Agama Islam

Huruf Alif Lam Syamsiyah: Definisi, Contoh, dan Perbedaannya dengan Alif Lam Qomariyah

Written by Yufi Cantika

Huruf Alif Lam Syamsiyah – Umat muslim pasti paham jika membaca Al-Quran dengan tata cara yang baik dan benar adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Terlebih lagi, membaca Al-Quran itu semata-sama hanya melafalkan huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al-Quran saja, tetapi juga harus dapat membacanya secara baik dan benar sesuai dengan hukum bacaannya dan tajwidnya. Selain itu, Grameds juga harus memahami makna dari terjemahan Al-Quran untuk dapat dijadikan petunjuk dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Dalam Ilmu Tajwid, ada banyak yang diatur terutama mengenai hukum bacaan Al-Quran. Mulai dari hukum bacaan Mad, Izhar, Ikhfa, hingga Alif Lam Syamsiyah yang mana memiliki huruf-hurufnya tersendiri. Lantas, apa saja sih huruf-huruf yang termasuk dalam Alif Lam Syamsiyah? Dimana saja penerapan huruf-huruf Alif Lam Syamsiyah ini dalam kitab suci Al-Quran? Apa perbedaan antara Alif Lam Syamsiyah dengan Alif Lam Qomariyah? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://pixabay.com/

Apa Saja Huruf Alif Lam Syamsiyah?

Pada dasarnya, huruf-huruf hijaiyah yang termasuk dalam Alif Lam Syamsiyah itu ada 14 huruf, yakni:  ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Huruf-huruf Alif Lam Syamsiyah sejatinya adalah huruf Alif dan Lam ( ال ) yang bertemu dengan ke-14 huruf Syamsiyah yang telah disebutkan sebelumnya. Disebut huruf Syamsiyah sebab berasal dari kata “syamsun” yang berarti matahari. Maka dari itu, huruf-huruf Syamsiyah ini diibaratkan sebagai matahari, sementara Lam Ta’rif adalah bintang. Sebuah bintang tentu saja tidak akan nampak ketika bertemu matahari. Itulah mengapa, hukum bacaan ini disebut juga dengan Idgham Syamsiyah.

Hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah ini adalah dengan meng-idghamkan (memasukkan) Alif Lam ( ال ) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaannya pun menjadi lebur. Yap, cara membaca Alif Lam Syamsiyah ini adalah secara tidak jelas atau samar-samar saja, yakni dengan Lam mati lebur ke dalam huruf syamsiyah yang berada di depannya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa,

“Bacaan Alif Lam Syamsiyah adalah lafadz dalam Al-Quran yang terdapat huruf alif lam ( ال ) mati bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah, sehingga harus dibaca samar atau tidak jelas. Adapun huruf-huruf Syamsiyah ini ada 14, yakni: ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن”

Definisi Lam Ta’rif

Lalu, apa itu Lam Ta’rif? Hukum bacaan Lam Ta’rif adalah ketika terdapat huruf Alif dan Lam ( ال ) yang selalu digandeng dengan isim (kata benda) sehingga menyebabkan isim tersebut menjadi ma’rifah tertentu. Jadi, keberadaan Alif Lam Ta’rif ini dapat pula menjadi huruf tambahan di awal kata isim. Nah, dalam hukum bacaan Alif Lam Ta’rif ini ada 2 macam yakni Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qamariyah.

Contoh Penerapan Huruf Alif Lam Syamsiyah Dalam Al-Quran

Huruf-huruf Alif Lam Syamsiyah justru banyak ditemukan dalam surah yang termuat di kitab suci Al-Quran. Nah, berikut adalah contoh penerapan huruf Alif Lam Syamsiyah yang terdapat di dalam Al-Quran.

Mengenal Apa Itu Alif Lam Qomariyah

Berhubung namanya hampir sama, tentu saja definisi dari Alif Lam Qomariyah tidak akan jauh beda dengan Alif Lam Syamsiyah. Alif Lam Qomariyah adalah ketika terdapat huruf Alif Lam ( ال ) bertemu dengan salah satu huruf qamariyah. Adapun huruf-huruf hijaiyah yang termasuk dalam huruf Qamariyah ada 14, yakni: أ ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي

Ada satu pembeda antara Alif Lam Syamsiyah dengan Alif Lam Qamariyah, yakni ketika membaca hukum bacaan Alif Lam Qamariyah ini, lafal harus dibaca secara jelas. Itulah mengapa, bacaan Alif Lam Qamariyah disebut juga dengan Izhar Qamariyah.

Bacaan Alif Lam Qamariyah ini juga banyak ditemukan dalam Al-Quran, beberapa di antaranya:

Perbedaan Antara Alif Lam Syamsiyah dengan Alif Lam Qomariyah

Meskipun namanya sama sebab keduanya sama-sama “turunan” dari hukum bacaan Lam Ta’rif, tetapi tetap saja memiliki perbedaan. Selain cara membacanya yang berbeda, ada hal lain yang membedakan antara Alif Lam Syamsiyah ini dengan Alif Lam Qamariyah, yakni:

Alif Lam Syamsiyah Alif Lam Qamariyah
Huruf lam (ل ) dibaca secara tidak jelas dan dimasukkan ke huruf berikutnya. Huruf lam (ل ) dibaca secara jelas dan terang sehingga disebut juga dengan bacaan Izhar.
Tidak memiliki harakat, apabila ada itu pun nantinya akan dianggap tidak ada. Memiliki sukun.
Penulisannya menggunakan tanda tasydid ( ّ- ) Penulisannya menggunakan tanda sukun ( ْ- )
Berada di depan Alif Lam ( ال ) Terdapat pada huruf Lam (ل )

Memahami Ilmu Tajwid

https://pixabay.com/

Pada dasarnya, secara etimologi (menurut bahasa) kata “tajwid” berarti ‘memperindah sesuatu”. Sementara menurut istilah, Ilmu Tajwid ini memiliki definisi berupa ‘pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama dari mempelajari Ilmu Tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Selain itu, belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardhu ‘Ain.

Tingkatan Bacaan Dalam Ilmu Tajwid

Dalam Ilmu Tajwid ini, terdapat 4 tingkatan ketika membaca Al-Quran yang dilihat berdasarkan segi cepat atau perlahannya membaca ayat-ayat suci Al-Quran, yakni berupa:

1) At-Tahqiq

Dalam tingkatan ini, bacaannya seperti tartil hanya saja lebih lambat dan perlahan, seperti membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, serta menepatkan kadar bacaan mad (bacaan yang dipanjangkan) dan ghunnah (dengung).

Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru belajar membaca Al-Quran supaya dapat melatih lidah untuk menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan benar.

2. Al-Hadar

Dalam tingkatan kedua ini, akan dibaca secara cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid. Tingkatan bacaan hadar juga biasanya dilakukan bagi mereka yang telah menghafal Al-Quran, sehingga mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang singkat.

3. At-Tadwir

Dalam tingkatan ketiga ini, dilakukan dengan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, serta memelihara hukum-hukum tajwid.

4. At-Tartil

Dalam tingkatan keempat alias terakhir ini, dilakukan dengan membaca secara perlahan-lahan, tenang dan melafalkan setiap huruf dari makhrajnya secara tepat. Selain itu, dilakukan pula dengan menurut pada hukum-hukum bacaan tajwid secara sempurna, merenungkan maknanya dan hukum, hingga pengajaran dari ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.

Garis Besar Pokok Bahasan Ilmu Tajwid

Sama halnya dengan disiplin ilmu lainnya, keberadaan ilmu tajwid ini juga memiliki pokok pembahasan yang secara garis besar terbagi menjadi dua bagian, yakni:

  1. Haqqul Huruf

Yakni segala sesuatu yang lazimat (wajib ada) pada setiap huruf. Hak atas huruf ini meliputi sifat-sifatnya (sifatul huruf) dan tempat-tempat keluarnya huruf (makhorijul huruf). Apabila hak huruf ditiadakan, maka semua suara yang diucapkan tidak mungkin mengandung makna karena bunyinya menjadi tidak jelas.

  1. Mustahaqqul Huruf

Yakni hukum-hukum baru (Aridla) yang timbul oleh sebab-sebab tertentu setelah hak-hak huruf melekat pada setiap huruf. Mustahaqqul Huruf meliputi hukum-hukum seperti Idzhar, Ikhfa’, Iqlab, Idgham, Qalqalah, Ghunnah, Tafkhim, Tarqiq, Mad, Waqaf, dll.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Memang pada dasarnya, keberadaan ilmu tajwid ini adalah untuk menjaga lidah kita terutama ketika tengah membaca Al-Quran supaya dapat terhindar dari kesalahan apapun. Mengingat ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran itu adalah ayat yang suci sehingga harus dijaga kesuciannya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari’ dalam kitabnya Ahkamu Qira’atil Qur’anil Karim, hal. 34-35, menyatakan bahwa

1. Al Lahnul Jaliy

Yakni kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam Al-Quran, baik yang dapat mengubah arti maupun tidak, sehingga menyalahi ‘urf qurro (seperti ‘ain dibaca hamzah, atau merubah harakat fathah menjadi dhommah, dll). Apabila melakukan kesalahan ini dengan sengaja, maka hukumnya adalah haram.

2. Allahnu Khofiyyu

Yakni kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam Al-Quran yang mana malah menyalahi ‘urf qurro, tetapi tidak sampai mengubah arti. Contohnya adalah tidak membaca ghunnah (dengung), kurang panjang dalam membaca mad (pemanjangan bunyi), wajib muttashil, dll. Apabila melakukan kesalahan ini dengan sengaja, maka hukumnya adalah makruh.

Adab Membaca Al-Quran

Perlu diketahui bahwa membaca kitab suci Al-Quran itu berbeda ya dengan kegiatan membaca koran atau buku yang bersifat kalam manusia. Hal tersebut karena membaca Al-Quran yang sejatinya berisikan kalamullah berupa firman-firman dari Allah SWT, sebagai bentuk komunikasi antara Allah SWT dengan hamba-Nya. Maka dari itu, ada adab dan aturan yang harus diperhatikan, dipegang, dan dijaga ketika tengah membaca Al-Quran. Adab membaca Al-Quran itu dikategorikan menjadi 2 macam yakni Adab Lahiriyah dan Adab Batiniyah.

Adab Lahiriyah

  1. Dalam keadaan bersuci. Terutama dari hadas kecil, hadas besar, dan segala najis. Hal tersebut karena kitab suci Al-Quran ini berisikan wahyu dari Allah SWT bukan perkataan manusia seperti koran atau buku.
  2. Memilih tempat yang pantas dan suci. Dalam hal ini, tidak seluruh tempat itu pantas atau sesuai untuk digunakan dalam kegiatan membaca Al-Quran ya… Ada beberapa tempat yang tidak cocok dalam kegiatan membaca Al-Quran, salah satunya adalah kamar mandi. Itulah mengapa, Grameds harus memilih tempat yang suci dan tenang, misalnya masjid, mushalla, maupun ruang ibadah baik di rumah atau kantor.
  3. Menghadap kiblat dan berpakaian sopan. Ketika hendak membaca Al-Quran, dianjurkan untuk menghadap kiblat dan mengenakan pakaian yang sopan. Sebab, kegiatan membaca Al-Quran ini merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT dan seolah-olah tengah berdialog dengan-Nya.
  4. Bersiwak atau membersihkan mulut. Seperti halnya ketika hendak berkomunikasi dengan manusia, maka dengan Allah SWT pun harus membersihkan mulut terlebih dahulu supaya bersih dan nafasnya pun segar.
  5. Membaca ta’awudz sebelum membaca Al-Quran.
  6. Membaca dengan tartil, yakni harus tenang, pelan-pelan, dan memperhatikan tajwid.
  7. Membaca secara nyaring (jahr).
  8. Memperindah suara.

Adab Batiniyah

  1. Secara tadabbur. Yakni dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh hikmah yang terkandung dalam setiap penggalan ayat Al-Quran.
  2. Secara khusyu’ dan khudhu’. Artinya, harus merendahkan diri di hadapan Allah SWT sehingga Al-Quran yang dibaca akan memberikan pengaruh bagi kita sebagai pembacanya.
  3. Secara ikhlas. Artinya, ketika tengah membaca Al-Quran harus secara ikhlas dan karena untuk mencari ridho Allah SWT.

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika