Grameds menyadari tidak bahwa warna lampu kendaraan berbeda-beda berdasarkan fungsinya. Misalnya untuk lampu pandang menggunakan warna kuning terang, lampu sign menggunakan warna kuning pekat dan pada lampu rem menggunakan warna merah. Perbedaan warna tersebut dibuat karena suatu alasan. Kenapa ya? Yuk kita coba cari tahu!
Pada dasarnya, mata normal manusia dapat menerima spektrum warna yang panjang gelombangnya sekitar 400-700 nanometer (nm), tanpa merasa terganggu. Sebelum lanjut, perhatikan panjang gelombang dari masing-masing warna berikut:
Ungu: 380 – 450 nm
Biru: 450 – 495 nm
Hijau: 495 – 570 nm
Kuning: 570 – 590 nm
Jingga: 590 – 620 nm
Merah: 620-750 nm
Nah, berdasarkan data di atas, warna merah itu memiliki panjang gelombang paling panjang dibandingkan warna lainnya. Yaitu sekitar 620 – 750 nm. Karena memiliki panjang gelombang tertinggi, warna merah mudah ditangkap mata manusia warna merah tidak akan mudah terbiaskan jika memantul dengan media lain seperti air, benda padat, atau kabut. Inilah mengapa warna merah mudah ditangkap oleh mata manusia. Tingkatan gelombang tersebut menjadikan motorik manusia dapat dengan mudah memahami sekaligus menjadi lebih cepat tanggap dalam menangkap sinyal atau warna lampu yang terdapat di sekitarnya.
Lampu rem bertujuan agar ketika lampu tersebut menyala, pengendara di belakang kendaraan kita segera berhenti. Jika dikaitkan dengan psikologis, merah adalah standarisasi warna yang mudah dimengerti oleh semua pengendara dan sudah disepakati sebagai warna untuk meningkatkan kewaspadaan dalam berlalu lintas.
Grameds tonton juga yuk video penjelasannya disini: