Ekonomi

Marginal Revenue: Pengertian, Faktor Pengaruh dan Contoh Penerapannya!

Written by Laila Wu

Hai, Grameds! Ketika kita membicarakan strategi bisnis dan pengambilan keputusan ekonomi, salah satu konsep yang penting untuk dipahami adalah “marginal revenue”. Marginal revenue ini sebenarnya cukup sederhana, tetapi memiliki dampak yang besar pada cara perusahaan menetapkan harga dan mengelola pendapatannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian marginal revenue, faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya, dan bagaimana konsep ini diaplikasikan dalam dunia nyata melalui contoh-contoh yang konkret. Jadi, mari kita jelajahi lebih lanjut tentang apa itu marginal revenue dan mengapa hal itu penting untuk dipahami dalam ekonomi dan bisnis.

 

Pengertian Marginal Revenue

Marginal revenue (MR) adalah konsep dalam ekonomi yang merujuk pada perubahan total pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan. Dalam bisnis, marginal revenue adalah ukuran dari tambahan pendapatan yang diperoleh dari penjualan satu unit tambahan produk atau layanan tersebut.

Marginal revenue seringkali digunakan bersamaan dengan konsep marginal cost untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan. Ketika marginal revenue melebihi marginal cost, maka perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan produksi. Namun, jika marginal cost melebihi marginal revenue, maka perusahaan mungkin mengalami kerugian dengan meningkatkan produksi lebih lanjut.

Untuk menghitung marginal revenue, perubahan dalam total pendapatan harus dibagi dengan perubahan dalam jumlah barang atau layanan yang dijual. Misalnya, jika penjualan satu unit tambahan dari suatu produk meningkatkan pendapatan total sebesar $100, maka marginal revenue untuk unit tambahan tersebut adalah $100.

Dalam beberapa kasus, marginal revenue bisa berbeda-beda tergantung pada harga barang atau layanan yang dijual. Terutama dalam pasar yang kompetitif, perusahaan mungkin perlu menyesuaikan harga produknya untuk memaksimalkan marginal revenue.

Pemahaman tentang konsep marginal revenue sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis, terutama dalam menentukan strategi harga, volume produksi, dan alokasi sumber daya perusahaan secara efisien. Dengan memahami bagaimana perubahan dalam jumlah barang atau layanan yang dijual memengaruhi pendapatan total, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas untuk meningkatkan kinerja keuangan dan keberlanjutan bisnisnya.

Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas

Buku Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas Karya Dr. Sentosa Sembiring, S.H., M.H, diperuntukan untuk kalian yang butuh referensi tentang hukum perusahaan. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat. Demikian juga halnya perkembangan dunia usaha pun berkembang dengan cepat. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu, teknologi dan dunia usaha, pemerintah pun menerbitkan serangkaian peraturan perundang-undangan. Satu diantaranya yang cukup membawa pengaruh dalam dunia usaha yakni Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK). Tujuan dibentuknya undang-undang ini untuk mempermudah kegiatan usaha. Untuk itu lewat UUCK diubah dan ditambah sejumlah peraturan undang-undangan. Satu di antara undang-undang yang diubah adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Adanya perubahan UUPT, membawa perubahan pengertian tentang Perseroan Terbatas. Perubahan yang dimaksud membawa 2 (dua) jenis PT yakni PT Biasa yang dikenal sebagai persekutuan modal dan PT Perseroan Perorangan.

 

Faktor Pengaruh Marginal Revenue

(Sumber foto: www.pexels.com)

Marginal revenue (MR) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan pasar, harga, dan karakteristik produk. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi marginal revenue:

  • Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan mengukur seberapa sensitif jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Jika permintaan elastis, sedikit penurunan harga dapat meningkatkan jumlah barang yang terjual secara signifikan, sehingga meningkatkan marginal revenue. Sebaliknya, jika permintaan inelastis, perubahan harga tidak terlalu memengaruhi jumlah barang yang terjual.

 

  • Tingkat Persaingan

Pasar dengan banyak pesaing cenderung memiliki marginal revenue yang lebih rendah karena perusahaan harus bersaing dengan harga yang lebih kompetitif. Di sisi lain, di pasar yang kurang kompetitif atau monopolistik, perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan marginal revenue.

 

  • Harga Produk

Harga produk itu sendiri secara langsung memengaruhi marginal revenue. Penurunan harga untuk meningkatkan penjualan bisa mengurangi marginal revenue jika penurunan harga lebih besar daripada peningkatan jumlah barang yang terjual.

 

  • Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga, seperti diskon atau bundling, dapat memengaruhi marginal revenue. Misalnya, memberikan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar dapat meningkatkan volume penjualan tetapi mungkin mengurangi marginal revenue per unit.

 

  • Biaya Produksi

Biaya produksi yang lebih tinggi dapat memengaruhi strategi penetapan harga dan, pada akhirnya, marginal revenue. Jika biaya produksi meningkat, perusahaan mungkin perlu menaikkan harga untuk mempertahankan marginal revenue, namun kenaikan harga bisa mengurangi jumlah barang yang terjual.

 

  • Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk menargetkan kelompok pelanggan tertentu dengan harga yang berbeda. Dengan menargetkan segmen yang bersedia membayar lebih, perusahaan bisa meningkatkan marginal revenue.

 

  • Inovasi dan Kualitas Produk

Peningkatan kualitas atau inovasi produk dapat meningkatkan daya tarik produk, sehingga meningkatkan jumlah barang yang terjual dan marginal revenue. Produk yang lebih unggul biasanya dapat dijual dengan harga lebih tinggi, yang secara langsung meningkatkan marginal revenue.

 

  • Kebijakan Pemerintah dan Regulasi

Kebijakan pemerintah, seperti pajak, subsidi, atau regulasi harga, dapat mempengaruhi marginal revenue. Misalnya, pajak yang tinggi dapat mengurangi pendapatan bersih per unit produk yang terjual.

 

  • Kondisi Ekonomi Makro

Kondisi ekonomi seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan pendapatan rata-rata konsumen juga mempengaruhi daya beli masyarakat dan permintaan terhadap produk, yang pada gilirannya memengaruhi marginal revenue.

 

Dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi marginal revenue, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan. Penyesuaian yang tepat terhadap harga, biaya produksi, dan strategi pemasaran dapat membantu perusahaan mengoptimalkan marginal revenue dalam berbagai kondisi pasar.

Hukum Perusahaan : Bentuk-Bentuk Badan Usaha Di Indonesia

Hukum Perusahaan merupakan serangkaian peraturan yang mengatur bentuk-bentuk badan usaha dan jenis-jenis usaha di Indonesia. Hukum yang satu ini begitu pesat perkembangannya sehingga para pelaku bisnis dan mahasiswa perlu memiliki pengetahuan yang kuat mengenai dasar-dasar hukum perusahaan, khususnya berkenaan dengan bentuk-bentuk badan usaha atau organisasi usaha yang saat ini berlaku di Indonesia. Sebagai bagian dari kajian Ilmu hukum yang konsep perlindungannya, selain mengacu pada ketentuan hukum nasional (PerUndang-Undangan di Indonesia), juga mengacu pada berbagai perjanjian dan kebiasaan di bidang Hukum Perusahaan, maka substansi perkuliahan Hukum Perusahaan ini juga mencakup pembahasan kasus hukum dan penegakannya dalam praktik. Hukum Perusahaan mencakup aspek-aspek hukum dari pertimbangan dalam memilih bentuk usaha, bentuk-bentuk organisasi perusahaan, perusahaan berbadan hukum dan perusahaan bukan badan hukum, organ-organ perusahaan berbadan hukum, modal perseroan, aspek hukum restrukturisasi perusahaan: penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan, restrukturisasi dan privatisasi BUMN, kewajiban-kewajiban perusahaan, perusahaan kelompok.

 

Contoh Penerapan Marginal Revenue

(Sumber foto: www.pexels.com)

Marginal revenue (MR) adalah konsep yang penting dalam ekonomi dan bisnis, yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat keputusan yang optimal mengenai produksi dan penetapan harga. Berikut adalah beberapa contoh penerapan marginal revenue dalam berbagai aspek:

1. Penetapan Harga Produk di Perusahaan Manufaktur

Sebuah perusahaan manufaktur mobil sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan model baru dengan harga yang berbeda. Mereka menghitung marginal revenue dari setiap unit tambahan yang diproduksi dan dijual untuk menentukan harga optimal yang akan memaksimalkan keuntungan. Jika penjualan satu mobil tambahan meningkatkan total pendapatan sebesar Rp 480.000.000, sementara biaya produksi tambahan hanya Rp 400.000.000, perusahaan akan melihat bahwa marginal revenue melebihi marginal cost, sehingga meningkatkan produksi bisa menguntungkan.

 

2. Penyesuaian Harga dalam Perusahaan Ritel

Sebuah toko pakaian sedang menjalankan promosi diskon. Mereka ingin menentukan apakah diskon 10% akan meningkatkan total pendapatan. Dengan menggunakan data sebelumnya, mereka mengamati bahwa diskon tersebut meningkatkan penjualan dari 100 unit menjadi 150 unit. Jika marginal revenue dari unit tambahan lebih besar daripada penurunan pendapatan per unit, promosi tersebut dianggap berhasil dan dapat diterapkan lagi di masa depan.

 

3. Keputusan Investasi dalam Bisnis Teknologi

Sebuah perusahaan teknologi sedang mengembangkan aplikasi baru. Mereka memperkirakan bahwa dengan menambah satu fitur tambahan, mereka bisa meningkatkan jumlah unduhan aplikasi secara signifikan. Dengan menganalisis marginal revenue dari penambahan fitur tersebut (misalnya, pendapatan dari iklan dalam aplikasi atau pembelian dalam aplikasi), perusahaan dapat memutuskan apakah investasi untuk mengembangkan fitur tersebut layak.

 

4. Strategi Harga Tiket di Industri Penerbangan

Maskapai penerbangan sering menggunakan konsep marginal revenue untuk menentukan harga tiket. Misalnya, untuk penerbangan tertentu, mereka mungkin memiliki beberapa kursi yang tersisa. Dengan menawarkan harga diskon untuk kursi-kursi tersebut, mereka bisa menjual lebih banyak tiket. Jika marginal revenue dari tiket tambahan lebih besar daripada biaya variabel yang terkait dengan penumpang tambahan (seperti bahan bakar dan layanan), maka penjualan tiket tambahan tersebut menguntungkan.

 

5. Optimalisasi Produksi di Perusahaan Pertanian

Sebuah peternakan ayam menggunakan konsep marginal revenue untuk menentukan jumlah optimal telur yang harus diproduksi setiap bulan. Dengan menganalisis data penjualan dan biaya, mereka bisa menentukan pada titik mana marginal revenue dari penjualan telur tambahan mulai berkurang. Ini membantu peternakan menghindari produksi berlebih yang dapat menyebabkan pemborosan dan kerugian.

 

6. Penawaran Produk Digital dalam Industri Hiburan

Layanan streaming musik atau film, seperti Spotify atau Netflix, menggunakan marginal revenue untuk menentukan berapa banyak konten baru yang harus mereka tambahkan ke platform mereka. Dengan menganalisis data langganan, mereka bisa menentukan apakah penambahan konten baru akan menarik lebih banyak pelanggan atau mempertahankan yang sudah ada. Jika marginal revenue dari pelanggan tambahan lebih besar daripada biaya untuk menambah konten, maka strategi ini dianggap efektif.

 

Dengan penerapan marginal revenue dalam berbagai industri, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam produksi, penetapan harga, dan investasi. Pemahaman yang baik tentang bagaimana marginal revenue bekerja membantu perusahaan mengoptimalkan keuntungan dan efisiensi operasional mereka.

Metode Riset Manajemen Perusahaan

Pada umumnya, mahasiswa pascasarjana dan doktoral bidang ilmu manajemen mengalami kendala pada pengujung masa studi mereka, yaitu saat penulisan tesis atau disertasi. Penyebabnya antara lain perbedaan latar belakang pendidikan formal, pembelajaran mata kuliah Metode Penelitian yang masih konseptual, buku pedoman penulisan tesis dan disertasi yang kurang informatif, dan ketidaksiapan mahasiswa dari sisi teknik dan metodologi penelitian. Buku ini menawarkan cara mengatasi kendala tersebut. Buku praktis yang merupakan pendamping buku teks dan pedoman penelitian di masing-masing perguruan tinggi ini akan memandu kamu menyusun tesis atau disertasi secara efektif dan efisien. Di sini kamu dapat mempelajari langkah-langkah teknis yang terperinci untuk melakukan penelitian. Dengan mengikuti panduan ini, penulisan tesis atau disertasi kamu akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Tidak hanya itu, karya ilmiah kamu juga akan menjadi lebih berkualitas. Selain mahasiswa, dosen pun dapat memanfaatkan buku ini untuk melakukan penelitian manajemen dalam rangka penelitian hibah, penelitian mandiri, dan kerja sama dengan dosen lainnya atau mahasiswa. 

 

Kesimpulan

Marginal revenue merupakan konsep penting yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis, mulai dari penetapan harga hingga penambahan produk baru. Dengan memahami pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan contoh penerapannya, kamu bisa melihat betapa krusialnya peran marginal revenue dalam menjaga keseimbangan antara biaya dan pendapatan. Jadi, dengan menguasai konsep ini, kamu bisa lebih bijak dalam merancang strategi bisnis yang efisien dan menguntungkan. Selalu ingat, setiap keputusan kecil bisa berdampak besar pada keberhasilan usahamu! Grameds, kamu bisa mencari tahu lebih dalam terkait marginal revenue melalui kumpulan buku bisnis dan manajemen yang tersedia di Gramedia.com.

 

Mahir dan Terampil Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang

Perusahaan dagang menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan ini tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Sedangkan perusahaan jasa tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Accounting Principles Board Statement No. 4 (tahun 1970) yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises”, akuntansi adalah “sebuah aktivitas jasa, dimana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan di antara berbagai alternatif yang ada)”. Buku ini akan memberikan panduan secara praktis, langkah demi langkah, dalam membuat pembukuan sederhana pada perusahaan jasa dan dagang. Pembahasan yang ada dalam buku ini disajikan dengan menggunakan bahasa yang sangat sederhana, lugas, dan mudah dipahami, sehingga akan membantu para pembaca dalam memahaminya secara lebih cepat, mudah, dan praktis. Buku “Mahir dan Terampil Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang” dirancang dengan pendekatan yang mudah dipahami, dengan penjelasan yang jelas dan contoh-contoh yang relevan. Ini adalah sumber daya yang berharga bagi siapa saja yang ingin memahami dan menguasai akuntansi dalam konteks perusahaan jasa dan dagang, baik sebagai bagian dari pendidikan formal maupun sebagai pembelajaran mandiri.

About the author

Laila Wu