Sosial Budaya

Dampak Limbah Domestik dan Cara Pengelolaannya yang Tepat

Written by Umam

Dampak Limbah Domestik – Bagi sebagian masyarakat Indonesia yang konsumtif dengan selalu membeli berbagai produk kebutuhan rumah tangga seperti keperluan mandi, mencuci, memasak yang sebagian besar berupa produk berbahan dasar plastik menimbulkan jumlah limbah rumah tangga yang meningkat setiap saat.

Kebiasaan masyarakat yang konsumtif tersebut menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan terkait dengan sampah yang dihasilkan dari berbagai produk instan yang dikemas dalam plastik tersebut. Terlebih kebiasaan masyarakat yang masih belum teratur ketika membuang sampah pada tempatnya menambah rentetan masalah yang harus ditanggulangi oleh pemerintah untuk mengelola limbah dari produk yang dikonsumsi masyarakat tersebut.

Untuk itu sebagai warga negara yang peduli dengan kesehatan lingkungan dan ingin melihat wajah negara yang bersih terbebas dari berbagai limbah yang pasti dampaknya berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat yang terganggu dengan jumlah sampah yang berlimpah serta menimbulkan bau dan sulit untuk terurai tersebut kita juga harus mengambil sikap untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan terawat.

Maka pada pembahasan kali ini kami telah menyajikan informasi terkait mengenai limbah domestik yang dihasilkan oleh berbagai produk rumah tangga tersebut dan cara pengelolaannya yang tepat agar lingkungan bisa terjaga dengan lebih baik lagi kedepannya.

Selanjutnya informasi terkait dampak limbah domestik tersebut telah kami sajikan dan dapat disimak di bawah ini!

Definisi Limbah Domestik

Limbah merupakan zat yang timbul dalam proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah dapat berupa sampah, air toilet, dan banyak limbah rumah tangga lainnya.

Sampah padat lebih dikenal dengan sampah yang penampilannya sering  tidak diinginkan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dari segi kimia, limbah ini terdiri dari bahan kimia, senyawa organik, dan senyawa anorganik. Pada konsentrasi dan kuantitas tertentu, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama  kesehatan manusia, oleh karena itu pengelolaan limbah sangat penting. Tingkat resiko keracunan yang disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah tersebut.

Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia tentang Tata Cara Impor Sampah 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I menyatakan bahwa sampah adalah barang bekas atau bahan sisa  dari suatu kegiatan atau proses produksi, yang fungsinya telah berubah.

Setelah itu, Keputusan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, sampah didefinisikan sebagai sisa atau limbah kegiatan komersial dan/atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, sampah adalah  sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak berguna lagi atau mempunyai nilai ekonomis.

Dalam buku Pengendalian Mutu Hasil Pertanian, Prof. dr. Bernal Saragih, S.P., M.Si (2020:139) menyatakan berdasarkan sumbernya, jenis sampah dapat dibedakan menjadi sampah perkotaan, sampah industri dan sampah pertanian.

Dari ketiga jenis sampah tersebut, sampah rumah tangga paling mudah ditemukan di sekitar kita. Sampah domestik adalah sampah yang dihasilkan oleh aktivitas perkotaan dan  rumah tangga.

Pengertian sampah rumah tangga disebutkan dalam buku Tinjauan Teoritis dan Praktis Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, Dr Albert Napitupulu, SE, MSi, ‎Dwi M Nastiti (2019: 16).

Sampah kota adalah sampah yang dihasilkan di rumah tangga. Sampah dapat berasal dari kawasan pemukiman  seperti tempat usaha, pasar atau tempat kerja, hotel, instansi (misalnya kantor pemerintah dan swasta) dan pariwisata.

Selain itu,  buku ini juga menyebutkan bahwa limbah rumah tangga dapat berupa limbah padat dan cair. Berikut  contoh sampah rumah tangga dan bentuknya:

  • Sampah padat rumah tangga dapat berupa sampah organik. Sulit bagi mikroorganisme untuk mengurai limbah tersebut. Misalnya kantong plastik, wadah minuman, botol  air mineral, dll.
  • Limbah  cair rumah tangga berupa feses, air deterjen, oli, cat dan lain-lain. Apabila limbah tersebut terserap ke dalam tanah, maka akan merusak kandungan air  tanah dan dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.

Dampak Limbah Domestik

Jenis-Jenis Limbah Domestik

Sampah rumah tangga (Limbah domestik) dibagi menjadi dua kategori utama, yang dipisahkan menurut bentuk sampah yang dihasilkan.

1. Limbah cair

Limbah cair domestik, sesuai dengan namanya, merupakan limbah cair yang timbul dari berbagai kegiatan atau kebutuhan sehari-hari masyarakat. Contoh limbah cair banyak sekali, mulai dari air cucian, air bekas mencuci pakaian, sisa makanan dalam bentuk cair, hingga air bekas mandi Anda dan keluarga.

Berbagai limbah dari kegiatan tersebut mengandung bahan kimia yang tidak ramah lingkungan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Hal ini dikarenakan residu cairan yang berbeda yaitu residu sabun, detergen dan minyak goreng.

2. Limbah Padat

Limbah Padat adalah berbagai barang atau bahan yang sudah tidak digunakan atau dibutuhkan lagi. Limbah padat kota cenderung lebih mencemari lingkungan karena ukurannya yang lebih besar daripada limbah cair. Limbah padat juga lebih umum diklasifikasikan sebagai limbah rumah tangga (Domestik).

Sampah rumah tangga jenis ini dapat dibagi menurut daya daur ulangnya.

3. Sampah Organik

Saat menyiapkan makanan, pasti akan menghasilkan sampah organik, karena selalu ada sisa sayuran atau bumbu yang tidak bisa digunakan untuk memasak. Kalaupun makan, sampah rumah tangga bisa berkisar dari nasi hingga tulang protein hewani.

Sampah organik sendiri adalah sampah yang dihasilkan dalam rumah tangga yang dapat terurai dan terurai dengan sendirinya. Dapat dikatakan bahwa jenis sampah organik ini umumnya lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis sampah lainnya.

4. Sampah anorganik

Berbeda dengan sampah organik yang dapat dan memang terurai lebih cepat, sampah anorganik umumnya lebih berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai dan terurai. Kemampuan sampah anorganik untuk terurai sendiri bisa memakan waktu hingga ribuan tahun. Contoh sampah anorganik adalah sampah plastik.

Sampah rumah tangga anorganik tentu sangat mudah ditemukan. Kantong plastik yang digunakan untuk membeli sayuran atau buah-buahan dapat berubah menjadi sampah anorganik saat dibuang. Sabun cuci bahkan kemasan deterjen bekas merupakan limbah anorganik yang bisa sangat berbahaya bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Dampak Limbah Domestik Bagi Kesehatan dan Lingkungan Masyarakat

Lingkungan merupakan salah satu wilayah yang paling terpengaruh oleh keberadaan limbah domestik jika tidak ditangani dengan baik. Hal ini dikarenakan pembuangan limbah perkotaan seperti limbah cair dan padat dapat menyebabkan perubahan lingkungan yang juga mempengaruhi keadaan ekosistem lingkungan.

Berikut ini adalah dampak lingkungan yang lebih jelas dari limbah rumah tangga. Apakah ada dampak lingkungan dari limbah yang sudah mulai Anda lihat dan rasakan? Berikut ini adalah informasi mengenai dampak limbah domestik bagi kesehatan dan lingkungan masyarakat:

1. Mengubah Kesuburan Tanah

Bahan kimia dalam deterjen dan jenis residu sabun lainnya sebenarnya dapat mempengaruhi keasaman tanah atau pH tanah. Ketika keasaman berubah, kesuburan tanah juga bisa berubah. Hal ini karena keasaman sangat mempengaruhi penyerapan unsur hara di dalam tanah. Efek ini bisa terjadi ketika sampah rumah tangga dibuang begitu saja atau mengenai tanah.

Pernahkah Anda merasa kesal karena tanaman yang Anda tanam sulit tumbuh? Alasannya mungkin karena efek limbah rumah tangga yang jatuh ke tanah. Kandungan kimiawi limbah rumah tangga yang terserap ke dalam tanah seringkali membuat tanah menjadi kurang subur, yang pada akhirnya berdampak pada tanaman Anda yang sulit tumbuh secara optimal.  

2. Perusakan hewan dan tumbuhan

Daerah dengan pengelolaan sampah perkotaan yang sangat buruk dapat menjadi pembunuh populasi pinggiran kota. Limbah rumah tangga tidak hanya mempengaruhi manusia, tetapi kemungkinan besar juga membunuh hewan dan tumbuhan. Ini bisa terjadi ketika hewan memakan senyawa kimia dalam limbah kota. Hewan bisa mati karena kandungan kimianya beracun. Begitu pula ketika sejumlah besar limbah rumah tangga terserap ke dalam tanah. Kesuburan dan keasaman tanah berubah, sehingga tanaman sulit tumbuh dengan baik, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

3. Deoksigenasi air

Limbah rumah tangga adalah bahan yang mengandung zat kimia dalam jumlah besar. Ketika bahan kimia ini bersentuhan dengan air, seperti sungai atau danau, kualitas badan air ini berubah ke arah yang negatif, karena paparan bahan kimia ini dalam jumlah besar di badan air dapat menurunkan kadar oksigen air. Kadar oksigen yang terus turun akan membahayakan seluruh ekosistem perairan jika tetap stagnan dalam waktu yang lama. Ikan yang dulunya menjadi sumber penghidupan dan makanan warga yang tinggal di dekat badan air itu akhirnya mati.

Dampak Limbah Domestik

Efek kesehatan dari limbah rumah tangga

Paparan bahan kimia dari limbah rumah tangga yang diolah dengan baik pada akhirnya mempengaruhi kesehatan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan pengelolaan sampah kota yang buruk jarang mengalami gangguan kesehatan lebih lanjut

Gangguan kesehatan tersebut dapat disebabkan oleh limbah cair dan padat. Dalam kasus dua jenis sampah perkotaan, efek sampah padat terhadap dekomposisi lebih kuat. Pasalnya, limbah rumah tangga jenis ini mengeluarkan gas beracun seperti amonia, metana, atau asam sulfat saat terurai.

Di bawah ini adalah berbagai dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh limbah rumah tangga.

1. Gatal

Gangguan kesehatan ini mudah disebabkan oleh kontak dengan air yang tercemar limbah cair. Anda mungkin tidak hanya mengalami gatal-gatal, tetapi juga masalah iritasi kulit lainnya yang lebih serius.

2. Diare

Limbah toilet cair, seperti feses, sangat mudah bercampur dengan cairan lain. Jika iya, bersiaplah untuk terpapar bakteri E.coli atau bakteri lain yang bisa menyebabkan diare saat tubuh Anda bersentuhan dengannya.

3. Tifus

Lingkungan tempat tinggal yang kumuh sering dianggap sebagai salah satu penyebab penyakit tifus. Namun, penyebab sebenarnya adalah limbah rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik di lingkungan. Limbah rumah tangga ini dapat menjadi perantara penyebaran bakteri E.coli dan salmonella yang pada akhirnya memicu demam tifoid.

4. Penyakit Hati dan Ginjal

Paparan bahan kimia dan zat beracun dari limbah rumah tangga cair atau padat dapat mengiritasi organ vital tubuh Anda. Salah satu organ yang paling rentan terhadap zat berbahaya ini adalah hati dan ginjal. Fungsi hati dan ginjal lebih mudah membusuk bila terpapar oleh limbah domestik secara berangsur lama.

Cara Pengelolaan Limbah Domestik yang Tepat

Ada beberapa cara untuk menangani sampah rumah tangga. Cara penanganan sampah yang direkomendasikan untuk limbah domestik yang tepat adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Pemilahan

Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah organik dan anorganik dari setiap rumah tangga. Rumah tangga yang memiliki lahan dapat mengolah sampah basah menjadi pupuk kompos yang ramah tanaman, sedangkan sampah kering seperti kertas, botol, plastik, dan kaleng sebaiknya dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang, karena sebagian sampah dapat didaur ulang atau dikelola kembali dan yang tidak dapat didaur ulang dapat dibuang.

2. Memberi Wadah

Setiap keluarga harus memiliki wadah untuk mengumpulkan sampah, wadah ditempatkan di depan rumah di pekarangan atau di pinggir jalan untuk memudahkan pengumpulan dan pengangkutan. Tujuan dari bin ini adalah untuk memilah sampah berdasarkan bahan untuk memudahkan proses selanjutnya.

Memberi wadah, yaitu suatu metode penampungan sementara limbah sebelum dipindahkan ke tempat pembuangan sementara. Untuk menghindari emisi atau bau yang mengganggu lingkungan dan pernapasan, semua limbah harus disimpan dalam wadah tertutup, tidak berpolusi dan tahan air yang dapat dikosongkan dan diangkut dengan mudah dan cepat, murah dan mudah dipulihkan.

3. Pengumpulan

Untuk mengatasi masalah sampah perkotaan, sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tempat asal sampah dan mengantarkannya ke TPA. Model pengumpulan alternatif lainnya adalah model Direct Community (fitur di mana sampah dikumpulkan dari setiap titik umum dan diangkut langsung ke tempat pembuangan sampah tanpa transportasi).

4. Pengelolaan sampah dengan konsep 3R

Upaya pengelolaan diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah secara signifikan dari titik asal sampai ke lokasi penyimpanan akhir. Ada beberapa cara untuk menangani pengurangan sampah yang lebih dikenal dengan prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle.

Dalam hal limbah cair, pengolahan limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membangun saluran drainase dan tangki peresapan dengan aturan sebagai berikut:

  • Jangan mencemari sumber air minum terdekat, termasuk air permukaan dan air bawah tanah.
  • Tidak mencemari bumi.
  • Hindari penyebaran cacing tambang di tanah.
  • Untuk mencegah perkembangbiakan lalat dan serangga lainnya.
  • Tidak menghasilkan bau yang mengganggu.
  • Bangunan itu hanya terbuat dari bahan yang mudah didapat dan murah.
  • Jarak minimum antara sumber air dengan kolam resapan adalah 10 m

Cara pengelolaan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan pasir dan benda terapung melalui perangkap pasir dan saringan. Benda mengambang dapat dihilangkan dengan bak mandi yang menenangkan yang dirancang khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendapan pertama distabilkan dalam bak penguraian lumpur, di mana lumpur dipadatkan dan lebih stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.

Pengolahan sekunder dilakukan dengan filter khusus untuk menghilangkan bahan organik melalui oksidasi. Kontrol level 3 hanya untuk pembersihan. Metode perawatan yang digunakan tergantung pada kondisi setempat, seperti sinar matahari. Suhu tinggi dapat digunakan.

Kotoran manusia seperti feses dan urin selama pembangunan jamban. Sanitary toilet adalah cara pembuangan kotoran manusia agar kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kemudian dibuat septic tank yang dihubungkan dengan saluran pipa.

Semoga informasi diatas membantu sobat grameds menambah

pemahaman Anda tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dalam menjaga ekosistem agar rumah Anda aman dari bencana alam dan tetap terjaga kebersihannya.

Dampak Limbah Domestik

Kesimpulan terkait Dampak Limbah Domestik

Sekian pembahasan singkat mengenai dampak limbah domestik terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat. Tidak hanya membahas mengenai definisi dari limbah domestik saja namun juga membahas terkait jenis-jenis limbah domestik, dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan serta cara pengelolaannya yang tepat agar limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali.

Mempelajari mengenai limbah domestik sangatlah penting mengingat kondisi lingkungan dunia saat ini yang sudah tercemar menjadi peringatan bagi warga dunia untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan membantu menanggulanginya untuk terwujudnya lingkungan yang sehat, bersih, dan tidak tercemar di masa yang mendatang.

Demikian ulasan mengenai dampak negatif limbah domestik bagi kesehatan dan lingkungan masyarakat. Buat Grameds yang mau memahami tentang limbah domestik dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Mengenal Contoh Limbah Keras Organik dan Cara Pengolahannya

Jenis Limbah: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Mengatasinya

4 Prinsip Pengolahan Limbah dan Jenis-Jenis Limbah

Recycle adalah Proses Mengolah Kembali Limbah, Simak Penjelasannya!

Pengertian Limbah Domestik & Contoh Limbah Domestik

 

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.