Contoh Nilai Moral – Nilai adalah suatu sikap individu yang dapat dilihat mealui sudut pandang yang ada di lingkungannya. Istilah “moral” secara teratur mempermasalahkan ketidaksetujuan dan integritas seseorang sebagai makhluk sosial.
Pengaturan moral tidak hanya mengacu kepada baik dan buruk, misalnya sebagai instruktur, juru masak, pemain bulu tangkis atau pembicara, tetapi sebagai individu yang bertanggung jawab atas panggilannya.
Bidang moral di sisi lain adalah keberadaan manusia sejauh kebaikan sebagai individu. Adapun standar moral adalah tolok ukur untuk menentukan baik dan buruknya perspektif dan aktivitas manusia sejauh besar dan buruknya sebagai manusia, bukan sebagai suatu peran tertentu dan terbatas.
Daftar Isi
Pengertian Nilai Moral
Moral adalah adat atau kebiasaan atau adat yang dilakukan oleh seseorang kepada lingkungannya. Pengertian moral secara etimologis diambil dari etimologis kata itu sendiri, yaitu kata “mos”, sedangkan pengertiannya secara umum, yaitu norma-norma hidup yang dilakukan demi menjaga tingkat keteraturan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, nilai moral memiliki pengertian sebagai wujud gambaran objektif mengenai sisi kebenaran yang dilakukan seorang manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Definisi ini sejalan dari berbagai bahasa terhadap penjelasan suku kata moral, seperti dalam bahasa Yunani “etika”, bahasa Arab “akhlak”, dan bahasa Indonesia “kesusilaan”.
Nilai moral secara menyeluruh merupakan poin-poin yang berhubungan dengan perilaku baik maupun buruk yang menuntun kehidupan seseorang. Pendapat lain menyebutkan pentingnya nilai moral sebagai nilai yang dapat mendorong seseorang untuk bertindak dan sebagai sumber motivasi. Inilah yang menyebabkan nilai moral sering kali membatasi maupun mengatur tindakan kita dalam berperilaku. Nilai moral adalah deskripsi objektif perilaku seseorang ketika menjalani aktivitas kehidupannya. Istilah moralitas dalam hal ini mengacu kepada tindakan orang atau individu yang memiliki nilai atau kebaikan positif.
Pengertian Nilai Moral Menurut Para Ahli
Berikut definisi nilai moral menurut para ahli.
1. Driyarkara
Nilai moral merupakan salah satu penggambaran objektif terhadap perilaku seseorang ketika menjalankan aktivitas hidupnya. Berdasarkan pengertian inilah, moral kerap kali dikaitkan dengan kodrat dan hakikat manusia yang ingin hidup dalam kenyamanan dan ketenteraman.
2. Hurlock
Nilai moral merupakan tindakan yang sebanding dengan markah moral suatu golongan sosial. Moral dalam hal ini dapat diartikan sebagai kebiasaan, adat, dan tata cara. Perilaku moral dikendalikan oleh konsep-konsep moral atau kode etik yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
3. Webster New Word Dictionary
Nilai moral merupakan salah satu tindakan yang berhubungan dengan kesanggupan seseorang ketika menentukan sesuatu yang benar atau salah maupun baik atau buruk.
4. Dian Ibung
Nilai moral merupakan skala yang ditetapkan di dalam lingkungan sosial dan bersifat mengatur pola tindakan seseorang.
5. Maria Assumpta
Nilai moral merupakan suatu aturan mengenai tindakan seseorang sebagai makhluk sosial, serupa halnya ketika individu yang beretika dan bermoral dianggap telah memanusiakan orang lain.
6. Sonny Keraf
Nilai moral adalah titik acuan. Nilai ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat positif dan negatif dari tindakan manusia sebagai pribadi, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai seseorang yang memiliki posisi atau pekerjaan tertentu.
7. Zainuddin Saifullah Nainggolan
Nilai moral merupakan kecondongan spiritual yang memberlakukan seperangkat kriteria untuk mengatur tindakan seseorang. Pemahaman moral ini berkaitan erat dengan moralitas manusia atau sifat manusia yang memang diciptakan untuk membedakan sesuatu yang baik dan buruk.
Jenis-Jenis Nilai Moral
Jika dilihat dari jenisnya, nilai moral secara umum terbagi dalam berbagai karakteristik atau ciri-ciri nilai tersebut, yaitu:
1. Nilai Moral Baik
Nilai moral baik adalah nilai yang dikaitkan dengan kesesuaian antara harapan dan tujuan hidup manusia dalam menjalankannya, serta bisa ditinjaun dari kaidah sosial masyarakat. Begitu nyata terlihat, sesuatu yang baik dan salah. Contohnya saja adalah monolong sesama yang membutuhkan satu sama lainnya.
2. Nilai Moral Buruk
Kriteria nilai moral berikutnya adalah mengenai keburukan, yang berarti antonim dari kebaikan. Nilai ini dianggap menyimpang terhadap keteraturan sosial. Selain itu, pengaruh yang muncul akan memunculkan persoalan-persoalan sosial baru. Contohnya saja adalah mencuri, korupsi, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Nilai Moral
Berikut ini adalah ciri-ciri dari nilai moral.
- Terwujud di dalam masyarakat sebagai reaksi dari interaksi di antara warga.
- Banyak digunakan di kalangan orang (bukan bawaan).
- Terbentuk oleh sosialisasi (proses pembelajaran).
- Unsur dari usaha pemenuhan kebutuhan manusia dan hasrat sosial.
- Bervariasi antar budaya (relatif).
- Dapat memengaruhi perkembangan pribadi.
- Memiliki pengaruh yang berbeda di masyarakat.
- Sering kali bersinggungan satu dengan yang lain dalam mewujudkan sistem nilai.
Fungsi Nilai Moral
Pada dasarnya, ketetapan dan nilai-nilai moral mempunyai relasi yang begitu erat di dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang dipandang penting oleh manusia agar semakin gamblang. Mereka harus semakin dipercaya oleh individu dan harus digunakan dalam tindakan yang sering dilakukan.
Moralitas di sisi lain didefinisikan sebagai tindakan baik dan buruk dan untuk mengukur tindakan seseorang. Berikut ini merupakan sejumlah fungsi dari nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat.
- Mengingatkan orang-orang yang sebagai bagian dari masyarakat.
- Menarik perhatian kepada masalah moral yang kurang diperhatikan oleh orang-orang.
- Sebagai daya pikat perhatian seseorang terhadap indikasi “bias emosional”.
Contoh Nilai Moral
Menurut serangkaian penjelasan mengenai pengertian nilai moral dan jenisnya di atas, sudah sepantasnya jika artikel ini akan memberikan gambaran mengenai contoh tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai moral di dalam kehidupan masyarakat.
Contoh nilai moral yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan antara lain:
1. Berbicara Pelan di Hadapan Orang Tua
Tindakan inilah yang digunakan sebagai rujukan penjelas mengenai rasa penghormatan yang selalu dimunculkan di dalam masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki kebudayaan Timur, seperti Indonesia.
Melakukan komunikasi secara sopan dan pelan kepada orang lain yang lebih tua merupakan wujud interaksi sosial yang selalu diutamakan dalam budaya masyarakat Timur. Perilaku baik seperti ini dapat dimaknai sebagai bentuk penghormatan yang senantiasa diperlihatkan masyarakat luas.
2. Menunduk Ketika Berjalan
Contoh lainnya nilai moral adalah tindakan menunduk sesaat setelah melewati orang-orang di sekeliling. Berjalan dengan menunduk telah dilatih oleh generasi terdahulu dan dianggap sebagai pengharapan agar orang lain juga melakukannya.
3. Membuang Sampah di Tempatnya
Kasus yang dapat dicontohkan dalam penjelasan nilai moral adalah membuang sampah. Tindakan yang baik (moral baik) adalah membuang sampah di tempatnya, sedangkan yang buruk adalah membuang sampah di sembarang tempat karena dapat merusak lingkungan sekitar.
Jika seseorang membuang sampah di tempatnya, hal itu bermakna bahwa kalian telah menjaga kebersihan, mencegah banjir, memudahkan daur ulang sampah, mencegah kerusakan tanah dan air, dan memberikan kesan yang indah.
4. Tidak Membuat Keributan
Fenomena sosial dalam kehidupan masyarakat sering kali dikaitakan dengan ribut saat jam belajar. Anak yang melakukan keributan tersebut secara langsung bersinggungan dengan moral yang buruk, sehingga tidak pantas sama sekali untuk dicontoh.
5. Korupsi
Masalah sosial di Indonesia yang saat ini sedang marak terjadi adalah kasus korupsi. Tindakan seperti ini banyak merugikan masyarakat, bahkan secara nyata membuat masyarakat hidup dalam kemikisnan. Oleh karenanya, korupsi haruslah diperangi oleh masyarakat, mahasiswa, atau oleh pelajar itu sendiri sebagai upaya menciptakan kestabilan negara.
6. Menghormati Tetangga yang Berbeda Agama
Menghormati tetangga yang memiliki perbedaan agama maupun keyakinan merupakan salah satu nilai moral yang harus dijunjung tinggi. Menghargai dan menghormati tetangga yang memiliki perbedaan keyakinan akan membuat hidup menjadi semakin tenteram, damai, dan harmonis.
Menghormati tetangga yang berbeda keyakinan dapat mencegah perselisihan. Bukan hanya itu saja, menghargai perbedaan agama juga dapat mendapatkan pahala. Toleransi dalam agama apa pun merupakan perbuatan yang sangat terpuji dan sulit untuk dilakukan.
7. Menjenguk Tetangga yang Sakit
Menjenguk tetangga yang sakit menjadi contoh lain perilaku moral yang baik. Tindakan itu bisa menumbuhkan rasa peduli di dalam diri seseorang. Tidak hanya itu saja, perilaku ini akan semakin terpuji apabila tetangga tersebut memiliki keyakinan agama yang berbeda. Secara bersamaan, kalian telah menjunjung tinggi nilai toleransi beserta nilai kepedulian.
8. Menaati Peraturan yang Diberlakukan dalam Lingkungan Masyarakat Setempat
Menaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat setempat juga termasuk cerminan dari nilai moral, misalnya ikut melaksanakan kerja bakti setiap akhir pekan. Selain itu, ikut serta dalam rapat Rukun Tetangga (RT) juga termasuk ke dalam bentuk ketaatan sebagai warga di lingkungan tempat tinggal.
9. Jujur
Jujur menyiratkan sebagai konsisten, segala hal yang dikomunikasikan sesuai dengan realitas. Watak yang sah atau wajar akan menumbuhkan kepercayaan orang lain kepada kita. Jujur atau kejujuran mengacu kepada aspek karakter, moral, serta berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan kepada perilaku.
Kejujuran tidak diiringi oleh penipuan maupun kebohongan. Selain itu, perilaku ini juga dapat diartikan dapat dipercaya, adil, setia, dan ketulusan. Kejujuran dijunjung tinggi oleh masyarakat dengan berbagai etnis dan agama.
10. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab berarti bersedia melakukan sesuatu yang harus dilakukan dan dapat diharapkan. Perilaku tanggung jawab merupakan definisi mendasar dalam pemahaman manusia sebagai makhluk sosial maupun tingkat akhlak yang dimliki.
Berkaitan dengan tanggung jawab, seseorang seharusnya memiliki landasan pendapatnya dengan mengamini fakta jika manusia membutuhkan orang lain dalam relasi yang sempit. Tindakan ini demi menciptakan norma-norma sosial yang dirasakannya dalam menunjang keberadaan dirinya.
Perilaku tersebut lantas mengembang tidak hanya dalam tataran individu, melainkan selalu bersinggungan dengan relasinya dalam bermasyarakat, sehingga bisa terwujud sistem hukum maupun hukum pidana. Seseorang yang terhubung dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat dalam dirinnya
Berdasarkan serangkaian penjelasan mengenai pengertian nilai moral dan contohnya di atas, dapat disimpulkan bahwa moral adalah norma kesusilaan yang dijakarkan oleh setiap manusia agar kembali memanusiakan manusia. Dengan langkah ini, efek diintegrasi akan mudah dihindari.
Itulah artikel terkait “contoh nilai moral” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.
Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!
Rekomendasi Buku dan e-book Terkait
1. Filsafat Moral: Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia
Dikarenakan karakternya yang praktis, filsafat moral berbeda dengan logika, metafisika, kosmologi, dan epistemologi, terutama dalam menggariskan tujuannya. Filsafat moral bertujuan untuk mengantar seseorang bertindak baik dan menjadi baik. Tujuan ini lebih lengkap karena berkaitan dengan hidup manusia, sementara ilmu-ilmu spekulatif yang lain meneguhkan aktivitas-aktivitas tertentu saja dari manusia.
Filsafat moral dalam dunia modern – yang juga disebut dengan etika – bersinggungan dengan hampir seluruh ilmu dan bidang yang sangat luas. Sebut saja dalam dunia medis ada etika kedokteran, ada juga etika bisnis bagi pelaku ekonomi, etika profesi guru bagi para pendidik, bahkan politikus pun semestinya menjalankan tugasnya dengan didasari oleh etika politik. Oleh karena itu, pendasaran filsafat moral yang dipaparkan dalam buku ini menjadi sangat penting dan dibutuhkan sumbangannya bagi seluruh kalangan masyarakat dewasa ini.
2. Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah: Menumbuhkan Ekosistem Moral Pendidikan
Pendidikan karakter berbasis kultur sekolah jarang mendapat perhatian karena yang sering dibahas adalah pendidikan karakter berbasis kelas. Bahan diskusi dan pembicaraan tentang pendidikan karakter yang sering muncul adalah perlu tidaknya mata pelajaran baru, seperti pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, atau pendidikan karakter; pengertian pendidikan karakter terintegrasi dalam kurikulum; cara membuat Rencana Program Pengajaran (RPP) berkarakter dan penerapannya; serta sistem evaluasi yang cocok untuk menilai perkembangan karakter peserta didik.
Publik umumnya memahami praksis pendidikan karakter hanya dalam konteks kelas, padahal proses pembelajaran di dalam kelas dan gairah belajar peserta didik muncul sering kali karena ada faktor lingkungan yang membentuk budaya maupun sistem dalam organisasi dan tata kelola sekolah. Kualitas pembentukan karakter peserta didik di sekolah tidak semata-mata tergantung dari kualitas pembuatan RPP dan perangkat teknis lainnya. Lebih dari itu, pendidikan karakter sering kali sangat tergantung efektivitasnya dari kualitas kultur yang melingkupi sebuah lembaga pendidikan.
Kultur terbentuk dari norma, peraturan sekolah, regulasi pendidikan, dan pembiasaan yang terbentuk dalam lingkungan sekolah. Keempat hal ini harus hadir dalam sebuah interaksi antarpelaku pendidikan secara harmonis. Pendidikan karakter berbasis kultur sekolah akan sulit tercapai jika terjadi disharmoni dari empat hal ini. Dalam konteks inilah, pengembangan pendidikan karakter berbasis kultur sekolah menjadi sangat mendesak.
3. Penalaran Moral Cerita Anak Usia Dini
Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Oleh sebab itu, anak harus diperlakukan sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Hanya saja, dalam praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang terjadi. Usia dini merupakan fase penting anak-anak dalam belajar menalar moral. Bagaimana mereka melakukannya? Salah satunya dari cerita. Idealnya, cerita mampu meningkatkan dan mengembangkan penalaran moral ke tahap lebih tinggi.
Buku ini menyajikan konsep dan metode penalaran moral anak usia dini melalui empat subjek utama, yaitu:
- Memahami penalaran moral anak usia dini.
- Unsur moral dalam cerita anak-anak.
- Perkembangan moral anak usia dini.
- Metodologi mengungkap penalaran moral cerita anak usia dini.
Mahasiswa pendidikan anak usia dini, guru, orang tua, akademisi, dan peneliti dapat memanfaatkan buku ini sebagai rujukan untuk memilih, menulis, dan menggunakan cerita dalam pembelajaran dan mengembangkan moral anak usia dini.
Baca juga terkait Contoh Nilai Moral:
- Apresiasi
- Asynchronous dan Synchronous
- Asesmen Nasional
- Belajar
- Cara Menjadi Siswa Eligible
- Contoh Proposal Sponsorship
- Contoh Sikap Rendah Hati
- Daftar Materi Kelas 10 IPA Kurikulum Merdeka
- Daftar Jurusan Populer
- Dasa Darma Pramuka
- Eksplorasi Penyebab Masalah dalam Pendidikan
- Evaluasi Pembelajar
- Film Kartun Edukatif
- Karakter
- Kegiatan MPLS
- Konsep Market Day
- Lompat Kangkang
- Makna Hari Pahlawan bagi Anak Muda
- Model ADDIE
- MPLS
- PTS Adalah: Pengertian dan Tipsnya
- Pendekatan Pembelajaran
- Nilai Moral
- Ospek
- Pertanyaan Untuk Calon Ketua OSIS yang Susah Dijawab
- Perbedaan Kurikulum dan Silabus
- Pendekatan Tematik dalam Pembelajaran
- Peluang Kerja Jurusan Pendidikan Masyarakat
- Penilaian Sumatif
- Peran Indonesia di Asean dalam Bidang Pendidikan
- Perbedaan S1 dan D4
- problem based learning
- Postgraduate
- Rencana Pengembangan Diri
- Rencana Pembelajaran untuk Guru
- Remote Learning
- SBMPTN
- Tri Satya Pramuka
- Yudisium