Sosiologi

Kelompok Formal: Ciri dan Contohnya

Written by Aris

Contoh kelompok formal – Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya untuk keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan dalam interaksi sosial merupakan kebutuhan mendasar yang jika tidak dipenuhi, seorang manusia dapat merasakan jenuh bahkan sampai menyebabkan stres.

Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya bantuan orang lain. Setiap makhluk sosial tentunya memiliki lingkungan yang terdekat, mulai dari  keluarga hingga lingkungan lain yang pada akhirnya membentuk kelompok besar seperti suku.

Dalam ilmu sosiologi kelompok tersebut dikenal dengan kelompok sosial. Kelompok sosial memiliki arti bahwa ada interaksi yang terjadi antar individu untuk melakukan komunikasi, hingga terjalin kerja sama. Kelompok sosial adalah sekelompok individu yang memiliki kesamaan untuk saling berkomunikasi.

 

Terdapat beberapa kelompok sosial yang berbeda. Contohnya adalah kelompok formal dalam sebuah organisasi. Jenis kelompok formal merupakan bentuk hubungan yang tidak memiliki ikatan meskipun saling berinteraksi. Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai jenis kelompok sosial yang perlu diketahui. 

 

Artikel ini akan memberikan penjelasan semua yang perlu diketahui terkait dengan apa itu kelompok sosial serta kelompok formal. Dimana akan dijelaskan mulai dari pengertian, ciri-cirinya dan contohnya. Selamat membaca! 

Pengertian Kelompok Sosial 

Kelompok sosial merupakan kumpulan orang yang saling berinteraksi berdasarkan minat mereka yang sama. Kelompok sosial ini mengembangkan solidaritas, loyalitas, dan minat dalam suatu perkumpulan. terdapat berbagai faktor yang mendorong kelompok sosial itu yaitu keyakinan untuk bersama, harapan, serta ada hubungan timbal balik antar anggota. Berdasarkan dari faktor pendorong  maka terciptalah kelompok formal dan informal dalam sebuah organisasi.

 

Fungsi kelompok sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan dari anggota kelompoknya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dalam suatu kelompok. Demgam terdapat kelompok sosial yang berbeda-beda tentu akan memiliki dampak yaitu menimbulkan konflik sosial baru. Karena pada dasarnya terdapat perbedaan ideologi dalam setiap kelompok.

Semua anggota kelompok dalam suatu kelompok sosial tentunya harus mematuhi segala perintah yang berlaku dalam kelompoknya. Namun, kelompok lain tentu akan berusaha untuk mengalahkan kelompok lain. Hal seperti inilah yang dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial antar kelompok mulai dari tindakan mengancam hingga melakukan tindakan kriminal.

Penyebab adanya konflik sosial yang sering terjadi antar kelompok  yaitu terdapat situasi dan kondisi baru akibat tidak ada keseimbangan yang terjadi dalam sistem sosial. kelompok sosial akan menghasilkan integrasi sosial apabila ada toleransi serta rasa saling menghargai dan menghormati antar kelompok satu dengan kelompok lainnya.

Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial

Terdapat beberapa syarat agar kumpulan individu dianggap sebagai kelompok sosial yaitu:

  • Terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan diantara anggota 
  • Ada faktor kepentingan yang dimiliki bersama agar hubungan semua anggota dapat terjalin dengan erat.
  • Memiliki struktur dan mempunyai pola perilaku.
  • Memiliki sistem dan tentunya memiliki proses untuk berkembang.
  • Memiliki struktur sosial untuk kelangsungan hidup kelompok yang tergantung pada kesungguhan dari  anggotanya dalam melaksanakan tugasnya.
  • Memiliki norma yang sudah disepakati untuk mengatur semua anggotanya.

Ciri-Ciri kelompok sosial 

Berikut adalah ciri-ciri dari kelompok sosial yaitu: 

  • Terdapat motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu dengan yang lainnya. 
  • Terdapat pembagian tugas, sehingga setiap individu memiliki kesadaran dalam kelompoknya. 
  • Terdapat  reaksi dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan anggota lain. 
  • Terbentuk norma dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang diusung dan disepakati oleh semua anggota. 
  • Kepentingan yang berjalan serta memiliki proses. 
  • Pergerakan yang dinamis dalam setiap aktivitas mereka.

Tujuan Kelompok Sosial

Lalu, apa tujuan dari dibentuknya kelompok sosial? Berikut beberapa tujuan dibentuk kelompok sosial. 

  • Dapat bertemu dengan orang yang memiliki kesamaan minat.  
  • Dapat memenuhi kebutuhan sosial seperti mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang dapat dibantu oleh orang lain. 
  • Menjadi support system pada saat mengejar tujuan dan penghargaan.  
  • Mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah pribadi yang tentunya membutuhkan bantuan orang lain. 
  • Sebagai sarana pendidikan, bertukar ilmu kepada orang lain. 
  • Tempat untuk mencari hiburan. Misalnya saja bertemu dengan teman yang suka berolahraga, jadinya kalian bisa berolahraga bersama-sama. 
  • Pemberdayaan ekonomi seperti kelompok karier, pengusaha, dan kelompok bisnis yang dapat saling berbagi tips dan trik untuk meningkatkan penjualan dan menambah banyak pelanggan. 
  • Membentuk dan meningkatkan kemampuan atau keahlian yang baru. 
  • Menjadi tempat untuk berdiskusi serta saling bertukar pikiran. 
  • Dapat menjadi tempat untuk mempersatukan antar anggotanya yang terdapat di dalam kelompok tersebut walaupun memiliki latar belakang yang berbeda.

Faktor Pembentukan Kelompok Sosial

Terdapat empat dalam pembentukan kelompok sosial yang berdasarkan faktor kesamaan, yaitu:

1. Kesamaan Genealogi

Kesamaan genealogi berdasarkan dengan  hubungan ikatan darah dan keturunan. Orientasi  dibentuknya kelompok sosial ini agar dapat menyambung tali persaudaraan supaya tetap langgeng terus. Contohnya, ikatan keluarga besar dari marga tertentu.

2. Kesamaan Geografis

Kelompok sosial yang  berdasarkan kesamaan dari letak geografis terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Kesamaan Letak Geografis Wilayah Tempat Tinggal, yaitu kelompok sosial yang dibentuk karena memiliki kedekatan tempat tinggal yang pada akhirnya saling berkomunikasi dengan intens. Contoh: Karang Taruna RT 21, Arisan Warga, dan yang lainnya.
  • Kesamaan Letak Geografis Wilayah Asal, yaitu kelompok sosial yang terdiri dari kumpulan individu yang merantau dari suatu daerah ke tempat baru dari wilayah yang sama. Contoh: Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang.

3. Kesamaan Kepentingan

Kelompok sosial yang terdiri dari seorang individu dari berbagai ras, suku, agama, wilayah asal, tempat tinggal, yang memiliki kepentingan yang sama  bisa berupa hobi atau pekerjaan.

Contoh:Ikatan Dokter Indonesia, Komunitas Pejuang PTN, Persatuan Guru Republik Indonesia, Komunitas Pecinta Kucing, dan yang lainnya.

4. Kesamaan Keyakinan

Kelompok sosial yang berdasarkan keyakinan dibentuk agar mempermudah dalam melakukan aktivitas ibadah. Contoh: Ikatan Remaja Islam. Ikatan Pemuda Kristen, dan yang lainnya.

Norma yang Berlaku Dalam Kelompok Sosial

Interaksi yang terjadi dalam kelompok sosial dapat membentuk suatu kebiasaan. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai hal, termasuk dengan nilai dan norma yang dibuat oleh kelompok sosial tersebut. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok sosial harus sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma kelompok akan ditolak karena tidak mencerminkan kepribadian kelompok dan keluar dari tujuan dibentuknya kelompok sosial tersebut. 

Pada saat penerimaan anggota baru, beberapa kelompok sosial membuka rekrutmen dengan sistem seleksi para individu yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku. Kalaupun tidak ada sistem seleksi, biasanya anggota baru menyesuaikan dan mengikuti dengan nilai dan norma yang berlaku agar kehadirannya dapat diterima dalam kelompok sosial tersebut.

Pengertian Kelompok Formal 

Dikutip dari buku Sosiologi Industri dan Pekerjaan, kelompok formal merupakan sebuah kelompok yang memiliki struktur dan norma yang tertulis. Terdapat hubungan yang berpola antar anggota di dalam kelompok tersebut. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi yang membutuhkan kelompok baru untuk menjalankan suatu pekerjaan agar tercapainya tujuan organisasi. 

Hubungan antar anggota kelompok dapat dilihat melalui struktur organisasi dimana setiap anggota memiliki tugas dan menjalankan sesuai dengan perannya serta berinteraksi satu sama lain, yang dimana  terdapat aturan yang mengatur bagaimana anggota menjalankan perannya masing-masing. 

Mengutip buku MSDM (Pendekatan Konseptual dan Teoritis) karya Dr. Lim Giani, M.Pd, dkk (2022:186) yang menjelaskan bahwa kelompok formal merupakan suatu kelompok yang dibentuk agar dapat melaksanakan suatu tugas tertentu. Kelompok ini terbentuk secara resmi.

Anggota kelompok formal mempunyai tugasnya masing-masing demi tercapainya  tujuan dari kelompok sosial tersebut. Dalam kelompok tersebut, terdapat sistem kerja dan program kerja yang menjadi acuan untuk semua anggotanya. Kelompok formal tentunya memiliki struktur, aturan, sanksi, s, tata cara, dan hal yang lainnya.

Norma yang berlaku sesuai dengan hak dan kewajiban semua anggota. Contohnya bendahara yang bekerja di bagian keuangan memiliki tugas untuk mencatat keluar masuknya uang. Selain itu,  ada juga kasir yang bekerja dibagian keuangan yang memiliki tugas untuk melakukan transaksi pembayaran pembayaran. Para pekerja tersebut memiliki peran dalam kelompok formal serta memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas-tugasnya. 

Ciri-Ciri Kelompok Formal 

Berikut adalah ciri-ciri dari kelompok formal, yaitu:

  • Terdapat peraturan yang tegas dan harus diikuti oleh semua anggota 
  • Tujuan dibentuk kelompok formal agar dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu 
  • Seluruh anggota wajib mematuhi peraturan yang berlaku dalam organisasi 
  • Terdapat kedudukan dan peran dalam kelompok 
  • Hubungan dalam kelompok tidak bersifat pribadi 
  • Terdapat struktur organisasi kelompok yang tersusun dengan baik 
  • Memiliki alat komunikasi yang dapat digunakan sesuai dengan tugas dari anggota kelompok

Contoh Kelompok Formal

Nah, biar kalian semakin memahami apa itu kelompok formal, maka tak ada salahnya untuk mengetahui contoh kelompok formal. Berikut adalah contoh dari kelompok formal, yaitu sebagai berikut;

  • Pegawai Rumah Sakit

Pegawai dalam suatu rumah sakit merupakan salah satu contoh dari kelompok sosial formal. Hal ini dikarenakan untuk menjadi anggota tersebut ada peraturan-peraturan tertentu yang harus diikuti, selain itu diberlakukan pula untuk semua anggotanya  terlebih dahulu menjadi pegawai, setelah itu dokter, staf, apoteker, dan yang lainnya. 

  • Guru

Guru merupakan salah satu contoh yang termasuk dalam kelompok sosial formal dimana terdapat kesatuan guru yang berstatus negeri maupun swasta. Tentunya untuk menjadi anggota dalam kelompok itu juga terdapat peraturan-peraturan khusus yang harus diikuti.

  • Murid 

pelajar juga merupakan salah satu contoh dalam kelompok sosial formal yang terdapat dalam suatu lembaga pendidikan. Murid yang berada di sekolah tentunya harus mengikuti dan menjalankan aturan-aturan yang diterapkan oleh pihak sekolah salah satunya yaitu dengan memakai seragam pada saat berada di area sekolah.

  • Asosiasi Psikologi

Contoh lainnya dalam kelompok sosial yaitu asosiasi psikologi dimana untuk menjadi anggotanya haruslah memenuhi syarat terlebih dahulu seperti terdaftar dan lulus uji kompetensi.

  • Perusahaan Resmi

Contoh selanjutnya dalam kelompok sosial formal yaitu perusahaan resmi seperti BUMN ataupun Pertamina. Untuk menjadi anggota dalam perusahaan resmi tersebut harus melewati berbagai alur salah satunya adalah sebuah tes yang sesuai dengan kualifikasi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut, dan apabila diterima maka harus mengikuti aturan yang diberlakukan oleh perusahaan tersebut.

Perbedaan Antara Kelompok Formal dan Informal

Berikut adalah perbedaan antara kelompok formal dan informal yaitu:

  1. Kelompok formal adalah kelompok yang dibentuk oleh manajemen suatu organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas, sedangkan kelompok informal merupakan Kelompok yang dibentuk oleh anggotanya itu sendiri yang sesuai dengan kesukaan dan minat mereka.
  2. Kelompok formal didirikan secara resmi oleh suatu organisasi, sedangkan kelompok informal didirikan dengan sukarela.
  3. Kelompok formal memiliki ukuran yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan kelompok informal.
  4. Struktur dari kelompok formal dibuat secara hierarkis sedangkan kelompok informal tidak memiliki struktur.
  5. Dalam kelompok formal, posisi anggota mendefinisikan perannya dalam suatu kelompok, sedangkan dalam kelompok informal, setiap anggotanya memiliki kepentingan yang sama dengan anggota lainnya.
  6. Dalam kelompok formal, hubungan antara anggota bersifat profesional, mereka berkumpul hanya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada mereka. Sedangkan dalam kelompok informal, hanya ada hubungan pribadi antara anggota, mereka berbagi pengalaman, pendapat serta informasi satu sama lain.
  7. Dalam kelompok formal, interaksi mereka dibatasi oleh perintah yang berlaku. Sedangkan dengan kelompok informal, interaksi dapat membentang ke segala arah dan tidak memiliki batasan.

Kesimpulan

Kelompok sosial merupakan suatu perkumpulan atau interaksi sosial yang sangat baik.Dengan adanya beraneka ragam kelompok sosial, dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan antar individu. Oleh karena itu, kelompok sosial yang pada saat ini terdapat dalam masyarakat dan memberikan manfaat yang baik tidak boleh dihilangkan begitu saja, kecuali apabila ada kelompok sosial yang sering membuat keresahan itu patut untuk ditindaklanjuti. 

Terkadang dengan banyaknya bermunculan kelompok sosial, dapat memicu terjadinya suatu konflik yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan. Hal ini bisa terjadi karena antar kelompok sosial tidak saling menghargai. Oleh karena itu, kelompok sosial yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat untuk bisa saling menghargai, sehingga dapat menumbuhkan dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Itulah penjelasan terkait dengan apa itu kelompok sosial dan kelompok formal. Dijelaskan dari pengertian, jenis dan bentuknya. Setidaknya dengan penjelasan di atas jadi paham apa itu kelompok sosial dan fungsinya di tengah masyarakat.

Bidang sosiologi mengamati apa yang dilakukan oleh masyarakat terhadap media massa. Penjelasan secara lengkap mengenai sosiologi komunikasi massa bisa Grameds baca pada buku “Sosiologi Komunikasi Massa”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

button rahmad jpg

Sosiologi memiliki teori yang meliputi teori konflik dan interaksi sedangkan antropologi membahas terkait dengan budaya pada masyarakat. Penjelasan secara lengkap mengenai teori-teori sosiologi antropologi bisa Grameds baca pada buku “Teori Sosiologi Antropologi”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

button rahmad jpg

Sosiologi dan pekerjaan sosial merupakan dua hal yang terpisah, namun bukan berarti tidak memiliki keterkaitan, justru dengan memahami secara komprehensif tentang suatu individu, kelompok serta masyarakat, para pekerja sosial bisa terbantu dalam melaksanakan tugasnya.Penjelasan secara lengkap mengenai sosiologi dalam lingkup pekerjaan sosial bisa Grameds baca pada buku “Sosiologi Pekerjaan Sosial”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

button rahmad jpg

Demikian artikel  yang menjelaskan terkait kelompok sosial serta kelompok formal. Grameds bisa membaca buku-buku secara lengkap mengenai kelompok sosial dengan mengakses gramedia.com untuk mendapatkannya. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan informasi #LebihDenganMembaca.   

Penulis: Mochamad Harris

Rujukan:

  • https://katadata.co.id/intan/berita/632adf5ae3f7c/kelompok-formal-adalah-kelompok-terstruktur-ini-ciri-dan-contohnya
  • https://dosensosiologi.com/contoh-kelompok-formal-dan-informal-di-masyarakat/
  • https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-kelompok-formal-dan-informal-sebagai-kelompok-sosial-1zy35GIXdSE/4

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris