Contoh Stakeholder di dalam ruang lingkup sebuah perusahaan sendiri ada beragam. Apabila ditanya tentang sebuah pihak yang memiliki kepentingan dari berdirinya sebuah perusahaan, tidak lain dan tidak bukan adalah stakeholder. Stakeholder dapat dikatakan menjadi salah satu faktor sebuah perusahaan dapat berjalan baik atau tidak.
Stakeholder di dalam sebuah perusahaan sendiri terbagi dapat menjadi dua, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Penjelasan lengkap beserta contoh stakeholder masing-masing dapat Grameds baca dibawah ini.
Daftar Isi
A. Mengenal Stakeholder
Stakeholder bisa dikatakan dalam bahasa Indonesia sebagai pemangku kepentingan. Stakeholder umumnya banyak ditemukan di perusahaan bisnis bahkan organisasi hingga lembaga. Stakeholder terhitung sebagai bagian penting dari sebuah perusahaan. Stakeholder memiliki peran aktif sekaligus pasif dalam upaya untuk mengembangkan tujuan dari sebuah perusahaan.
Keberadaan stakeholder sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya sebuah perusahaan. Hal itu dikarenakan stakeholder dapat menjadi pendukung dalam langkah maju atau perkembangan aktivitas bisnis dari sebuah perusahaan. Pada dasarnya, stakeholder adalah sekumpulan orang yang memenuhi peran dalam perusahaan. Misalnya, peran stakeholder adalah sebagai pemegang saham atau penyedia modal. Peran tersebut sangat penting dikarenakan bisa membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis agar lancar dan dapat berkembang.
Seperti yang dikutip dari Corporate Finance Institute, stakeholder atau pemangku kepentingan adalah sekumpulan pihak-pihak dari individu, kelompok atau komunitas yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan suatu organisasi atau perusahaan. Pemangku kepentingan di sini memiliki peran yang sangat berpengaruh terkait keberlanjutan bisnis.
Stakeholder sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu stakeholder internal dan eksternal.
B. Jenis-Jenis Stakeholder
1. Stakeholder Internal
Stakeholder internal merupakan sebuah sekumpulan pemangku kepentingan yang berada di dalam sebuah perusahaan. Pemangku kepentingan internal ini mempunyai kepentingan langsung terhadap perusahaan sekaligus sangat mempengaruhi berjalannya suatu bisnis.
Para stakeholder internal ini juga memiliki kepemilikan dan mempunyai peran dalam menentukan keputusan perusahaan dalam menjalankan fungsinya. Peran yang penting dalam sebuah perusahaan itulah yang membuat mereka disebut sebagai pemangku kepentingan internal. Adapun pihak yang termasuk ke dalam jajaran stakeholder internal ini adalah seperti pemilik bisnis dan karyawan.
2. Stakeholder Eksternal
Secara definisi, stakeholder eksternal merupakan kebalikan dari stakeholder internal. Apabila stakeholder internal adalah pihak yang memiliki kepentingan di dalam sebuah perusahaan, maka stakeholder eksternal adalah sebuah pihak yang memiliki bagian dari pemangku kepentingan bisnis di luar perusahaan. Pemangku kepentingan dari luar perusahaan ini secara struktur tidak memiliki hubungan kepemilikan atau tanggung jawab pekerjaan dengan perusahaan.
Peran yang dimiliki stakeholder eksternal sebenarnya juga sama seperti peran yang dimiliki oleh stakeholder internal, yaitu saling memberikan dampak kepada perusahaan. Pemangku kepentingan eksternal memiliki peran yang dapat mempengaruhi keputusan dari pemangku kepentingan internal dari perusahaan, baik dari pemilik modal hingga karyawan.
Para pihak yang termasuk ke dalam stakeholder eksternal atau sebagai pemangku kepentingan perusahaan dari luar perusahaan meliputi pelanggan, pemasok, investor, pesaing, bank, pemerintah, dan lain sebagainya.
C. Contoh Stakeholder beserta Peran dan Fungsinya
Stakeholder atau pemangku kepentingan dalam sebuah perusahaan sebetulnya memiliki peran yang berbeda, hal itu disesuaikan dengan fungsi dan tanggung jawab yang diemban. Namun, kedua stakeholder dari perusahaan memiliki tujuan yang sama dalam upaya untuk melakukan pengembangan perusahaan, baik dalam keperluan yang berkaitan dengan bisnis hingga keperluan ekonomi.
Setelah memahami dua jenis pemangku kepentingan, baik dari pemangku kepentingan internal hingga eksternal. Berikut ini adalah contoh stakeholder internal dan contoh stakeholder eksternal beserta peran dan fungsinya.
1. Contoh Stakeholder Internal
a. Perusahaan / organisasi itu sendiri
Contoh stakeholder internal pertama, yaitu perusahaan atau organisasi termasuk ke dalam bagian dari stakeholder yang memiliki hubungan terkait dengan kepentingan semua stakeholder. Pihak perusahaan itu sendiri memegang peranan penting dalam hal pengambilan keputusan manajerial.
Keputusan manajerial yang dibuat oleh perusahaan tersebut akan memberikan sejumlah informasi yang bermanfaat baik yang bersifat wajib (mandatory) maupun sukarela (voluntary).
b. Pemegang Saham atau Pemilik
Contoh stakeholder internal kedua, yaitu para pemegang saham ini bertindak sebagai investor yang memberikan modal untuk menjalankan perusahaan. Para pemegang saham ini juga menjalankan fungsi pengawasan di dalam perusahaan agar dapat memantau kinerja karyawan serta kondisi keuangan perusahaan.
c. Karyawan
Contoh stakeholder internal ketiga, yaitu kinerja suatu perusahaan juga akan bergantung pada kinerja sumber daya manusianya. Di dalam sebuah perusahaan, karyawan tentu memiliki peranan penting dimana mereka adalah orang-orang yang berinteraksi langsung dengan proses produksi.
Kondisi nyaman dan sekaligus harmonis bagi karyawan akan menghasilkan kerjasama yang baik, tanpa menghiraukan kepentingannya.
2. Contoh Stakeholder Eksternal
a. Pemasok
Contoh stakeholder eksternal pertama, yaitu pemasok atau biasa disebut supplier adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan bahan baku atau bahan dasar yang akan digunakan untuk proses produksi dalam suatu perusahaan. Hal itulah yang membuat pemasok menjadi stakeholder eksternal dari sebuah perusahaan.
Di satu sisi pihak pemasok mendapatkan keuntungan karena produk yang dijual sudah mendapatkan pelanggan yang pasti. Namun, apabila pemasok mendapatkan kendala sehingga menjadikan keterlambatan dalam menyediakan bahan baku. Maka akan mengakibatkan proses produksi dari suatu perusahaan menjadi terganggu sehingga menghambat proses pemasaran dan distribusi. Hal itu secara tidak langsung juga akan mempengaruhi rantai pasok atau supply chain management (SCM) menjadi terlambat.
b. Konsumen
Contoh stakeholder eksternal kedua, yaitu konsumen adalah pihak yang memakai atau menggunakan produk dari suatu perusahaan. Dalam hal ini, konsumen tidak hanya sebagai pengguna, mereka juga menjadi pemerhati atau pengamat dari produk yang dipasarkan. Banyak tidaknya suatu produk yang digunakan oleh konsumen menjadi parameter dalam proses akhir penjualan. Dalam hal ini, keberhasilan menarik konsumen sebanyak mungkin adalah kunci dalam membuat kemajuan dan perkembangan oleh perusahaan.
Perkembangan dari sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh minat dari konsumen. Hal itulah yang seharusnya menjadi dasar perusahaan untuk selalu menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, baik dari kualitas produk hingga nilai beli dari produk. Oleh karena itu, konsumen memiliki peran yang amat penting sehingga masuk sebagai salah satu stakeholder eksternal dari sebuah perusahaan.
c. Bank (Kreditur)
Contoh stakeholder eksternal ketiga, yaitu dalam sebuah usaha mendirikan suatu perusahaan, akan sulit rasanya apabila tidak memiliki modal yang sangat besar. Sudah menjadi salah satu cara yang umum dalam berbisnis untuk menggunakan hutang dalam melakukan pengembangan, atau bahkan ekspansi perusahaan. Oleh karena itu, bank atau orang perseorangan atau lembaga keuangan masuk ke dalam daftar stakeholder eksternal dari sebuah perusahaan.
Kreditur merupakan pihak yang memiliki peran penting untuk perusahaan. Namun, kreditur tidak hanya meminjamkan uangnya dengan mudah. Ada banyak proses yang harus dilalui perusahaan agar bisa mendapatkan pinjaman, tentunya hal itu dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mengembalikan uang pada waktu dan bunga yang sudah ditetapkan, entah itu dengan cara melalui angsuran atau secara tunai.
d. Pesaing
Contoh stakeholder eksternal keempat, yaitu pesaing menjadi salah satu stakeholder eksternal dari sebuah perusahaan karena memiliki peran sebagai kompetitor. Pesaing adalah perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang sama dengan industri tertentu. Sebuah perusahaan harus menyadari pentingnya pesaing, hal itu dikarenakan pesaing dapat mendorong perusahaan untuk lebih inovatif dalam menciptakan produk atau jasa.
Sebagai contoh, persaingan antara antara Honda dengan Toyota. Dua perusahaan otomotif asal negeri sakura tersebut telah lama bersaing di Indonesia untuk memenangkan minat pasar. Sebuah persaingan dalam dunia bisnis apapun dapat meningkatkan permintaan atau demand terhadap sebuah barang menjadi meningkat.
e. Pemerintah
Contoh stakeholder eksternal terakhir, yaitu pemerintah adalah salah satu stakeholder eksternal yang memiliki peran penting bagi sebuah perusahaan. Pemerintah secara langsung merupakan pihak yang memiliki kekuasaan dan wewenang dalam mengeluarkan izin pembangunan hingga pengoperasian atas sebuah perusahaan. Sebagai pelaku kebijakan, perusahaan harus membangun hubungan yang baik dengan pemerintah dari wilayah beroperasinya pabrik dikarenakan hal itu dapat menentukan berlangsung suatu perusahaan untuk jangka panjang.
Nah, stakeholder internal dan eksternal mempunyai kemampuan untuk memberikan pengaruh kepada berbagai sumber ekonomi yang digunakan dalam beroperasi sebuah perusahaan. Tentunya hal itu menjadikan kekuatan dari fungsi setiap stakeholder, dari stakeholder internal hingga stakeholder eksternal di dalam perusahaan ditentukan berdasarkan jumlah besar atau kecil kekuatan yang mereka kuasai atas sumber tersebut.
Dalam menentukan stakeholder, perusahaan akan memilih berdasarkan kepentingan dan dampak yang dapat diberikan. Alhasil, perusahaan dapat mengambil tindakan yang bisa menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan bersama para stakeholder-nya.
D. Tanggung Jawab Sosial Stakeholder
Setelah memahami pengertian dan contoh stakeholder hingga fungsi serta perannya, berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang tanggung jawab sosial dari perusahaan kepada stakeholder. Untuk menciptakan keseimbangan antara peran dan hubungan setiap stakeholder. Perusahaan seharusnya melakukan tindakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Konsep tanggung jawab sosial biasanya dikenal dengan Corporate Social Responsibility atau CSR. Tanggung jawab sosial ini perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan apabila ingin mendapatkan jaminan keberlanjutan dalam beroperasi untuk jangka panjang, hal ini tentunya sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan dalam memperoleh keuntungan.
Nah, berikut ini adalah lima bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan kepada para stakeholdernya, di antaranya yaitu:
1. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Karyawan
Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan optimal apabila memiliki karyawan yang bekerja sesuai dengan ketentuan prosedur. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pekerjaan pada sebuah perusahaan, pelaku usaha harus memberikan tanggung secara sosial kepada karyawan.
Bentuk tanggung jawab sosial yang harus diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yaitu seperti menyediakan fasilitas yang nyaman dan layak bagi karyawan perusahaan, memberikan kepastian upah yang sesuai dengan kontrak kerja, serta tidak melakukan diskriminasi.
2. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Konsumen
Dalam perkembangan dunia bisnis, perusahaan tidak boleh menjadikan konsumen hanya sebagai pembeli yang menggunakan produk atau jasa. Sekarang, perusahaan harus berpandangan bahwa konsumen adalah mitra dari perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan lebih menghargai konsumen dengan baik, tidak hanya memanfaatkan daya beli konsumen.
Perusahaan bisa menggunakan pendekatan Customer Relationship Management atau CRM sehingga dapat memberikan keuntungan yang baik dan kesetiaan dari konsumen dengan cara menjual produk atau jasa dengan harapan dapat dipesan ulang.
3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pemasok
Kolaborasi antara perusahaan dan pemasok harus dilakukan secara adil dalam penetapan harga dan hak untuk menjual, mendorong toleransi untuk membangun hubungan bisnis jangka panjang, selalu bertukar informasi dengan pemasok dan melakukan pembayaran tepat waktu kepada pemasok.
4. Tanggung Jawab Sosial Pemegang Saham
Dalam pengambilan sebuah keputusan, perusahaan wajib melibatkan semua pemegang saham. Karena perusahaan bertanggung jawab atas kepuasan investor, dan segala keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah untuk kepentingan investor. Hubungan ini harus dijaga agar perusahaan berjalan sesuai tujuan yang diinginkan.
5. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan
Tanggung jawab sosial disini mengacu pada kelestarian lingkungan. Beberapa hal umum dilakukan perusahaan adalah memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan kesejahteraan.
Itulah penjelasan yang perlu Grameds ketahui beserta fungsi dan perannya tentang stakeholder internal sebagai pemangaku kepentingan dari dalam perusahaan sekaligus stakeholder eksternal sebagai pemangku kepentingan dari pihak luar perusahaan. Pengetahuan atau wawasana mengenai stakeholder akan sangat bermanfaat dalam memahami bagaimana proses berdirinya perusahaan, beroperasi suatu perusahaan hingga tanggung jawab sosial yang diberikan oleh perusahaan kepada para stakeholdernya.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Stakeholder
- Batas Waktu Bermain HP yang Ideal untuk Pekerja Kantoran
- Etos Kerja
- Pengertian Manajemen
- Manajemen SDM
- Manajemen Bisnis
- Manajamen Pemasaran
- Manajemen Risiko
- Manajemen Operasional
- Teori Manajemen
- Teori Organisasi
- Komunikasi Organisasi
- Struktur Organisasi
- Penelitian Pengembangan
- Komunikasi Nonverbal
- Kompetensi
- Konsep Kepemimpinan
- Manajemen Trainee
- RACI Matrix
- Pengembangan SDM
- Komunikasi Efektif
- Pengertian Organisasi
- Pengertian Kepemimpinan
- Pengertian Distribusi
- Pengertian Humas
- Pengertian Delegasi
- Rencana Kerja Tahunan
- Sistem Pengendalian Manajemen
- Speed Recovery