misalnya akibat kehilangan pekerjaan, kegagalan usaha, atau bencana yang menghilangkan sumber daya ekonomi. Sebaliknya, mobilitas sosial climbing adalah proses naiknya status sosial seseorang atau kelompok, seperti melalui pendidikan yang lebih tinggi, promosi jabatan, atau peningkatan ekonomi keluarga.

Jika mobilitas sosial sinking sering dikaitkan dengan penurunan kesejahteraan dan tantangan emosional, mobilitas sosial climbing membawa peluang baru dan peningkatan pengakuan sosial.

Kedua bentuk mobilitas ini menunjukkan dinamika status sosial yang bisa berubah sesuai dengan faktor individu maupun lingkungan. Seperti layaknya roda yang berputar, seorang individu bisa mengalami bentuk mobilitas baik sinking ataupun climbing dalam kehidupan.

 

Cara Mengatasi Mobilitas Sosial Sinking di Masyarakat

Saat mengatasi mobilitas sosial sinking, ada hal yang bisa diupayakan agar bisa melewati krisis keterpurukan. Berikut adalah cara mengatasinya:

1. Meningkatkan Pendidikan

Akses pendidikan yang berkualitas dapat membantu individu meningkatkan keterampilan sehingga membuka peluang kerja yang lebih baik.

2. Pelatihan Keterampilan

Program pelatihan seperti kejuruan atau keterampilan teknis dapat meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja, serta membuat tiap individu semakin berdaya.

3. Menciptakan Peluang Kerja

Pemerintah dan swasta dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi angka pengangguran.

4. Membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Dukungan untuk UMKM dapat membantu masyarakat mandiri secara ekonomi, sehingga mereka bisa bertumbuh dari sisi finansial.

5. Peningkatan Akses Modal

Pinjaman usaha mikro dan kredit tanpa agunan dapat mendukung usaha kecil untuk melebarkan usahanya, serta tidak bergantung dengan lapangan pekerjaan yang kian sulit didapat.

6. Penyuluhan Keuangan

Edukasi tentang pengelolaan keuangan dapat membantu individu untuk merencanakan masa depan lebih baik.

7. Jaminan Sosial

Adanya program seperti BPJS, subsidi pangan, dan beasiswa membantu keluarga rentan tetap stabil secara perekonomian.

8. Mengatasi Diskriminasi

Kebijakan yang mendukung kesetaraan sosial dapat memastikan semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama, tanpa membeda-bedakan status sosial.

9. Pemberdayaan Komunitas Lokal

Program berbasis komunitas dapat melibatkan masyarakat dalam proyek pengembangan sosial-ekonomi yang lebih baik.

10. Diversifikasi Pendapatan

Pemerintah dapat mendorong masyarakat untuk mencari sumber pendapatan alternatif guna mengurangi risiko kejatuhan ekonomi.

11. Penegakan Hukum yang Adil

Menghapus praktik korupsi dan perlakuan diskriminatif di lembaga negara melindungi hak warga negara, seperti pemerataan ekonomi secara keseluruhan.

12. Pengembangan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur yang baik dapat membuka akses ke peluang pendidikan, dan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

13. Dukungan Psikologis

Layanan konseling dapat membantu individu menghadapi tekanan akibat mobilitas sosial sinking yang dihadapi. Hal ini sangat diperlukan agar mereka mampu bangkit lagi, mengobati depresi, serta mengurangi angka bunuh diri.

14. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Program kesehatan seperti BPJS dapat mencegah beban biaya medis yang dapat menjatuhkan status ekonomi. Saat seseorang memiliki sakit kronis dan terkendala biaya, maka asuransi kesehatan bisa mengatasi dari kejatuhan ekonomi akibat mahalnya biaya pengobatan.

15. Pelatihan Wirausaha

Masyarakat akan lebih terbantu jika mendapatkan keterampilan wirausaha guna mendorong kemandirian dan inovasi ekonomi, apalagi jika pelatihan ini sifatnya gratis. Selain memotivasi untuk keluar dari zona keterpurukan, mereka bisa mendapat ilmu untuk meningkatkan skill agar menjadi kehidupan lebih baik.

16. Edukasi Menabung dan Berinvestasi

Edukasi pentingnya menabung atau berinvestasi untuk masa depan dapat melindungi individu dari risiko kejatuhan ekonomi yang sifatnya mendadak. Alih-alih mengikuti tren Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO), generasi sekarang cenderung menghabiskan uang untuk kesenangan sesuai tren yang berkembang seperti healing, nongkrong di coffee shop, berburu kuliner viral, atau berbelanja barang yang sedang tren.

Dampak negatifnya adalah generasi sekarang tidak memiliki dana yang cukup untuk memiliki rumah, membangun rumah tangga, hingga menyiapkan dana di masa tua. Oleh karena itu, pentingnya edukasi menabung dan investasi dapat membuat mereka melek finansial untuk mengurangi dampak mobilitas sosial sinking akibat faktor eksternal di kemudian hari.

17. Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah dapat membuat program yang menargetkan daerah miskin untuk mengatasi kemiskinan. Pemberian bansos atau donasi yang tepat sasaran dapat membantu masyarakat mendapatkan hidup lebih baik.

18. Reformasi Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan yang inklusif dan berbasis keterampilan memastikan kesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja.

19. Bantuan Teknologi

Pemerintah dapat memanfaatkan bantuan teknologi sebagai salah satu solusi untuk mengatasi mobilitas sosial sinking dengan berbagai cara. Salah satu langkah utama adalah menyediakan akses teknologi informasi dan komunikasi yang merata, seperti internet murah atau gratis di wilayah terpencil.

Melalui teknologi, masyarakat dapat mengakses peluang pendidikan daring, pelatihan keterampilan digital, dan informasi pasar kerja yang relevan. Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui platform e-commerce, memberikan pelatihan pemasaran digital, serta akses ke layanan keuangan digital untuk meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, teknologi dapat digunakan untuk memberikan materi pembelajaran interaktif dan inklusif yang menjangkau daerah dengan fasilitas terbatas. Bantuan ini tidak hanya memperluas peluang individu untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan, tetapi juga mempercepat pengurangan kesenjangan sosial secara keseluruhan.

20. Kemitraan Pemerintah dan Swasta

Adanya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dapat menciptakan kebijakan yang mengurangi risiko sosial-ekonomi yang bisa terjadi kapan saja. Dengan adanya tindakan preventif dari berbagai pihak, maka kondisi mobilitas sosial sinking bisa diatasi secara bersama-sama.

Manajemen Krisis, Isu, dan Risiko dalam Komunikasi

 

Kesimpulan

Mobilitas sosial sinking adalah fenomena di mana individu atau kelompok mengalami penurunan status sosial dalam struktur masyarakat, yang dapat terjadi akibat faktor ekonomi, pendidikan, diskriminasi, atau krisis sosial.

Hal ini sering kali menimbulkan dampak negatif, seperti meningkatnya kesenjangan sosial, penurunan kesejahteraan, hingga potensi konflik dalam masyarakat. Untuk mengurangi dampaknya, diperlukan berbagai upaya seperti peningkatan akses pendidikan, penyediaan lapangan kerja, dukungan finansial untuk usaha kecil, jaminan sosial yang inklusif, dan penegakan hukum yang adil.

Selain itu, program pelatihan keterampilan, pemberdayaan komunitas, serta pembangunan infrastruktur juga penting untuk mendorong masyarakat agar lebih mandiri dan kompetitif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan risiko penurunan status sosial dapat diminimalkan, menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Grameds, kamu bisa mempelajari lebih banyak terkait mobilitas sosial sinking melalui kumpulan buku ekonomi yang tersedia Gramedia.com.

About the author

Laila