Dampak Limbah Gas – Saat ini kualitas udara di bumi semakin memburuk dampak dari banyaknya gas berbahaya yang dikeluarkan dari pemakaian kendaraan bermotor, limbah gas pabrik yang dikeluarkan melalui cerobong asap, dan berbagai hal terkait seperti merokok yang menyebabkan berkurangnya kualitas udara yang bersih.
Aktivitas manusia pada umumnya dilakukan setiap hari dan pada setiap hari itulah kualitas udara bersih berkurang perlahan-lahan karena berbagai faktor yang telah disebutkan diatas. Menjaga kualitas udara agar tetap bersih dan nyaman untuk dihirup adalah tugas kita bersama agar angka harapan hidup seseorang tinggi dan dapat menjalani hidup sehat tanpa mendapat gangguan pernapasan.
Oksigen sebagai sumber hidup manusia yang berguna melancarkan kinerja otak ke tubuh melalui sel darah merah. Jika tubuh menghirup udara selain yang mengandung oksigen reaksi tubuh pasti akan bereaksi menolak bahkan bisa mengalami keracunan pernapasan sebab bau gas beracun atau bau udara yang tidak sedap.
Untuk itu sangat penting bagi kita untuk peduli akan kesehatan lingkungan dengan menjaga kualitas udara bersih agar kita senantiasa bisa menghirup udara segar setiap hari dan hidup lebih lama dengan sehat. Dan,meminimalisir produksi limbah gas mulai dari aktivitas sehari-hari yang memperburuk kualitas udara.
Maka dari itu kami telah merangkum informasi mengenai dampak limbah gas yang buruk untuk kualitas udara di bumi.
Selanjutnya pembahasan tersebut telah kami sajikan dan dapat disimak di bawah ini!
Daftar Isi
Definisi Limbah Gas
Limbah gas dapat disebabkan oleh aktivitas ke rumah tangga sampai ke kegiatan industri. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kualitas udara dan dapat menyebabkan kematian akibat kerusakan lingkungan.
Menurut WHO, sekitar sembilan dari sepuluh orang menghirup udara yang mengandung banyak racun atau polutan. Puing-puing di udara dapat ditemukan di udara, terutama di daerah perkotaan dan industri.
Setidaknya sekitar 7 juta orang meninggal akibat efek samping polusi udara. Banyaknya racun yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh memicu berkembangnya beberapa penyakit berbahaya, seperti gangguan paru-paru dan jantung.
Karena udara yang tercemar sangat berbahaya bagi kesehatan, WHO selalu merekomendasikan agar setiap kota di dunia memiliki sistem yang mengawasi kualitas udara bersih. Selain itu, langkah-langkah pengurangan polusi harus dilaksanakan untuk mengurangi dampak.
Limbah gas adalah limbah industri yang berupa zat gas. Limbah gas dapat dihasilkan dari sisa pembakaran atau penguraian bahan. Limbah gas sebagian besar dihasilkan di pabrik dan industri, namun bisa juga berasal dari rumah tangga, pertanian, pertambangan, perkantoran, dll.
Sumber limbah gas dapat disebabkan oleh alam atau aktivitas manusia. Karena berbentuk gas, limbah gas ini terkadang cukup sulit untuk dideteksi, tidak seperti contoh limbah padat atau cair yang terlihat.
Limbah gas dapat menyebabkan polusi udara dan berkurangnya udara bersih. Hasilnya bisa berupa hujan asam atau emisi karbon dioksida, dalam kasus terburuk dapat menyebabkan pemanasan global. Polusi udara juga menjadi sumber penyebab kekurangan oksigen.
Walaupun jenis limbah ini disebut limbah gas, namun tidak seluruhnya berupa gas. Karena limbah jenisi ini mengandung partikel benda padat atau cair.
Karena bentuk partikelnya yang sangat kecil, limbah tersebut mudah menyebar di udara. Knalpot biasanya juga mengandung debu. Beberapa contoh limbah jenis ini adalah karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, asam klorida, amonia, metana, hidrogen fluorida, nitrogen sulfida, dan klorin.
Ada bahaya limbah gas terhirup. Sesak napas hanyalah salah satu akibatnya. Dalam jangka panjang, gas buang dapat menyebabkan masalah paru-paru, serangan jantung, stroke dan mengganggu perkembangan otak janin.
Oleh karena itu, masyarakat di sekitarnya juga harus menangani dampak limbah gas dengan baik agar kualitas udara tetap terjaga dan tidak terjadi pencemaran udara. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mengurangi emisi, menanam pohon dan membatasi penggunaan kendaraan bermotor.
Jenis Limbah Gas
Limbah gas biasanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri dan rumah tangga.
Seperti debu dan asap tebal yang mengandung banyak partikel tidak sehat.
Limbah gas memiliki beberapa jenis kandungan seperti berikut ini :
1. Karbon Monoksida CO
Zat ini dihasilkan dalam berbagai proses pembakaran seperti pembakaran batu bara, pembakaran kayu dan pembakaran kendaraan bermotor.
Jenis gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak dapat dirasakan. Tapi itu bisa meracunimu.
Kontak langsung dengan zat ini sangat berbahaya bagi kesehatan, tetapi ventilasi dan sirkulasi udaranya buruk.
2. Karbon dioksida CO2
Karbon dioksida bermanfaat bagi banyak organisme, sehingga konsentrasinya di udara harus dijaga.
Itulah sebabnya banyak pabrik memiliki cerobong tinggi untuk melindungi hewan di sekitarnya dari paparan langsung gas.
3. Sulfur dioksida SO2
Sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung sulfur.
Pembangkit listrik tenaga batu bara mengeluarkan banyak gas ini.
4. Gas amonia NH3
Bersumber dari pemecahan protein dan memiliki bau yang tidak sedap.
Biasanya masih dapat ditemukan di lingkungan Anda karena dapat berasal dari makanan busuk dan bangkai hewan.
Sumber Limbah Gas
Ada banyak sumber limbah gas dan terkadang kita tidak tahu bahwa kita telah berkontribusi padanya. Apa saja sumber pancaran yang dapat menimbulkan kerusakan dan juga menimbulkan gangguan pada tubuh? Baca lebih lanjut di bawah ini.
1. Industri
Udara di daerah industri lebih gelap daripada udara di daerah pegunungan. Hal ini dapat terjadi karena kawasan industri banyak menghasilkan polutan atau emisi ke udara.
Salah satu bukti bahwa industri banyak mengeluarkan limbah gas melalui udara adalah banyaknya cerobong asap pabrik. Asap ini mengandung gas berbahaya seperti karbon dioksida, karbon monoksida dan metana.
2. Produksi Energi
Energi seperti listrik tidak hanya dihasilkan oleh tenaga air. Ada juga pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Selain itu, bahan bakar fosil juga banyak digunakan sebagai sumber energi untuk pembuatan mesin.
Proses produksi energi ini menghasilkan limbah atau residu yang cukup banyak. Sebagian besar residu berupa gas terbawa angin dan meningkatkan emisi karbondioksida.
3. Emisi Kendaraan
Banyaknya jumlah kendaraan pribadi dan umum di perkotaan menyebabkan limbah udara yang cukup banyak menimbulkan bahaya.
Oleh karena itu, polusi udara di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya cukup tinggi. Apalagi saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari saat banyak orang menggunakan kendaraan untuk pulang kerja.
4. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan penyebab pencemaran udara yang cukup penting dan sering terjadi di Indonesia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, kebakaran hutan dari aktivitas ilegal hingga pembukaan lahan secara cepat. Kedua, kebakaran hutan terjadi karena kemarau panjang, sehingga sebagian hutan mudah terbakar.
Pencemaran udara akibat kebakaran hutan cukup serius di Indonesia. Insiden terbaru bisa menyebabkan bencana asap selama berbulan-bulan. Kondisi ini bahkan bisa menyebar ke negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia.
5. Kegiatan Pertanian
Dua kegiatan pertanian dapat menyebabkan lebih banyak kehilangan udara. Yang pertama adalah pembakaran, yaitu membersihkan rumput atau gulma yang cukup banyak.
Kedua operasi tersebut menggunakan bahan kimia berbahaya untuk menyemprot hama. Bahan berbahaya ini juga dapat terbawa udara dan akhirnya menyebabkan kontaminan menempel pada tanaman.
6. Kegiatan rumah tangga
Kegiatan rumah tangga juga dapat mempengaruhi pencemaran udara, meskipun banyak orang yang sering tidak menyadarinya. Sebagai contoh, beberapa rumah masih menggunakan alat masak alami yang terbuat dari kayu bakar.
Menggunakan kayu bakar menambah asap ke udara. Nyatanya, praktek ini digunakan oleh cukup banyak rumah tangga di Indonesia, terutama di pedesaan.
Selain itu, limbah rumah tangga seperti sampah juga sering dibakar. Sampah tersebut tidak boleh dibakar, terutama sampah plastik yang pembakarannya menghasilkan zat berbahaya seperti karbon monoksida, dioksin, zat volatil dan partikel lainnya.
Dampak Limbah Gas
1. Keracunan Gas
Ketika orang menghirup gas selain oksigen, gas tersebut menggantikan oksigen yang terikat pada hemoglobin dalam darah. Akibatnya, darah yang seharusnya membawa oksigen ke jaringan tubuh dan otak, malah membawa gas asing ke dalam aliran darah. “Masalahnya adalah gas yang bocor atau berpolusi menggantikan oksigen di udara sekitar kita.
Gas mengalir ke jantung, otak, dan organ vital. Tingkat oksigen darah juga turun dan hipoksia, atau kekurangan oksigen, terjadi di tubuh. Faktanya, sel dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsi metabolismenya. Kerja sel otak juga terganggu saat tubuh kekurangan oksigen.
Gas asing mencegah oksidasi kompleks sitokrom dan melemahkan respirasi intraseluler. “Tubuh kehabisan oksigen hingga akhirnya kehabisan oksigen untuk metabolisme dan berakhir dengan kematian sel.”
Konsekuensi terpenting adalah keracunan langsung pada sel-sel tubuh dan gangguan pada sistem saraf. Hal itu menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, muntah, lemas, tubuh kebiruan, pingsan, henti napas, henti jantung, dan kematian.
Saat keracunan gas terjadi, tubuh sebenarnya memasang respons protektif untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Sel dan kelenjar tubuh mengeluarkan bahan kimia dalam bentuk lendir, yang mengencerkan racun yang mengiritasi dan menjadikannya tidak berbahaya.
Pada saat yang sama ada kejang otot di saluran udara, yang mencoba mencegah peningkatan aliran gas ke paru-paru. Namun pada keracunan gas yang parah, kondisi ini tidak hanya dapat melindungi paru-paru, tetapi juga mencegah masuknya udara. Akibatnya, dia mati lemas dan mati sebelum racunnya diencerkan dan kejangnya mereda. “Pertahanan tubuh yang pertama adalah batuk. Dan sebenarnya kita bisa melakukan adaptasi terhadap kekurangan oksigen.
Pertolongan pertama pada korban keracunan gas bisa dilakukan dengan menjaga agar tubuh korban tetap hangat. Berikan minuman hangat dan masukkan korban ke rumah sakit .Di udara terbuka atau dekat jendela agar korban dapat diberikan pernapasan buatan atau oksigen.
2. Emisi Karbon
Emisi berkaitan dengan proses perpindahan suatu zat atau benda. Secara umum, kata emisi digunakan untuk panas, emisi cahaya atau emisi karbon. Berdasarkan penjelasan diatas, pengertian emisi karbon dioksida adalah gas yang dikeluarkan selama pembakaran semua senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG dan bahan bakar lainnya.
Fenomena emisi karbon adalah proses pelepasan karbon ke atmosfer bumi. Saat ini, emisi karbon dioksida, bersama dengan gas rumah kaca, merupakan salah satu penyebab perubahan iklim dan pemanasan. Keduanya menyebabkan kenaikan suhu global atau efek rumah kaca. Untuk menghitung jumlah emisi yang dihasilkan, perlu dilakukan pengukuran jejak karbon.
Jejak karbon adalah jumlah emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca yang terkait dengan aktivitas apapun dari seseorang atau entitas lain, seperti bangunan, bisnis, tanah, dll. Satuan yang digunakan dalam perhitungan emisi karbon dioksida dihitung dalam satuan ton ekuivalen karbon dioksida (CO2). Misalnya Budi yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor di Jakarta menghasilkan jejak karbon sebesar 4,82 kg CO2 per hari.
Emisi gas rumah kaca, termasuk karbon, biasanya dihasilkan dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Pembakaran bahan bakar fosil dalam industri dan produksi, transportasi, dan emisi barang dan jasa yang dikonsumsi manusia. Selain penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan perangkat elektronik juga berkontribusi terhadap pelepasan karbon dioksida. Penggunaan smartphone juga mempengaruhi pelepasan karbondioksida ke udara.
3. Pemanasan Global
Pemanasan global (disebut juga perubahan iklim atau krisis iklim) adalah proses dimana suhu rata-rata bumi, atmosfer, lautan, dan daratan meningkat. Ada periode perubahan iklim di masa lalu, tetapi perubahan iklim saat ini jauh lebih cepat dan bukan karena penyebab alami.
Penyebab terbesar pemanasan global saat ini adalah pencemaran gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, bensin dan solar untuk menghasilkan energi merupakan sumber terbesar dari polusi ini. Faktor lain termasuk praktik pertanian tertentu, proses industri dan penggundulan hutan.
Karena transparansinya, sinar matahari dapat menembus gas rumah kaca yang memanaskan permukaan bumi. Namun, ketika gelombang ultraviolet sinar matahari diserap dan kemudian dipancarkan kembali ke bumi sebagai radiasi inframerah, gas rumah kaca menyerapnya, memerangkap panas di permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global.
Cara Mengurangi Limbah Gas yang Tepat
Pengolahan limbah jenis ini memerlukan seperangkat alat dan syarat tertentu dari pihak perusahaan, karena sulit diperoleh.
Tetapi Anda juga dapat membantu mengurangi polusi dengan cara-cara berikut:
1. Tanam lebih banyak tanaman di rumah Anda
Mulailah menanam pohon atau mencemari tanaman di rumah Anda. Selain cocok untuk digunakan di rumah, pohon dan tanaman anti polusi juga mempercantik rumah Anda.
2. Jangan membakar sampah sembarangan
Membakar sampah sendiri terdengar lebih mudah, namun apakah Anda sudah mengetahui zat apa saja yang dihasilkan selama pembakaran dengan proses minimal?
Untuk meminimalisir hal tersebut, cukup mengandalkan tempat pembuangan sampah lokal (TPS).
3. Menggunakan angkutan umum atau memilih jalan kaki atau bersepeda
Dengan berjalan kaki atau bersepeda Anda aktif, selain membakar kalori Anda telah mengurangi polusi dan jumlah gas yang dikeluarkan.
Angkutan umum juga menjadi peluang bagi Anda untuk meminimalisir polusi udara di ibu kota.
Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai dampak limbah gas bagi kualitas udara. Tidak hanya membahas mengenai definisi dari limbah gas saja namun juga lebih jauh membahas mengenai jenis-jenis limbah gas, sumber limbah gas, dampak buruk dari limbah gas, dan cara menangani limbah gas yang tepat.
Mengetahui informasi mengenai limbah gas memberikan kita pelajaran berharga betapa pentingnya menjaga dan merawat alam dari hal-hal yang paling kecil sekalipun. Karena, secara tidak langsung kita juga ikut berperan pada perubahan iklim, cuaca, serta kesehatan lingkungan yang berubah semakin buruk tiap harinya dampak dari kesehatan lingkungan yang memburuk terutama kualitas udara bersih yang berkurang sebab aktivitas manusia yang menghasilkan limbah gas. Maka dari itu marilah bersama-sama merawat alam dan bumi sekalian agar kita dapat memberikan kehidupan yang lebih baik dari terciptanya lingkungan yang sehat bagi generasi selanjutnya.
Demikian ulasan mengenai dampak buruk limbah gas dan cara penanganannya yang tepat. Buat Grameds yang mau memahami tentang limbah gas dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Pandu Akram
Artikel terkait:
Pengertian Limbah Organik, Jenis, Ciri, dan Cara Mengolahnya