Sosiologi

Contoh Tindakan Sosial Manusia: Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-Jenisnya

Written by Ratih

Contoh tindakan sosial – Pernahkah kamu memperhatikan perilaku temanmu yang sedang main bareng game online di satu tempat? Kalau pernah, pasti kamu pernah melihat orang yang marah ke temannya saat kalah atau yang membantingkan hp nya sendiri.

Dalam ilmu sosiologi, kebiasaan seperti ini ternyata ada hubungannya dengan premis “manusia sebagai makhluk sosial” lho, Grameds. Mengapa bisa begitu? Begini, sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Nah, main game adalah salah satunya dan di dalamnya ada sebuah tindakan sosial.

Loh, bagaimana maksudnya? Mengapa interaksi sosial berhubungan dengan tindakan sosial dan mengapa kemarahan jadi contohnya? Yuk, fokuskan pikiran dan tutup semua aplikasi sosial media karena kita akan membahas keduanya lebih jauh lagi, contoh tindakan sosial hingga jenis-jenisnya.

Contoh Tindakan Sosial

Sekarang, kamu telah mengetahui apa itu tindakan sosial, ciri-ciri dan juga jenis-jenisnya. Untuk membantu kamu memahami hal ini lebih jauh lagi, mari kita lihat beberapa contoh tindakan sosial yang ada di kehidupan sehari-hari.

  • Contoh tindakan sosial tradisional

Masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi warisan budaya dan adat istiadat dari nenek moyang yang sudah ada sejak jaman dulu. Maka, kamu bisa dengan mudah menemukan contoh tindakan sosial tradisional yang berhubungan dengan budaya.

Contohnya seperti kebiasaan mencium tangan orang tua saat anak akan berangkat ke sekolah atau pulang ke rumah. Tindakan seperti ini tidak ditemukan di kebudayaan barat dan kita melakukannya karena menganggap mencium tangan orang tua merupakan tindakan yang benar dan bernilai baik.

Contoh lainnya adalah orang tua menjenguk anaknya yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren sambil membawa banyak barang. Tindakan ini juga dilakukan karena dianggap benar dan mempunyai nilai yang baik.

Beberapa contoh tindakan sosial tradisional lain yang bisa kamu temukan atau lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  • Ikut tahlilan dan mengirimkan doa kepada keluarga, saudara, teman, atau tetangga yang sudah meninggal.
  • Mengikuti upacara adat tradisional di suatu masyarakat.
  • Mengikuti ritual kebudayaan di suatu masyarakat.

Memahami contoh tindakan sosial tradisional memang tak bisa hanya dari penjelasan singkat ini saja, melainkan harus mencari referensi dari sumber lainnya. Salah satunya melalui buku Ilmu Sosial Budaya Dasar. Buku yang ditulis oleh Dr. Ir. Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafie, M.p. ini berisi tentang Manusia dan Kebudayaan, Ilmu Sosial Dasar, dan  Ilmu Budaya Dasar. Melalui buku ini, kamu akan lebih mudah memahami apa itu contoh tindakan sosial tradisional.

button rahmad jpg

  • Contoh tindakan sosial afektif

Contoh tindakan sosial afektif yang paling mudah ditemukan adalah mengerjakan perintah atau anjuran yang baik dari orang yang lebih tua sebagai bentuk rasa hormat dan patuh. Ini merupakan perilaku baik yang kita lakukan sebagai anggota dari masyarakat dan makhluk sosial.

Selain itu, rasa kesal yang muncul akibat merasa terganggu oleh orang lain juga bisa jadi contoh tindakan sosial afektif. Misalnya kamu merasa kesal karena dua orang temanmu selalu mengganggu saat jam istirahat di sekolah. Contoh lainnya seperti seorang fans tim sepakbola memberikan hadiah kepada teman-temannya sebagai rasa syukur karena tim favoritnya berhasil memenangkan pertandingan atau menjadi juara.

Tindakan memberikan hadiah tersebut merupakan wujud kasih sayang kepada tim favoritnya yang dapat mengubah hidup fans tersebut. Kasih sayang ini termasuk bentuk perasaan yang muncul karena adanya tindakan orang lain–dalam contoh ini, perjuangan semua pemain demi menjadi pemenang atau juara.

  • Contoh tindakan sosial berorientasi nilai

Contoh tindakan kita yang fokus pada nilai dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti melaksanakan perintah agama (beribadah) saat melakukan kegiatan lain. Bisa juga sifat saling menghormati yang dilakukan karena kita merasa menjadi makhluk yang berbudaya.

Khusus untuk contoh yang kedua ini, kita memberikan rasa percaya, menghargai, menghormati, dan mengakui orang lain tanpa memperdulikan identitas dirinya. Kita melakukannya karena menganggap hal tersebut bernilai baik.

Hasilnya, kita bisa hidup dengan aman, tenang, dan nyaman karena tidak ada kasta yang membedakan satu orang dengan yang lainnya. Contoh lain yang bisa kamu temukan diantaranya adalah:

    • Makan dan minum dengan tangan kanan yang dilakukan karena kita merasa itu lebih baik dan masyarakat menganggapnya sebagai sebuah kesopanan.
    • Prajurit selalu siap menyerahkan jiwa dan raga demi negara karena dia memiliki nilai patriotisme dalam dirinya.
  • Contoh tindakan sosial rasional instrumental

Contoh tindakan sosial rasional instrumental dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti ibu rumah tangga yang lebih memilih membeli minyak goreng curah daripada minyak goreng kemasan. Hal ini dilakukan karena harga minyak goreng curah lebih murah.

Sebagai ibu rumah tangga, manajemen keuangan sangat penting agar semua kebutuhan rumah dapat tercukupi. Karena itu, memilih barang yang lebih murah merupakan tindakan rasional yang harus dilakukan. Jika tidak, keuangan keluarga bisa jadi kacau dan ada kebutuhan yang akan dikorbankan.

Contoh lainnya adalah seorang siswa kelas 12 yang belajar sejak jauh-jauh hari agar bisa lulus dalam tes Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Belajar sebaik mungkin adalah tindakan rasional yang membuat kesempatan diterima di Perguruan Tinggi negeri lebih besar. Beberapa contoh lain yang bisa kamu temukan diantaranya seperti:

    • Kamu tidur lebih awal saat bulan Ramadhan agar keesokan harinya bisa bangun untuk melaksanakan sahur.
    • Kakakmu menyapukan halaman rumah dua kali sehari agar rumahmu terlihat bersih, bahkan meskipun tidak ada tamu yang berkunjung.
    • Adikmu menghabiskan sarapannya dengan cepat agar bisa datang ke sekolah tepat waktu.

Apa Itu Tindakan Sosial?

pixabay.com/trevoykellyphotography

Manusia sebagai anggota dari masyarakat akan berusaha untuk selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Ini berarti setiap orang akan melakukan tindakan agar bisa saling memenuhi berbagai kebutuhan, sehingga bisa hidup bersama dengan masyarakat di sekitarnya.

Keinginan selalu terhubung dengan orang lain adalah naluri serta kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan proses interaksi sosial. Nah, yang menjadi latar belakang terjadinya interaksi sosial adalah tindakan sosial.

Kita melakukan berbagai tindakan setiap hari dengan tujuan dan maksud tertentu, bukan? Tindakan tersebut biasanya berhubungan dengan orang lain karena pada dasarnya kita adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Seperti kata Aristoteles, tindakan manusia selalu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia lain.

Nah, tindakan kita yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia lain inilah yang dimaksud dengan tindakan sosial. Lebih jauh lagi, Max Weber menjelaskannya sebagai tindakan yang memang diarahkan ke orang lain, bersifat membatin atau subjektif yang bisa jadi dipengaruhi oleh situasi tertentu.

Dengan kata lain, interaksi sosial adalah alasan munculnya tindakan sosial sehingga tanpa ada interaksi, tindakan sosial pun tidak akan ada. Jika kembali ke premis “manusia sebagai makhluk sosial” yang membutuhkan interaksi, bisa dibilang hidup kita akan dipenuhi dengan tindakan sosial. Apalagi pada dasarnya, kita memang selalu melakukan sebuah tindakan. Baik demi memenuhi kebutuhan hidup, meluapkan emosi, maupun implementasi dari kebudayaan yang ada di sekitar kita.

Selain Max Weber, ada beberapa ahli yang menjelaskan pengertian tindakan sosial menurut pemahaman mereka. Jika kamu ingin memahami topik ini lebih jauh, sebaiknya baca penjelasan mereka dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi

button rahmad jpg

Buku ini mempunyai tampilan format baru yang disajikan menambah daya baca teks, serta mempermudah pembaca untuk memahami dan mempelajari isi buku. Selain itu, Inti-inti setiap bahasan yang ditampilkan dalam desain khusus membantu pembaca dalam menarik kesimpulan pembahasan tersebut.

Ciri-Ciri Tindakan Sosial

pexels.com/Min An

Walaupun kita selalu melakukan sebuah tindakan, namun dalam perspektif sosiologi, tidak semua tindakan bisa dianggap sebagai tindakan sosial. Artinya ada perbedaan antara tindakan dengan tindakan sosial.

Tindakan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah perbuatan atau sesuatu yang dilakukan atau tindakan yang dilakukan untuk mengatasi sesuatu. Sementara itu, tindakan sosial adalah sebuah tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain.

Tindakan meliputi semua perilaku yang kita lakukan, sementara tindakan sosial adalah tindakan kita yang diarahkan pada orang lain dan mempunyai arti bagi kita serta orang di sekitar kita. Jadi, jika tindakan yang kita lakukan tidak mempunyai arti atau tidak diarahkan pada orang lain, maka itu disebut “tindakan” saja. Sementara jika tindakan tersebut memberikan pengaruh pada orang lain, maka disebut tindakan sosial.

Selain itu, tindakan sosial juga dilakukan sambil mempertimbangkan perilaku orang lain. Dia juga memiliki makna tertentu. Jadi tindakan yang kamu lakukan tidak bisa dikatakan tindakan sosial jika tidak memiliki tujuan sama sekali. Misalnya, tindakan membanting hp saat main game saat kalah tidak bisa disebut sebagai tindakan sosial karena tidak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain, tidak mempertimbangkan perilaku orang lain, dan tidak mempunyai makna.

Orang yang membantingkan hpnya hanya merasa marah pada dirinya sendiri dan teman-temannya masih bisa lanjut bermain game tanpa kehadirannya. Gimana, jelas ya? Menurut Max Weber, tindakan sosial harus dipikirkan dengan bijak dan matang sebab bisa memicu tindakan sosial lainnya yang berujung baik atau buruk.

Contohnya, orang yang memarahi temannya saat kalah bermain game, bisa dijauhi atau dipukul jika yang dimarahi tidak terima. Tindakan sosial ada agar kita bisa memenuhi kebutuhan dan mempengaruhi orang lain yang sering berhubungan dengan kita. Di samping itu, tindakan sosial juga dapat menghasilkan kebudayaan yang menjadi bagian dari sebuah masyarakat.

Kesimpulan akhirnya, tindakan sosial pada dasarnya merupakan sebuah siklus sebab saat kamu melakukan tindakan yang baik, maka kamu akan mendapatkan balasan yang baik juga. Begitupun sebaliknya.

Jadi, tindakan sosial punya peran yang penting dalam kehidupan manusia karena akan membantu kita menjaga interaksi, nilai, dan norma dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kehidupan bermasyarakat bisa berlangsung dengan rukun. Maksudnya tindakan sosial terjadi ketika individu dalam masyarakat melakukan tindakan yang mempunyai makna dalam tindakan mereka, baik bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam tindakan sosial akan menciptakan hubungan sosial.

Jenis-Jenis Tindakan Sosial

pixabay.com/StockSnap

Menurut Max Weber, untuk tindakan sosial bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis dengan menggunakan konsep rasional. Rasional di sini berarti sudah melalui pertimbangan serta pemikiran yang logis dan sadar. Dengan konsep dasar rasional ini, Weber kemudian membagi tindakan sosial menjadi tindakan yang rasional dan yang non-rasional.

Tindakan rasional adalah tindakan yang mempunyai hubungan dengan pertimbangan secara sadar. Sebaliknya, tindakan non-rasional merupakan tindakan yang dilakukan tanpa melalui pertimbangan serta pemikiran secara sadar. Dalam dua kategori ini, terdapat dua bagian satu sama lain. Dalam tindakan rasional ada tindakan instrumental dan tindakan berorientasi nilai, sementara dalam tindakan non-rasional ada tindakan tradisional serta tindakan afektif.

Jadi, jika dilihat faktor yang menyebabkannya, tindakan sosial bisa dibagi menjadi empat jenis, yaitu tindakan tradisional, tindakan afektif, tindakan berorientasi nilai, dan tindakan rasional instrumental.

  • Tindakan sosial tradisional 

Tindakan sosial tradisional adalah tindakan yang berhubungan dengan pelestarian budaya dari nenek moyang suatu masyarakat. Faktor yang mendorong tindakan ini merupakan penghormatan kepada leluhur sehingga apa yang mereka lakukan dulu masih tetap “hidup” sampai saat ini.

Biasanya, tindakan yang satu ini bersifat abadi sebab generasi muda dituntut mengikuti budaya dan tradisi tersebut. Bahkan meskipun tidak ada alasan rasional yang menjelaskan kenapa budaya dan tradisinya harus dijaga turun temurun. Oleh karena itu, tindakan sosial tradisional disebut non-rasional, terlebih ada individu atau masyarakat yang melakukannya dengan senang hati tanpa memikirkan alasannya lebih jauh lagi.

Baginya yang penting dia sudah mengikuti apa yang dilakukan oleh generasi sebelumnya demi melestarikan budaya. Yang lebih menarik lagi, untuk beberapa budaya, orang yang tidak melakukannya justru bisa merasa bersalah atau telah melakukan kesalahan.

  • Tindakan sosial afektif

Berbanding terbalik dengan tindakan tradisional, tindakan afektif terjadi justru karena ada dorongan dari dalam diri. Namun keduanya sama-sama merupakan tindakan non-rasional, soalnya tindakan afektif juga tidak mengutamakan pertimbangan rasional.

Dorongan dari dalam diri biasanya muncul dari apa yang dilihat hingga kemudian tumbuh semacam gejolak yang menguasai diri untuk ikut berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Meski begitu, tindakannya sudah direncanakan secara sadar atau tidak reflektif.

Dorongan ini berbentuk perasaan (sedih, marah, senang, cinta, atau perasaan lainnya) yang kemudian memegang kendali atas diri sendiri. Karena didasarkan pada perasaan, umumnya tindakan ini terjadi begitu saja alias tanpa rencana, tidak sesuai dengan tujuan, dan tidak berdasarkan adat istiadat atau kewajiban.

Nah, karena tidak mempunyai dasar yang rasional, perencanaan yang matang, dan tanpa kesadaran penuh, tindakan afektif bisa menjadi tidak terkendali jika ada di tengah massa.

  • Tindakan sosial berorientasi nilai

Tindakan sosial berorientasi nilai biasanya dilakukan berdasarkan pada tujuan mutlak yang sudah ada sebelumnya dan tidak ada pilihan lain, contohnya seperti agama. Meski begitu, yang dipilih dari agama ini hanya cara atau alatnya saja seperti meditasi atau sembahyang.

Berbeda dengan dua tindakan sosial sebelumnya, tindakan sosial yang satu ini termasuk rasional. Sebab, ketika sebuah tindakan dilakukan atas sebuah nilai yang berlaku, maka tindakan tersebut sudah melalui perhitungan yang matang.

Menariknya, manfaat yang didapatkan dan tujuan yang dicapai tidak terlalu penting dalam tindakan. Yang lebih penting adalah apakah tindakan tersebut sudah sesuai dengan nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain, tindakan ini menitikberatkan pada cara atau proses dalam mencapai tujuannya. Kemudian nilainya cukup bervariasi, mulai dari nilai estetika, nilai etika, hingga nilai-nilai lain yang ada di suatu masyarakat.

  • Tindakan sosial rasional instrumental

Tindakan rasional yang terakhir mencakup pilihan serta pertimbangan yang berkaitan dengan tujuan serta alat yang dipakai untuk mencapainya. Sebagai manusia, kita pasti mempunyai banyak tujuan dan kita harus memilih beberapa diantaranya. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, kita tentu membutuhkan alat yang mendukung, dong. Tindakan sosial rasional instrumental ini merujuk kepada tujuan lain serta alat paling efektif dan efisien untuk mencapainya.

Karena memperhatikan tujuan serta alat yang digunakan, tindakan ini sangat mengedepankan tindakan yang mempunyai manfaat setelah dilakukan. Terlebih dalam ilmu sosiologi, tindakan rasional instrumental bisa menjadi aktualisasi untuk mencapai inti dari sebuah persoalan yang terstruktur dan spesifik.

Singkatnya, ini merupakan tindakan sosial yang dilakukan atas akal dan perhitungan matang. Mulai dari rencana, tujuan, hingga alat atau cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, dibandingkan tiga tindakan sosial lainnya, tindakan sosial yang terakhir ini lebih jelas tujuan dan caranya karena sifatnya juga logis serta rasional.

Tindakan sosial rasional sedikit banyak berhubungan dengan kehidupan masyarakat modern, terutama di kebudayaan yang mengutamakan pemikiran logis. Karena itu, untuk memahaminya kamu perlu membaca buku Teori Sosiologi Modern Ed 7 yang ditulis oleh George Ritzer sebagai sumber referensi tambahan.

button rahmad jpg

Demikian pembahasan tentang contoh tindakan sosial hingga jenis-jenisnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk Grameds. Jika ingin mencari buku seputar sosiologi, maka kalian bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

Sumber:

  • Tim Kerja PSP2M; Tindakan Sosial
  • Modul Pengantar Sosiologi Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul: Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial
  • Ghofur, A. (2017). Tindakan Sosial Dalam Novel Yasmin Karya Diyana Millah Islami (Teori Tindakan Sosial Max Weber). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya, 1-10.
  • Heryanti, M. A. (2017). Penyebab Konversi Agama (Studi pada Muallaf di Perumnas Candi Rejo Kabupaten Nganjuk) (Doctoral dissertation, IAIN Kediri).

About the author

Ratih