Kesehatan

Dampak Limbah B3 Terhadap Kesehatan dan Cara Penanganannya!

Dampak Limbah B3
Written by Adinda Rizki

Dampak Limbah B3 – Ada banyak jenis limbah yang dihasilkan dari produksi seperti limbah olahan rumah tangga, industri, maupun limbah yang dihasilkan dari proses pertambangan. Berbagai limbah tersebut walaupun memang hasil dari produksi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya namun perlu diketahui juga jika limbah tersebut semakin banyak akan menghasilkan masalah berbahaya kedepannya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya jika tidak ditangani dengan tepat.

Maka ada baiknya kita melakukan pengelolaan limbah yang tepat agar setiap limbah yang dihasilkan dapat dikendalikan dan tidak membahayakan kehidupan manusia beserta lingkungan alam disekitarnya tempat makhluk hidup lain tinggal di bumi.

Salah satu dari sekian banyak jenis limbah tersebut ada yang disebut dengan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) jenis limbah satu ini adalah jenis yang paling tidak ramah lingkungan dan sangat berbahaya bagi alam dan keberlangsungan hidup manusia.

Untuk itu pada pembahasan kali ini kami telah merangkum berbagai informasi mengenai dampak dari limbah B3 tersebut agar kita bisa lebih mengenalnya dan peduli akan lingkungan sekitar untuk tidak menambah jenis limbah B3 tersebut.

Selanjutnya informasi mengenai dampak dari limbah B3 dapat disimak di bawah ini!

Definisi Limbah B3

Bahan sisa yang timbul dari kegiatan dan proses produksi, maupun di rumah tangga, industri, tambang, dan lain-lain, biasa disebut limbah. Limbah dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Beberapa limbah yang berbeda ini beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).

Limbah tergolong limbah B3 apabila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah yang termasuk limbah B3 misalnya bahan baku berbahaya dan beracun, tidak didaur ulang karena kerusakan, residu kemasan, tumpahan, residu proses dan oli bekas laut yang memerlukan perlakuan dan penanganan khusus. Bahan-bahan tersebut diklasifikasikan sebagai limbah B3 jika memiliki satu atau lebih sifat berikut: mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, menular, korosif, dan lain-lain, yang dapat diidentifikasi sebagai limbah B3 dalam uji toksikologi.

Limbah B3 merupakan jenis limbah yang menyebabkan kerusakan serius terhadap lingkungan dan makhluk hidup. B3 sendiri merupakan singkatan dari bahan berbahaya dan beracun. Ada banyak jenis limbah B3 dan karakteristiknya termasuk mudah terbakar, mudah meledak, beracun, berbahaya bagi lingkungan, dll. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau benda lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, dapat atau langsung atau tidak langsung mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan/atau mengancam lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Dampak Limbah B3

Karakteristik Limbah B3

Limbah B3 memiliki sifat dan karakteristik tertentu. Karakteristik limbah B3 ini  membedakan limbah B3 dengan  limbah lain pada umumnya. Sifat dan karakteristik limbah B3 telah kami sajikan di bawah ini.

1. Explosive (Mudah Meledak)

Sifat eksplosif adalah limbah dapat dengan mudah meledak pada suhu dan tekanan normal atau selama reaksi kimia dan/atau fisik sehingga dihasilkan gas yang  cepat merusak lingkungan sekitarnya.

2. Oksidasi

Limbah B3 bersifat oksidator, artinya waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari komposisi standar pada umumnya.

3. Mudah Terbakar

Limbah B3 juga bersifat flammable, artinya limbah dapat menyala jika terkena udara, nyala api, air atau bahan lainnya meskipun pada suhu dan tekanan normal. Properti ini juga dibagi menjadi tiga, yaitu amat sangat mudah terbakar, sangat mudah terbakar dan mudah terbakar.

4. Beracun

Limbah B3 bersifat racun karena dapat mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan dapat menimbulkan penyakit atau bahkan kematian apabila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kulit atau sistem pernapasan. Properti ini juga dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu amat sangat beracun (beracun sekali), sangat beracun (beracun tinggi) dan beracun (cukup beracun).

5. Berbahaya

Limbah B3 bersifat berbahaya, artinya dapat menimbulkan bahaya  kesehatan tertentu bagi manusia dan makhluk hidup lainnya apabila terhirup atau bersentuhan dengan mulut.

6. Korosif

Limbah berbahaya bersifat korosif, yaitu berupa bahan yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan karat pada pelat baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih  dari 6,35 mm per tahun atau nilai pH 2 B3 atau kurang : untuk  bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12, 5 basa.

7. Sifat iritan

Limbah B3 bersifat iritan, sehingga jenis limbah ini dapat menyebabkan penyakit radang, sensitisasi kulit dan iritasi pernafasan jika terus-menerus bersentuhan langsung  dengan kulit atau selaput lendir.

8. Tidak Ramah Lingkungan

Limbah B3 juga sangat tidak ramah lingkungan memiliki karakteristik yang merusak lingkungan, karena  bahan B3 jenis ini dapat merusak lingkungan dan ekosistem di seluruh alam, seperti merusak lapisan ozon dan menyebabkannya sangat tidak baik bagi lingkungan.

9. Karsinogenik

Limbah B3 bersifat karsinogenik, artinya limbah B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan  sel kanker pada manusia dan makhluk hidup.

10. Teratogenik

Limbah B3 juga bersifat teratogenik, artinya limbah B3 mengandung bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio pada organisme hidup.

11. Mutagenik

Ciri lain dari limbah B3  adalah bersifat mutagenik, artinya limbah B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan perubahan  kromosom atau mengubah genetika makhluk hidup.

Dampak Limbah B3

Dampak Buruk Limbah B3

Saat ini sangat mudah kita mengetahui banyaknya kegiatan yang menghasilkan limbah B3. Ini karena produk yang digunakan tidak memenuhi standar keamanan pabrik dan lingkungan, yaitu mereka berasal dari residu kimia yang tidak terpakai atau  kadaluwarsa. Sifat limbah B3 adalah mudah meledak dan mudah terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan peradangan dan menyebabkan karat (korosif), dll.

Banyak produk di lingkungan kita sehari-hari yang mengandung zat berbahaya dan beracun, seperti pengharum ruangan,  pakaian, pemutih, produk mandi, deterjen, pestisida, lem, hairspray, baterai, berbagai perangkat elektronik yang sudah usang atau tidak digunakan lagi, dan yang lain.

Barang-barang tersebut berbahaya karena mengandung logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg dan Zn serta bahan kimia lainnya yang digunakan di berbagai industri seperti  cat, kertas, pertambangan, peleburan timah  dan Accu dll.

Industri harus mematuhi peraturan yang berlaku tentang penanganan limbah B3, agar limbah yang dihasilkan tidak dibuang dengan cara dibuang ke suatu tempat atau di tanah, karena dapat merusak lingkungan.

Industri yang membuang limbah B3 di sembarang tempat  dikenakan sanksi berdasarkan UU Lingkungan Hidup. Selain itu,  sebagai industri yang mencemari lingkungan, mereka mendapat kritik dan keberatan dari berbagai lapisan masyarakat.

Namun kita, pengguna produk yang mengandung zat berbahaya dan beracun, juga dapat merusak lingkungan jika kita membuangnya sembarangan.

Pelepasan limbah ke lingkungan  menimbulkan masalah yang merata dan tersebar di lahan yang luas. Angin membawa gas buang dari satu tempat ke tempat lain. Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai terbawa jauh ke hilir dari hulu, melintasi batas wilayah, dan akhirnya berakhir di laut atau danau, seolah-olah laut atau danau itu telah menjadi tempat pembuangan sampah. Limbah berbahaya berasal, misalnya, dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan, dan rekreasi.

Limbah industri, baik berupa gas, cair maupun padat, pada umumnya termasuk kategori atau sifat limbah B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang paling ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kimia biasanya mengandung berbagai  unsur logam berat yang bersifat akumulatif dan beracun sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia. Limbah pertanian yang paling berbahaya adalah pestisida dan pupuk.

Limbah  industri berbahaya yang masuk ke lingkungan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan manusia. Paparan dapat langsung dari sumbernya ke manusia, seperti melalui air minum yang terkontaminasi, atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan yang telah memperbanyak kontaminasi akibat memakan mangsa yang terkontaminasi (amplifikasi biologis).  Berikut adalah contoh dampak buruk limbah B3 bagi lingkungan dan kesehatan:

1. Pencemaran Tanah dan Air

Limbah B3 yang dibuang begitu saja ke lingkungan tanpa pengolahan khusus dapat menyebabkan pencemaran  tanah atau air. Zat beracun atau berbahaya yang terkandung di dalamnya  mengancam kelestarian organisme  tanah atau air. Misalnya, baterai yang mengandung logam berbahaya mengganggu kehidupan organisme di sekitarnya jika dibuang begitu saja ke tanah.

2. Menyebabkan gangguan kesehatan

Limbah B3 tidak hanya berdampak pada organisme (hewan atau tumbuhan), tetapi juga manusia. Jika masyarakat mengkonsumsi air tanah yang  tercemar  limbah B3, kesehatannya bisa terganggu. Limbah B3 dapat menyebabkan gangguan serius pada fungsi saraf dan organ tubuh manusia. Limbah B3 juga dapat terhirup langsung sebagai partikel udara. Misalnya lampu TL yang mengeluarkan partikel merkuri beracun saat pecah.

Cara Penanganan Limbah B3

Karena kita tidak menyadari bahaya limbah B3, seringkali kita mengabaikan produk limbah ini. Perlu diingat bahwa limbah B3 sangat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan, tanah atau lingkungan, meskipun jumlah/kadarnya kecil.

Lahan yang ditimbun limbah B3 tanpa diolah dapat menyebabkan produktivitas tanaman di lokasi tersebut menurun atau tanaman mati, bahkan dapat menyebabkan sebagian lahan dan seluruh tanaman di lahan tersebut mati. Hal ini mengurangi kualitas tanah yang tercemar limbah B3.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tidak membuang limbah B3 pada lahan yang terdapat tumbuhan dan hewan, termasuk tempat yang dihuni oleh manusia, karena akan berdampak negatif bagi semua makhluk hidup di bumi.

Menjaga lingkungan tidak hanya tentang mengendalikan pencemaran, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Hal ini menuntut kita untuk sadar menjaga lingkungan dengan mengendalikan pencemaran lingkungan.

Akibat buruk dari tanah atau lahan yang tercemar limbah B3 adalah menurunnya kualitas tanah, sulitnya menanam tanaman di lahan tersebut, karena sulitnya menanam tanaman pada kondisi tanah yang tidak sesuai. Selain tanah, zat beracun yang tercampur ke dalam tanah juga dapat mencemari air dan menimbulkan berbagai penyakit.

Dampak serius limbah B3 yang tidak sengaja dibuang tentu saja menimbulkan pertanyaan “bagaimana cara mengatasinya?”. Berdasarkan Pasal 5 PP No. 18 Tahun 1999, pengelolaan limbah B3 ditangani oleh instansi yang bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan asumsi aturan tersebut, perusahaan penghasil limbah B3 dapat melakukan tindakan sebagai berikut:

1. Penyimpanan limbah

Opsi pertama yang dapat dilakukan perusahaan dalam menangani limbah B3 adalah dengan menyimpannya. Namun tidak disimpan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang dilengkapi peralatan khusus. Teknologi ini harus memastikan bahwa limbah B3 yang terkandung di dalamnya tidak mencemari lingkungan sekitar. Beberapa fasilitas yang harus dapat diakses antara lain gedung, silo, tangki, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan sampah.

2. Pengumpulan limbah

Unit usaha yang tidak dapat menyediakan tempat khusus untuk menyimpan limbah B3 dan memperoleh izin resmi dapat menggunakan opsi ini. Limbah B3 tidak dibuang, melainkan dikumpulkan di tempat penyimpanan. Limbah tersebut kemudian diantarkan oleh pemulung yang memiliki izin pengelolaan limbah B3.

3. Daur Ulang

Jika perusahaan dapat mendaur ulang limbah B3, misalnya untuk menggantikan bahan baku, hal ini juga diperbolehkan. Proses mendaur ulang limbah B3 juga dapat menjadi salah satu cara pengelolaan limbah, jika disertai dengan izin resmi.

Akan lebih baik lagi jika perusahaan juga dapat meminimalisir penggunaan produk B3. Dengan tingkat penggunaan yang lebih rendah, jumlah limbah B3 yang dihasilkan juga berkurang. Hal ini tentunya memudahkan pekerjaan penanganan limbah B3, dan juga memudahkan perusahaan untuk menyimpan sebelum diserahkan ke pihak tersebut.

Tugas perusahaan adalah mendukung pencegahan pencemaran lingkungan melalui sistem penyimpanan yang sesuai. Tempat yang digunakan untuk penyimpanan sementara limbah B3 harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Dampak Limbah B3

Contoh Limbah B3

Ada berbagai jenis limbah B3 yang dapat kita temui di sekitar lingkungan, contohnya seperti air sisa deterjen, Asap atau gas berbahaya dari kendaraan bermotor, makanan yang sudah basi, larutan pewarna tekstil, pewangi ruangan, semprotan hama dan banyak lagi produk-produk disekitar kita yang berbahaya jika kita buang sembarangan.

Maka dari itu telah kami sajikan informasi mengenai berbagai contoh limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di bawah ini!

Contoh Limbah B3 dari Pabrik (Sektor Industri):

  • Klorobenzena
  • Metilen klorida
  • Toluena
  • Aseton
  • Nitrobenzena
  • Natrium hidroksida
  • Asam sulfat
  • Asam fosfat
  • Aki bekas
  • Limbah laboratorium
  • Katalis bekas
  • Limbah karbon aktif
  • Residu proses produksi
  • Abu insinerator
  • Residu dasar tangki
  • Sludge
  • Slag nikel
  • Copper slag
  • Slag timah putih
  • Sludge IPAL
  • Tembaga sianida
  • Karbon disulfida
  • Barium sianida
  • Endrin
  • Gas fluor
  • Produk kadaluwarsna
  • Sisa kemasan
  • Sisa cairan kimia
  • Buangan sisa produksi
  • Asam pikrat
  • Kaporit
  • Cairan infus
  • Limbah rumah sakit
  • Katalis bekas
  • Buangan pestisida
  • Sodium hidroksida
  • Asam formiat
  • CFC (chlorofluorocarbon)

Contoh Limbah B3 dari Produk Rumah Tangga:

  • Bekas pengharum ruangan
  • Deterjen pakaian
  • Pemutih pakaian
  • Pembersih kaca
  • Pembersih lantai
  • Pembersih kamar mandi
  • Pembasmi serangga
  • Lem perekat
  • Hair spray
  • Pembersih oven
  • Pengkilap kayu
  • Batu baterai bekas
  • Zat pewarna
  • Buah busuk
  • Makanan kadaluarsa

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai dampak buruk limbah B3 terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat. Tidak hanya membahas mengenai definisi dari limbah B3 saja namun juga secara lengkap membahas mengenai karakteristik dari limbah B3, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan, serta contoh limbah B3.

Mengenali limbah B3 terutama dengan produk yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita mengajak kita untuk lebih peduli dan berhati-hati karena melihat dampak buruk dari limbah B3 agar tetap dapat menikmati lingkungan yang aman dan sehat kedepannya.

Demikian ulasan mengenai dampak buruk limbah B3 dan cara penanganannya yang tepat. Buat Grameds yang mau memahami tentang limbah B3 dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Mengenal Contoh Limbah Keras Organik dan Cara Pengolahannya

Dampak Limbah Domestik dan Cara Pengelolaannya yang Tepat

Recycle adalah Proses Mengolah Kembali Limbah, Simak Penjelasannya!

4 Prinsip Pengolahan Limbah dan Jenis-Jenis Limbah

Pengertian Limbah Domestik & Contoh Limbah Domestik

 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki