Ekonomi

Kemasan Sekunder: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya!

Written by Laila Wu

Hai, Grameds! Kali ini kita akan membahas tentang sesuatu yang sering kita jumpai, namun mungkin jarang kita perhatikan, yaitu kemasan sekunder. Apa sih sebenarnya kemasan sekunder itu? Kenapa penting banget dalam dunia pengemasan produk? Di artikel ini, kita akan mengulas secara santai, namun secara mendalam tentang pengertian kemasan sekunder, fungsinya yang krusial, dan jenis-jenisnya yang beragam. Jadi, siap-siap untuk menambah pengetahuanmu tentang salah satu elemen penting dalam industri pengemasan ini. Yuk, kita mulai!

 

Pengertian Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder adalah lapisan kemasan yang digunakan di luar kemasan primer untuk memberikan perlindungan tambahan dan memudahkan dalam penanganan serta distribusi produk. Berbeda dengan kemasan primer yang bersentuhan langsung dengan produk dan melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi, kemasan sekunder biasanya tidak bersentuhan langsung dengan produk tetapi mengelompokkan kemasan primer untuk keperluan distribusi dan penjualan.

Fungsi utama dari kemasan sekunder adalah untuk melindungi kemasan primer selama transportasi dan penyimpanan, mengurangi risiko kerusakan, serta memudahkan proses penanganan. Selain itu, kemasan sekunder juga berperan penting dalam penyajian produk di rak-rak toko, membantu pengaturan dan penataan produk, serta memberikan informasi tambahan yang mungkin tidak terdapat pada kemasan primer.

Kemasan sekunder dapat beragam bentuk dan bahan, mulai dari kotak karton, plastik shrink wrap, hingga tray dan palet yang dirancang khusus untuk menampung beberapa unit produk. Misalnya, sekelompok botol minuman yang dibungkus dalam satu kotak kardus atau beberapa kotak sabun mandi yang dikelompokkan dalam satu tray plastik.

Selain fungsi perlindungan dan pengelompokan, kemasan sekunder juga sering digunakan sebagai media promosi dan pemasaran. Desain grafis yang menarik dan informasi produk yang dicetak pada kemasan sekunder dapat menarik perhatian konsumen dan memengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu, kemasan sekunder tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tambahan, tetapi juga sebagai alat penting dalam strategi branding dan pemasaran produk.

Dengan begitu, kemasan sekunder memainkan peran yang sangat penting dalam rantai distribusi produk, mulai dari pabrik hingga rak-rak toko, memastikan produk sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik dan menarik.

 Deasy Widyasari Untung Besar Dari Herbal Kemasan

Pencegahan dan pengobatan penyakit dengan herbal kini semakin populer di masyarakat. Pada awalnya herbal diracik dan dikonsumsi langsung. Demi kepraktisan, kini herbal mulai diolah dan dikemas sedemikian rupa sehingga bias lebih tahan lama. Selain itu, dengan pengemasan yang baik, produk herbal menjadi mudah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia bahkan manca Negara sebagai komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Herbal kemasan menjadi bisnis yang sangat prospektif. Bukan saja karena besarnya laba yang bisa diperoleh, tetapi siapapun bias menjalankannya. Bahkan bias dimulai dapur Anda dengan modal yang kecil. Takpercaya? Buku ini memaparkan segala hal tentang bisnis herbal mulai dari perencanaan bisnis, pengurusan perijinan, pemilihan bahan, proses produksi, pemasaran, dan pengelolaan usaha. Setelah membaca buku ini, kamu akan memahami bahwa bisnis ini cukup mudah tetapi menguntungkan. Jadi, tunggu apalagi? Segera baca dan kamu pun siap menjadi pengusaha herbal kemasan!

 

Fungsi Kemasan Sekunder

(Sumber foto: www.pexels.com)

Kemasan sekunder memiliki beberapa fungsi penting yang mendukung perlindungan, penanganan, dan pemasaran produk. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari kemasan sekunder:

1. Perlindungan Tambahan

Kemasan sekunder memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap benturan, tekanan, dan kerusakan fisik lainnya yang mungkin terjadi selama proses transportasi dan penyimpanan. Ini membantu memastikan bahwa produk dalam kemasan primer tetap utuh dan tidak rusak hingga mencapai konsumen akhir.

 

2. Pengelompokan Produk

Kemasan sekunder berfungsi untuk mengelompokkan beberapa unit produk dalam kemasan primer menjadi satu unit yang lebih besar dan mudah ditangani. Misalnya, beberapa botol minuman yang dikemas dalam satu kotak karton atau beberapa bungkus sabun yang disusun dalam satu tray plastik. Hal ini memudahkan proses pengangkutan dan penyimpanan.

 

3. Memudahkan Penanganan dan Distribusi

Dengan mengelompokkan produk dalam kemasan sekunder, proses penanganan dan distribusi menjadi lebih efisien. Kemasan sekunder memudahkan proses pemuatan, pembongkaran, dan penyimpanan di gudang maupun di rak-rak toko. Selain itu, penggunaan kemasan sekunder juga dapat mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan penanganan produk.

 

4. Peningkatan Visibilitas dan Presentasi Produk

Kemasan sekunder sering dirancang dengan desain yang menarik dan informatif untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk di rak-rak toko. Ini membantu menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi tambahan, seperti manfaat produk, cara penggunaan, dan promosi, sering kali dicetak pada kemasan sekunder untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada konsumen.

 

5. Pengelolaan Informasi dan Pelacakan

Kemasan sekunder dapat dilengkapi dengan informasi logistik seperti kode batang, nomor lot, dan tanggal kadaluarsa yang membantu dalam pengelolaan inventaris dan pelacakan produk. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa produk dapat ditelusuri dengan mudah selama distribusi dan jika terjadi masalah kualitas.

 

6. Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan

Banyak kemasan sekunder sekarang dirancang dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan kemasan sekunder yang berkelanjutan dapat membantu perusahaan memenuhi tanggung jawab lingkungan dan meningkatkan citra merek.

 

Dengan beragam fungsi ini, kemasan sekunder memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa produk tidak hanya terlindungi dengan baik tetapi juga disajikan secara menarik dan efisien kepada konsumen. Kemasan sekunder membantu menjaga kualitas produk, meningkatkan efisiensi distribusi, dan mendukung upaya pemasaran serta keberlanjutan perusahaan.

Mantra Kemasan Juara

Pernah lihat produk yang kemasan dan desainnya “asal-asalan”? Tentu kurang meyakinkan dan tidak menarik konsumen untuk mau membeli, apalagi dengan harga yang cukup mahal. Tapi bandingkan dengan produk sejenis yang dikemas dengan baik dan desain yang menarik. Menggoda sekali. Desain kemasan seperti ini seolah memanggil-manggil konsumen untuk merenggutnya dari rak penjualan. Inilah salah satu kekuatan desain kemasan. Memberikan nilai tambah pada produknya, sehingga konsumen tertarik untuk mencoba isi yang ada di dalamnya. Dipadukan dengan kualitas produk yang baik, ini tentu akan menjadi salah satu senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan produk. Melindungi, menjadi wabah, sekaligus mempromosikan produk. Ketiga tugas besar itu berkumpul dalam sebuah benda yang bernama kemasan. Tak heran membuat desain kemasan yang baik bukanlah hal yang mudah. Tidak melulu soal desain, tapi dalam prosesnya juga melibatkan beberapa bidang ilmu lain, termasuk ilmu komunikasi. Hal ini karena desain kemasan, terutama desain grafisnya merupakan medium komunikasi merek yang bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ada dalam kemasan. Bagaimana dengan produk kamu? Masih minder dengan desain kemasannya? Buku ini menyajikan proses pembuatan desain kemasan dengan contoh-contoh produk yang ada di sekitar kita, baik produk perusahaan besar, maupun produk UKM yang berbiaya murah. Mengajak kamu menyusuri dunia kemasan dengan bahasa yang bersahabat dan mudah diamalkan. Sangat bermanfaat untuk membuat desain kemasan produk kamu “naik kelas”.

 

Jenis-jenis Kemasan Sekunder

(Sumber foto: www.pexels.com)

Kemasan sekunder hadir dalam berbagai jenis dan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan pengemasan, distribusi, dan pemasaran produk. Berikut adalah beberapa jenis kemasan sekunder yang umum digunakan:

1. Kotak Karton

Kotak karton adalah salah satu jenis kemasan sekunder yang paling umum dan serbaguna. Mereka digunakan untuk mengelompokkan beberapa unit produk dalam kemasan primer, seperti botol minuman, kaleng makanan, atau kotak kosmetik. Kotak karton menawarkan perlindungan tambahan dan memudahkan proses penanganan dan distribusi. Selain itu, karton dapat dicetak dengan desain menarik untuk keperluan branding dan informasi produk.

 

2. Tray Plastik

Tray plastik digunakan untuk menata produk dalam susunan yang rapi dan mudah diangkut. Contoh penggunaannya adalah untuk botol minuman, kaleng makanan, atau produk kosmetik dalam kemasan kecil. Tray plastik memberikan stabilitas tambahan dan melindungi produk dari benturan dan kerusakan selama pengangkutan.

 

3. Shrink Wrap

Shrink wrap adalah film plastik yang dibungkus dan dipanaskan sehingga mengecil dan mengencang di sekitar produk. Shrink wrap sering digunakan untuk mengelompokkan beberapa produk bersama-sama, seperti botol air mineral atau kaleng soda, menjadi satu paket yang mudah diangkut dan dipajang di toko. Ini memberikan perlindungan terhadap debu dan kelembapan.

 

4. Pallet

Pallet adalah platform datar yang digunakan untuk mengangkut dan menyimpan produk dalam jumlah besar. Produk dalam kemasan primer atau sekunder biasanya ditumpuk di atas pallet dan diamankan dengan stretch wrap atau strap plastik. Pallet memudahkan penanganan dengan forklift dan memastikan stabilitas selama pengiriman.

 

5. Kotak Lipat

Kotak lipat adalah kemasan sekunder yang dapat dilipat saat tidak digunakan untuk menghemat ruang. Jenis ini sering digunakan dalam industri ritel dan e-commerce karena dapat dengan mudah dirakit dan diisi dengan produk. Kotak lipat biasanya terbuat dari karton atau bahan lain yang cukup kuat untuk menahan beban produk di dalamnya.

 

6. Display Box

Display box dirancang untuk menampilkan produk di rak-rak toko dengan cara yang menarik. Jenis ini sering digunakan untuk produk-produk kecil seperti permen, baterai, atau kosmetik. Display box biasanya terbuka di bagian atas atau depan untuk memudahkan konsumen mengambil produk.

 

7. Bungkus Kertas

Bungkus kertas digunakan untuk mengelompokkan beberapa unit produk, terutama yang tidak terlalu berat, seperti pakaian atau buku. Bungkus kertas memberikan perlindungan ringan dan dapat dicetak dengan informasi produk atau desain branding.

 

8. Strap dan Band

Strap dan band, biasanya terbuat dari plastik atau logam, digunakan untuk mengamankan beberapa unit produk bersama-sama atau untuk menahan kotak karton di tempatnya di atas pallet. Strap memberikan stabilitas dan mencegah produk bergerak selama pengangkutan.

 

Dengan berbagai jenis kemasan sekunder ini, produsen dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik produk mereka. Jenis kemasan sekunder yang tepat tidak hanya melindungi produk tetapi juga memudahkan proses penanganan, distribusi, dan pemasaran, memastikan bahwa produk sampai ke tangan konsumen dalam kondisi optimal dan menarik.

 

Kesimpulan

Nah, itulah pembahasan lengkap tentang kemasan sekunder, mulai dari pengertiannya, fungsi-fungsi pentingnya, hingga berbagai jenisnya yang bisa kamu temukan di industri pengemasan. Kemasan sekunder memang memiliki peran yang krusial dalam melindungi produk, memudahkan distribusi, dan meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen. Semoga dengan informasi ini, kamu bisa lebih memahami betapa pentingnya kemasan sekunder dalam menjaga kualitas dan presentasi produk. Kalau ada pertanyaan atau pengalaman yang ingin kamu bagikan tentang kemasan sekunder, jangan ragu untuk berbagi, ya! Sampai jumpa di artikel menarik berikutnya! Kamu bisa mencari tahu lebih dalam terkait pengemasan melalui kumpulan buku bisnis dan kewirausahaan yang tersedia di Gramedia.com.

 

Jangan Main-Main dengan Kemasan

Ada banyak “misteri” di dunia kemasan, apalagi kemasan produk UKM (Usaha Kecil Menengah). Mulai dari deskripsi produk yang dibuat jauh lebih besar dari logo brand-nya, juga nama brand yang kerap terinspirasi dari nama anak, keponakan, atau cucunya. Belum lagi “misteri” memilih bahan kemasan yang tepat, produksi kemasan, sampai mengatur deal dengan desainer grafis kemasan. Perjalanan kami berbagi pengalaman dalam bidang kemasan dengan para pelaku bisnis memunculkan berbagai pertanyaan serupa yang terus berulang dari satu sesi ke sesi diskusi lainnya. Tentu akan lebih mudah bagi para pelaku UKM jika dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, bukan? Yup, itu sebabnya buku ini hadir. Isinya bahasan praktis seputar dunia kemasan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan para pelaku UKM, plus artikel-artikel seru untuk melengkapi bahasannya. Semua “misteri” yang membingungkan tadi dibahas tuntas dalam buku ini. Mulai dari bagaimana mencari nama brand yang tepat, material kemasan yang sesuai untuk produk tertentu, sampai masalah regulasi jika pelaku UKM mau melebarkan sayap bisnisnya lebih luas lagi. Disajikan dengan gaya bahasa yang santai, serta dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dan dipadukan dengan warna-warna yang ceria, membuat pembaca betah menelusuri halaman demi halaman sampai ke lembar terakhir. Ada yang bilang kalau bisnis itu seperti sebuah permainan. Yup, mungkin memang benar. Tapi untuk urusan produk, jangan main-main dengan kemasannya. Dengan buku ini, kita bisa dapatkan ilmunya, semakin lancar usahanya, dan jadi makin tebal deh dompetnya!

About the author

Laila Wu