Biologi

4 Fungsi Tulang Paha pada Manusia serta Bagian dan Kiat Merawatnya!

fungsi tulang paha
Written by Nandy

Fungsi Tulang Paha – Tubuh manusia tersusun atas berbagai unsur, salah satunya tulang. Tulang menjadi tempat melekat otot, melindungi organ, alat gerak, dan sebagainya. Tubuh manusia akan terus digunakan sampai akhir hayat. Oleh sebab itu, perlu merawat tulang dengan tepat dan baik.

Tulang paha menjadi salah satu jenis tulang manusia yang letaknya di kaki. Ia menjadi bagian dari alat pendukung gerak kaki manusia. Tulang paha menjadi salah satu tulang yang penting bagi tubuh manusia.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai fungsi tulang paha. Grameds dapat menyimaknya dengan seksama ulasan terkait fungsi tulang paha di bawah ini!

Pengertian dan Fungsi Tulang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tulang dirumuskan sebagai rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang; duri ikan; barang yang menyerupai tulang atau rangka.

Adapun dalam Wikipedia, tulang didefinisikan sebagai jaringan tubuh yang kaku dan terdiri dari sel-sel yang tertanam dalam antarsel keras yang berlimpah. Kalsium gosfat dan kolagen menjadi dua komponen penyusun tulang. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan dan terus berlangsung sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.

Tulang mengambil alih pembentukan rangka dan alat gerak tubuh. Ia juga menjadi pelindung organ-organ internal dan sebagai tempat menyimpan mineral dalam tubuh.

Selaras dengan kedua definisi di atas, Faweett merumuskan tulang sebagai jaringan ikat yang tersusun atas sel, substansi, dan serat, fungsinya untuk pelindung dan penyokong kerangka serta tendo sebagai daya gerak. Sifat fisik tulang sangat kuat, sedikit elastis, tahan kompresi, dan tersusun dari materi yang relatif ringan.

Tulang cukup responsif untuk merespons adanya pengaruh metabolik, endokrin, dan metabolik. Dengan segala kekerasan dan kekuatannya, tulang tersusun dari materi hidup yang dinamis, secara berkala dan tetap selalu diperbaharui serta disusun ulang selama hidup manusia.

Adapun Gartner dan Hiatt mendefinisikan tulang sebagai jaringan ikat vaskular yang terdiri dari sel-sel dan zat antarsel yang dikelompokkan. Misalnya tulang padat (tulang kompakta), tulang spongiosa, dan jenis tulang lainnya. Fungsinya sebagai pelindung, penyokong, penyimpan mineral di ujung-ujung persendian yang mana tulang rawan berperan sebagai pelapis untuk mempermudah pergerakan.

Secara umum, tulang memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Tempat melekatnya otot;
  • Sebagai tempat yang menyediakan pelindungan untuk jaringan khusus seperti sistem pembentuk darah (sumsum tulang);
  • Tempat pembentukan sel-sel darah;
  • Pengatur tingkat kalsium dan fosdat dalam cairan tubuh yang beredar;
  • Penunjang dan pemberi bentuk tubuh;
  • Alat gerak pasif;
  • Pelindung organ dan jringan lunak, seperti pada tengkorak;
  • Dukungan struktural untuk aksi mekanis jaringan lunak, seperti konstraksi otot dan perluasan paru-paru.

Ensiklopedia 4D: Tubuh Manusia - fungsi tulang paha

Struktur Tulang

Secara umum, struktur tulang dibedakan menjadi dua, yakni struktur makroskopis dan mikroskopis. Berikut penjelasan keduanya.

1. Struktur Makroskopis

Faweett mengelompokkan tulang dalam dua kategori, yakni tulang kompak (substansi kompakta) dan tulang spons atau konselosa (substansi spongiosa). Tolang kompakta terlihat seperti massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan mikroskop.

Tulang panjang khas, seperti femur atau humerus, pada bagian batang (diafisis) tersusun atas silinder berlubang tulang kompak berdinding tebal dengan rongga sumsum tulang. Ujung tulang panjang terdiri dari tulang spons ditutupi korteks tulang kompak tipis, tulang panjang yang tumbuh disebut epifisis.

Tulang rawan epifisis dan tulang spons metafisis yang berdekatan merupakan zona pertumbuhan pada semua inkremen memanjang dalam pertumbuhan tulang berlangsung. Tulang dibungkus oleh periosteum, lapisan jaringan ikat khusus yang mempunyai potensi osteogenik atau pembentuk tulang, jika periosteum fungsional tidak ada maka tidak memiliki potensi osteogenik dan tidak berhubungan dengan pemulihan patah tulang.

Rongga sumsum diafisis dan rongga dalam tulang spons dilapisi oleh endosteum yang juga memiliki sifat osteogenik. Substansi kompakta pada tulang pipih tengkorak terbentuk pada permukaan luar dan dalam yang sering disebut tabel luar dan dalam. Periosteum permukaan luar tengkorak disebut perikranium dan pada permukaan dalam disebut dura mater. Pembungkus dari jaringan ikat dari tulang-tulang pipih memiliki potensi osteogenik tidak berbeda antara periosteum dan endosteum tulang panjang

2. Struktur Mikroskopis

Struktur mikroskopis memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk dapat melihatnya dengan jelas. Sebagian besar struktur mikroskopis terdiri dari matriks tulang, interstisial bermineral, yang dideposisikan dalam lapisan atau lamel dengan tebal 3-7 nm.

Substansi interstisial tulang adalah rerongga lentikuler, disebut lakuna yang masing-masing berada disebuah sel osteosit. Lakuna memencar keluar ke segala arah dan menerobos lamel dari substansi interstisial dan beranastomosis dengan kanalikuli. Lakuna letaknya berjauhan tetapi mereka membentuk rongga utuh yang saling behubungan melalui jaringan saluran yang sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel-sel tulang.

Faweet mengelompokkan tulang kompak dalam tiga pola umum, yaitu: 1). Disusun konsentris mengelilingi saluran vaskuler memanjang, membentuk unit silindris yang disebut sistem Havers atau osteon. 2). Sistem Havers terdapat potongan tulang berlamel dengan berbagai ukuran dan bentuk tak teratur. 3). Permukaan luar tulang korteks, tepat dibawah periosteum pada permukaan dalam terdapat sejumlah lamel yang yang berjalan tidak terputus-putus mengitari bagian batang.

Penampilan mikroskopis periosteum bervariasi sesuai keadaan fungsionalnya. Semasa embrional dan pertumbuhan pasca lahir memiliki lapisan dalam dari sel-sel osteoblas yang berhubungan langsung dengan tulang, sesudah pertumbuhan tulang terhenti, osteoblas berubah berubah menjadi sel-sel pelapis tulang tidak aktif, tetapi mereka tetap memiliki potensi osteogenik dan jika tulang itu cidera mereka berubah 11 kembali menjadi osteoblas dan berpartisipasi dalam pembentukan tulang baru.

Pengertian dan Fungsi Tulang Paha

Tulang paha menjadi salah satu anggota gerak dalam anatomi tubuh manusia. Tulang paha memliki nama latin, yakni femur. Ia menjadi tulang terpanjang yang ada dalam tubuh manusia.

Fungsi tulang paha yang utama adalah menjadi tumpuan seluruh badan. Ia juga menjadi penghubung antara pinggul dan lutut manusia. Cirinya, tulang paha termasuk ke dalam jenis tulang pipa yang berbentuk silinder, mengandung sum-sum kuning, memiliki dua ujung, dan menggelembung pada bagian ujungnya.

Melansir dari id.theasianparent.com, berikut fungsi tulang paha.

1. Membantu Manusia Bergerak

Tulang menjadi bagian tubuh yang membantu gerak manusia. Sebagai contoh tulang paha memberikan kemampuan untuk artikulasi dan pengungkit untuk kaki.

Adanya artikulasi pada tulang memberikan kemungkinan untuk manusia melakukan berbagai aktivitas seperti berlari, berdiri, berjalan, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, tulang paha juga terhubung dengan sendi pinggul sehingga memberikan kemungkinan untuk kaki dapat bergerak ke segala arah.

2. Menopang Tubuh Manusia

Tulang paha atau femur menjadi tulang utama kaki. Tidak hanya itu, femur juga berfungsi untuk menopang berat tubuh pada kaki. Tulang ini termasuk dalam golongan tulang yang unik karena mampu menopang tubuh ketika membawa beban berat. Bahkan sampai tiga puluh kali lipat berat badannya sendiri. Oleh sebab itu, tulang ini menjadi tulang terkuat dalam rangka manusia.

3. Tempat Produksi Sel Darah Darah

Sumsum menjadi unsur dalam proses produksi sel darah merah. Pada tulang paha memiliki rongga medula yang berisi sumsum tulang merah. Dalam rongga medula terdapat sel punca yang memproduksi sel darah merak, yakni emopoietik (penghasil sel darah) dan stromal (penghasil lemak).

4. Menjadi Tumpuan Semua Tulang Kaki

Semua tulang kaki melekat pada distal tulang paha mulai dari lutut dampai bagian kaki bawah. Oleh sebab itu, tulang paha menjadi tulang utama pada kaki.

Anatomi Dan Fisiologi Pada Tubuh Manusia - fungsi tulang paha

Bagian-bagian Tulang Paha

Tulang paha pada laki-laki dewasa biasanya memiliki panjang di kisaran 48 cm dengan berat 283 gram. Mengutip dari laman sehatq.com, tulang paha tersusun atas beberapa bagian sebagai berikut.

1. Kepala Tulang Paha

Kepala tulang paha terletak pada ujung proksimal tulang femur. Bagian yang paling dekat dengan jantung. Adapun bentuknya menyerupai bola dalam bagian sendi panggul. Fungsinya dalam anatomi menjadikan kaki dapat bergerak ke segala arah.

2. Trokanter

Letak trokanter ada di bawah kepala tulang femur. Ia menjadi perpanjangan kaki atau pinggul. Tendon yang terhubung dengan gluteus minimus dan otot gluteus medius menjadi tempat melekatnya trokanter. Fungsinya untuk membantu berlari dan berjalan.

3. Trokanter Minor

Letak trokanter minor atau lesser trokanter ada di dasar leher femur. Bagian ini memungkinkan manusia untuk mengangkat kaki depan karena trokanter minor melekat pada sepasang otot. Yang mana di bawahnya terdapat tuberositas gluteal.

4. Batang Tulang Paha

Tulang paha juga terhubung dengan tutup lutut (patella), tibia, fibula, dan tulang tungkai bawah. Ujung distal tulang paha memiliki pelana yang terletak di atas fibia. Dalam tubuh tulang terdapat rongga meduler yang berisi sumsum tulang.

Kemudian, di ujung tulang pada terdapat area tulang kompak yang padat. Pada sekeliling tulang kompak terdapat tulang spons, yang memiliki banyak rongga kecil yang tersebar di seluruh bagian.

Masalah yang Sering Terjadi di Tulang Paha

Meskipun tulang paha tertutup dengan daging bukan berarti terlindung dari masalah atau penyakit. Ia tetap dapat mengalami masalah ataupun cedera. Berikut rangkuman masalah-masalah yang sering muncul pada tulang paha yang dikutip dari berbagai sumber di internet.

1. Patah Tulang Paha

Patah tulang menjadi hal paling umum yang dapat merusak fungsi tulang paha. Meskipun sulit patah, tetapi keadaan tersebut sangat mungkin terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh bagian-bagian tulang paha yang sangat rentan, misalnya leher tulang paha. Seiring pertambahan usia juga turut menurunkan kepadatan tulang paha.

2. Perthes

Umumnya, perthes dialami oleh anak kecil. Penyakit ini berdampak pada sendi panggul. Jenis penyakit ini sangat langka terjadi. Jika seorang anak mengalami perthes maka akan terjadi penurunan aliran darah ke tulang paha. Sehingga, kondisi osteonekrosis (kematian sel dan jaringan tulang) tidak dapat dihindari.

3. Dislokasi Panggul

Ketika bagian ats tulang paha tertarik dari acetabulum (soket terpasangnya kepala tulang paha) maka dislokasi panggul dapat terjadi. Namun, dislokasi panggul sulit dideteksi dan didiagnosis dengan mata telanjang.

Hal tersebut disebabkan oleh perkiraan yang salah, dislokasi sering disalahartikan sebagai patah tulang paha. Untuk mengetahui dan memastikan keadaan lebih detail dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dengan sinar x-ray.

4. Bursitis

Bursinitis merupakan perdangan yang terjadi pada bantalan yang berisi cairan (bursae). Penyakit ini berpengaruh pada setiap sendi tubuh termasuk pinggul dan lutut.

5. Anteversi Fermoralis

Anteversi fermolis merupakan keadaan terpuntirnya tulang paha. Biasanya terjadi pada anak-anak. Dalam sebagian besar kasus, kondisi ini akan membaik sendiri setelah melewati masa remaja tanpa perlu operasi korektif.

Kiat-kiat Merawat Tulang

Tulang membutuhkan perawatan dari diri kita sendiri. Jika bukan diri kita lalu siapa yang akan memperhatikan kesehatan kita? Kesehatan tubuh tidak hanya berkutat pada hal-hal yang nampak di mata, tetapi juga hal-hal penyokong tubuh yang tidak terlihat. Salah satunya tulang.

Tulang perlu djiaga kesehatannya karena menjadi penopang selama manusia hidup. Melansir dari laman alodokter.com, Grameds dapat menerapkan beberapa hal di bawah ini untuk merawat kesehatan tulang.

1. Tidak Melewatkan Sarapan

Sarapan menjadi hal yang sering dilewatkan oleh manusia. Padahal sarapan menjadi penting karena memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Tulang dapat dirawat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium dan vitamin D. Oleh sebab itu, menu sarapan yang baik terdiri dari ragam makanan yang salah satunya mengandung kalsium dan/atau vitamin D.

Grameds dapat mengonsumsi sumber kalsium melalui susu, yoghurt, keju, sereal, dan kacang kedelai. Adapun vitamin D dapat diperoleh dari minyak ikan dan telur. Menu-menu tersebut dapat dilengkapi dengan mengonsumsi sayuran dan buah untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.

2. Berolahraga Secara Rutin

Jarang bergerak membuat otot dan tulang Grameds menjadi lemah. Beberapa riset menyebutkan banwa orang yang jarang berolahraga lebih rentan terkena masalah pada tulang, seperti osteoporosis.

Olaharaga berguna bagi tulang karena dapat menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Adapun beberapa jenis olahraga yang baik untuk kepadatan tulang dengan melakukan latihan angkat beban, jogging, yoga, jalan santai, dan senam ritmik.

3. Mengonsumsi Suplemen

Sumber asupan kalsium dan vitamin D tidak hanya bisa diperoleh dari mengonsumsi makanan bergizi, tetapi juga dari suplemen. Suplemen tersebut dianjurkan untuk perempuan-perempuan yang telah mengalami menopause. Karena, ketika menopause, jaringan tulang menjadi lemah.

Kebutuhan asupan kalsium untuk orang dewasa sebesar 1.000 sampai 1.200 miligram per hari. Sementara, kebutuhan vitamin D sebanyak 15 sampai 20 mikrogram atau kurang lebih 600-800 IU per hari.

Dosis suplemen yang tepat dapat diperoleh dengan berkonsultasi dengan dokter.

Buku Ensiklopedia Anak: Tubuh Manusia - fungsi tulang paha

4. Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

Sinar matahari menjadi salah satu sumber vitamin D yang gratis. Jika Grameds kekurangan vitamin D maka tulang akan menjadi lebih rentan keropos. Tidak selama matahari terbit menjadi waktu yang tepat untuk berjemur. Waktu yang tepat untuk berjemur pada pukul sembilan pagi selama 5 sampai 15 menit. Intensitasnya sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

5. Membatasi Konsumsi Minuman Beralkohol dan Tidak Merokok

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol termasuk dalam pola-pola hidup yang tidak sehat. Ia akan merugikan tubuh termasuk kehilangan kepadatan tulanh. Kebiasaan tersebut membuat tubuh rentan mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D sehingga tulang akan menjadi lebih rapuh.

Oleh sebab itu, untuk merawat kesehatan tulang, Grameds dianjurkan untuk tidak minum minuman beralkohol dan tidak merokok.

6. Menjaga Berat Badan

Menjaga berat badan ideal menjadi penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada kesehatan dan kekuatan tulang. Beberapa riset menyebutkan bahwa berat badan turut berperan dalam meningkatkab risiko terjadinya kerusakan, cedera, dan masalah pada tulang.

Oleh sebab itu, Grameds dianjurkan untuk menjaga berat badan sehingga kesehatan tulang akan terlindungi dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang berkaitan dengan fungsi tulang paha.

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya