Istilah

Cumlaude Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Meraihnya

Written by Ratih

Cumlaude adalah – Saat prosesi wisuda, para wisudawan dan wisudawati akan dipanggil satu per satu untuk bersalaman dengan rektor dan dekan serta mengambil ijazahnya. Lalu, di antara mereka, ada yang lulus dengan predikat yang istimewa, yaitu cumlaude. Predikat tersebut menjadi dambaan hampir semua mahasiswa sehingga siapa saja yang lulus dengan menyandang predikat tersebut patut untuk berbangga.

Sebenarnya apa sih predikat cumlaude itu? Lalu, bagaimana cara mendapatkan predikat ini? Nah, biar mengetahui akan hal itu, yuk simak bersama-sama ulasan ini.

Pengertian Cumlaude

Kata cumlaude diambil dari bahasa Latin yang artinya dalam bahasa Inggris “with honor” atau “with praise”. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, cumlaude berarti “dengan pujian”. Sebutan lain dari cumlaude adalah latin honors.

Predikat ini telah dipakai oleh banyak kampus di seluruh dunia untuk memberikan apresiasi atas keberhasilan akademik mahasiswa selama kuliah. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan predikat ini untuk mengenalkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan akademis luar biasa.

Jenis Predikat IPK

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan nilai yang diperoleh mahasiswa selama menjalani kuliah. Saat kelulusan, setiap mahasiswa akan menerima indeks nilai yang sudah dikalkulasikan secara kuantitatif. Perlu diketahui bahwa IPK berada pada rentang 0-4.

Di bawah ini, akan kita ulas predikat kelulusan untuk S1 beserta IPK yang menjadi syaratnya:

  • Predikat Lulus jika kalian lulus kuliah dengan IPK 2,00-2,75.
  • Predikat Memuaskan jika IPK kalian dapat mencapai 2,75-3,00.
  • Predikat Sangat Memuaskan apabila nilai IPK kalian berada pada rentang 3,01-3,49.
  • Predikat Cumlaude atau Dengan Pujian jika kalian berhasil meraih IPK 3,5-3,99. Hal ini diterapkan pada sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Hanya saja sebagian perguruan tinggi lainnya yang memberikan batas IPK 3,5-3,79.
  • Predikat Magna Cumlaude atau Kehormatan Besar/ With Great Honor jika IPK kalian meraih 3,8-3,99. Predikat ini berlaku pada kampus yang memberikan predikat cumlaude pada rentang 3,5-3,79 saja.
  • Predikat Summa Cumlaude atau Kehormatan Tertinggi/ With The Highest Praise jika IPK kalian sempurna alias 4,00. Di atas itu, tidak ada lagi. Kalian tertinggi. Fantastis banget kan ya?

Sementara untuk pascasarjana atau S2 dan S3, predikat kelulusan dapat kita perhatikan di bawah ini:

  • Predikat Memuaskan jika kalian mendapatkan IPK 3,00-3,5.
  • Predikat Sangat Memuaskan jika IPK yang kalian peroleh mencapai 3,5-3,75.
  • Predikat Cumlaude atau Dengan Pujian jika kalian mampu meraih IPK 3,75-3,99.
  • Predikat Summa Cumlaude atau Kehormatan Tertinggi/ With The Highest Praise apabila kalian meraih IPK sempurna, yakni 4,00.

Syarat Meraih Cumlaude

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang mahasiswa agar dapat lulus dengan predikat cumlaude. Hanya saja, setiap perguruan tinggi memiliki standar yang berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya. Kali ini kita akan membahas beberapa persyaratan umum yang sering dijadikan batasan minimal agar bisa menyabet predikat cumlaude.

1. IPK di Atas 3,5

Hampir semua kampus menerapkan kebijakan ini. IPK di atas 3,5 sepertinya menjadi persyaratan mutlak bagi semua kampus agar seorang mahasiswa meraih predikat cumlaude.

2. Tidak Ada Mata Kuliah Yang Mendapatkan Nilai D

Beberapa perguruan tinggi menetapkan seorang mahasiswa tidak boleh memiliki mata kuliah yang diulang. Sebagian lain tidak boleh memiliki C. Sementara itu, jika mahasiswa mendapatkan nilai D, kebanyakan kampus mengharuskan mahasiswa mengulang mata kuliah tersebut.

Ada kampus yang membolehkan mahasiswa yang pernah mengulang mata kuliah untuk mendapatkan cumlaude, namun ada juga yang tidak membolehkan. Hanya saja, sepertinya semua sepakat bahwa adanya nilai D yang tertera pada transkrip nilai tidak diperbolehkan untuk meraih predikat mulia tersebut.

3. Memenuhi Batas Waktu

Untuk memenuhi kriteria menjadi peraih cumlaude, biasanya pihak kampus juga memberikan batasan waktu mengenai masa studi. Ada kampus yang memberikan batas waktu maksimal 8 semester, namun ada juga yang memberikan toleransi lebih dari itu. Ini bukan soal batas waktu masa studi agar selamat dari drop out (DO) ya, Grameds. Melainkan batas waktu yang perlu ditempuh mahasiswa agar peluangnya untuk mendapatkan predikat cumlaude tetap terjaga.

Manfaat Meraih Predikat Cumlaude

pexels.com/Karolina Grabowska

Mungkin ada sebagian dari kalian yang bertanya mengenai manfaat seorang mahasiswa meraih predikat yang dianggap memiliki prestige tersebut. Apakah harus meraih cumlaude? Kalau harus, apa yang akan kalian dapatkan?

Kalau kita perhatikan beberapa persyaratan untuk mendapatkannya, tentu tidak semua mahasiswa dapat meraihnya. Jangankan semua, sebagian besar saja belum tentu bisa. Bahkan, yang lebih sering terjadi adalah hanya sebagian kecil dari mahasiswa yang bisa mendapatkan predikat cumlaude dengan benar.

Untuk mendapatkannya, kalian perlu berjuang keras. Pasti rugi dong kalau perjuangan keras tidak disertai dengan manfaat yang menjadi motivasi untuk meraihnya? Pada poin kali ini, kita akan mengulas manfaat yang didapatkan mahasiswa yang mendapatkan gelar kehormatan cumlaude.

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Tidak bisa dipungkiri bahwa IPK seringkali menjadi parameter yang pertama kali digunakan untuk mengukur kemampuan akademik seseorang. Tentunya penilaian bisa saja berubah setelah dilakukan tes. Namun, IPK yang bagus dan gelar cumlaude mampu meningkatkan rasa percaya diri. Minimal orang lain tidak mempunyai celah untuk merendahkan kemampuan akademis kita.

2. Membuat Bangga Orang Tua dan Keluarga

Orang tua mana sih yang tidak bangga jika anaknya berhasil mendapatkan prestasi? Nggak ada. Keluarga mana sih yang justru malu karena punya saudara yang bisa mendapatkan pengakuan istimewa dari kampusnya? Nggak ada.

Bayangkan, orang tua kalian berjuang keras dan mati-matian, memeras otak, dan membanting tulang agar kalian dapat kuliah hingga meraih gelar akademik yang kalian harapkan. Perjuangan itu kalian bayar dengan hasil manis berupa lulus cumlaude. Bagaimana perasaan orang yang telah berkorban dan berjuang untuk kalian setelah mengetahui persembahan lulus cumlaude ini?

Meskipun lulus cumlaude tidak menjamin kesuksesan, namun setidaknya orang lain dapat mengukur secara kasat mata bahwa kalian bertanggung jawab akan status mahasiswa kalian. Kalian telah berhasil membuktikan bahwa kalian belajar dengan sungguh-sungguh. Gimana nih Grameds, tertarik untuk lulus cumlaude?

3. Privilege dalam Mencari Kerja

Bagaimanapun, rezeki adalah urusan yang sudah menjadi hak prerogatif Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun sebagai hamba-Nya, manusia diperintahkan untuk berjuang. Lulus dengan cumlaude memang tidak lantas menjamin kesuksesan seseorang untuk dimudahkan dalam mencari pekerjaan.

Dalam poin ini, kita membahas konteks yang sesuai dengan kelogisan peristiwa. Lulus dengan cumlaude dapat menjadikan kalian memiliki privilege saat mencari lapangan kerja. Meskipun pada akhirnya, kelulusan tes pekerjaan ditentukan hasil tes tulis psikologi, interview, kesehatan, dan lainnya.

Bayangkan saja syarat minimal IPK dalam sebuah lowongan kerja adalah 3,00. Sedangkan IPK kalian 3,96. Jika tidak ada masalah, trauma, atau pengalaman buruk akan jobseeker yang dengan status cumlaude, seharusnya kalian lebih mudah untuk diterima kerja. Terutama beberapa perusahaan ada yang menetapkan IPK minimal 3,7 dalam recruitment-nya.

Bagi kalian yang lulus cumlaude, kalian lebih mudah untuk diterima dalam recruitment  untuk level management trainee (MT) atau officer development program (ODP) yang diadakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Hal ini tidak mengherankan karena lulusan cumlaude dianggap dapat menyerap ilmu-ilmu baru lebih cepat.

Tidak hanya itu, bagi kalian yang lulus dengan predikat cumlaude dan berminat mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), ada jalur tersendiri. Karena jalur ini khusus, kuotanya terbatas dan tidak berlaku untuk umum. Terlebih kalian yang lulus cumlaude dari universitas dan program studi dengan akreditasi A.

4. Privilege Mendapatkan Beasiswa

Bagi kalian yang menginginkan untuk studi lanjut setelah lulus sarjana dengan beasiswa, lulusan cumlaude mempunyai privilege untuk mendapatkan beasiswa yang kalian impikan. Beasiswa-beasiswa ternama seperti LPDP, Beasiswa Unggulan Dikti, Erasmus Mundus, Monbukagakusho, IFI, Turkiye Burslari, Chevening, dan sebagainya.

Sebagaimana yang kita pahami, IPK merupakan tolok ukur pertama dalam mengukur kemampuan akademis seseorang. Sedangkan studi lanjut merupakan upaya untuk meneruskan pendidikan akademik. Maka IPK cumlaude tentu menjadi keistimewaan bagi calon awardee untuk mengajukan minat untuk beasiswa.

Tapi, untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah karena butuh perjuangan. Tapi tenang, ternyata untuk bisa memperoleh beasiswa, ada triknya. Nah, untuk mengetahui trik itu, kamu bisa mengetahuinya melalui buku Trik Jitu Lolos Berbagai Beasiswa. Buku ini bisa juga kalian jadikan referensi agar bisa lebih mudah dalam mendapatkan beasiswa.

button rahmad jpg

5. Kebanggaan Terhadap Diri Sendiri

Selama diletakkan pada tempat yang tepat, merasa bangga terhadap pencapaian diri sendiri merupakan salah satu yang sangat penting untuk menjaga kesehatan pikiran dan mental. Kebanggan terhadap diri sendiri dapat mendorong kalian untuk memberikan reward terhadap apa yang kalian capai dan kalian perjuangkan. Setidaknya lelah kalian diapresiasi oleh diri kalian.

Mempunyai IPK yang memenuhi standar kelulusan cumlaude dapat memantik kebangaan terhadap diri sendiri. Untuk meraih IPK setinggi itu pasti ada banyak hal yang kalian upayakan, mulai dari mengurangi jam tidur, bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, bermain lebih sedikit, dan lainya. Tentuya saat kalian memperoleh predikat cumlaude, kalian bangga dan merasa tidak sia-sia apa yang telah kalian lakukan selama ini.

Predikat itu selamanya akan melekat pada ijazah kalian. Penghormatan tersebut tidak akan hilang. Bagaimana mungkin kalian tidak bangga atas pencapaian cumlaude kalian?

Cara Agar Dapat Lulus Cumlaude

pexels.com/cottonbro studio

Grameds pasti pernah dengar pepatah yang berbunyi berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Artinya bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Untuk mencapai cita-cita, kita perlu merasakan perjuangan yang pahit sehingga dapat merasakan bahagia atas tercapainya impian tersebut.

Pepatah Arab juga mengatakan al-‘ilmu murrun syadidun fil bidayah, wa ahla minal ‘asali fin-nihayah. Artinya, ilmu pengetahuan itu pahit pada awalnya namun manis melebihi madu pada akhirnya. Belajar merupakan hal yang pahit, namun jika dilakukan dengan kesungguhan, maka kita akan mendapatkan manis di masa depan.

Sebelum membaca tips agar dapat lulus cumlaude, kami merekomendasikan buku 7 Habits of Highly Effective Teens. Buku ini akan membagikan ajakan yang memotivasi pada remaja dan dewasa muda agar membiasakan tujuh aktivitas yang sangat efektif untuk memperbaiki hidup.

button rahmad jpg

Mungkin kalian saat ini termotivasi untuk lulus dengan cumlaude. Sebagian orang sudah tahu harus memulai dari mana, namun sebagian lain perlu diberi petunjuk agar dapat menentukan langkah pertama. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Grameds lakukan agar dapat lulus dengan predikat cumlaude.

1. Cintai Jurusan dan Mata Kuliah

Cara paling mudah untuk memulai agar dapat meraih predikat cumlaude adalah dengan mencintai apa yang kalian pelajari dan apa yang kalian kerjakan. Pasalnya, dengan mencintai apa yang dipelajari dan apa yang dikerjakan, kalian akan belajar dengan semangat dan ilmu mudah meresap.

Kalaupun misal menjelang ujian atau quiz kalian tidak sempat belajar seidel yang kalian harapkan, kalian sudah memiliki memori yang kuat akan pelajaran tersebut. Hal ini karena adanya rasa cinta pada pelajaran tersebut. Jika kalian sudah mencintai pelajaran dan pekerjaan, kalian akan melakukan sesuatu yang lebih dari yang seharusnya dilakukan.

2. Berkali Lipat Lebih Tahan Banting dari Orang Lain

Jika mahasiswa lain rajin, maka rajinlah lima kali lipat darinya, atau lebih. Jika mahasiswa lain tidak mudah menyerah, maka jadilah orang yang pantang menyerah lima sampai sepuluh kali lipat, atau lebih.

Jika mahasiswa lain belajar rajin menjelang ujian, maka rajinlah belajar secara disiplin dan konsisten setiap harinya. Bukan hanya insidental, karena sesuatu yang konsisten akan membentuk pola kehidupan seseorang.

Jika yang lain tumbang dalam berusaha, istirahatlah dulu tapi bangunlah lebih awal daripada mereka. Toko yang buka lebih pagi biasanya lebih ramai pembeli dibanding toko yang yang buka lebih lambat. Untuk mencapai hal yang gila, perlu kerja keras yang gila juga. Rasanya pasti lelah dan ingin istirahat saja, tapi begitu kalian memanjakan diri kalian terlalu jauh, maka kalian akan menjadi orang rata-rata.

3. Mengetahui Cara Perhitungan Nilai IPK dan Syarat Setiap Mata Kuliah

Agar dapat memenangkan kompetisi, setiap peserta diharuskan memahami tata cara dan peraturan perlombaan. Bagaimana mungkin seorang peserta dapat menang tanpa mempelajari tata cara dan peraturan kompetisi? Tentunya, akan banyak pelanggaran yang dilakukannya.

Agar dapat lulus cumlaude, kalian harus mengetahui cara menghitung nilai IPK. Sehingga dari awal kalian memprediksi dan melakukan simulasi perhitungan IPK kalian.

Pada beberapa mata kuliah, ada mata kuliah lainnya yang menjadi prasyarat. Misalnya untuk mengambil mata kuliah Elektromagnetik pada jurusan Fisika, maka kalian diharuskan untuk mengambil mata kuliah prasyarat, yaitu Elektronika Dasar dan Fisika-Matematika. Kalian tidak akan dapat mengikuti kelas tersebut karena ada beberapa pelajaran yang baru diajarkan di mata kuliah prasyarat.

4. Sering Memberikan Jawaban dan Argumen yang Berkualitas Saat Diskusi

Bisa dikatakan kalian perlu untuk menjadi proaktif. Terkadang dosen memberikan tugas bukan untuk pribadi masing-masing mahasiswa sja, namun dibentuk dalam suatu kelompok.  Para dosen juga menilai kalian sebagai mahasiswa bukan hanya dari ujian di kertas saja, melainkan juga menilai cara kalian mengkomunikasikan gagasan yang ada di dalam kepala kalian.

5. Jangan Menunda dan Buang Sifat Meremehkan

Halah, gampang. Besok aja. Tinggal dikit. Siapa yang pernah bicara begitu ke diri sendiri? Atau malah sering?

Sadarlah wahai Grameds, sering mengucapkan kalimat tersebut menandakan kalau diri kalian masih suka menunda pekerjaan. Kebanyakan mahasiswa menggunakan SKS atau sistem kebut semalam dalam belajar menghadapi ujian maupun mengerjakan tugas. Padahal kalian tidak pernah tahu gangguan atau musibah apa yang bisa saja terjadi saat kalian berusaha mengerjakan tugas mendekat last minute deadline.

Mati lampu misalnya. Ban bocor misalnya. Ballpoint mati misalnya. Atau laptop nge-lag misalnya. Buah pikiran yang kalian tuangkan tidak akan optimal jika dikerjakan mendekati menit-menit terakhir. Yang ada seringkali dikerjakan seadanya, yang penting mengumpulkan.

Jika kalian sangat termotivasi untuk lulus cumlaude, kalian dapat mempelajari cara-cara smart selama kuliah agar bisa meraih IPK yang tinggi. Buku Ingin CUM LAUDE Harus Smart ini kami rekomendasikan untuk kalian yang ingin lulus cumlaude karena mengulas tips-tips yang bisa kalian duplikasi .

Judul: Ingin CUM LAUDE Harus Smart

button rahmad jpg

Grameds, pembahasan kita mengenai cumlaude sudah tuntas. Bagi kalian yang belum puas, kalian dapat membacanya di buku-buku pilihan kami. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan terus menemani perjuangan kalian untuk menjadi mahasiswa cumlaude.

Grameds bisa mendapatkan rekomendasi buku di atas hanya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mutiani Eka Astutik

Sumber:

  1. Buku Meraih Mimpi dengan Beasiswa.
  2. Buku 7 Habits of Highly Effective Teens.
  3. Buku Ingin CUM LAUDE Harus Smart
  4. Website ujione.web.id

Baca juga:

About the author

Ratih