Keteladanan Nabi Saleh A.S- Mendengar cerita tentang kisah kenabian menjadi sebuah hal yang cukup umum di kalangan umat islam di seluruh dunia. Karena menceritakan kisah kenabian berarti juga sekaligus mempelajari sejarah perkembangan dunia terutama dalam perspektif umat islam karena dari mulai diciptakannya manusia pertama yaitu nabi Adam AS sampai ke nabi terakhir yang wajib diketahui yaitu nabi Muhammad SAW selalu melahirkan berbagai peristiwa bersejarah serta perkembangan ilmu yang berguna hingga saat ini.
Kisah kenabian kali ini yang akan dibahas adalah kisah mengenai nabi Saleh AS yang termasuk ke dalam 25 nabi yang wajib diketahui sama seperti nabi lainnya beliau juga bertugas menyampaikan perintah Tuhan Yang Maha Esa khususnya kepada kaum Tsamud untuk meninggalkan kesesatan menuju jalan kebenaran yaitu jalan yang diridhoi Tuhan.
Para nabi yang pernah ada walaupun diceritakan memiliki kisah yang berbeda-beda namun memiliki satu ciri utama yaitu suri tauladan yang baik dalam menghadapi setiap kesulitan yang mereka alami dalam mensyiarkan perintah Tuhan dan ajaran agama yang baik.
Walau dikisahkan para nabi ini selalu menghadapi rintangan berupa penghinaan, penolakan, bahkan ancaman pembunuhan namun sebagai utusan Tuhan mereka selalu membalas berbagai perbuatan kurang menyenangkan tersebut dengan kebaikan dan selalu percaya dengan adanya kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak terkecuali bagi nabi Saleh A.S yang juga diutus Tuhan untuk menyebarkan kebaikan beliau pastinya berdakwah dengan suri tauladan yang baik bukan dengan jalur kekerasan dan tidak memaksa dalam berdakwah namun selalu memperingati bahwa hanya ada satu Tuhan yang patut disembah yaitu Allah SWT.
Oleh karena itu, sangat baik bagi kita umat islam meneladani sifat-sifat dari nabi Saleh A.S tersebut sebagai panduan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar kita senantiasa melakukan kebaikan dan percaya dengan kuasa Tuhan.
Untuk itu sebagai panduan dalam menjalani kehidupan tersebut kita juga harus mengetahui apa saja suri tauladan yang pernah dilakukan oleh nabi Saleh A.S tersebut dan pada pembahasan kali ini kami telah merangkum keteladanan nabi Saleh A.S untuk sobat Grameds pelajari dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya pembahasan tersebut telah kami sajikan di bawah ini!
Daftar Isi
Riwayat Nabi Saleh AS
Saleh (bahasa Arab: صالح,. Shāliḥ) adalah seorang tokoh dalam Al-Qur’an, yakni seorang rasul yang diutus pada kaum Tsamūd. Nabi Shaleh dikaruniai mukjizat berupa unta betina yang keluar dari batu sebagai bekal dalam berdakwah. Sebagaimana para nabi lain dalam Al-Qur’an, kisah Shaleh juga sangat menekankan pesan keesaan Allah
Beberapa pemuka agama mengatakan bahwa silsilah dari nabi Shaleh adalah Shaleh bin Ubaid bin Masih bin Ubaid bin Hadir bin Tsamud bin Katsir bin Aram/Iram bin Sem/Sam bin Nuh. Menurut pendapat yang valid, Shaleh diutus sebelum masa nabi Ibrahim, meski beberapa ulama lainnya mengatakan setelahnya.
Beberapa ulama melaporkan bahwa Nabi Saleh AS memiliki seorang ayah bernama Ubaid. Nabi Saleh AS diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT pada tahun 2100 SM.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Nabi Saleh AS masih memiliki darah keturunan Nabi Nuh AS. Nabi Saleh AS berasal dari bangsa Arab, khususnya dari suku Tsamud. Menurut riwayat Abu Dzar, selain Nabi Saleh AS, para nabi bangsa Arab lainnya adalah Nabi Syu’aib AS, Nabi Hud AS dan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Saleh AS adalah nabi yang diutus setelah Nabi Hud AS dan Nabi Ibrahim AS. Nabi Saleh AS tinggal di wilayah Arab Utara semasa hidupnya tepatnya di Al-Hijr. Pada masa di Al-Hijr, Nabi Saleh AS adalah salah satu orang yang sangat dipuja dan dihormati oleh orang-orang Al-Hijr, yaitu kaum Tsamud.
Adapun ayat yang menyatakan tentang kisah nabi Saleh AS tersebut berikut ini:
“Dan kepada kaum Tsamud, (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.’ — Al-A’raf (7): 73
Saleh dikirim ke kaum Tsamud lainnya yang berkuasa setelah kehancuran suku Ad awal. Kaum Tsamud konon membangun istana di atas tanah datar, sedangkan bukit dan gunung dipahat untuk digunakan sebagai rumah. Ada juga kebun dan mata air di tanah kaum Tsamud.
Nabi Saleh AS menasihati orang-orang Tsamud untuk menyembah Tuhan saja dan takut akan Dia. Nabi Saleh AS juga menekankan bahwa dia tidak menuntut imbalan pada mereka ketika sedang berkhotbah.
Nabi Shaleh AS sebenarnya adalah salah satu orang Tsamud yang dihormati dan seharusnya menjadi pengikut tradisi mereka. Namun, para pemimpin Tsamud kecewa ketika Shaleh bersikeras pada keesaan Allah dan menuntut agar mereka meninggalkan ibadah yang telah menjadi bagian dari tradisi mereka selama beberapa generasi.
Sebagian kaum Tsamud beriman kepada Shaleh, sedangkan sebagian lainnya tidak mentaatinya, bahkan menentangnya, sehingga kaum Tsamud terpecah menjadi dua golongan yang saling bermusuhan. Pemimpin pengikut Shaleh adalah Junda’ bin Amru bin Mahlab bin Lubaid bin Jawas dan dia adalah salah satu pemimpin Tsamud.
Beberapa tokoh lain juga ingin mengikuti Saleh, namun niat mereka digagalkan oleh Dzu’aib bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sya’r bin Julmas, yang merupakan tokoh Tsamud yang menentang Saleh. Saleh juga mengajak sepupunya Junda’ bin Syihab untuk mengikuti ajarannya, namun Dzu’aib dan Rabab mencegahnya.
Para penentangnya menuduh Saleh melakukan sihir.
Mereka juga tidak menerima bahwa seorang yang mengaku utusan Allah Hanyalah orang biasa seperti mereka, sehingga Saleh dianggap sebagai orang yang pendusta dan sombong, dan para penentangnya pun menuntut mukjizat dari Saleh untuk membuktikan kenabiannya.
Meneladani Kisah Nabi Saleh
Dalam menyampaikan dakwah kepada umatnya nabi Saleh AS tentunya menemukan berbagai halang rintangan dari kaumnya yang tidak percaya akan adanya kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Bahkan, mereka tidak menyembah Tuhan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih. Mereka mendurhakai Allah SWT dan menyembah berhala dengan kekafiran mereka.
Seperti nabi-nabi sebelumnya, inilah yang terjadi pada Nabi Saleh. Ketika dia memberi tahu orang-orang Tsamud yang sebenarnya, mereka tidak menerimanya dengan baik. Dan, berikut ini adalah beberapa rangkuman mengenai keteladanan yang dapat kita pelajari dari kisah nabi Saleh AS.
1. Pantang Menyerah Dalam Menyampaikan Kebaikan
Mendengar seruan yang diulang-ulang oleh Nabi Saleh A.S, kaum Tsamud bahkan menjadi marah dan menjawab:
“Wahai Saleh, sesungguhnya kamu pernah menjadi salah satu dari kami yang kami percayai. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sungguh, kami ragu dan khawatir tentang agama yang kamu sebutkan kepada kami.” (Surat Hud ayat 62).
Dengan jawaban ini, sekelompok kecil kaum Tsamud memang menerima ajaran Nabi Saleh, tetapi mayoritas orang kaya dan orang tua tetap menolak. Mereka menganggap bahwa perkataan Nabi Saleh tidak lain hanyalah omong kosong.
Sejak kaum Tsamud menolak seruan tersebut atas dirinya sendiri, Nabi Saleh tidak serta merta menyerah pada situasi tersebut. Kemudian Nabi Saleh meminta kepada Allah agar diberikan mukjizat agar penduduk Tsamud beriman kepadanya.
Tuhan memerintahkan Nabi Saleh untuk memukul permukaan batu di depannya dengan tangannya. Kemudian seekor unta yang sangat besar dan gemuk muncul dari batu atas izin Tuhan.
Setelah mukjizat muncul, Nabi Saleh berkata:
“Wahai umatku, ini adalah unta Allah sebagai mukjizat (menunjukkan) kepada kalian semua kebenaran, jadi biarkan dia makan di tanah Allah dan jangan ganggu dia dengan gangguan apapun yang akan terjadi. Yang membuat kalian semua dekat dengan azab Allah.” (QS Hud ayat 64).
Penduduk Tsamud melihat peristiwa itu dan langsung terkejut. Beberapa mengakui kenabiannya. Namun, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa apa yang dilakukan Nabi Saleh adalah tipuan sihir untuk menipu mereka.
Nabi Saleh memerintahkan kaumnya untuk tidak mengganggu induk unta betina tersebut. Dia menyuruh orang-orangnya bergantian memerah susu dan minum susu unta ajaib.
Namun, kehadiran unta ajaib itu membuat khawatir sebagian Tsamud, yang menentang ajaran Nabi Saleh. Karena unta banyak minum air di mata air Tsamud. Selain itu, banyak ternak kaum Tsamud yang kekurangan air.
Itulah dasar para kaum Tsamud melakukan rencana jahat untuk membunuh unta betina tersebut.
Suatu hari, dua pemuda kaum Tsamud muda bernama Mushadda bin Mukharrij dan Gudar bin Salif berhasil membunuh seekor unta betina tersebut dengan mengamati unta yang sedang minum.
Mushadda dengan cepat menembak unta betina itu dan Gudar menancapkan pedangnya ke perut unta yang menyebabkan kematian atas unta betina tersebut.
2. Jauhilah Dosa agar Terhindar dari Azab Allah SWT
Melihat unta dibunuh oleh orang-orang Tsamud membuat Nabi Saleh sedih. Kemudian Dia berfirman bahwa azab menanti orang-orang Tsamud yang tidak kembali ke jalan yang benar.
Pada hari pertama sebelum hukuman yang membunuh para pembunuh unta dan orang-orang Tsamud yang durhaka, wajah mereka menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka memerah. Dan pada hari ketiga wajah mereka menjadi hitam.
Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa pada hari keempat setelah matahari terbit Allah SWT menjatuhkan hukuman yang berat kepada orang-orang Tsamud yang durhaka. Hukuman yang mereka terima adalah suara nyaring dari atas langit dan gempa bumi yang dahsyat. Para pembunuh unta dan kelompoknya terhadap Nabi Saleh AS juga tewas saat tergeletak di rumahnya.
Dikatakan bahwa tidak ada seorangpun yang menentang Nabi Saleh AS selamat dari azab tersebut kecuali Kalbah binti As-Salq yang selamat. Kalbah adalah seorang budak yang melarikan diri ke desa Arab selama penghakiman dan memberi tahu orang-orang di sana. Seorang warga memberikan minuman kepada Kalbah. Namun setelah minum, Kalba langsung mati. Begitulah azab Allah SWT.
Nabi Saleh AS dan para pengikutnya yang beriman kepada Allah SWT selamat dari kejadian tersebut.
Meskipun Al-Qur’an tidak menceritakan tentang kehidupan Nabi Saleh AS dan para pengikutnya setelah insiden dengan orang-orang Tsamud, ada sumber yang mengatakan mereka pindah ke daerah Ramlah di Wilayah Palestina.
Sebelum Hari Hukuman Tuhan, Nabi Saleh dan para pengikutnya meninggalkan wilayah itu. Mendengar ancaman Nabi Saleh, Tsamud berencana membunuh Nabi Saleh.
Ketika mereka hendak membunuh Nabi Saleh, tiba-tiba terdengar guntur dan gempa bumi sangat kuat. Tiba-tiba, batu besar yang tidak diketahui asalnya menghantam kepala mereka.
3. Membangun persaudaran yang Kuat dengan Kaumnya
Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa nabi Saleh adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk kaumnya sendiri yaitu kaum Tsamud seperti tertuang dalam ayat berikut:
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Q.S Hud :61)
Nabi Saleh dalam berdakwah sangat mengutamakan tutur kata dan budi pekerti yang santun walaupun mendapat pertentangan dari kaumnya sendiri terutama dari golongan orang kaya dan orang tua namun nabi Saleh tetap tidak menyerah untuk menyatukan persaudaraan diantara kaum Tsamud itu sendiri melalui dakwah yang beliau sampaikan untuk mengikuti perintah Tuhan Yang Maha Esa.
4. Seorang yang Pemberani
Keteladanan yang dapat kita ambil dari kisah nabi Saleh berikutnya adalah ia seorang yang sangat pemberani hal ini terbukti lewat kisahnya selama masa berdakwah kepada kaum Tsamud walaupun kaum Tsamud sendiri merupakan orang-orang kaya dan memiliki kekuasaan.
Kaum Tsamud adalah keturunan dari Kaum ‘Ad. Mereka sangat ahli di bidang pertanian, peternakan dan arsitektur bangunan. Kaum tsamud kaya dan makmur. Mereka bisa membangun rumah yang indah dan gedung pencakar langit yang menawan.
Kaum Tsamud mampu mengukir dan membentuk gunung menjadi rumah dan bangunan yang indah. Tubuh kaum Tsamud tinggi semampai dan kuat. Orang-orang dari kaum Tsamud sama dengan orang-orang ‘Ad yang menyembah berhala.
Para penduduk kaum Tsamud juga arogan, sombong, senang mabuk, kejam, tidak adil dan penjahat lainnya.
Lalu Allah SWT. mengirim utusan-Nya yakni Nabi Saleh a.s. untuk berdakwah dan meningkatkan akhlak kaum Tsamūd.
Nabi Saleh a.s. menyeru umat S|amūd untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Penduduk Samūd menolak, sangat marah dan mengutuk Nabi Saleh a.s. Mereka juga menantang Nabi Saleh a.s namun nabi Saleh a.s tidak gentar sama sekali dalam melakukan dakwah karena itu adalah perintah Tuhan yang harus ia jalankan dan sangat berani dalam melawan keburukan-keburukan yang menimpanya selama masa ia berdakwah tersebut.
Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai keteladanan dari kisah nabi Saleh A.S. Tidak sekedar membahas riwayat dari nabi Saleh A.S saja, tetapi juga membahas mengenai teladan apa saja yang bisa kita ambil dari kisah dan sifat seorang Nabi Saleh AS.
Dari kisah nabi Saleh AS yang telah disebutkan diatas bahwa banyak sekali suri tauladan yang dapat kita pelajari serta hikmah yang dapat kita petik untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Membaca serta meneladani kisah dan sifat Nabi Saleh A.S memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu berbuat baik dan bersabar akan setiap ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
Demikian ulasan mengenai keteladanan dari kisah nabi Saleh A.S.. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang kisah keteladanan nabi Saleh A.S dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan agama lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.
Penulis: Pandu Akram
Artikel terkait:
- Ayat Al-Qur'an Tentang Surga Dan Neraka
- Aqidah
- Biografi Sunan Kalijaga
- Doa Membayar dan Menerima Zakat Fitrah
- Dakwah
- Nasab
- Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
- Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
- Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
- Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
- Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
- Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
- Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
- Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
- Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
- Iqlab
- Sistem Ekonomi Islam
- Kisah Nabi Adam
- Zakat Fitrah dan Zakat Mal
- Iman Kepada Malaikat Allah
- Kisah 25 Nabi dan Rasul
- Musyarakah
- Nafsu
- Doa Kelahiran Anak
- Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
- Doa Akhir Tahun Islam
- Doa Zakat Fitrah
- Doa Setelah Adzan
- marah Dalam Islam
- Sifat Mustahil Bagi Allah
- Sholat Jamak
- Sholat Isya
- Sholat Hajat
- Musyrik
- Niat Puasa Qadha Ramadhan
- Hukum Syara
- Hikmah Sholat
- Kumpulan Doa Sehari-Hari
- Manhaj
- Perbedaan Haji dan Umroh
- Peristiwa Turunnya Al-Qur'an
- Penyakit Ain
- Pengertian Isra Mi'raj
- Tugas Malaikat
- Hadist Tentang Menuntut Ilmu
- Sifat Jaiz Rasul
- Syirkah Inan
- Strategi Dakwah Wali Songo
- Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
- Strategi Dakwah Sunan Ampel
- Fungsi Hadist
- Hadits Kebersihan
- Tarekat
- Zina